Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri iko uwais. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri iko uwais. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Sinopsis dan Review Serial Netflix Wu Assassins



Campusnesia.co.id -- Hari ini, 8 agustus 2019 netflix merilis sebuah serial baru dengan tema action, iya WU Assassins, dibintangi oleh sederet nama besar, dengan bintang utama Iko Uwais. Mark Dacassos yang terkahir kita lihat menjadi musuh john wick 3, ada pula Byron Mann yang sudah tidak asing di layar hollywood. Nah bagaimana review dan sinopsisnya? yuk simak

Episode 1
Di episode pertama diperlihatkan latar belakang Iko Uwais yang memerankan karakter Kai, seorang chef keturunan Indonesia-China. Ia sebenarnya adalah anak dari Bos Triad, sebutan geng dari China. Tapi ia tak pernah mau menjadi bagian dari geng itu.

Ujug-ujug seorang wanita mistis menemuinya, dan memberitahu ia dalah Wu Assassins, mendapat warisan dari 1.000 biksu di masa lalu untuk membunuh para penjahat yang akan menghancurkan bumi. 

Akibat sebuah insiden di sebuah restoran tempat Kai bekerja, ia duburu oleh sekelompok triad. dan Adegan perkelahianpun terjadi, 

Sepanjang 44 menit, banyak hal sudah diungkap di episode pertama ini, misalnya siapa musuh yang akan dihadapi, kenapa Kai yang terpilih dan apa kekuatanya. Dari sisi aksi, karena Iko juga jadi koreographer kita akan mendapati perkelahian khas iko uwais dengan silatnya, seru

Seberapa Signifikan Peran 2 Aktor Indonesia di John Wick Chapter 3?



Campusnesia.co.id -- Sudah baca review kita tentang film ke 3 John Wick? yang belum silahkan baca dulu ya ini dia artikelnya >> Review Film John Wick Chapter 3 .

Di artikel ini, kita kan spesifik bahas tentang peran dari 2 aktor laga asal indonesia yaitu kang Yayan Ruhian dan kang Cecep Arif Rahman, seperti kita tahu keduanya adalah alumni dari The Raid Saga bersama Iko Uwais.



Ini bukan kali pertama mereka terlibat dalam film Holywood, sebelumnya juga terlibat di Star Wars bersama Iko Uwais, hanya saja sayangnya penampilannya tak signifikan alias sekelumit saja, bahkan bakat bertarungnya pun disia-siakan.

Berbeda dengan kehadiran mereka berdua di Film John Wick ke 3 ini, bisa dibilang sangat signifikan dari kriteria durasi dan peran.

Oh ya, peran kang Yayan dan kang Cecep di film ini adalah sebagai Shinobi, murid dari Zero anggota High Table yang kita tahu tugasnya adalah sebagai assasin. 

Kapan mereka akan bertarung? 
sekitar sepertiga akhir film. 

Bagaimana pertarungannya?
Sangat menarik, kang Yayan dan kang Cecep akan menggunakan beladiri pencak silat dan Keanu Reeves dengan Judo dan Aikidonya. Dari sisi senjata keduanya menggunakan Karambit, yup senjata yang digunakan kang Cecep saat bertarung dengan Iko Uwais di The Raid II.



Berapa durasi pertarungannya?
Sejauh perkiraan saya setidaknya 8-10 menit, jadi puas banget deh yang hype dengan hadirnya aktor Indonesia di film Holywood.

Apakah ada dialog berbahsa Indonesia?
Ya ada! ini seperti formula yang digunakan di film fast and Furious 6, hadirnya Joe Taslim di filmtersebut dibumbui dengan beberapa kata bahasa indonesia yang berhasil membuat penonton indonesia jadi hype. Di film inipun ada dialog dengan bahasa indonesia dari 2 shinobi dan John Wick. ini juga jadi indikator bahwa 2 shinobi berasal dari Indonesia. 

Menarik ya sobat Campusnesia, kini aktor Indonesia khususnya yang laga satu persatu mulai menapakkan karir di dunia international. Ini akan membuka jalan untuk aktor-aktor lain, Yang belum nonton silahkan dinikmati, sampai jumpa.

penulis: Nandar
foto: Viva.co.id

Review Film Triple Threat 2019




Campusnesia.co.id -- Sobat pecinta film aksi wabil khusus penggemar Iko Uwais, maret ini pasti senang sekali. Satu film terbaru bertema aksi telah rilis, setelah lama sekali ditunggu oleh para penggemarnya. Dan istimewanya akan ada beberapa bintang film yang pasti sudah tidak asing di dunia film aksi, yuk kita review.



1. Judul, Sutradara dan Pemain
Triple Threat judulnya dengan sutradara Jesse V. Johnson pemain Iko Uwais, Tony Jaa, Tiger Chen, Scott Adkins, Jay White dll.

2. Jalan Cerita

Jay White berperan sebagai Deveraux dan gerombolannya disewa sebuah sindikat kejahatan tiongkok untuk membunuh putri kaya raya bernama Xian diperankan Celina Jade. Sebelumnya mereka membebaskan Collin diperankan Scott Adkins di sebuah camp di hutan yang dijaga oleh Jaka diperankan Iko Uwais, dalam misi ini gerombolan Deveraux melibatkan tentara bayaran lokal sebagai navigator yaitu Payu diperankan Tony Jaa dan Long Fei diperankan oleh Tiger Chen.




Payu dan Long Fei dikhianati dan seluruh tim Jaka terbunuh termasuk istrinya. Film berubah jadi perburuan seorang putri kaya tiongkok dibantu oleh Payu, Long Fei dan Jaka  oleh segerombolan tentara bayaran pembunuh.

3. Aksi

Unsur tembak-tembakan akan banyak sobat lihat dan menarik, latarnya sendiri di Thailand. Dan tentu saja dengan latar belakang pemain masing-masing yang punya basic bela diri bebeda, kita akan disajikan pertarungan seru ala Silat, Mua Thai dan Kungsu melawan pertarungan gaya bebas ala Amerika. 

4. Kesimpulan 

Dari sisi aksi cukup mengobati kekangenan melihat Iko Uwais, Tiger Chen dan Tony Jaa, adegan akhir 1 lawan 3 Scott Adkins melawan Triple bela diri mengingatkan pada adegan SPL dimana Max Zang melawan Wu jing dan Tony Jaa atau di film The Raid 1 Mad Dog melawan Iko dan Dony Alamsyah.



Melihat perraungan Tony dan Tiger Chen saya puas, tetapi untuk porsi Iko saya rasa kurang greget. Tapi jauh lebih baik daripada di Mile 22 tahun lalu. Kalau dibandingkan dengan The Raid  dan 2 jelas jauh kepuasan enonton iko bertarung, mungkin karena ini bertiga ya dengan musuh gaya beladiri amerika. Tapi secara keseluruhan asyik. Skor 7,5 dari 10.


5. Info Tambahan

Untuk sobat campusnesia, kami kasih tahu beberapa film yang dibintangi oleh beberapa pemain film ini:

- Iko Uwais (The Raid 1 dan 2, Mile 22, Beyond Skyline, Headshot, The Night Come for Us, Merantau)
- Tony Jaa (Ong Bak Trilogy, To Yum Goong, The Protector, SPL, IP Man, Xxx: Return Of Xander Cage) 
- Tiger Chen (Man Of Tai, Kungfu Man, The Monk)
- Scott Adkins (Marvel’s Doctor Strange; The Expendables 2) 

penulis: Nandar

Alur Cerita dan Review Film The Night Comes For Us 2018 Joe Taslim vs Iko Uwais



Campusnesia.co.id -- Inget film The Raid yang melambungkan nama Joe Taslim dan Iko Uwais? bagaimana jika mereka reuni lagi tapi adu jotos satu sama lain? itulah yang akan disajikan dalam film The Night ome for US.

1. Cerita
Bercerita tentang Ito, diperankan oleh joe taslim sebagai anggota six seas kelopok pembunuh elit dari gengster cina bernama triad. Dalam satu titik hidupnya ia sadar memilih melindungi korbanya dan justru melawan gerombolanya.

2. Brutal
satu kata yang tepat mewakili fil ini, tidak asing kaena di sutradari oleh Timo Tjahjanto yang tekenal dengan film sadis berdarah-darah. bagi yang sudah menonton fil headshot pasti sudah tahu tapi ini, jauh lebih sadis guys.

3. Reuni Iko dan Joe Taslim
kalau di the raid redemtion iko dan joe jadi satu tim, di film ini mereka akhirnya adu jotos dan jadi final fight scene yang bikin ngilu.

4. Tayang di NETFLIX
iya, film ini hanya tayang di Netflix, tidak ditayangkan dibioskop layaknya film yang lain. Mungkin itu pilihan tepat mengingat banyaknya adegan sadis yang pasti tidaka kan lolos sensor di indonesia.

5. Produksi lama?
dari tampag iko yang masih kurus sepertinya film ini diproduksi lama, sempat ada rumor akan tayang tahun 2014 bersama the raid berandal. 

6. Banyak Cameo
dalam film ini kamu pasti akan sedikit tercengang dengan beberapa aktor dan aktris yang menghiasi layar kaca, sebut saja Abimana, Dias Anggara, Dian Sastro dan yang lain.

dari sisi aktion bagus, tapi penulis berpendapat fil the raid jauh lebih bisa dinikmati pertarunganyya karena tidak terlalu sadis. bagi yang phobia darah tidak disarankan nonton film ini. sampai jumpa

penulis: nandar

Cecep Arif Rahman : Dari Seorang Guru, Pendekar Silat, Hingga Aktor Laga




Udah nonton film sekuelnya the Raid? The Raid 2 : Berandal, itu film Indonesia pertama yang masuk ke daftar 250 film terbaik sepanjang masa versi IMDB loh. Kalo yang udah nonton pasti tau, film ini menggunakan gaya bela diri Silat di setiap adegan aksi-nya.

Nah, salah satu pemeran antagonis yang paling jago silatnya di film itu ternyata seniman Silat sungguhan loh. Dan lebih wah lagi, karena beliau berasal dari sebuah desa kecil di Garut, di Kecamatan Sucinaraja. Nama beliau adalah kang Cecep Arif Rahman, yang biasa disapa kang Cecep. Tim Jelajah Garut beruntung sekali bisa bersilaturahmi bersama beliau di Perguruan Silat yang juga dipimpin oleh beliau.

Walaupun di film-nya keliatan galak dan menyeramkan, ternyata kang Cecep ini sosok guru yang ramah dan baik hati lho. Hehe… yuk disimak hasil wawancara kita bersama beliau!

Gimana sih ceritanya Kang Cecep bisa main di Film The Raid?

Awalnya mulanya ketika Festival Bela Diri, Bercy di Prancis. Saya mengikuti Festival Bercy dari tahun 2005-2008. Iko (Iko Uwais –red) dan Kang Yayan ikutan pada tahun 2006. Mungkin karena ada keterikatan karena waktu tahun 2006 itu sering jalan sama-sama mereka. Waktu tahun 2008, Iko membuat film pertamanya “Merantau”. Dia mengontak saya dan Kang Yayan. Tapi saya gak bisa karena baru diangkat jadi Guru PNS. Apalagi harus bolos 3 bulan. Bukannya gak mau. Untuk saat itu saya fokus dulu kerja.

Kemarin yang 2013, Iko kembali menghubungi saya. Soalnya film itu membutuhkan pemain karimbit. Saya usahakan dan mudah-mudahan bisa singkron dengan jadwal libur. Jadi saya syuting dari hari Jumat sampai Minggu, Alhamdulillah diizinin oleh sekolah. Haha…

Pas liburan semester, saya full syuting. Alhamdulillah saya ikut film ini tanpa di casting. Mungkin karena sudah ada kecocokan dengan Iko Uwais. Karena scene berantem itu harus ada kesinkronan dan chemistry antar pemain. Ditambah saya juga bisa memainkan karimbit sedikit.

Kang Cecep kan udah melanglang buana ngajar pencak silat diluar negeri, negara mana sih yang paling antusias mempelajari pencak silat?

Sebelum adanya film The Raid, Prancis lah yang paling antusias mempelajari silat karena acara Festival Bercy. Namun setelah adanya film The Raid, Negara Amerika lah yang paling antusias untuk sekarang ini. Dulu anggapan orang tentang pencak silat hanyalah sebatas seni beladiri yang tidak ada nilainya. Namun setelah adanya film The Raid, maka prediksi orang tentang seni bela diri pun berubah.

Pencak silat itu merupakan paduan beberapa aspek. Silat itu ada silat bela diri, silat untuk kesenian, silat untuk kesehatan, dan silat untuk kekuatan. Mungkin itulah yang selama ini belum diketahui orang luar. Nah sekarang di Prancis saja sudah ada 30 perguruan pencak. Sekarang Italia pun mulai tertarik mempelajari pencak silat, dan akan mendirikan perguruan.


Pernah gak suatu saat tiba-tiba ada yang ngajak “mecak elmu” (tanding adu ilmu)?

Kalau di jalan, tiba-tiba gitu aja ngajak, ya tidak pernah. Tapi kalo di Seminar, (Seminar Silat –red) pernah ada. Di seminar itu banyak peserta dari berbagai negara dan berbagai aliran seni bela diri. Mengajak mecak elmu-nya secara halus.

Ada yang pernah bilang begini, “percayalah kalo masalah kecepatan tangan, Kang Cecep ahlinya. Tapi kalo dikunci dibawah gimana?”, (yang mengajak berlatar belakang Jiu Jitsu –red) lalu kita coba.

Ada lagi ketika melatih, saya suka berkeliling untuk membenarkan para peserta pelatihan di seminar. Dari sana juga terlihat mana yang ingin mencoba adu ilmu dengan saya. Kalau di Amerika, lagi seminar, jika ada orang yang terkena pukulan dari saya terus tangannya bengkak itu bangga karena itu dianggapnya oleh-oleh dari seminar. Haha…



Kenapa Kang Cecep memilih pencak silat sebagai seni bela diri untuk Kang Cecep?

Dikampung dulu memang sudah ada banyak olah raga. Namun olah raga yang rame itu ada 2. Yaitu sepakbola dan pencak silat. Ditambah lagi kakek saya merupakan tokoh silat juga. Ketika kecil saya sering melihat 2 perguruan saling beradu pangabisa. Itu juga yang menjadi daya Tarik saya terhadap pencak silat.

Sudah beres SMA, saya belum bisa melanjutkan pendidikan. Jadi pencak silat lah yang menjadi pelampiasan saya. Saya tinggal sama Ibu Eny, lalu dikenalkan dengan beberapa guru silat sambil menjaga rumah di Bandung. Jadi ada faktor keluarga juga yang menjadikan saya memilih mendalami pencak silat.


Harapan Kang Cecep berkaitan dengan Pariwisata Garut?

Seringkali kesini pun saya nerima orang-orang dari mancanegara yang ingin mempelajari silat, namun di sesi-sesi istirahat, ada baiknya jika orang-orang ini bisa menikmati keindahan Garut dan melihat pentas seni dan budaya.

Saya berharap Garut maju dari seni dan budayanya. Garut sangat kaya dengan seni dan budaya. Saya berharap pemerintah bisa mengembangkan asset dari seni dan budaya. Jangan sampai hilang. Apalagi ditambah suatu wadah yang membawahi dan memfasilitasi seni dan budaya.

Sumber Foto : www.cbme.nl dan FB Kang Cecep. 

Cecep Arif Rahman, Guru Asal Garut: Bintang Film Laga dan Guru Silat di Mancanegara




Campusnesia.co.id - Kecintaan pada seni beladiri tradisional Pencak Silat membuat sosok guru sekolah yang satu ini kini dikenal sebagai aktor laga sekaligus telah ikut berjasa mengharumkan silat di luar negeri. 

Dialah Cecep Arif Rahman,sang pendidikan yang pernah mengajar di SDN 3 Tegalpanjang, Sucinaraja, Garut, Jawa Barat dan pada 2014 ia pindah ke SMP-IT Nurul Islam. Sang guru sekolah ini mencuat dalam film laga "The Raid: Berandal". Bagi masyarakat Pencak Silat, film "The Raid" telah menjadi media yang mempromosikan silat Indonesia di kancah internasional.

Pada 2010, ia sebenarnya pernah diajak main film "The Raid" pertama oleh Kang Yayan Ruhian. Kang Yayan Ruhian sendiri adalah pemeran "The Raid" pertama dan kedua. Pria asal Tasikmalaya, tersebut adalah pesilat dan aktor yang memulai karier sebagai pesilat lalu mulai muncul pada film "Merantau" dan "The Raid". Nah, Kang Cecep sendiri waktu itu di "The Raid" pertaman belum berani bergabung. Masalahnya waktu itu ia baru saja diangkat sebagai PNS. Namun, barulah di "The Raid 2", ia menyanggupinya.

Sosok Cecep Arief Rahman
Kang Cecep adalah lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) pada 1991. Namun, ia tidak bisa melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah karena berbagai kendala. Akibat tidak melanjutkan kuliah, ia pun menjadikan pencak silat sebagai pelampiasannya. Obsesi kuliah baru ia jalan enam tahun kemudian. Kang Cecep bisa meneruskan kuliah di Universitas Pakuan Bogor.

Kuliah di Unpak Bogor, ia mengambil Jurusan Sastra Inggris. Alasannya simpel, ia ingin menguasai bahasa lain. Dan, apa yang diambilnya tidak salah. Ia kini banyak berkeliling dunia dalam event-event silat maupun melatih orang asing di berbagai negara. Pada 2003, Kang Cecep menjadi guru honorer dan ia pun aktif menjadi guru pelajaran bahasa Inggirs sekaligus guru silat dan kadang jadi operator IT.

Pada 2010, Kang Cecep diangkat sebagai PNS. Ia lama menjadi menjadi tenaga honorer sejak 2003. Ia aktidi Pencak silat dan kerap atraksi dari satu panggung ke panggung lain di kampungya. Kebetulan di kampungnya di Garut, kalau ada acara hajatan, sang empunya hajat suka nanggap tim Kang Cecep untuk mengisi atraksi di pesta,. Dari atraksi panggung ke panggulhan, Kang Cecep mulai bertemu dengan banyak guru silat.

Mengenalkan Silat di Mancanegara
Aktivitasnya di
Pencak Silat rupanya membuat orang makin kenal dirinya. Ia mengikuti festival silat di Prancis dan disana ia pun mendapatkan banyak kenalan orang asing yang menyukai pencak silat.  Pada pertengahan tahun 2000, ia rutin mengikuti festival bela diri di Prancis. Di Bersi Festival itu, semua disiplin ilmu bela diri dari seluruh dunia diundang. Malah, Kang Cecep dan rombongannya kerap diminta tinggal di sana untuk melatih silat lebih lanjut.

Ketika festival pada 2007, ia bersama Kang Yayan diminta tinggal di Perancis selama tiga bulan. Urusan akomodasi dan segalanya ditanggung oleh pihak pengundang. Maka, di negara menara Eiffel tersebut, keduanya berkeliling kota untuk mengajar silat. Hasilnya, kini di Prancis sudah ada 15 perguruan silat yang eksis. Inilah kemudian yang juga membuka para pesilat-pesilat Indonesia untuk membantu mengajar silat di sana.

Selanjutnya pada 2012 Kang Cecep diminta mengajar di Amerika Serikat. Di sana bukan untuk ikut festival beladiri dunia. Namun, ada orang Amerika yang menikah dengan orang Garut. Rupanya, pasangan itu tahu Kang Cecep dari internet. Kemudian, istrinya yang orang Garut ini mengundang Kang Cecep ke Negeri Paman Sam. Selama sebulan, Kang Cecep tinggal di Arizona untuk mengajar silat. Waktu itu ia sudah diangkat jadi PNS. Ia diberi izin satu bulan. Malah, bulan Juni 2014 ia pun kembali diundang ke Amerika Serikat.

Main di Star Wars
Kini, kabar gembira datang kembali dimaan ia bersam Kang Yayan Ruhian ikut main di film "Star Wars: The Force Awakens". Keduanya bersama Iko Uwais ikut main di film yang selalu mencetak box office tersebut. Kang Cecep yang berperan sebagai Assassin di The Raid 2, di film "Star Wars" versi teranyar menjadi anggota Kanjiklub yang diketuai oleh Tasu Leech yang diperankan oleh sahabatnya sendiri, Yayan Ruhian. 

Di film "Star Wars: The Force Awakens", Kang Cecep dan kedua rekannya asal Indonesia akan bermain dengan para pemain lama "Star Wars" sekaligus bintang-bintang Hollywood: Mark Hamill, Harrison Ford, , Daisy Ridley, John Boyega, dan Oscar Isaac. Kita bisa menyaksikan aksi Iko Uwais, Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman di Star Wars: The Force Awakens yang akan rilis di Indonesia pada 18 Desember.

sumber: http://www.pendidikanindonesia.net