Tim I KKN Undip Adakan Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Larutan Penghilang Bau Kandang kepada Kelompok Ternak Desa Selojari



Campusnesia.co.id -- Grobogan, 6 Februari 2020. Mahasiswa KKN Tim I Undip tahun 2020, Wening Suri Pawestri Peternakan ’16 melakukan program monodisiplin “Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Larutan Penghilang Bau Kandang” yang dilaksanakan di Kelompok Ternak Dharma Bakti Desa Selojari.

Usaha pemeliharaan ternak merupakan bisnis yang cukup menjanjikan dengan profit yang menguntungkan. Meski tidak memiliki lahan yang besar, masih terdapat jenis hewan yang tergolong mudah untuk dibudidayakan dan dapat diternakkan di lahan cenderung sempit. Namun, bisnis tersebut dipandang sebelah mata oleh masyarakat karena identik dengan pekerjaan yang berada di tempat kotor dan tidak higienis. Hal ini yang menjadi latar belakang dilaksanakan pragram untuk Kelompok Ternak Dharma Bakti.



Pelaksanaan program dimulai dengan penyampaian materi terkait mekanisme bakteri terfermentasi dalam menghilangkan bau kotoran dalam kandang ternak. Selanjutnya, mahasiswa melakukan mempraktikkan pembuatan larutan penghilang bau kandang ternak dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan dengan mudah, meliputi bahan kimia EM4 peternakan, tetes tebu (molases), selotip,  dan air, serta peralatan seperti ember, botol bekas air mineral 1,5 liter dan botol sprayer. 


iklan

Pembuatan larutan penghilang bau kandang dimulai dengan menyiapkan 1 liter air kemudian dituangkan kedalam ember, selanjutnya ditambah dengan 10 ml tetes tebu dan 10 ml EM4. Campuran tersebut kemudian diaduk hingga homogen, kemudian dituangkan ke dalam botol bekas air mineral 1,5 liter dan tutup rapat dengan bantuan selotip. Larutan tersebut difermentasikan selama 4 hari. Larutan dapat disimpan tidak lebih dari 3 bulan untuk meminimalisir penurunan kualitas larutan. Harapannya dengan larutan penghilang bau kandang, rumah warga yang dekat dengan kandang tidak terganggu terhadap bau kotoran yang dihasilkan oleh hewan ternak.

Tim I KKN Undip Ciptakan Souvenir Lokal Khas Desa Tajuk dari Olahan Limbah Ranting Pohon Pinus



Campusnesia.co.id -- Kab. Semarang, 29 Januari 2020. Mahasiswa Tim I KKN Undip Desa Tajuk melakukan kegiatan berupa pengolahan limbah ranting pohon pinus menjadi souvenir fashion bersama ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani Organik yang lebih dikenal ibu-ibu KWT sejumlah 20 orangKegiatan ini bertempat di Balai Desa Tajuk.

Kegiatan ini didasarkan atas potensi alam yang dimiliki oleh desa Tajuk berupa berbagai sayuran dan buah-buahan serta destinasi wisata alam. Di sisi lain, berdasarkan hasil survey lapangan yang dilakukan tim KKN Undip bahwa belum adanya souvenir lokal khas Tajuk sehingga menjadi salah satu alasan dibuatnya kegiatan ini. Tidak hanya itu, masalah yang ditemukan yakni  banyaknya limbah ranting pohon pinus yang terbengkalai sehingga lingkungan di sekitar tempat wisata cenderung kotor. Oleh karena itu, munculah gagasan untuk dibuatkan produk lokal khas Tajuk berupa aksesoris fashion organik.



Kegiatan pembuatan souvenir dari limbah ranting pohon pinus membutuhkan alat dan bahan yang diantaranya meliputi, ranting pohon kering, limbah buah pinus, lem tembak, cat kayu, benang wol serta manik-manik. Pelatihan pembuatan souvenir ini berjalan dengan lancar dan tingkat antusiasme peserta yang sangat tinggi. Kegiatan diawali dengan pemaparan mengenai potensi dan permasalahan yang berada di desa Tajuk dilanjutkan penjelasan mengenai pembuatan souvenir fashion yang terdiri dari kalung, bando dan gelang ditambah membuat bingkai foto dan kotak pensil.

iklan

Kegiatan pembuatan Souvenir dari limbah ranting pohon pinus ditutup dengan foto bersama ibu-ibu anggota KWT. Harapan dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat khususnya ibu-ibu anggota KWT untuk berinovasi dan meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan limbah ranting pohon menjadi souvenir fashion unik, menjadikan souvenir fashion dari limbah ranting pohon ini sebagai oleh-oleh lokal khas Tajuk perdana serta dalam waktu jangka dalam menambah pemasukan untuk ibu-ibu KWT.

Tim I KKN Undip Inovasikan Olahan Susu Sapi Ternak Desa Samirono Menjadi Sabun Herbal



Campusnesia.co.id -- Kab. Semarang, 18 Januari 2020. Tim I KKN Undip telah melaksanakan program monodisiplin berupa “Pemanfaatan Susu Sapi sebagai Sabun Herbal”. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Samirono dan diukuti oleh segenap anggota ibu-ibu PKK. Peserta kegiatan mendapatkan demonstrasi pelatihan secara langsung pembuatan sabun herbal susu sapi oleh mahasiswa KKN Undip.



Desa Samirono yang terletak di lereng Gunung Merbabu dimana tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup padat dengan mata pencaharian sebagai peternak sapi, khususnya jenis sapi perah. Produksi susu sapi perah yang cukup melimpah terutama di Dusun Pongangan Desa Samirono ini memiliki potensi lokal yang harus dikembangkan dan bernilai ekonomis, di mana selama ini susu yang telah dihasilkan hanya dijual kepada tengkulak tanpa diolah menjadi sebuah kreativitas yang kemudian kebermanfaatannya dirasakan oleh masyarakat. Maka dari itu, tim I KKN Undip Desa Samirono Tahun 2020 berinovasi untuk menciptakan produk sabun yang berasal dari susu sapi setempat. Susu sapi yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kulit dapat diolah dengan mudah untuk menambah nilai mutu dari susu sapi. Dengan demikian, Tim KKN Undip menginisiasi pengolahan susu sapi menjadi sabun herbal.

iklan

Dengan adanya program monodisiplin ini diharapkan masyarakat dapat mengembangkan susu sapi perah yang melimpah ini menjadi salah satu produk sabun sehingga di masa mendatang susu sapi memiliki nilai manfaat lainnya sekaligus menjadikan sabun susu sapi sebagai produk lokal yang dapat diperjual-belikan untuk membantu pertumbuhan perekonomian warga setempat. 

Tim I KKN Undip Kenalkan Sistem Bank Sampah untuk Meminimalisir Permasalahan Sampah Desa Japerejo



Campusnesia.co.id -- Rembang, 4 Februari 2020. Tim 1 KKN Undip 2020 melaksanakan program multidisiplin mengenai Optimalisasi Peran Perangkat Desa dalam Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyakarat. 

Acara yang dilakukan di Balai Desa ini dihadiri oleh 25 orang, termasuk kader-kader desa, beberapa perwakilan BPD, dan para perangkat desa. Acara dimulai dengan presentasi materi dari Tim 1 KKN Undip mengenai klasifikasi sampah hingga mekanisme sistem bank sampah yang terdiri atas lima tahap: pemilahan sampah rumah tangga, penyetoran sampah ke bank, penimbangan, pencatatan, dan pengangkutan. 

iklan

Penjelasan lebih lanjut mengenai sistem bank sampah kemudian dipaparkan oeh Pak Kresno, sebagai representatif dari pihak Bank Sampah Induk Kabupaten Rembang, yang kemudian juga memberikan edukasi lebih lanjut mengenai pengolahan sampah dalam sistem bank sampah, serta keuntungan yang bisa didapat masyakarat Desa Japerejo dari sistem tersebut. Tim 1 KKN Undip turut menghadirkan Pak Agus, yang merupakan perwakilan dari bank sampah unit Desa Pamotan. Dimana setelah Pak Kresno tuntas dengan porsinya, Pak Agus melanjutkan dengan membagikan pengalamannya sebagai pengurus bank sampah, bahkan juga pengalaman dari beberapa desa yang sudah menerapkan sistem bank sampah. 

Harapannya dengan usaha optimalisasi ini, perangkat desa bersama dengan kader desa dan BPD dapat membentuk sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat dalam bentuk bank sampah, mengingat permasalahan sampah masih menjadi masalah utama bagi Desa Japerejo.

Tim I KKN Undip Edukasikan Pembuatan Nugget Singkong sebagai Oleh-oleh Khas Desa Samirono




Campusnesia.co.id -- Kab. Semarang, 17 Januari 2020. Tim I KKN Undip telah melaksanakan salah satu program monodisiplin berupa optimalisasi produk olahan singkong dengan pembuatan nugget singkong. Kegiatan ini dilakukan di Balai Desa Samirono dan diukuti oleh segenap anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Peserta kegiatan diberikan pelatihan pembuatan nugget singkong yang berupa demonstrasi oleh mahasiswa KKN Undip. Peserta kegiatan pun diberikan sampel dari hasil olahan nugget singkong setelah demonstrasi selesai.


Letak Desa Samirono yang berada di kaki Gunung Merbabu menjadikan daerah ini memiliki tanah yang subur sehingga cocok digunakan untuk sector perkebunan. Salah satu komoditas perkebunan yang dimiliki oleh Desa Samirono ini adalah singkong. Produksi singkong yang cukup besar di desa ini, terutama di Dusun Watulawang, merupakan potensi yang harus dikembangkan. Sadar akan hal ini, tim KKN Undip Desa Samirono Tahun 2020 Periode 1 berinisiasi untuk menciptakan produk makanan yang terbuat dari singkong. Singkong yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dapat diolah dengan mudah untuk menambah nilai jual  dari tanaman khas Indonesia ini. Hal itulah yang dilakukan oleh Tim KKN Undip dengan cara mengolah singkong menjadi nugget.

iklan

Harapan dari dilakukannya kegiatan ini adalah masyarakat dapat mengembangkan olahan singkong tersebut menjadi salah satu produk oleh-oleh khas daerah setempat. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk mengembangkan kreativitasnya dalam mengolah hasil produksi perkebunan agar memiliki nilai jual yang lebih untuk membantu pertumbuhan perekonomian warga setempat.

Tim I KKN Undip Edukasikan TOGA untuk Wujudkan Apotik Hidup Mandiri di Desa Tempaling



Campusnesia.co.id -- Rembang, 7 Februari 2020.  Mahasiswa KKN Tim I Undip di Desa Tempaling (Ivan, Iman, Alvis, Ribka, Alda, Riris) melakukan implementasi penanaman tanaman obat keluarga. TOGA yang ditanaman yakni; Jahe, Temulawak dan Temu Hitam. Di Desa Tempaling sendiri masih kurangnya kesadaran warga dalam pemberdayaan TOGA, bahkan masih terlihat sangat jarang warga yang memiliki TOGA dipekarangan rumah mereka.

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.  

iklan

Sasaran tempat penanaman TOGA adalah rumah dari ibu PKK sebagai rumah percontohan untuk warga lainnya, sebelum melakukan penanaman bibit TOGA dilakukan juga simulasi pengolahan dan penjelasan manfaat dari bahan TOGA yang telah disediakan. Setelah simulasi yang dilakukan maka dilanjutkan dengan meminum hasil olahan TOGA (Jahe, Temulawak dan Temu Hitam) bersama dengan ibu-ibu PKK dan foto bersama mengakhiri kegiatan simulasi. 

Setelah kegiatan simulasi selesai dilakukan juga pembagian bibit TOGA ke ibu-ibu PKK, dilanjutkan dengan penanaman di salah satu rumah ibu PKK bersama dengan Mahasiswa KKN sebagai bentuk simbolis. Di akhir kegiatan dilakukannya juga penanaman di setiap rumah ibu PKK dengan mahasiswa KKN di setiap RT yang ada. Dengan diadakannya kegiatannya ini, menjadi langkah awal bagi Desa Tempaling untuk siap menjadi Desa Sehat! 

Tim I KKN Undip Kenalkan Probiotik Alami Guna Percepat Pertumbuhan Ikan Lele di Desa Kemiri Timur



Campusnesia.co.id -- Batang, 31 Januari 2020. Mahasiswa Tim 1 KKN Undip 2020 di Desa Kemiri Timur, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang mengadakan edukasi dan pendampingan mengenai manfaat dan pentingnya penggunaan probiotik bagi pertumbuhan ikan lele. Hal ini didasari dengan fakta bahwa kegiatan budidaya lele tradisional menghasilkan limbah air cukup banyak yang dapat menurunkan kualitas pada umumnya. Selain itu, diperlukan biaya pakan yang tinggi sehingga berdampak pada biaya pakan mahal yang dikeluhkan oleh pembudidaya.

“Desa Kemiri Timur memiliki potensi budidaya lele khususnya di dusun kalisari  yang memiliki cadangan air tanah yang tinggi, namun yang menjadi hambatan adalah budidaya tersebut hanya sampai pada tahap pembibitan saja” Ujar Jayono selaku sekretaris desa. 

iklan

Tiyo Meizi Nugroho, Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan memberikan edukasi dan praktik pembuatan probiotik guna mengatasi permasalahan tersebut di Desa Kemiri Timur. Probiotik memiliki segudang manfaat yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan metabolisme ikan,merangsang nafsu makan, membantu proses pembenihan,makanan tambahan untuk ikan, dan menghilangkan bau air kolam akibat amonia.


Program ini disambut baik oleh masyarakat Desa Kemiri Timur, khususnya para pembudidaya lele. Beberapa pembudidaya ikan lele bahkan berencana untuk segera mengaplikasikan probiotik tersebut pada kolam budidaya miliknya. “Menurut saya edukasi ini sangat penting karena saya ingin mengetahui cara pembuatan probiotik dan menambah padat tebar perkolam ” ungkap Bapak Parman pemilik kolam lele 

Probiotik tersebut memiliki banyak manfaat yaitu diantaranya meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan metabolisme ikan, merangsang nafsu makan, membantu proses pembenihan dan makanan tambahan untuk ikan dan menghilangkan bau air kolam akibat amonia. Pembudidaya dapat memulai pembuatan probiotik dengan menyiapkan bahan bahan yang di campurkan seperti gula merah cair atau molase, air kelapa tua, yoghurt, EM4 dan ragi tape yang kemudian difermentasi selama minimal seminggu.

Mahasiswa KKN Undip, Tiyo mencoba mempraktikan probiotik yang sudah dibuat sebelunya di salah satu kolam budidaya milik pembudidaya ikan Lele di Dusun Kalisari, Desa Kemiri Timur. Cara pemberian probiotik ini adalah dengan cara melarutkan probiotik dalam air kolam sesuai denganprosedur yang dianjurkan, proses pemberian probiotik dapat dihentikan apabila kondisi air kolam sudah berwarna merah. Sehingga kedepannya pembudidaya dapat membuat probiotik ini secara mandiri agar dapat menekan biaya pakan, ikan yang dibudidayakan jauh lebih sehat serta mengurangi buangan limbah air budidaya.


Review Film The Bad Guys: Reign of Chaos, Dead Squad ala Korea



Campusnesia.co.id - Satu lagi film bagus dari Ma Dong Seok di tahun 2019, kali ini ceritanya sesuai judul adalah tim pemburu penjahat yang terdiri dari para penjahat, hah? gimana? iya betul semacam Dead Squad nya DC. 

Rilis di Indonesia 17 Oktober 2019, digarap oleh Sutradara Son Yong-Ho yang juga menyutradarai film The Deal 2019. Jajaran aktor selain Ma Dong Seok yang berperan sebagi Park Woong-Cheol ada juga Kim Sang-Joong berperan sbg Oh Goo-Tak, Kim A-Joong berperan sbg Kwak No-Soon, Chang Ki-Yong berperan sbg Ko Yoo-Sung dan Gang Ye-Won berperan sbg Yoo Mi-Young.

Jalan Cerita
Kepala 'Unit Kejahatan Khusus', Oh Gu-tak (KIM Sang-joong) mencari Park Woong-chul (Don LEE) si mantan gangster yang pernah bekerja sama dengannya, dan merekrut seorang penipu Kwak No -Soon (KIM A-joong), dan seorang polisi yang dihukum Ko Yoo-sung (JANG Ki-yong) menjadi tim baru. Dengan semangat baru 'BAD GUYS' telah menjadi lebih kuat dan lebih tangguh. Ketika mereka menggali lebih dalam kasus ini, mereka merasakan bahwa organisasi kejahatan yang jauh lebih besar berada di balik itu semua dan mereka mulai berburu para penjahat.

Review
Jalan cerita bisa dinikmati, sisi aksi natural dan enak dilihat, ada satu yang mencuri perhatian anak buah Ma Dong Seok yang ahli bela diri dengan kaki atau tendangan. mengingatkan saya pada film Wong Fei Hung. 

Ada pula sentuhan komedi, dan yang lebih menarik lagi penjahat utama di akhir film akan melarikan diri, karena memang film ini adalah spin off untuk serial yang akan tayang di tv nanti. Skor 7,5/10. Bagi yang kelewatan nonton di bioskop bisa nonton di Google Play Movie.


penulis: Nandar