Optimalkan Potensi Desa: Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2024 Membuat Buku Profil Desa Kalangan untuk mendukung Peningkatan Pengembangan Ekonomi Lokal

0
 
Penyerahan Produk Buku Profil Desa Kalangan 
Kepada Kepala Desa Kalangan


Campusnesia.co.idDesa Kalangan, yang terletak di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, menjadi tempat tinggal sekitar 5.817 jiwa penduduk dengan luas wilayah mencapai 206 Ha. Potensi yang beragam tersebar di berbagai sudut desa ini menjadikan masyarakat dengan mata pencaharian yang bervariasi, termasuk pedagang, petani, buruh pabrik, dan penyedia jasa.

Di Desa Kalangan, warga masyarakat menunjukkan inisiatif dan kreativitas dengan mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Contohnya adalah produksi batu bata dan keripik tempe yang cukup berkembang di Desa Kalangan. Selain itu, desa ini juga memiliki produk lain seperti tahu, tempe, sapu, dan berbagai produk lainnya.

Menyikapi potensi melimpah ini, Mahasiswa TIM 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, melaksanakan program kerja pembuatan buku "Profil Desa Kalangan." Program ini merupakan bagian dari upaya partisipatif dalam memperkenalkan potensi dan pengembangan desa. 

Buku tersebut merinci data dan informasi terkait Desa Kalangan yang mencakup kondisi geografis wilayah, struktur pemerintahan desa, kondisi fisik wilayah, persebaran sarana dan prasarana, kondisi sosial masyarakat, beserta potensi yang dimiliki oleh desa. Dalam proses penyusunan profil desa, mahasiswa KKN UNDIP melakukan pengumpulan data dari arsip di balai desa serta melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait.

Buku "Profil Desa Kalangan" diserahkan kepada Bapak Ratno Widodo selaku Kepala Desa Kalangan dan beberapa perangkat desa lainnya pada tanggal 2 Februari 2024. Pembuatan buku ini mendapatkan respon yang sangat positif dari berbagai pihak desa. Dengan demikian diharapkan dalam pembuatan buku profil desa ini dapat menjadi kegiatan berkelanjutan untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa di masa yang akan datang.



Editor:
Achmad Munandar

Mengukir Identitas Desa: Rancang Desain Gapura Desa Banaran oleh Mahasiswa TIM I KKN UNDIP

0
 


Campusnesia.co.idMagelang (02/02/2024) Desa Banaran adalah desa yang terletak di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Banaran merupakan desa yang sedang dalam tahap perkembangan untuk menjadi desa wisata. Menurut Kepala Desa Banaran, Pak Suharyono, Desa Banaran sedang mempersiapkan diri untuk menjadi Desa Wisata dengan keberadaan “Embung Kalitedjo” sebagai permulaannya. Dan untuk branding Desa Banaran, Pak Suharyono mengaku berkeinginan untuk membangun Gapura di jalan masuk Desa Banaran, yaitu di Dusun Gabahan.

Dewasa ini, banyak desa yang memutuskan untuk membangun Gapura pada pintu masuk desanya ataupun di perbatasan dengan desa lain, untuk menjadi penanda desa. Selain sebagai penanda, gapura juga terkadang difungsikan sebagai spot foto oleh para pengunjung. Oleh karena itu, keberadaan Gapura sangatlah penting bagi Desa Banaran, khususnya dikarenakan adanya perencanaan Desa Banaran untuk menjadi sebuah desa wisata.

KKN TIM I UNDIP yang diterjunkan ke Desa Banaran memiliki timing yang sangat tepat, dikarenakan adanya perencanaan Pembangunan-pembangunan di Desa Banaran di tahun 2024 ini. Terkhususnya anggota-anggota di tim ini memiliki jurusan-jurusan yang relevan dengan program-program di Desa Banaran.

Salah satunya, Alphina Meliala, mahasiswa dari jurusan Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur, berperan untuk membantu Perangkat Desa dalam pembuatan desain Gapura Desa Banaran. Kegiatan pembuatan desain gapura ini dimulai dengan survey lokasi gapura, yang terletak di Dusun Gabahan. Hasil dari survey tersebut adalah diperolehnya lebar jalan dan luasan lahan yang dapat digunakan untuk Pembangunan gapura.

Setelah melakukan survey, Alphina melakukan pencarian referensi gapura, dengan melakukan survey di daerah sekitar Desa Banaran dan juga referensi dari internet. Kemudian setelah mendapatkan “ide” untuk desain Gapura, mahasiswa yang mengambil konsentrasi Arsitektur ini kemudian melakukan diskusi terkait desain Gapura. 

Hasil dari diskusi tersebut kemudian direpresentasikan dalam sebuah desain yang dibuat dengan menggunakan software SketchUp. Kemudian hasil dari rendering software tersebut dikolektifkan di dalam poster. Poster dibuat seinformatif mungkin, dimulai dari pengertian Gapura; gambar-gambar desain Gapura di saat pagi, sore, dan malam hari; dan material-material yang dapat menjadi referensi material yang digunakan.

Poster tersebut kemudian dipresentasikan kepada seluruh Perangkat Desa Banaran serta seluruh Kepala Dusun yang ada di Desa Banaran, pada tanggal 2 Februari 2024, kegiatan ini berlokasi di Balai Desa Banaran. Setelah melakukan presentasi terkait desain gapura dan dilakukannya tanya jawab, Alphina melakukan serah terima poster Desain Gapura Desa Banaran dengan Pak Suharyono selaku Kepala Desa Banaran.

Dengan sudah terlaksananya sosialisasi terkait Desain Gapura ini, para perangkat desa dapat mendapat gambaran yang lebih jelas untuk perencanaan pembuatan Gapura di Desa Banaran. Dan untuk para kepala Dusun juga dapat memahami pentingnya peran Gapura untuk Desa Banaran.


Penulis:
Alphina Meliala
Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Kegiatan Pengenalan Ragam Batu Bata oleh Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP 2024

0

 Kegiatan pengenalan oleh Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP 2024 
kepada pengrajin batu bata Dukuh Belan

Campusnesia.co.idKlaten (21/01/2024) Desa Kalangan khususnya Dukuh Belan memiliki potensi di sektor pembuatan batu bata dengan hampir seluruh warganya menjadi pengrajin batu bata konvensional. Oleh karena itu, Mahasiswa Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Kalangan Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 melakukan kegiatan pengenalan kepada pengrajin batu bata konvensional di Dukuh Belan, Desa Kalangan.

Batu bata konvensional yang dibuat oleh warga dukuh Belan umumnya memiliki harga relatif murah dibanding jenis batu bata lain terutama bata ekspos. Oleh Karena itu kegiatan pengenalan jenis batu bata ini bertujuan untuk menambah inspirasi dan upaya pemajuan UMKM kepada para pengrajin batu bata di Dukuh Belan. Untuk Jenis batu bata yang 
dikenalkan oleh Tim 1 KKN UNDIP 2024 yaitu :

1. Bata Ekspos Cetak Press
- Ukuran 24×11,5x5 cm
- Permukaan halus dan artistic
- Lebih padat
- Harga relatif mahal sekitar Rp 3000 - 7000/ biji
- Cocok untuk diekspos interior maupun eksterior bangunan

2. Bata Ekspos Trapesium
- Bentuk trapezium
- Terdapat 2 lubang yang berfungsi untuk masuknya besi
- Harga sekitar Rp 3000 - 6000/ biji
- Cocok untuk eksterior bangunan

3. Bata Tempel
- Ukuran 22×5x2 cm
- Bentuk persegi panjang dan pipih
- Harga sekitar Rp 120000 - 200000/ m2
- Cocok untuk melapisi eksterior bangunan dengan harga yang lebih murah dibanding menggunakan bata ekspos

4. Ubin Tanah Liat (Terakota)
- Ukuran beragam namun standarnya 20×20x2 cm
- Bentuk persegi
- Harga sekitar Rp 3000 - 5000/ biji
- Cocok untuk mendukung desain penggunaan bata ekspos

Dengan adanya kegiatan pengenalan ragam produksi batu bata yang dilakukan oleh KKN Tim 1 Undip 2024 serta antusiasme yang baik oleh para pengrajin batu bata Dukuh Belan Desa Kalangan, diharapkan Dukuh Belan akan menjadi sentra produksi batu bata yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Terutama untuk wilayah Klaten Jawa Tengah maupun dapat dikirim ke luar kota.



Editor:
Achmad Munandar

Kembangakan Potensi Desa, Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Visualisasikan Persebaran UMKM dengan Pembuatan Peta

0
 
Penyerahan Produk Peta Persebaran UMKM 
Kepada Kepala Desa Kalangan


Campusnesia.co.idUsaha Mikro Kecil Menengah atau yang biasa disebut UMKM merupakan suatu usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang tertera pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. UMKM memiliki peran yang cukup besar dalam perekonomian negara dan merupakan penyumbang PDB terbesar. Dengan pengembangan potensi di suatu daerah melalui UMKM, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan penduduknya.

Peta sebaran UMKM Desa Kalangan ini dibuat karena belum adanya data maupun media penyalur informasi mengenai UMKM di desa Kalangan dan untuk mengembangkan UMKM dalam mendukung perekonomian warga di desa kalangan. Dengan adanya Peta persebaran UMKM ini, diharapkan dapat menjadi visualisasi untuk mengkomunikasikan informasi dalam pemetaan UMKM.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Anindita Alifa yang merupakan salah satu mahasiswa Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1 Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 menjalankan program monodisiplin sesuai bidang ke ilmuannya untuk Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada tanggal 2 februari 2024, mahasiswa KKN Undip meluncurkan hasil pembuatan Peta Sebaran UMKM Desa Kalangan dan diserahkan di kantor Desa Kalangan.
Desa Kalangan dengan 14 RW memiliki berbagai macam UMKM unggulan yang menjadi potensi di desa ini. Berdasarkan hasil survei primer dengan cara Geotagging pada UMKM yang ada, selanjutnya pengolahan dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui apikasi ArcGIS.  

Di desa Kalangan terdapat berbagai macam UMKM antara lain UMKM kemoceng, UMKM batu bata, UMKM tahu, UMKM tempe, serta UMKM Kripik tempe. UMKM Batu bata yang merupakan potensi unggulan desa Kalangan mayoritas berada di RW 12, RW 11, dan RW 10. UMKM Kemoceng dan Tahu juga berada di RW 12. Sedangkan UMKM Tempe dan Kripik Tempe berada di RW 03, RW 02, RW 01, dan RW 13 yang juga merupakan UMKM unggulan desa Kalangan.

Kepala Desa Kalangan, Bapak Ratno Widodo, menerima dengan baik inisiatif yang dilakukan mahasiswa KKN Undip. Ia berharap bahwa Peeta Persebaran UMKM Desa Kalangan yang dihasilkan dapat menjadi panduan yang berguna dalam pengembangan UMKM unggulan Desa Kalangan kedepannya.



Editor:
Achmad Munandar

Kurangi Resiko Pencemaran Air, Mahasiswa KKN TIM 1 Undip Membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Industri Tempe Rumahan

0
Figure 1. Sampel Limbah Tempe


Campusnesia.co.id - Klaten (29/01/2024) Mahasiswa Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Kalangan Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 memberikan solusi terhadap pencegahan pencemaran air dari industri rumah tangga tempe di Dukuh Durenan, Desa Kalangan. Pembuatan Produk diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pemilik industri terkait dengan pencemaran limbah organik.

Dukuh Durenan merupakan salah satu dukuh di Desa Kalangan yang mayoritas penduduknya mempunyai industri tempe rumahan. Namun, masih banyak dari mereka yang masih membuang limbah dari pembuatan tempe, dimana hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN mencoba untuk membuat suatu produk menggunakan limbah organik dari pembuatan tempe, yaitu pupuk organik cair (POC) dari limbah cair industri tempe. POC dibuat dengan cara dibawah ini:
 
Figure 2. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan:
1. Corong

2. Gelas Ukur

3. Gula

4. Air

5. Limbah cair tempe

6. EM4 Pertanian

7. Botol 1,5 L

8. Wadah Pengadukan


Cara Pembuatan:
1. Masukkan 2-3 Sendok makan gula ke dalam 100 ml air, lalu aduk sampai rata

2. Siapkan 1 Liter Limbah Tempe di dalam botol 1,5 L, Ukur limbah menggunakan gelas ukur agar pas 1 L

3. Setelah limbah sudah siap di dalam botol, Masukkan gula ke dalam Limbah tempe

4. Lalu masukkan 4-5 tutup botol EM4 ke dalam campuran limbah dan gula

5. Tutup botol, lalu aduk sampai larutan terlihat homogen atau larut seutuhnya

6.  Fermentasi dilakukan selama 7-10 Hari atau sampai tidak lagi mengeluarkan gas dan gelembung gas

7. Catatan, selama proses fermentasi jangan lupa untuk membuka tutup botol secara berkala untuk mengeluarkan gas fermentasi.

Pembuatan produk ini disambut dengan antusias warga Dukuh Durenan, dimana tidak sedikit warga yang memberikan pertanyaan seputar produk POC ini. banyak juga warga yang diberikan sebagian dari POC untuk digunakan pada aset pertanian. Pembuatan produk ini diharapkan dapat bermanfaat terhadap petani di Dukuh Durenan, serta dapat membantu pemilik industri rumahan tempe untuk dapat mengelola limbah organik dengan baik.

 


Editor:
Achmad Munandar

Adrian Nuraga Ajak Anak Muda Desa Temuwangi Anti Golput

0
 
Adrian Nuraga bersama Anak Muda Desa Temuwangi, Klaten


Campusnesia.co.id - Temuwangi - 10 Januari 2024, Balai Desa Temuwangi menjadi saksi dari sebuah inisiatif luar biasa mahasiswa KKN UNDIP. Program sosialisasi pemilu dan anti golput diadakan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pemuda Desa Temuwangi tentang pentingnya partisipasi dalam proses pemilihan umum serta mendorong mereka untuk tidak golput. Acara ini diikuti oleh peserta pemuda Desa Temuwangi yang antusias, melibatkan pemuda usia 17-27 tahun dari berbagai lapisan masyarakat.

Program yang berlangsung di Balai Desa Temuwangi, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, mendorong suasana yang akrab dan dekat dengan para peserta. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik pemuda, menghilangkan ketidakpedulian terhadap pemilihan umum, serta mencegah golput dengan memberikan informasi yang jelas dan menginspirasi. Acara diisi dengan serangkaian presentasi, diskusi interaktif, dan simulasi pemilihan. Narasumber ahli di bidang politik memberikan wawasan mendalam, sementara workshop kreatif memberikan pemuda kesempatan untuk berpartisipasi aktif.

 
Aksi Nyata Adrian Nuraga dalam Kampanye Anti Golput

Mas Salam, selaku Ketua Karang Taruna Desa Temuwangi menyatakan, "Saya merasa sangat terbantu dengan program ini. Sebelumnya, saya kurang memahami pentingnya hak pilih dan dampak buruk golput. Setelah mengikuti sosialisasi ini, saya jadi lebih paham, dan saya berkomitmen untuk ikut serta dalam pemilu mendatang. Terima kasih kepada mahasiswa KKN Undip yang telah memberikan pemahaman yang sangat bermanfaat ini."

Program ini berhasil mencapai tujuan awalnya, yaitu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pemuda mengenai pentingnya peran mereka dalam proses pemilihan umum dan mendorong partisipasi aktif demi kemajuan demokrasi di masyarakat setempat.



Penulis:
Adrian Nuraga Satya Aji
14010120140174

Editor:
Achmad Munandar

Grill Catfish with Japanese Sauce Resep Unik Ala Mahasiswa KKN Universita Diponegoro untuk Mencegah Stunting

0
 
Foto  Hasil masakan (Dok. Pribadi) 


Campusnesia.co.idKlaten (1/2) Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro melakukan inovasi unik pada masakan lele untuk membantu pencegahan stunting pada anak. Pencegahan stunting dengan makan ikan telah menjadi perhatian penting dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak. 

Stunting adalah masalah kesehatan global yang terjadi ketika anak tidak tumbuh sesuai dengan potensinya dan mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Pemilihan bahan dasae ikan lele dilakukan karena selain harganya murah, ikan lele memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat ikan lele:

1. Sumber Protein
Ikan lele merupakan sumber protein yang baik. Protein diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, dan rambut.

2. Asam Lemak Omega-3
Meskipun kadar asam lemak omega-3 dalam ikan lele tidak sebanyak ikan laut lainnya seperti salmon, tetapi tetap memiliki kandungan omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak.

3. Sumber Vitamin
Ikan lele mengandung beberapa vitamin penting seperti vitamin D dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, sedangkan vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf yang sehat.

4. Rendah Kolesterol
Ikan lele umumnya rendah kolesterol, sehingga cocok untuk mereka yang memperhatikan kesehatan jantung dan mengontrol kadar kolesterol dalam darah. 

Dengan banyaknya manfaat kesehatan yang dimiliki ikan lele maka dibuatlah inovasi resep pengolahan ikan lele berikut:

Grill Catfish with Japanesa Saus

Bahan Saus:
1. Saus black paper

2. Minyak wijen

Bumbu Marinasi lele:
1. Ikan lele (yang telah dibuang kepalanya)

2. Garam

3. Bawang putih

Cara Memasak:
1. Bersihkan lele dan buang bagian kepalanya, sisakan bagian badan hingga ekor

2. Setelah lele bersih, marinasi ikan lele dengan membalurkan garam secukupnya pada lele dan tambahkan dengan bawang putih yang sudah di haluskan, tunggu selama ±15menit

3. Setelah dimarinasi goreng lele hingga kering atau setengah matang (kematangan sesuai selera), kemudian sisihkan 

4. Untuk membuat bumbu saus yang akan dilumurkan ke lele, pertama-tama campur saus black paper dengan minyak wijen, kemudian aduh hingga merata maka jadilah bahan saus untuk dibalurkan ke lele yang telah di goreng

5. Lele yang tadi telah digoreng bisa langsung di balurkan ke saus yang sebelumnya telah dibuat

6. Kemudian panaskan di teflon anti lengket dengan api kecil, oleskan sedikit minyak pada teflon dan taruh ikan lele yang sudah dilumuri saus, tunggu hingga aroma saus tercium dan keluar gumpalan kecoklatan dari saus

7. Angkat lele yang telah matang sempurna dan hidangkan dengan nasi hangat beserta lauk tambahan lain sesuai selera


Penulis: 
Laurentia Levina Pramestanti (Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Dosen Pembimbing: 
1. Prof. Dr.rer.nat. Thomas Triadi Putranto, S.T. M.Eng. IPU, ASEAN Eng.
2. Riandhita Eri Werdani, S.M.B., M.S.M.
3. Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc.

Lokasi: 
Desa Temuwangi, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Peningkatan Pengetahuan Konsumsi Produk Protein Hewani untuk Mencegah Stunting pada Anak dalam Mendukung Pencapaian SDGs Goals I

0




Campusnesia.co.idKolaborasi Bidang Ilmu Nutrisi dan Produksi Unggas Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang melakukan pendampingan kader ibu PKK di Desa Bagusan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung dalam peningkatan pengetahuan konsumsi produk protein hewani untuk mencegah stunting pada anak.

Bapak Lurah Desa Bagusan Kecamatan Selopampang Purwadi mengemukakan anak-anak sejak dini harus dibekali informasi produk hewani yang dapat menjada kesehatan tubuh dan pemenuhan kebutuhan gizi. Ibu-ibu perlu diperhatikan asupan gizi untuk anak jangan sampai salah atau kurang pemenuhan gizi.

Materi yang disampaikan Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., mengenai produk hewani meliputi telur, daging dan susu.  Daging dapat diperoleh dari usaha beternak mandiri sebagai contoh pemeliharaan ayam kampung skala rumah tangga. Peluang ayam kampung dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani tidak kalah seperti ayam ras pedaging. 

Pemeliharaan secara skala rumah tangga dengan jumal 10-20 ekor dapat membantu pendapatan keluarga. Dari aspek nutrisi ransum nutrient yang dibutukan tidak tinggi. Ransum pada ayam kampung dapat diberika secara sederhana, sebagai contoh, bekatul, limbah rumah tangga dan jagung bisa diberikan ke ayam. Selain daging, telur yang dihasilkan ayam kampung betina dapat bermanfaatkan bagi keluarga. Secara mandiri keluarga atau masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan gizinya.


Ditambahkan lagi oleh Rina Muryani, S.Pt., M.Si., bahwa pemeliharaan ayam kampung dalam skala rumah tangga dapat membantu ekonomi keluarga. Pertumbuhan ayam kampung dapat dikontrol secara semi intensif, sehingga dalam 10-12 minggu dapat mencapai bobot badan 800-1.000 g/ekor. Sebagai contoh ibu-ibu setiap rumah memiliki 10 ekor ayam betina jadi telur bisa digunakan sendiri untuk keluarga untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Ketika pada acara desa atau hari raya tidak langka ayam kampung. Bagi yang tidak memiliki lemari es daging dapat direbus untuk mengatasi perubahan fisik daging. Kemudian untuk telur bisa disimpan pada suhu ruang sampai 7 hari. 

Desa Bagusan memiliki potensi lahan pertanian khususnya tembakau, padi dan jagung. Ketika kondisi hujan para petani menanam padi dan jagung, sehingga by product kedua tanaman dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ayam kampung. Sumber pertanian yang mendukung dan kesadaran masyarakat dapat memotivasi seluruh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan.


Kegiatan yang dilakukan oleh kolaborasi Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan serta Produksi Unggas Departemen FPP UNDIP dan mahasiswa program studi S1 Peternakan dilaksanakan dalam rangkaian percepatan tujuan  pembangunan nasional berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih ada di masyarakat.

Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP yaitu Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., Rina Muryani, S.Pt., M.Si., serta mahasiswa Program Studi S1 meliputi Budi Yuwono, Adelita Rahmah Kusumaningrum, Warih Putri, Achmad Izza Maulana dan Tim KKN I Desa Bagusan  Kecamatan Selopampang.



Editor:
Achmad Munandar

Sinergisasi Menuju Pola Hidup Zerowaste - Inovasi Pengadaan Bak Sampah oleh Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2023/2024 di Desa Kutosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan

0
 

Campusnesia.co.idKutosari, Pekalongan (05/02/2024) - Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan alam yang kaya, menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Sampah menjadi isu utama yang mempengaruhi lingkungan, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan ekosistem. Dalam rangka mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, berdasarkan judul program kerja Multidisiplin "Sinergisasi Menuju Pola Hidup Zerowaste: Inovasi Pengadaan Bak Sampah" menyoroti langkah-langkah konkret yang diambil untuk mencapai gaya hidup bersih berkelanjutan.

Pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum menjadi fokus utama dalam artikel ini. Pembahasan mencakup berbagai aspek, mulai dari kesadaran masyarakat akan pentingnya zerowaste, upaya pemerintah dalam memberikan regulasi yang mendukung, hingga terlibatnya masyarakat sendiri dalam inovasi pengadaan bak sampah. 

Salah satu upaya untuk mendorong pola hidup zerowaste adalah dengan mengoptimalkan pengelolaan sampah. Artikel ini menyarankan agar pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat bekerja sama dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan efisien. Salah satu inovasi yang diusulkan adalah pengadaan bak sampah yang dapat memudahkan pengelolaan sampah di rumah tangga dan lingkungan sekitar.


Bak sampah yang diusulkan dalam artikel ini memiliki beberapa fitur, seperti ukuran yang sesuai untuk rumah tangga, desain yang menarik, dan mudah dibersihkan. Artikel ini juga memberikan sorotan pada peran inovasi dalam mengatasi tantangan pola hidup zerowaste. Pemilihan bak sampah yang inovatif oleh tim 1 KKN UNDIP 2023/2024 di Desa Kutosari menjadi perhatian khusus, dengan disertai pemaparan solusi-solusi modern yang dapat membantu meminimalkan limbah. Inovasi ini mencakup desain ergonomis, dan juga dengan struktur kerja baru untuk pengelolaan limbah yang lebih efisien.

Dengan membahas konsep sinergisasi dan inovasi dalam konteks pola hidup zerowaste, artikel ini bertujuan memberikan pandangan komprehensif tentang bagaimana masyarakat dapat bergerak maju untuk mencapai tujuan lingkungan yang lebih baik.



Dalam kesimpulannya, artikel ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mendorong pola hidup zerowaste di Desa Kutosari. Salah satu inovasi yang diusulkan adalah pengadaan bak sampah yang dapat memudahkan pengelolaan sampah di rumah tangga dan lingkungan sekitar.



Editor:
Achmad Munandar

Inovasi Pengelolaan Limbah : Kelompok KKN UNDIP Desa Siremeng Melakukan Demonstrasi Pembuatan Poc dan Briket

0
 


Campusnesia.co.idPemalang, 6 Februari 2024. Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Siremeng Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang membawa inovasi yang menarik dengan menggelar demonstrasi pembuatan pupuk organik cair (POC) dan arang briket. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang cara pembuatan, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan limbah organik untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis. 

Dibuka dengan antusiasme tinggi, demonstrasi dimulai dengan penjelasan tentang alat yang digunakan dalam proses pembuatan POC dan arang briket. "Tujuan kami adalah memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat tentang bagaimana mereka dapat menggunakan limbah organik untuk menghasilkan produk yang bermanfaat," tutur Alif Maulana Hidayat selaku Ketua Kelompok KKN Desa Siremeng dengan penuh semangat. 

Setelah penjelasan mengenai alat, acara dilanjutkan dengan tahap pembuatan produk POC dan arang briket secara langsung. Para peserta, yang mayoritas terdiri dari warga desa, terlihat antusias mengikuti setiap langkah dalam proses pembuatan. Mereka juga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi aktif, mulai dari pemilahan limbah organik hingga proses pemadatan untuk menghasilkan arang briket yang kokoh. 

"Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan memahami potensi yang terkandung dalam limbah organik," tambah Alif Maulana. "Dengan memanfaatkan limbah organik untuk menghasilkan POC dan arang briket, kita dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan mendukung keberlanjutan lingkungan hidup." 
Tak hanya sampai di situ, kelompok KKN juga memberikan pemaparan tentang strategi pemasaran dari arang briket dan POC. Dalam sesi ini, mereka membagikan pengetahuan tentang cara memasarkan produk-produk tersebut secara efektif, baik melalui penjualan langsung maupun melalui platform online. "Kami berharap produk-produk ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat desa," jelas Alif Maulana H.

Acara ditutup dengan semangat tinggi dan antusiasme dari para peserta. Mereka berjanji untuk menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kegiatan sehari-hari, serta berkomitmen untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi lokal. 

Dengan demikian, kegiatan demonstrasi pembuatan POC dan arang briket yang diadakan oleh kelompok KKN Desa Siremeng Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang berhasil menarik perhatian dan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk turut serta dalam menjaga lingkungan dan mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui pemanfaatan limbah organik.



Lokasi: 
Desa Siremeng
Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang

Dosen Pembimbing
1. Agus Naryoso., S.Sos., M.Si 
2. Anim Kafabih., SE., ME 
3. Ocid Mursid, S.T., M.T 


Editor:
Achmad Munandar