Review Film Wall to Wall dan Realita Toleransi Tinggal di Apartment Korea Selatan

0
 


Campusnesia.co.id - Pada tanggal 1 Juli 2022 Youtuber Jang Hansol membuat video berjudul "Tolerensi antar tetangga di Korea Selatan" yang membahas realita hidup di apartment Korea Selatan di channel youtubenya Korea Reomit.

Seperti kebanyakan orang, Hansol berharap dengan kepindahannya ke apartment yang baru hidupnya bakal lebih nyaman dibanding tempat tinggal sebelumnya yang lebih sederhana. Namun kenyataan berkata lain.

Hal pertama ia dikomplain karena air ac nya netes di balkon tetangga unit bawahnya, beberapa hari kemudian ia diingatkan tetangga yang lain karena berisik saat hendak buang sampah dan sampahnya terjatuh di lantai.

Pernah juga ia mengalami, tetangga unit bawahnya memukul atapnya (lantai bawah apartment Hansol) karena merasa tertanggu dengan suara komputernya dan esok paginya di pintunya ada tempelan notes tetangga kebisingan yang dibuat.

Karena hal tersebut ia sampai harus beli sandal khusus yang meredam langkah kakinya seharga Rp300.000. Dalam upaya menjaga kerukunan Hansol meminta maaf dengan mengirim buah dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi lewat catatan.

Hal seperti ini ternyata tidak dialami oleh Hansol sendiri, saudaranya yang sudah berkeluarga dan punya anak juga mengalami hal yang sama. Bahkan keponakannya yang masih kecil harus jalan jinjit agar tidak dikomplain oleh penghuni unit apartment di bawahnya.

Menurut Hansol dari sisi toleransi bertetangga di Korea Selatan terutama tinggal di apartment sangat berbeda dengan di Indonesia yang lebih bebas. Menurutnya salah satunya penyebabnya adalah kehidupan di Korea Selatan yang keras dan stress tingga, sehingga hal-hal sepele seperti itu bisa memicu ketergangguan dan kemarahan.

Di sisi lain kalau kita berkaca pada fenomena di Indonesia akhir-akhir ini tentang tetangga yang biasa menyetel sound karaoke keras sekali tak kenal waktu atau bahkan pro-kontra Sound Horeg ada baiknya kita belajar pada orang-orang Korea Selatan yang lebih menghargai ketenangan tetangganya. Jangankan sound horeg, langkah kaki yang berlebihan saja sudah dianggap mengganggu kenyamanan tetangga.



Tentang Film Wall to Wall

Oke kita masuk pada sebuah film korea yang baru-baru ini tayang berjudul Wall to Wall dibintangi oleh Kang Hae Nul berkisah pada generasi millenial Korea yang sulit membeli properti rumah tapak dan harus berjuang setengah mati untuk bisa membeli unit apartment.

Bahkan setelah mampu membeli sebuah unit apartment ia tak langsung bisa menikmatinya. Tagihan pemeliharaan yang mahal, harga properti yang justru turun drastis serta dinamika bertetangga yang saling komplain karena kebisingan yang ditimbulkan antar unit.

Karena ini film drama thriller tentu saja ada bumbunya agar menarik untuk ditonton. Namun fenomena yang coba dipotret cukup valid. Setelah saya nonton film ini langsung menuju ke video Jang Hansol di youtube karena pernah menonton sebelumnya dan apa yang digambarkan di film Wall to Wall banyak yang relate.

Ditambah isu seperti korupsi spesiifikasi pembangunan apartment demi hemat dan korupsi sehingga menghasilkan bangunan yang kurang layak berdampak pada kualitas peredaman suara.

Isu dominasi pemilik modal yang ingin memborong unit apartment juga valid, hal serupa sering kita temukan di Indonesia. Pemilik uang membeli banyak unit perumahan baik yang wasta maupun KPR dengan tujuan investasi mengakibatkan harga properti terus menerus naik nyaris mustahil untuk dibeli oleh kalangan menengah ke bawah. 

Para sepekulan ini membeli banyak rumah bukan untuk ditempati tapi sebagai alat investasi dengan tujuan bertambahnya tahun harganya bakal naik dan dapat untung. That why, Millenial dan Gen Z disebut-sebut mustahil mampu membeli rumah, bukan karena kebanyakan jajan kopi kekinian tapi ulah para spekulan properti yang serakah dan tamak.


Sinopsis film Wall to Wall
Noh Woo-Sung (Kang Ha-Neul) adalah seorang pekerja kantoran biasa berusia 30-an. Ia telah berhasil membeli apartemennya sendiri, impian seumur hidupnya. Untuk membeli apartemen tersebut, ia menghabiskan seluruh tabungannya, mengambil pinjaman, dan bahkan memanfaatkan ladang bawang putih milik ibunya. Ia kini kesulitan membayar utang-utang berbunga tinggi tersebut. Keadaan semakin diperparah dengan suara bising yang terus-menerus terdengar dari lantai-lantai tetangga. Akibat kebisingan tersebut, ia terlibat konfrontasi sengit dengan para tetangga. Noh Woo-Sung kemudian bekerja sama dengan tetangganya di lantai atas, Yeong Jin-Ho (Seo Hyun-Woo), untuk mencari sumber suara tersebut. Sementara itu, Jeon Eun-Hwa (Yum Hye-Ran), seorang perwakilan penghuni kompleks apartemen, berusaha menjaga ketenangan di gedung tersebut.

Film Wall to Wall naskah dan sutradaranya oleh Kim Tae-Joon orang yang sama yang menyutradarai film Unlocked yang juga sangat bagus tentang fenomena pembajakan smartphone. 

Buat sobat yang mau nonton film Wall to Wall bisa langsung ke Netflix.



Pemeran film Wall to Wall
Kang Ha-Neul sebagai Noh Woo-Sung (1401)

Seo Hyun-Woo  sebagai  Yeong Jin-Ho (1501)

Yum Hye-Ran  sebagai  Jeon Eun-Hwa

Kim Hyun-Jung   sebagai Ha Joo-Kyung (1301)

Jeon Jin-Oh sebagai Jeon Gwang-Cheol (1301)
Park Sung-Il sebagai Ga Ju-Ho

Yoon Jung-Il sebagai  Lee Sang-Wook (1601) 

Kim Yoon-Jin sebagai Lee Hyun-Jin (1601)

Lee Jong-Goo sebagai Kim Young-Chul (1701)

Na Ho-Sook  sebagai Na Ok-Soon (1701)

Jo Yu-Ra  sebagai Lee Joo-Yeon (1402)


Poster film Wall to Wall



Penulis
Nandar

Ayo Kenali Gula! Serunya Belajar Sehat Melalui Kreativitas Anak

0
 
Gambar 1  Dokumentasi foto bersama anak-anak RT 09 RW 01 Ngemplak Simongan dalam kegiatan edukasi kreatif pengenalan konsep gula dalam tubuh dan gizi seimbang


Campusnesia.co.id -  SEMARANG - Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 112 kelompok 1, Friseva Elvira, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Ngemplak Simongan. Ia merupakan anggota dari kelompok di KKN T 112,  di bawah bimbingan Dr. Khairul Anam, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dalam kegiatan KKN ini, Friseva turut menyelenggarakan kegiatan edukatif bersama anak-anak, berupa pengenalan konsep gula dalam tubuh dan gizi, kegiatan ini dikemas dalam balutan yang ceria dan menyenangkan.


Pengenalan Konsep Gula dalam Tubuh dan Gizi Seimbang
Sabtu (12/7), Friseva Elvira, mahasiswa Jurusan Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, turut berkontribusi aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim 112. Kelompok 1 Friseva menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Pengembangan Program Edukreatif untuk Pengenalan Konsep Gula dalam Tubuh dan Gizi Seimbang dalam Konteks Pencegahan Diabetes Anak”, yang merupakan program multidisiplin dengan sasaran peserta anak-anak usia TK hingga SD di wilayah RT 09 RW 01 Ngemplak Simongan. 

Dalam berlangsungnya kegiatan bersama anak-anak ini diawali dengan perkenalan dan ice breaking yang membangkitkan semangat anak-anak, bertujuan untuk membangun suasana belajar yang menyenamgkan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak-anak mengenai konsep dasar bagaimana sebuah makanan diolah dalam tubuh menjadi sebuah gula dan pentingnya menjaga pola makan seimbang sejak dini guna mencegah risiko diabetes di masa depan. Dalam pelaksanaannya, Friseva menggunakan alat peraga yang menarik dan interaktif untuk menggambarkan perjalanan makanan dari mulut hingga menjadi energi dalam tubuh manusia.
 

Gambar 2  Dokumentasi dalam kegiatan perjalanan gula dalam tubuh melalui alat peraga, bersama anak-anak RT 09 Ngemplak Simongan

Tidak hanya menyampaikan materi secara verbal, Friseva juga mengajak anak-anak untuk mencoba langsung alat peraga tersebut, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan partisipatif. Dengan latar belakang keilmuan antropologi sosial, Friseva mengemas materi kesehatan dengan pendekatan dan bahasa yang dekat dengan anak-anak, sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah dan menyenangkan. Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari rangkaian program kerja Multidisiplin Kelompok 1 Tim KKN-T 112 yang berada di bawah bimbingan Dr. Khairul Anam, S.Si., M.Si sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).



Lomba Kreativitas Mewarnai Poster Bebas Diabetes
Selain sesi edukasi interaktif, Friseva juga mengadakan lomba kreativitas melalui mewarnai poster edukasi bertema “Bebas Diabetes” poster ini bertujuan sebagai media untuk menyalurkan ekspresi dan imajinasi anak-anak dalam dunia belajar. Hasil karya poster mereka nantinya akan diumumkan pemenangnya pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus di lingkungan warga RT 09 RW 01 Ngemplak Simongan, sehingga anak-anak merasa lebih bangga dan terlibat langsung dalam kegiatan masyarakat. Terlihat dari respon antusias anak-anak tersebut, salah seorang anak sebut saja bernama Al mengatakan "apakah beso akan ada acara di sini lagi?". Dan ucap anak-anak yang lain mengatakan bahwa "aku senang ada acara ini". 

Hal tersebut mendorong hadirnya kegiatan-kegiatan lainnya, seperti yang Friseva lakukan dikemudian hari pada hari Senin. Melalui gerakan ini, Friseva berharap dapat mendorong kesadaran anak-anak bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil,  termasuk dari anak-anak sendiri. Anak-anak merupakan bagian penting dari masa depan, dan menanamkan nilai hidup sehat sejak dini bisa menjadi fondasi yang kuat untuk membentuk generasi yang lebih peduli akan kesehatan. Friseva menyebutkan bahwa edukasi kesehatan bukan hanya tentang mencegah datangnya penyakit, melainkan bagaimana membangun generasi yang sadar, peduli, dan aktif menjaga diri serta lingkungannya. Melalui program ini juga, kehadiran mahasiswa KKN turut serta menanamkan nilai-nilai penting yang akan tumbuh bersama. Sehingga kedepannya mampu membawa hal-hal baik lainnya di tengah-tengah masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN-T 112 Undip Gelar Skrining Kesehatan Lansia Secara Door-to-Door di Ngemplak Simongan

0
 
 
Dokumentasi serta Penyerahan “Kartu Pintar” Kepada Lansia oleh Mahasiswa Brillianti Maulida Azzahra (KKN-T Undip)


Campusnesia.co.id -  SEMARANG - Brillianti Maulida Azzahra salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro (Undip) menggelar kegiatan edukasi dan skrining kesehatan untuk lansia secara door-to-door dengan Kartu Pintar di wilayah RT 09/RW 0,  Kelurahan Ngemplak Simongan, Kota Semarang, pada Rabu (10/7/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan bertema "Bina Keluarga Bebas Diabetes" yang dijalankan selama masa KKN di wilayah tersebut.

Dengan membawa alat pengukur tekanan darah dan pengukur kadar gula darah, para mahasiswa mendatangi satu per satu rumah warga lanjut usia (lansia) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dasar. Tak hanya memeriksa, mahasiswa juga melakukan edukasi langsung tentang pentingnya menjaga pola makan sehat, aktivitas fisik rutin, serta bahaya diabetes dan hipertensi pada usia lanjut.

Salah satu yang menarik dalam kegiatan ini adalah pembagian Kartu Pintar Sehat, sebuah kartu catatan mini berwarna cerah yang berisi hasil pemeriksaan lansia (seperti tekanan darah dan kadar gula darah) serta tips singkat untuk hidup sehat. Kartu ini diharapkan dapat menjadi pengingat sekaligus motivasi bagi lansia dan keluarga mereka untuk menjaga kebiasaan sehat sehari-hari.

Melalui kunjungan langsung ke rumah-rumah warga, tim mahasiswa melakukan pengecekan tekanan darah dan pengukuran kadar gula darah, serta menyampaikan edukasi seputar pola hidup sehat bagi lansia. Setiap lansia yang telah diperiksa juga diberikan Kartu Pintar Sehat, yaitu kartu catatan kesehatan sederhana berisi data hasil skrining serta tips singkat gaya hidup sehat sebagai pengingat pribadi. 

 
Edukasi dan pengecekan tekanan darah serta kadar gula  darah oleh Mahasiswa Brillianti Maulida Azzahra  (Tim KKN-T Undip)

Menurut ketua pelaksana program, Brillianti Maulida Azzahra, menjelaskan bahwa pendekatan door-to-door dipilih agar lansia yang memiliki keterbatasan mobilitas tetap dapat memperoleh layanan skrining dan edukasi. “Kami ingin menjangkau langsung ke rumah, karena tidak semua lansia bisa datang ke posyandu atau puskesmas serta kami ingin mendekatkan pelayanan promotif dan preventif langsung ke masyarakat, . Dengan kunjungan ini, kami juga bisa berdialog lebih dekat dengan mereka dan keluarganya,” ujar Brillianti.

Program ini mendapat sambutan hangat dari warga. Para lansia merasa lebih diperhatikan, terutama karena skrining dilakukan langsung di rumah mereka tanpa perlu pergi ke fasilitas kesehatan. Ketua RT 9 mengapresiasi inisiatif mahasiswa, “Kami merasa terbantu. Lansia di sini banyak yang tinggal bersama anak atau cucu, tapi seringkali tidak sempat diperiksa kesehatannya. Dengan adanya mahasiswa yang datang langsung, warga merasa diperhatikan,” ujarnya.

Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi pada lansia di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Karena itulah, pendekatan promotif dan preventif menjadi sangat penting. Salah satu strategi efektifnya adalah mengedukasi keluarga agar peduli dan aktif memantau kondisi kesehatan anggota lansia dalam rumah tangga.

Melalui program ini, Brillianti Maulida Azzahra (Mahasiswa KKN-T Undi) ingin menanamkan kesadaran bahwa pencegahan penyakit, khususnya diabetes, bisa dimulai dari rumah. Keterlibatan keluarga dalam hal mendampingi pola makan, memastikan aktivitas fisik, hingga memperhatikan kondisi psikologis lansia menjadi kunci utama dalam menciptakan keluarga sehat.

Kegiatan edukasi dan skrining door-to-door ini juga menjadi bagian dari upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan semua orang di segala usia. Dengan pendekatan yang personal dan partisipatif, diharapkan masyarakat semakin aktif menjaga kesehatan keluarga sejak dari rumah.

Dengan semangat kolaboratif antara mahasiswa, warga, dan tokoh masyarakat setempat, program skrining lansia door-to-door ini diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk kegiatan serupa di wilayah lain. Para mahasiswa pun berharap, inisiatif kecil ini bisa menjadi langkah awal menuju kesadaran kolektif dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama para lansia yang berperan penting dalam struktur keluarga Indonesia.



Editor:
Achmad Munandar

Shortcut Keyboard Kode Jalan Pintas Desain Dengan CorelDRAW

0
 


Campusnesia.co.id - Jika sobat sering menggunakan aplikasi microsoft word atau excel pasti familiar dengan pengggunaan shortcut atau jalan pintas, yaitu gabungan menekan beberapa tombol sehingga mempercepat proses sebuah perintah.

Hal ini juga berlaku di software lain seperti CorelDRAW, aplikasi yang biasa digunakan untuk membuat desain.

Di era serba instan dengan maraknya aplikasi desain pesaing seperti Canva, nyatanya CorelDRAW masih jadi primadona terutama untuk kebutuhan cetak mencetak.

CorelDraw adalah editor grafik vektor yang dikembangkan oleh Corel, sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi terbarunya, CorelDRAW X8 dirilis pada tanggal 15 Maret 2016. CorelDRAW pada awalnya dikembangkan untuk sistem operasi Windows 2000 dan seterusnya.

Salah satu kelebihannya adalah file berbasis vector sehingga kompatible dengan berbagai mesin cetak dari printer hingga CNC. Softwarenya ringan bisa  dijalankan di pc maupun laptop.

Oke berikut kami sajikan informasi tentang Shortcut Kode Jalan Pintas Desain Dengan CorelDRAW:

ctrl + n = membukan lembar kerja baru


ctrl + o = membuka file


ctrl + i = import gambar atau file dari folder


ctrl + s = save untuk menyimpan


ctrl + c = copy untuk menyalin


ctrl + v = paste untuk menempel


ctrl + e = untuk eksport file jadi jpg/png/pdf dll


ctrl + q = untuk membuat objek jadi qurve


ctrl + b = brightness untuk menambah kecerahan gambar


ctrl + p = print 


ctrl + z = undo membatalkan perintah terakhir


ctrl + x = cut untuk menghapus objek (bisa dilanjutkan dengan ctrl + v untuk paste)


ctrl + a = untuk menyeleksi semua objek di halaman


ctrl + m = mengganti dokumen


ctrl + g = untuk menyatukan dua atau lebih objek (group)


ctrl + u = untuk memisahkan dua atau lebih objek yang telah digabung (un group)


ctrl + t = membuka jendela text propertise


shift + page up = meletakkan objek paling depan


shift + page down = meletakkan objek paling belakang


alt + f7 = menampilkan sidebar duplikat


f2 = kaca pembesar


f3 = zoom in layar


f4 = zoom out layar


f5 = mengubah kursor ke freehand tools


f6 = mengubah kursor ke retanggle tools (kotak)


f7 = mengubah kursor ke ellipe tools (lingkaran)


f8 = mengubah kursor jadi ke menu text (menulis)


f9 = full screen


f10 = mengubah kursor jadi shape


f11 = membuat warna gradasi


f12 = membuat tebal-tipis garis


klik objek lalu tekan p = memposisikan objek di tengah area desain


shift + dua ojek atau lebih + c = meratakan posisi objek


shift + dua ojek atau lebih + t = meratakan posisi rata atas


shift + dua ojek atau lebih + b = meratakan posisi rata bawah


shift + dua ojek atau lebih + r = meratakan posisi objek rata kanan


shift + dua ojek atau lebih + L = meratakan posisi objek rata kiri




Demikian postingan kita kali ini tentang Shortcut Keyboard Kode Jalan Pintas Desain Dengan CorelDRAW, semoga bermanfaat akan kami update secara berkala.


Penulis:
Nandar

Daftar Keyword, Tips dan Trick Cari Loker di LinkedIn

0
 



Campusnesia.co.id - In this ecomony era, mencari dan mendapatkan pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Selain karena jumlah lowongan kerja yang tidak sebanyak suply tenaga kerja produktif juga terkait isu lowongan pekerjaan yang mampu memberikan upah layak dan memenuhi hak-hak tenaga kerja.

Dalam banyak kesempatan dibutuhkan alat bantu untuk mendapatkan informasi lowongan kerja yang sesuai serta mempermudah dalam proses apply. Salah satu aplikasi populer di dunia kerja adalah LinkedIn.

LinkedIn adalah situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional. Sampai April 2018 Linkedin menyatakan memiliki lebih dari 546 juta pengguna di lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia, meliputi 150 industri dan lebih dari 400 bidang ekonomi yang diklasifikasi menurut jasanya. Sementara itu menurut Statista menyatakan hingga April 2018, Linkedin memilik 830+ juta pengguna aktif dari lebih 200 negara dan wilayah.

LinkedIn dimulai di ruang tamu pendirinya, Reid Hoffman, pada tahun 2002 dan diluncurkan secara resmi pada 5 Mei 2003. Sementara itu CEO LinkedIn saat ini adalah Jeff Weiner, dengan manajemen yang terdiri dari eksekutif berpengalaman dari perusahaan seperti Yahoo!, Google, Microsoft, TiVo, PayPal, dan Electronic Arts.

LinkedIn menjalankan bisnis yang terdiversifikasi, dengan sumber pendapatan dari langganan keanggotaan, penjualan iklan, dan solusi perekrutan. Pada Desember 2016, Microsoft merampungkan akuisisinya terhadap LinkedIn, menggabungkan layanan cloud profesional terdepan di dunia dengan jaringan profesional terdepan di dunia.

Lewat postingan kali ini kami akan berbagi informasi tentang Daftar Keyword Tips dan Trick Cari Loker di LinkedIn. 

Apa saja? berikut daftarnya, ketik keyword di bawah ini pada kolom pencarian di aplikasi LinkedIn:

1. PT Hiring Email

2. Internship PT

3. Posisi PT

4. Posisi Hiring Domisili

5. "Hiring for (posisi) (lokasi)"

6. "Hiring (level)"



Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kita kali ini tentang Daftar Keyword Tips dan Trick Cari Loker di LinkedIn, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis:
Nandar

Diolah dari berbagai sumber.

Energi Muda, Peduli Lansia: Kiprah KKN Tim 136 UNDIP dari Lomba Masak Hingga Cek Kesehatan Gratis di Desa Mranggen

0
 
Dokumentasi Kegiatan Lomba Masak Masakan Sehat 
bagi Lansia di Desa Mranggen


Campusnesia.co.idMranggen, 15 Juli 2025 - Kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tim 136 Universitas Diponegoro (Bagas, Cesa, Mustofa, Aisha, Sulthon, Saddam, Salwa, Nashwa, Rachel, Zefa, Irvan, Mohandis, Malahayati, Jovinca, Aksel, dan Farah) didampingi Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S., PhD., Bapak Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM. dan Ibu Hanna Dzawish Shihah, S.Pt., M.Pt. sukses melaksanakan rangkaian kegiatan yang bertujuan memberdayakan masyarakat Desa Mranggen, khususnya lansia, melalui program senam sehat, lomba memasak masakan sehat, serta evaluasi dan pemantauan status kesehatan lansia.

Kegiatan dimulai dengan senam sehat dengan menghadirkan instruktur senam profesional Mbak Zenny. Senam sehat ini diikuti oleh lansia, peserta lomba masak, dosen pembimbing lapangan, dan mahasiswa KKN-T Tim 136. Tujuan senam sehat ini adalah untuk meningkatkan kebugaran fisik lansia, mempererat kebersamaan antar peserta, serta membangun kesadaran akan pentingnya gaya hidup aktif dan sehat. 

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan lomba memasak masakan sehat yang diikuti oleh lansia dan kader posyandu. Lomba ini menghadirkan dewan juri profesional Chef Gading Ganesha, Executive Sous Chef dari Hotel Horison Nindya Semarang, Juri kedua Bapak Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM. selaku perwakilan dosen pembimbing lapangan dan Juri Ketiga Ibu Muslikhatun selaku perwakilan Desa Mranggen.


“Rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim 136 Universitas Diponegoro di Desa Mranggen mengusung semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lansia melalui senam sehat bersama, lomba kreasi masakan bergizi, dan layanan cek kesehatan gratis. Puncak kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membangkitkan semangat para lansia agar tetap aktif dan sehat di usia senja, tetapi juga diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kualitas hidup lansia di Desa Mranggen” Sambutan Bapak Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM. selaku perwakilan Dosen Pembimbing Lapangan.



“Kegiatan KKN Tematik Tim 136 Universitas Diponegoro alhamdulillah berjalan lancar dan pada puncak kegiatan sangat meriah, mudah mudahan dapat bermanfaat bagi warga masyarakat Desa Mranggen. Saya mewakili Desa Mranggen mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada segenap Tim KKN T 136 Undip Tahun 2025, kader posyandu, perangkat Desa Mranggen, Ketua RW dan seluruh masyarakat desa mranggen yang terlibat.” Sambutan Bapak Abdul Cholis selaku Kepala Desa Mranggen.






"Melalui lomba ini, kita belajar bagaimana mengolah makanan bergizi yang dapat menunjang kesehatan tubuh, khususnya bagi kita yang berusia lanjut. Saya harap ilmu dan pengalaman dari lomba masak ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya keluarga dan masyarakat desa Mranggen yang sehat." Rifky Bagas Saputra selaku perwakilan Kelompok 3 sekaligus Ketua Kelompok 3 KKN T Tim 136.





Lomba masak ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kreatifitas lansia serta kader posyandu dalam mengolah makanan sehat yang bergizi seimbang, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang kesehatan keluarga dan komunitas.

Sebagai penutup, dilakukan evaluasi dan pemantauan status kesehatan lansia oleh kolaborasi tim KKN T 136 dengan tenaga kesehatan dari Klinik Pratama Kasih Sayang Bunda Mranggen. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, dan penilaian kondisi fisik umum lansia. 

Data kesehatan yang diperoleh menjadi indikator keberhasilan program KKN-T Tim 136 dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan lansia di Desa Mranggen. Program ini merupakan wujud nyata kontribusi Universitas Diponegoro dalam memberdayakan masyarakat melalui pendekatan tematik yang holistik, melibatkan berbagai aspek kesehatan dan sosial. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi program-program serupa di masa depan untuk terus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Gerakan Gizi Lansia oleh KKN Tim 136 Undip di Desa Mranggen: Mengenal Daging, Telur, Sayur, dan Pentingnya Pemantauan Kesehatan

0
 



Dokumentasi kegiatan sosialisasi pengenalan produk peternakan 
dan pemantauan kesehatan lansia di Desa Mranggen


Campusnesia.co.idMranggen, 16 Mei 2025 - Dalam upaya mendukung kesejahteraan lanjut usia, Pemerintah Desa Mranggen, Posyandu dan Kader Kesehatan bersama Kelompok 1 KKN-T TIM 136 Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Sosialisasi dan Pemantauan Status Kesehatan Lansia serta Pengenalan Produk Daging, Telur, dan Sayur dalam Menunjang Kesehatan Lansia” yang bertempat di Rumah Pak Tris, salah satu warga Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Acara ini menjadi bagian dari program kerja multidisiplin mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro Tim 136 Kelompok 1 (Aji, Syifa, Syifana, Yuniar, Maharani, Annisa, Asa, Novi, Melisa,  Kevin, Cantika, Afrizal, Attala, Adinda, Christina dan Aksani) dengan fokus pada bidang kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan yang didampingi oleh Tim DPL KKN Ibu Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S., Ph.D., Bapak Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM, dan Ibu Hanna Dzawish Shihah, S.Pt., M.Pt.  

Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S., Ph.D., selaku Ketua Tim Dosen Pembimbing Lapangan KKN, menyampaikan.


“Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Mranggen, khususnya para lansia. Melalui pengenalan kandungan gizi dari produk peternakan seperti daging dan telur, serta sayuran bergizi, diharapkan kegiatan ini mampu menunjang pola makan sehat dan meningkatkan kualitas hidup lansia di masa lanjut usia.”




Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 50 orang lansia serta kader kesehatan setempat. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah, berat badan, dan konsultasi kesehatan ringan, yang bekerja sama dengan Posyandu Lansia Desa Mranggen. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan dasar lansia secara berkala.

Selanjutnya, dilaksanakan sosialisasi gizi seimbang yang disampaikan oleh mahasiswa KKN dari program studi gizi dan kesehatan masyarakat. Materi mencakup pentingnya konsumsi protein hewani dari daging dan telur serta asupan sayuran untuk memperkuat daya tahan tubuh dan menjaga fungsi organ tubuh pada usia lanjut.

Pada sesi edukasi pangan, tim KKN juga memperkenalkan produk olahan sederhana berbahan dasar daging, telur, dan sayur yang mudah dikonsumsi dan terjangkau oleh masyarakat, seperti telur gulung isi bayam, sup ayam sayur, dan tumis tahu sayur.

Mewakili Kepala Desa Mranggen, Ibu Muslikhatun selaku Kepala Urusan Pemerintahan dan Bendahara Desa Mranggen menyampaikan apresiasinya atas sinergi positif antara perguruan tinggi dan masyarakat.



 “Kami sangat menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN UNDIP yang membawa semangat perubahan di tengah masyarakat, terutama bagi lansia yang membutuhkan perhatian lebih. Semoga kegiatan seperti ini dapat berlanjut secara rutin,” ujar beliau.





Ketua Kelompok 1 KKN-T TIM 136 Universitas Diponegoro, Ilham Aji Saputra, menyampaikan bahwa program ini dirancang dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.


“Kami ingin memberikan kontribusi yang relevan, terutama bagi lansia yang sering terabaikan dalam aspek edukasi gizi. Semoga kegiatan ini dapat memberi dampak positif dalam jangka panjang,” ujarnya. 










Editor:
Achmad Munandar

Pendampingan Penguatan Brand Awareness Peternakan Warga Kelurahan Pakintelan melalui Pengintegrasian dan Sosialisasi Pemanfaatan Bisnis Digital

0
 


Campusnesia.co.idSemarang, 9 Juli 2025 - Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 140 Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan kegiatan penyuluhan bertema Digital Marketing untuk Masyarakat Umum yang berlangsung di Amrih Ngrembaka Farm, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa Undip, dengan bimbingan langsung dari tiga dosen pembimbing lapangan (DPL) yakni Anugrah Robby Pratama, S.Pt., M.Pt., Nur Maulida Wahyuni, S.Pt., M.Pt., dan Hanna Dzawish Shihah, S.Pt., M.Pt.

Penyuluhan digital marketing ini diwakili oleh kelompok 3 dari tim KKNT 140 berjumlah 15 mahasiswa yang ditujukan bagi warga Kelurahan Pakintelan untuk meningkatkan literasi digital serta keterampilan dalam memasarkan produk atau jasa melalui media sosial dan platform daring lainnya.

Kelompok 3 tim KKN-T 140 Memperkenalkan pentingnya bisnis digital dalam memperkuat eksistensi produk usaha warga lokal di dalam pasar, dengan cara peningkatan awareness warga terhadap Digital Marketing. Menggunakan sosial media sebagai alat bantu dalam meningkatkan promosi penjualan produk peternakan warga dengan tujuan agar produk yang dihasilkan dapat dikenal masyarakat luas,  Dimulai dari pemaparan mengenai pengantar bisnis digital kemudian dilanjutkan dengan fokus pada penggunaan platform sosial media seperti: pembuatan caption pada platform Instagram dan Facebook hingga penggunaan fitur-fitur pada WhatsApp Bisnis sebagai alat bantu promosi produk warga. Tak luput juga tim KKN-T Undip memberikan sosialisasi pembuatan linktree dan cara pengambilan gambar produk menggunakan kamera serta penyusunan company profile sebagai bagian dari penguatan produk usaha warga.


Acara berlangsung meriah dan partisipatif. Para peserta diberikan materi seputar pembuatan akun bisnis, pengenalan platform pemasaran digital, tips membuat konten menarik, serta strategi sederhana untuk menjangkau konsumen secara online.

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan warga, penyuluhan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi masyarakat untuk berwirausaha secara digital, baik dari rumah maupun dalam skala lokal.



Editor:
Achmad Munandar

Sinopsis Drama Korea S Line, Tentang Garis Benang Merah Di Kepala Manusia

0
 


Campusnesia.co.id - Beberapa hari ini di sosial media Twitter (X) dan Facebook sedang tren foto orang dan garis benang berwarna merah di atas kepalanya. Hal ini disebut-sebut sebagai tanda berapa kali seseorang pernah berhubungan badan. Jika sobat pernah melihat postingan serupa dan penasaran dari mana referensi tren ini, jawabannya dari sebuah drama korea berjudul S Line yang tayang sejak 11 Juli 2025 yang lalu di channel Wavve.

Drakor ini diangkat dari webcomic berjudul "S Line” yang ditulis oleh Ggomabi dan diterbitkan pada tanggal 2 November 2011 hingga 22 November 2012 si situs Naver.

S Line disutradarai oleh Ahn Ju-Young dan merupakan debut pertamanya sebagai sutradara series setelah sebelumnya pernah menjadi sutradara untuk film layar lebar berjudul A Boy and Sungreen | Boheewa Nokyang (2019) dan pernah berperan dalam film Our Love Story | Yeonaedam (2016) sebagai pelajar wanita.


Sinopsis Drama Korea S Line
Tiba-tiba, garis merah muncul di atas kepala orang-orang. Garis merah ini menghubungkan orang-orang yang pernah berhubungan seks. Akibatnya, sisi memalukan atau rahasia seseorang terungkap. Orang-orang menyebut garis merah ini "Garis S".

Han Ji-Wook (Lee Soo-Hyuk) adalah seorang detektif dengan penampilan menarik dan jiwa bebas. Ia mengejar kebenaran di balik Garis S. Kyu-Jin (Lee Da-Hee) adalah seorang guru SMA dengan pesona yang unik. Shin Hyun-Heup (Arin) adalah seorang siswi SMA. Ia telah mampu melihat garis merah sejak lahir.


Daftar Pemeran Drama Korea S Line
Lee Soo-Hyuk sebagai Han Ji-Wook
Arin sebagai Shin Hyun-Heup
Lee Da-Hee sebagai Lee Kyu-Jin
Kim Dong-Young sebagai Oh Dong-Sik
Lee Eun-Saem sebagai  Kang Sun-A
Nam Kyu-Hee   Kim Hye-Young
Park Sung-Il sebagai  Bang Sung-Jin
Park Ye-Ni  sebagai Hee-Won
Lee Ga-Sub sebagai Oh Jung-Min
Kim Ro-A  sebagai Shin Hyun-Heup  kecil
Jang Sun  sebagai  Ibu Shin Hyun-Heup

Woo Ji-Hyun - Jung-Woo
Lee Han-Joo - Ji-Na
Lee Gwang-Hee sebagai Joon-Sun
Oh Woo-Ri - Lee Kyung-Jin
Hong Suk-Bin sebagai Han Hyo-San
Sung-Ryung - Soo-Min
Oh Seung-Jun - Lee Ji-Won
Byun Joo-Woo - staf panti jompo (ep.1)
Jeong Jae-Kwang - bartender (ep.2)
Yun Ki-Chang - guru olahraga (ep.2)
Jeong Tae-Seok - guru sejarah Korea (ep.2)



Poster Drama Korea S Line



Review Drama Korea S Line
Coming soon...

Manfaat Daun Beluntas untuk Hambat Virus HIV

0
 



Campusnesia.co.id - HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000 kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik (penasun), dan pekerja seks.

Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Di tahun 2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai lebih dari 600 orang.

Akan tetapi, dari tahun 2005 hingga 2019, angka kematian akibat AIDS di Indonesia terus mengalami penurunan. Hal ini menandakan pengobatan di Indonesia berhasil menurunkan angka kematian akibat AIDS.

Baru-baru ini ada kabar gembira dari dunia riset, hasil riset dari kampus UI mengatakan Protein virus HIV dapat dihambat dengan daun beluntas.

Lamat berita Elshinta.com menulis bahwa periset Universitas Indonesia (UI) Ni Putu Ermi Hikmawanti yang juga mahasiswa Program Doktor Fakultas Farmasi (FF) UI menyatakan protein virus HIV dapat dihambat dengan daun Beluntas.

Ni Putu menyoroti pelarut alami berbasis bahan hayati, yakni Natural Deep Eutectic Solvent (Nades), mulai dikembangkan sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan.

Dalam disertasinya yang berjudul “Pemanfaatan Nades sebagai Pelarut Ekstraksi Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dan Pemisahan Asam Dikafeoilquinat serta Aktivitas Antioksidan dan Antiretroviralnya”.

"Saya membedah dan mengkaji efektivitas nades dalam mengekstraksi senyawa bioaktif dari tanaman lokal Indonesia," kata Ermi di Depok, Senin.

Dalam penelitiannya, ia memilih daun beluntas karena mengandung senyawa fenolik tinggi dan telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.

“Beluntas ini mudah dijumpai di Indonesia, bahkan sering tumbuh di pekarangan rumah. Beluntas merupakan sumber herbal potensial untuk dikembangkan,” ujar Ermi.

Melalui serangkaian uji laboratorium, ditemukan bahwa kombinasi glisin dan asam laktat dengan rasio molar 1:3 serta penambahan air sebesar 50 persen merupakan formulasi nades paling optimal.

Dari hasil ekstraksi tersebut, ia berhasil memisahkan salah satu senyawa utama, yakni 3,5-dikafeoilquinat (3,5-DCQA), yang kemudian diteliti lebih lanjut.

Ekstrak nades dan fraksi kaya 3,5-DCQA yang diteliti menunjukkan aktivitas antioksidan dan antiretroviral secara in vitro.

Studi in silico menunjukkan bahwa 3,5-DCQA berpotensi menghambat protein gp120 HIV-1, yang merupakan target penting dalam fase awal infeksi HIV.

Temuan Ermi membuka peluang pengembangan 3,5-DCQA sebagai kandidat bahan aktif dalam formulasi obat herbal antiretroviral berbasis bahan alam Indonesia.

Capaian ini turut memperkuat posisi risetnya sebagai rujukan penting dalam pemanfaatan nades, sekaligus menegaskan potensi besar sumber daya hayati Indonesia dalam pengembangan fito farmaka yang berdaya saing global.

Selain memberikan kontribusi praktis di bidang formulasi obat, penelitian Ermi juga membawa dampak signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Ia telah mempublikasikan empat artikel riset dan dua artikel ulasan di jurnal internasional dengan reputasi tinggi (Scopus Q1–Q3).

Salah satu artikelnya yang berjudul “Natural Deep Eutectic Solvents (Nades): Phytochemical Extraction Performance Enhancer for Pharmaceutical and Nutraceutical Product Development” dan terbit di jurnal Plants, telah dikutip 235 kali hingga Juli 2025.


Sumber: