Mengenal Gamal Albinsaid, Dokter Muda yang Rela Dibayar dengan Sampah

dr. Gamal Albinsaid, Pelopor Klinik Asuransi Sampah | Sumber: http://efekgila.com/


Kesehatan itu mahal, begitulah setidaknya ungkapan yang sering kita dengar ketika kita sedang sakit atau melihat orang lain sakit. Kesehatan sebagai anugerah dari Tuhan senantiasa harus dijaga sebaik mungkin. Namun bagaimana jika kesehatan itu diambil sebentar sehingga membuat tubuh kita menjadi sakit?. Mau tidak mau untuk menyembuhkan tubuh yang sakit maka kita harus berobat ke dokter atau rumah sakit. Tidak sedikit biaya yang kita keluarkan untuk membayar uang atas jasa dokter sampai penebusan obat-obatan yang diperlukan. Semakin terasa ketika mahalnya kesehatan itu dialami oleh masyarakat menengah ke bawah.

Tapi ketika mendengar sosok Dokter Gamal Albinsaid, ungkapan “kesehatan itu mahal biayanya” rasanya tidak begitu berlaku. Dokter Muda kelahiran Malang, 8 September 1989 ini sekilas nampak sama dengan dokter muda pada umumnya, namun jika dilihat lebih dalam bagaimana ia mengabdi dalam bidang kesehatan, kita akan terdecak kagum. Namanya pun dilirik oleh dunia internasional sebagai salah satu tokoh medis yang inspiratif berkat pengabdian dan inovasinya dalam pelayanan kesehatan.

Dokter Gamal Albinsaid bersama Pangeran Charles
saat menerima penghargaan dalam kategori wirausaha muda | Sumber: Unilever

Semuanya bermula ketika Gamal mendapatkan informasi bahwa seorang anak pemulung bernama Khaerunissa meninggal dunia akibat diare dan ayahnya tidak mampu menebus obat. Gamal merasa kejadian ini menjadi pukulan keras bagi dunia kesehatan agar pihak medis mampu memberikan pelayanan berkualitas namun tetap terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.

Ia saat itu masih menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Bersama keempat temannya ia membangun ide untuk membuat sampah menjadi jalan bagi masyarakat untuk dapat berobat. Gamal dan rekan-rekannya ingin memandirikan masyarakat dengan cara mengambil sumber daya mereka yaitu sampah dan memberdayakannya untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Dokter Gamal menerima kumpulan sampah
yang diberikan oleh warga yang ingin berobat | Sumber: http://efekgila.com/

Bentuk asuransi pun diambil karena Gamal ingin menciptakan Holistic Healthcare Service, pelayanan kesehatan harus membuat yang sehat menjadi lebih sehat, mencegah yang sehat agar tidak sakit, menyembuhkan dan merehabilitasi untuk sembuh bagi yang sakit. Dengan bimbingan dosennya, Gamal dan kawan-kawan akhirnya mendirikan Klinik Asuransi Sampah di tahun 2010. Sempat vakum, akhirnya klinik ini kembali hidup di akhir 2013.

Gamal merupakan pendiri organisasi Indonesia Medika sekaligus pencetus program Klinik Asuransi Sampah yang berbasis di Malang, Jawa Timur. Setiap anggota masyarakat yang ingin berobat wajib membawa sampah-sampah dari rumah atau lingkungan sekitarnya yang bisa didaur ulang. Warga cukup menyerahkan sampah yang mereka bawa kepada Klinik Asuransi Sampah dan mereka pun bisa menikmati berbagai fasilitas pelayanan kesehatan primer.

“Sampah yang mereka bawa – dapat berupa sampah kering apa saja yang dapat didaur ulang- dan kami hargai Rp10.000,” kata Gamal sebagaimana dikutip dari bbc.com.

Ia juga mendorong pentingnya edukasi kesehatan dan lingkungan
kepada masyarakat khususnya anak-anak | Sumber: changemakers.com

Dengan sampah yang telah dikumpulkan, Gamal bersama rekan-rekan medisnya akan memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan dokter, gula darah, hingga memberikan obat-obatan yang diperlukan oleh pasien.

Gamal mengembangkan Klinik Asuransi Sampah ini dengan mengajak para kader Posyandu, ibu-ibu PKK, dan masyarakat sekitar yang ingin berpartisipasi untuk mengabdi kepada masyarakat.

Selain pelayanan kesehatan, Klinik Asuransi Sampah juga memberikan penyuluhan untuk pencegahan penyakit dan rehabilitasi bagi mereka yang baru sembuh dari sakit.  Bagi Gamal dengan pemberian sampah sebagai premi kesehatan, sekaligus menjadi ajang edukasi bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Gamal bersama dengan tim Indonesia Medika merencanakan untuk menerapkan sistem pembayaran sampah ini ke klinik-klinik lain, tidak hanya di Malang tapi juga di kota-kota lain di Indonesia.

Sudah saatnya negeri ini berisi orang-orang medis yang bisa mengabdi dengan baik layaknya Dokter Gamal, kesehatan adalah hak dasar dari seorang manusia. Indonesia menanti sosok-sosok Dokter Gamal lainnya untuk ikut mengabdi dalam bidang kesehatan, menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas sekaligus terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.

Keep Breathing Keep Inspiring
Penulis  : Dylan Aprialdo Rachman
Editor    : Dylan Aprialdo Rachman
Inspirator Freak




Artikel Terkait

Previous
Next Post »