Review Film Tampan Tailor, Pursuit of Happiness versi Indonesia Dijamin Heartwarming



Campusnesia.co.id - Film bergenre drama memang umumnya berjalan pelan namun menjanjikan dari sisi plot dan cerita, sering sekali label inspiratif menyertai jenis genre film ini. Jika pembaca suka dengan film Pursuit off Happiness tahun 2006 yang bintangi bapak-anak Will Smith dan Jaden Smith, saya prediksi bakal suka juga dengan film yang akan kita bahas kali ini, film asli Indonesia bergenre drama yang banyak orang tidak tahu tetapi menjanjikan dari sisi plot, cerita dan tentu saja inspiratif.

Judul filmya Tampan Tailor, dibintangi oleh Vino G Bastian, Jefan Nathanio Marsya Timothy dan Ringgo A Rahman. Dibangku sutradarai ada Guntur Soeharjanto dan diproduseri oleh Sudiad. Rilis pada tanggal 28 Maret 2013. Film produksi Maxima Pictures ini berhasil mengumpulkan 100.726 penonton, memang tidak banyak tetapi saya berani jamin tentang kualitas ceritanya.

Traier Film Tampan Tailor


Sinopsis Tampan Tailor
Film ini mengisahkan hidup Topan (Vino G. Bastian) dan anaknya Bintang (Jefan Nathanio). Topan yang seorang penjahit, baru saja kehilangan istrinya, kehilangan toko jahitnya dan nyaris kehilangan masa depan anaknya yang dikeluarkan dari sekolah karena tidak ada lagi biaya. 

Tapi Topan tidak pernah kehilangan harapan. Dengan bantuan sepupunya, Darman (Ringgo Agus Rahman), Topan mulai menjajal segala pekerjaan untuk terus menyambung hidup. Mulai dari calo tiket kereta, kuli bangunan hingga pekerjaan yang berbahaya, stuntman. 

Semangat Topan yang luar biasa ini, memikat hati Prita (Marsha Timothy), gadis penjaga kios di samping stasiun kereta. Dan, dengan bantuan Prita pula, akhirnya Topan dapat kembali bangkit dan mengembalikan semua mimpinya.

(Spoiler Alert)

Review Tampan Tailor
Saya sangat suka dengan kutipan dalam traier film ini "hidup selalu penuh kejutan, kadang kita di atas kadang kita di bawah, tapi tidak buatku bagiku setiap hari selalu sama tanpa kejutan"

Tampan, nama usaha jasa jahit berasal dari nama Tami dan Topan, istri tercinta yang baru saja wafat dan meninggalkan Bintang anaknya yang masih SD.

Alur cerita yang digambarkan sangat heartwarming, bagaimana Topan yang sangat menyayangi anaknya dan pekerja keras demi masa depan anaknya. Berbagai pekerjaan dilakoninya, dari kuli bangunan yang berat, gambaran real sektor pekerjaan tukang bangunan tersaji apik. 

Lalu bagaimana ia mencoba menjado calo tiker kereta api dan kucing-kucingan dengan satpam. Adegan Topan dan Bintang tidur di gerbong mengingatkan saya pada adegan fium Pursuit off Happiness yang tidur di toilet stasiun. Bagaimana Vino pemeran Topan menahan tangis pilu atas nasib yang di alami juga membuat saya dejavi dengan akting Will Smith.

Romansa
Bumbu romantis tersaji penuh ke-uwu-an, pertemuan Topan dengan Prita yang terkesan jutek dan cuek tapi sebenarnya penuh kasih. Dalam film ia adalah membuka jasa penitipan anak selagi para orang tua bekerja di luar rumah. Hubungan yang awalnya bagai air dan api berubah jadi buah cinta.

Happy Ending
Tenang saja yang khawatir dengan endingnya, dengan embel-embel diangkat dari kisah nyata, film yang berdurasi 1 jam 40 menit 40 detik ini berakhir bahagia. Topan akhirnya diterima bekerja di sebuah tempat jahit jas ternama, dengan bekal pengalaman hasil kerjanya dipuji oleh bos dan pelangganya.

Namanya hidup, ada saja yang tidak suka dengan keberhasilanya, sang manager yang sirik berbuat curang hingga akhirnya Topan dipecat. Akhirnya ia membuka kembali jasa jahit miliknya sendiri Tampan Tailor dengan bantuan dari Prita.

Pesan moral yang bisa kita ambil dari film Tampan Tailor adalah tentang semangat pantang menyerah, mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya, seperti kata pepatah bijak, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Juga tentang kasih sayang. Selamat menonyon semoga bermanfaat. Jangan lupa sedia tisu, untuk usap air mata.


penulis:
Nandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »