Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kampus. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kampus. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Info Seputar Program Kampus Mengajar dan Cara Mendaftarnya

0

 



Campusnesia.co.id - Jakarta, 9 Februari 2021 — Kampus Mengajar adalah kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan diadakannya Kampus Mengajar adalah pertama, untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Kedua, membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T. Penyelenggaraan program ini sendiri adalah atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).


“Tantangan yang kita hadapi sangatlah besar, khususnya bagi adik-adik kita yang duduk di bangku Sekolah Dasar. Melalui Kampus Mengajar 2021, saya ingin menantang adik-adik mahasiswa untuk juga mengatakan “SAYA MAU!” Yakni mau membantu mengubah tantangan tersebut menjadi harapan,” ungkap Mendikbud ketika meluncurkan program Kampus Mengajar secara daring di Jakarta, Selasa (9/2). 

Lebih lanjut, Mendikbud juga mengajak teman-teman mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi selama dua belas minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar, terutama yang berada di daerah 3T, sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial.

Di akhir sambutannya, Mendikbud juga menekankan agar perguruan tinggi dan dosen mendukung mahasiswanya untuk mengikuti program Kampus Merdeka dan mempermudah konversi sks, karena Kampus Merdeka adalah hak mahasiswa untuk belajar di luar kampus atau prodinya.


1. Apa itu Kampus Mengajar?


2. Mengapa kamu harus mendaftar Kampus Mengajar?


3. Bagaimana cara mendaftar program Kampus Mengajar?

4. Link Pendafataran Program Kampus Mengajar
klik >> http://ringkas.kemdikbud.go.id/KampusMengajar2021. 


Melanjutkan Mendikbud, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban, menyambut baik program yang digagas oleh Kemendikbud dalam kerangka program Kampus Merdeka ini. “Besar harapan kami, para mahasiswa penerima beasiswa akan dapat memberikan kontribusi atas permasalahan nyata yang dihadapi dunia pendidikan akibat dari dampak pandemi COVID-19,” ujar Rionald ketika menyampaikan aspirasinya akan program Kampus Mengajar, yang merupakan buah kerjasama antara Kemendikbud dan LPDP.

“Akhir kata, kami dari LPDP mengucapkan selamat mengabdi kepada ibu pertiwi melalui program Kampus Mengajar ini, selalu jaga diri dalam situasi pandemi serta jaga nama baik Kemendikbud dan LPDP di mana pun berada,” tutur Rionald mengakhiri sambutannya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, kemudian memberikan paparan lebih detail mengenai program Kampus Mengajar. Selain manfaat bagi mahasiswa yang telah disampaikan Mendikbud, Nizam menjelaskan, bahwa dalam program Kampus Mengajar ini mahasiswa akan mendapatkan bantuan potongan UKT, bantuan biaya hidup, dan konversi SKS sampai dengan 12 SKS.

Dalam kaitannya dengan pandemi COVID-19, Nizam menekankan, “Kampus Mengajar akan mencari mahasiswa-mahasiswa yang berdomisili dekat dengan SD sasaran, sehingga program ini tidak akan menyebabkan terjadinya mobilisasi mahasiswa”. Di samping itu, mahasiswa juga berperan sebagai duta edukasi perubahan perilaku khususnya dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Adapun keuntungan terbesar yang diperoleh bagi perguruan tinggi dari program ini adalah mendukung perguruan tinggi untuk mencapai indikator kinerja utama (IKU) #2, yaitu banyaknya jumlah mahasiswa yang mendapatkan pengalaman di luar kampus. Selain itu, papar Nizam, perguruan tinggi swasta (PTS) tidak perlu khawatir akan kehilangan pemasukan, karena PTS akan tetap dapat memberlakukan uang kuliah semesternya. Untuk para dosen yang mendaftar dan terpilih sebagai dosen pembimbing, akan mendapat insentif dan sertifikat pembimbing kegiatan. 

Di akhir acara, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri, memberikan dukungannya terhadap pelaksanaan program Kampus Mengajar. Jumeri menekankan, agar program ini dapat dimanfaatkan sebagai momen saling berbagi pengalaman, bukan hanya satu arah dari sekolah ke mahasiswa, tetapi juga dari mahasiswa ke sekolah, bahkan ke komunitas orang tua, atau komunitas KKG. “Kata kunci yang harus tercipta adalah “kolaborasi”. Kolaborasi antara guru dan mahasiswa untuk menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran, supaya adik-adik SD, terutama di daerah 3T bisa terbantu belajarnya selama masa pandemi ini,” imbuh Jumeri. 

Jumeri menyampaikan kepada para kepala dinas agar dapat menerima mahasiswa di satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya, dengan memberikan bimbingan dan bantuan supaya mereka lancar menjalankan misinya. Jumeri berharap agar kehadiran para mahasiswa dapat dioptimalkan sebaik mungkin kebermanfaatannya; supaya para mahasiswa ini dapat menjadi partner diskusi, brainstorming, problem solving dan motivator bagi para guru maupun siswa.

“Kedatangan mahasiswa menjadi energi besar bagi anak-anak kami di SD untuk memotivasi mereka, membangkitkan semangat dalam mencapai cita-cita yang lebih tinggi. Percayalah, adik-adik mahasiswa, Anda ditunggu di lapangan. Kiprah, dedikasi, dan kemampuan Anda ditunggu anak-anak kita yang ada di lapangan,” tambahnya.  

Acara diakhiri dengan ajakan kepada seluruh mahasiswa Indonesia dan dosen untuk dapat bergabung dalam program Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman: 

>> http://ringkas.kemdikbud.go.id/KampusMengajar2021. 

Sumber: dikti.kemdikbud.go.id

Buat Maba ini Dia Peta, Denah dan Rute Transportasi Kampus Undip Tembalang Semarang

0



Campusnesia.co.id - Buat sobat mahasiswa baru yang ketrima masuk Undip selamat ya, selamat datang di kampus Universitas Diponegoro Tembalang Semarang selamat belajar dan menempuh ilmu.

Sebagai tempat yang baru didatangi tentu asing, maka mengetahui Peta dan Denah Kampus Undip Tembalang pasti sangat membantu.

Lewat postingan kali ini, kamu kumpulkan dari berbagai sumber daftar Peta dan Denah Kampus Undip Tembalang Semarang, yuk simak.


1. Peta dan Denah Undip Tembalang Semarang dan Sekitarnya 




2. Peta dan Denah Lokasi Parkir di Kampus Undip Tembalang Semarang


3. Peta lokasi dan denah stadion undip untuk upacara pmb penerimaan mahasiswa baru 



4. Peta Wilayah Tembalang dan Sekitarnya


5. Peta dan Rute Transportasi menuju Universitas Diponegoro

Kampus Tembalang (Semarang Atas), tepatnya di Jalan Prof. H, Soedharto, Tembalang merupakan kampus UNDIP baru sebagai kampus utama dengan luas wilayah sekitar 1.352.054 m2. 

Terdiri dari Gedung Rektorat, Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Pengembangan Pendidikan, UPT Perpustakaan, UPT Undip Press, dan fakultas ilmu eksakta. 

Bagi anda yang menggunakan transportasi umum untuk menuju ke UNDIP Tembalang tersedia beberapa moda transportasi yakni bus kota atau BRT, dan angkot untuk menuju kampus. Berikut adalah rute menuju kampus UNDIP Tembalang :

Dari Arah Barat (Jakarta, Bandung, Tegal) >> Turun di Terminal Mangkang
Versi Naik BRT Trans Semarang
1. Dari Terminal Mangkang, naik BRT koridor 1 jurusan Simpang Lima/Penggaron
2. Transit di halte Balaikota, pindah koridor 2 jurusan Banyumanik/Ungaran
3. Turun di halte Ngesrep/Tembalang
4. Jalan kearah utara menuju gapura UNDIP Tembalang
5. Naik angkot kuning Ngesrep - UNDIP, turun di Kampus UNDIP Tembalang.

Versi Naik bus kota Mangkang-Tembalang/Bukit Kencana
1. Dari Terminal Mangkang, naik bus kota jurusan Tembalang/Bukit Kencana
2. Turun di Baskoro/Masjid Kampus UNDIP
3. Anda bisa jalan kaki, atau naik angkot kuning menuju kampus UNDIP.

Dari Arah Timur (Demak, Kudus, Surabaya atau Jatim) >> Turun di Terminal Terboyo
1. Dari Terminal Terboyo, naik BRT koridor 2 jurusan Banyumanik/Ungaran
2. Turun di halte Ngesrep/Tembalang
3. Jalan kearah utara menuju gapura UNDIP Tembalang
4. Naik angkot kuning Ngesrep - UNDIP, turun di Kampus UNDIP Tembalang.

Dari Arah Timur (Demak, Purwodadi) >> Turun di Terminal Penggaron
1. Dari Terminal Penggaron, naik BRT koridor 1 jurusan Simpang Lima/Mangkang
2. Transit di halte Balaikota, pindah koridor 2 jurusan Banyumanik/Ungaran
3. Turun di halte Ngesrep/Tembalang
4. Jalan kearah utara menuju gapura UNDIP Tembalang
5. Naik angkot kuning Ngesrep - UNDIP, turun di Kampus UNDIP Tembalang.

Dari Arah Selatan (Ungaran, Solo/Jogja/Purwokerto) >> Turun di Sukun/ ADA Banyumanik
1. Dari Sukun/ADA Banyumanik, naik angkot orange/bus kota jurusan Johar
2. Turun di gapura UNDIP Tembalang
3. Naik angkot kuning Ngesrep - UNDIP, turun di Kampus UNDIP Tembalang.
(*tidak perlu naik BRT karena hanya berjarak 1 km dari sukun ke gapura UNDIP Tembalang)

Dari Bandara Ahmad Yani Semarang
1. Dari Bandara Ahmad Yani, naik BRT koridor 4 jurusan Karangayu/Tawang
2. Transit di halte Karangayu, pindah koridor 1 jurusan Simpang Lima/Penggaron
3. Transit di halte Balaikota, pindah koridor 2 jurusan Banyumanik/Ungaran
4. Turun di halte Ngesrep/Tembalang
5. Jalan kearah utara menuju gapura UNDIP Tembalang
6. Naik angkot kuning Ngesrep - UNDIP, turun di Kampus UNDIP Tembalang.

Dari Stasiun Poncol Semarang
1. Dari Stasiun Poncol (halte seberang stasiun), naik BRT koridor 4 jurusan Balaikota/Cangkiran
2. Transit di halte Balaikota, pindah koridor 2 jurusan Banyumanik/Ungaran
3. Turun di halte Ngesrep/Tembalang
4. Jalan kearah utara menuju gapura UNDIP Tembalang
5. Naik angkot kuning Ngesrep - UNDIP, turun di Kampus UNDIP Tembalang.

Dari Stasiun Tawang Semarang
1. Dari Stasiun Tawang, naik BRT koridor 4 jurusan Balaikota/Cangkiran
2. Transit di halte Kota Lama atau di halte Balaikota, pindah koridor 2 jurusan Banyumanik/Ungaran
3. Turun di halte Ngesrep/Tembalang
4. Jalan kearah utara menuju gapura UNDIP Tembalang
5. Naik angkot kuning Ngesrep - UNDIP, turun di Kampus UNDIP Tembalang.

Dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang
1. Dari Pelabuhan Tanjung Mas, naik BRT koridor 3 jurusan Pemuda/Elisabeth
2. Transit di halte Kota Lama (Gereja Blenduk), pindah koridor 2 jurusan Banyumanik/Ungaran
3. Turun di halte Ngesrep/Tembalang
4. Jalan kearah utara menuju gapura UNDIP Tembalang
5. Naik angkot kuning Ngesrep - UNDIP, turun di Kampus UNDIP Tembalang.


Demikian tadi sobat Campusnesia postingan tentang Buat Maba ini Peta, Denah dan Rute Transportasi Kampus Undip Tembalang Semarang, semoga bermanfaat sampai jumpa.


sumber:
- undip.ac.id
- kampusundip.com
- albahrainfpikundip.wordpress.com
- pamboedifiles.blogspot.com
- tembalangonline.com


===
baca juga:
Opini: Pencegahan Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus, PR Besar bagi Perguruan Tinggi

Opini: Pencegahan Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus, PR Besar bagi Perguruan Tinggi

0



Campusnesia.co.id - Belakangan ini, kasus pelecehan seksual sangat marak terjadi di perguruan tinggi. Mulai dari kasus dosen yang diduga melecehkan beberapa mahasiswinya di FKIP Universitas Sriwijaya, kasus unggahan video berisi pengakuan mahasiswi yang dilecehkan oleh Dekan FISIP di Universitas Riau, hingga dosen di Universitas Negeri Jakarta yang diduga melakukan pelecehan seksual dengan mengirimkan sexting ke beberapa mahasiswi.

Ruang akademik dalam lingkungan kampus pada hakikatnya merupakan suatu tempat yang seharusnya dipenuhi dengan nilai kemanusiaan dan keadaban. Sangat disayangkan bila kampus malah menjadi ruang terjadinya pelanggaran dan perampasan marwah seseorang sebagai manusia.  

Mirisnya lagi, para pelaku kasus tersebut merupakan akademisi berpendidikan tinggi dengan jejeran gelar pendidikan yang panjang. Pada nyatanya, gelar yang disandang ternyata tidak sebanding dengan nilai dan moral yang dijunjung, serta tanggung jawab yang diemban.

Jumlah kasus kekerasan dan pelecehan seksual di perguruan tinggi seperti fenomena gunung es. Data Komnas Perempuan selama 2015-2020 memaparkan bahwa dari seluruh pengaduan kekerasan seksual yang terjadi dalam lembaga pendidikan, terdapat sebanyak 27 persen kasus yang terjadi di perguruan tinggi. 

Selain itu, Survei Kemendikbud tahun 2020 turut memaparkan bahwa 77% dosen menyatakan kekerasan seksual pernah terjadi di kampus serta terdapat 63% yang tak melaporkan kasus yang dia ketahui pada pihak kampus. 

Salah satu faktor yang melancarkan terjadinya pelecehan di kampus adalah karena pelaku menempatkan mahasiswa dalam hubungan subordinat dan memanfaatkan posisinya yang superior. 

Hal itulah yang menyebabkan mahasiswa menjadi tak berdaya untuk melakukan perlawanan. Para pelaku bahkan memanfaatkan posisi mereka untuk memberi ancaman dan tekanan yang berkaitan dengan nilai akademik mahasiswa, seperti tak diluluskannya seminar proposal. Akibatnya, korban menjadi tak berani speak up atau melaporkan kepada pihak kampus. 

Dalam beberapa kasus, tatkala ada mahasiswa yang memberanikan dirinya untuk melapor ke pihak kampus, bukan pembelaan yang didapat, tetapi kampus justru memilih menutupi dengan alasan "demi menjaga nama baik kampus". 

Pelaku tidak diberikan sanksi yang tegas sehingga mereka dapat lega menjalankan kesehariannya di kampus, bak predator yang dapat mengulang lagi perbuatan kejinya itu. Sementara, korban akan semakin trauma dan terpukul dengan sistem pengaduan yang tidak memihaknya.

Pelecehan seksual di ruang akademik tetaplah menjadi pekerjaan rumah besar bagi perguruan tinggi. Pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dan dituntaskan oleh semua pihak. 

Pihak kampus harus jujur dan mengakui terdapat posisi superior dosen atau pejabat kampus yang dimanfaatkan untuk melakukan tindak kejinya. Bersikap menutupi dan berdalih menjaga nama baik, malah makin mencerminkan kejelekan yang ada dalam suatu institusi.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi merupakan salah satu bentuk nyata dari usaha menurunkan angka pelecehan seksual di lingkungan kampus. 

Dalam peraturan tersebut, diatur mengenai ancaman sanksi bagi pelaku tindak pelecehan seksual, serta upaya pendampingan, pelindungan, dan pemulihan bagi korban tindak pelecehan seksual di lingkungan perguruan tinggi.

Para pelaku bahkan dapat diberi sanksi administratif, hingga pemecatan dan pemberhentian tetap. Dengan pemberian sanksi yang tegas, kampus telah menunjukkan keberpihakannya kepada para korban, sehingga seluruh mahasiswa juga dapat merasa aman di lingkungan kampus. 

Jika hal itu dapat dijalankan dengan baik, kampus akan kembali kepada marwahnya sebagai ruang akademik yang menanamkan nilai moral dan kemanusiaan.



Penulis:
Namira Adila Rafa
Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Islam Sultan Agung Semarang



***
Kolom Opini merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi sobat Campusnesia menulis seputar tips trik belajar dan kuliah, kewirausahaan dan hiburan. 

8 Kelompok Warna Jas Almamater Kampus di Indonesia dan Maknanya

0

 
 
Campusnesia.co.id - Ada masa di mana sebagai mahasiswa mengenakan jas almamater adalah sesuatu yang membahagiakan dan membanggakan hingga mampu mendongkrak rasa percaya diri.
 
Masih hangat di ingatan penulis, tiap kali ikut acara nasional yang pesertanya dari berbagai kampus, jam almet jadi OOTD andalan untuk saling unjuk gigi dan membedakan satu sama lain.
 
Momen yang paling ditunggu adalah saat tiba waktunya perpisahan, biasanya saling bertukar kancing jas almet yang umumnya ada logo kampus di kancing tersebut, apesnya jas almamater yang hanya punya kancing sedikit tentu hanya bisa bertukar dengan teman kampus lain secara terbatas.
 
Berdasar data dari Dikti tahun 2020, di indonesia setidaknya ada 2.136 perguruan tinggi baik negeri dan swasta, artinya ada ribuan juga jas almamater dengan keunikan masing-masing.

Namun secara garis besar, variasi model, desain dan warna jas almamater di indonesia bisa di kelompokkan menjadi 6 warna dasar, uniknya setiap warna ini memiliki makna yang berbeda sebagai cermin visi misi kampusnya.

Apa saja? kami rangkum dari laman Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Jumat (1/1/2021) ada sejumlah kampus yang memiliki warna jas almamater serupa. Di balik itu, ada makna yang tersimpan dari tiap warna.

ini dia 7 Warna Jas Almamater Kampus di Indonesia dan Maknanya
 
 
1 .Jas almamater warna cokelat muda 
 
Warna cokelat muda memiliki makna warna kestabilan dan keseimbangan. Warna ini juga dapat bisa diartikan keseriusan, tanggung jawab dan kemandirian. 
 
Kampus yang menggunakan warna almamater cokelat muda antara lain: 
  • Universitas Gadjah Mada 
  • Universitas Katolik Parahyangan 
  • Institut Agama Islam Kudus
  • Universitas Kristen Satya Wacana UKSW

 

2. Jas almet warna merah 

Warna merah juga menjadi salah satu pilihan warna almamater yang banyak dipakai oleh kampus di Indonesia. 

Dalam psikologi, warna ini mampu memberikan gairah dan keberanian untuk beraksi atau melakukan tindakan serta kegembiraan. 

Beberapa kampus yang menggunakan warna almamater merah antara lain: 

  • Universitas Negeri Hasanuddin 
  • Universitas Tarumanagara 
  • Universitas Tujuh Belas Agustus 
  • Universitas Mercu Buana 
  • Universitas Telkom 
  • Universitas Muhammadiyah Malang 
  • Universitas Ciputra
  • Universitas Ivet Semarang
  • Binus
  • Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
 
 
3. Jas almamater warna biru tua

Warna biru tua merupakan warna yang paling banyak digunakan untuk almamater perguruan tinggi di Indonesia. Warna biru tia mampu melambangkan kehormatan kepercayaan diri, stabilitas, dan persatuan. 

Beberapa kampus yang menggunakan warna almamater biru tua antara lain: 

  • Universitas Airlangga 
  • Universitas Diponegoro 
  • Universitas Padjadjaran 
  • UIN Sunan Gunung Djati 
  • Universitas Kristen Petra 
  • Universitas Negeri Surabaya 
  • Universitas Negeri Yogyakarta 
  • Universitas Surabaya 
  • Universitas Udayana 
  • Institut Teknologi Bandung 
  • Institut Teknologi Sepuluh Nopember 
  • IPB University
  • Politeknik Negeri Semarang Polines
  • Universitas Muhammadiyah Semarang UNIMUS
  • Universitas Dian Nuswantoro Semarang UDINUS
  • Universitas Semarang USM

4. Jas almamater warna hijau 

Warna hijau menjadi salah satu warna yang banyak digunakan pada almamater kampus di Indonesia. Secara emosional, warna hijau dapat memberikan rasa nyaman dan aman. 

Warna hijau juga melambangkan pertumbuhan, harmoni, kesegaran dan kesuburan.

Beberapa kampus yang menggunakan warna almamater hijau antara lain: 

  • Universitas Andalas 
  • Universitas Lampung 
  • Universitas Muhammadiyah Luwuk 
  • Universitas Negeri Jakarta 
  • UPN Veteran Jawa Timur 
  • Universitas Sumatera Utara 
  • UIN Sunan Kalijaga 
  • UIN Sunan Ampel 
  • UIN Maulana Malik Ibrahim
  • Universitas Wahid Hasyim Semarang
  • Universitas Sultan Agung Semarang UNISSULA



5. Jas almamater warna kuning 

Warna almamater kuning kerap diidentikkan dengan Universitas Indonesia. Meski begitu, ada sejumlah universitas yang menggunakan warna serupa. 

Warna kuning merupakan warna cerah layaknya matahari terbit, yang mampu memancarkan keceriaan, kehangatan, dan semangat baru layaknya matahari. 

Beberapa kampus yang menggunakan warna almamater kuning antara lain: 

  • Universitas Indonesia 
  • Universitas Negeri Semarang
  • Universitas Sriwijaya 
  • Universitas Bhayangkara 
  • Universitas Terbuka 
  • Universitas Mulawarman 
  • Universitas Lambung Mangkurat 
  • Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Universitas Siliwangi
  • Universitas Tidar Magelang UNTIDAR


6. Jas almamater warna biru muda 
Warna biru muda merupakan warna spesial yang dipilih oleh beberapa kampus untuk dijadikan warna almamater. 
 
Warna yang mampu menerangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi ini juga melambangkan ketenangan, kepercayaan, kesetiaan, kebenaran dan kebijaksanaan.

Beberapa kampus yang menggunakan warna almamater biru muda antara lain: 
  • Universitas Riau 
  • Universitas Pendidikan Indonesia 
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 
  • Universitas Sebelas Maret
  • Atem Semarang
  • Univrsitas Pandanaran Semarang
  • Unisba
  • Universitas Ngudi Waluyo
  • BSI


7. Jas almamater warna Ungu
Warna Ungu melambangkan: spiritualitas, misteri, royalti, imajinasi. Efek ungu: mencerahkan, menginspirasi, mengangkat, mendorong.

Sifat-sifat positif: kasih sayang, fantasi, kebijaksanaan, kreativitas. Sifat negatif: sensitif, waspada, belum matang, emosional.

Beberapa kampus yang menggunakan warna almamater Ungu antara lain: 
  • Universitas Soegijapranata Semarang UNIKA
  • Universitas Tribhuwana Tunggaldewi
  • Universitas Cendrawasih
  • Universitas Kutai Kartanegara


8. Jas almamater warna Hitam
Warna hitam melambangkan kekuatan, berat, formalitas, keseriusan. Hitam adalah salah satu warna yang dianggap netral. 

Beberapa kampus yang menggunakan warna almamater biru muda antara lain: 
  • Universitas Muria Kudus
  • Poltekkes Kemenkes Semarang
  • Universitas PGRI Semarang UPGRIS


itu tadi sobat Campusnesia, 7 Warna Jas Almamater Kampus di Indonesia dan Maknanya kampusmu warna jas almetnya apa nih? sudah ada dalam daftar di atas? kalau belum jangan lupa tulis di kolom komentar, nanti bakal kami update, semoga bermanfaat, sampai jumpa :)

==
Baca Juga:

10 Perbedaan Dunia Sekolah dan Kuliah



Campusnesia.co.id -- Kuliah merupakan sebuah fase pendidikan yang mempunyai lompatan kondisi yang signifikan dengan fase pendidikan sebelumnya yakni Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah dan yang sejenisnya. 
Tidak seperti perpindahan fase pendidikan dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Madrasah Tsanawiyah menuju SLTA/SMA dan  sekolah sejenis yang relatif tidak jauh berbeda kecuali perbedaan dari segi jejang keilmuan saja, kondisi psikologis siswa dan warna seragam tentu saja.
Banyak perbedaan antara kuliah dengan sekolah yang terkadang membuat mahasiswa baru menjadi cukup “kaget” dengan sistem yang ada. Perbedaan tersebut diantara lain.

1. Sistem Pembelajaran
Ada beberaoa perbedaan antar sekolah dengan kuliah jika dilihat dari sistem pembelajarannya. Pertama, dilihat dari waktu pembelajaran, rata-rata sekolah dilaksanakan selama 6 hari dengan waktu yang tetap dari pagi (sekitar jam 7an) sampai siang (sekitar jam setengah dua kecuali hari jum’at sekitar jam 11an) dengan dua kali istirahat. 

Sementara kuliah, pembelajaran dilaksanakan rata-rata 5 hari dengan waktu tidak tetap setiap harinya dengan akumulasi waktu yang lebih sedikit dibandingkan sekolah. Kedua, dilihat dari mata pelajaran/mata kuliah. Di sekolah, selama tiga tahun mata pelajaran yang disampaikan setiap semester akan sama, yang berbeda hanyalah substansinya. 

Saat kuliah, mata kuliah yang diambil persemester akan berbeda-beda sesuai jatah dan beban SKSnya. Ketiga, dilihat dari baju seragamnya. Di sekolah, pakaian dikenakan semuanya seragam, tapi di Kampus, kita bebas mengenakan apa saja asal sopan dan sesuai peraturan misalkan harus berkerah dan lain-lain.


ads

2.  Sistem Penugasan
Di sekolah, tugas yang diberikan kebanyakan soal-soal tertulis yang berkaitan dengan mata pelajaran dan berakhir pada pemeriksaan benar salahnya. Waktu  pengerjaanpun relative membutuhkan waktu yang singkat. Ta[I di Kuliah, tugas yang diberikan bervariasi dari mulai yang membutuhkan waktu yang singkat sampai membuthkan waktu yang lama. 

Terkadang para mahasiswa sering dikejar dengan waktu deadline sehigga lembur atau begadang untuk mengerjakan tugas menjadi bukan hal yang asing. Sampai-sampai di sebuah program studi kampus, tertera sebuah tulisan di dinding kampus yang berbunyi “Jangan ambil waktu tidur kami”. 

Dari segi varietas bentuk tugaspun berbeda-beda. Ada yang pengerjaan soal tertulis, membuat makalah kelompok, laporan survey, membuat prototype/model/maket dan sebagainya.

3. Sistem Ujian
Pertama, ditinjau dari waktu pelaksaannya. Waktu ujian antara sekolah dan kuliah tidak terlalu banyak berbeda. Kalau di sekolah ada ulangan harian, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS) dan ujian akhir nasional (UAN) sedangkan di kuliah secara umum (tentu saja antara prodi yang satu dengan yang lainnya ada kekhasan) kita mengenal Kuis (ujian berkala di waktu tertentu), UTS, UAS, Sidang Tugas akhir dan Ujian Komprehensif (mirip UAN).

Kedua, ditinjau dari sistem atau bentuknya. Saat di sekolah umumnya kita akan menemukan dua jenis bentuk ujian yakni ujian tertulis (pilihan ganda dan essai) dan ujian lisan. 
Pada saat kuliah akan banyak variasinya bahkan ada sistem ujian yang saat di sekolah itu adalah sebuah bentuk kecurangan, tapi di kuliah merupakan hal yang biasa diterapkan dalam sistem ujian. 
Misalnya, ujian tertulis di universitas selain sistem konvensional berupa esai secara closed book, ada juga sistem open book, open book terbatas (membuat ringkasan dalam kertas terbatas seperti satu halaman HVS), take home test (soal ujian dibawa pulang dan jawaban dikumpulan sesuai waktu yang ditetapkan), optional test (mengerjakan beberapa soal dari semua soal yang diberikan).

4. Sistem Evaluasi
Sistem evaluasi maksudnya adalah indikator atau parameter yang menunjukan keberhasilan belajar peserta didik. Di sekolah kita mengenal sistem rapot yang berisi nilai-nilai per mata pelajaran tiap siswa dan rata-rata seluruh siswa dalam satu kelas yang kemudian diakumulasi dan disertakan peringkat siswa.  
Sedangkan di Kampus atau Universitas. tolak ukuran capaian pendidikan ditentukan oleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dan lama kelulusan. IPK berkisar pada 0-4 yang merupakan konversi dari nilai abjad (ABC) sehingga nilanya lebih tegas.
Sebenarnya perbedaan-perbedaan tersebut lebih ke arah dzohirnya atau dari sistemnya saja. Akan tetapi perbedaan yang mendasar dan sangat penting yang benar-benar kiya harus perhatikan kata kuncinya adalah Responsibility atau kalau kita urai menjadi Response-Ability
Artinya tidak seperti di sekolah, saat kuliah kita mempunyai kebebasan untuk memilih tanggapan (response) terhadap segala bentuk stimulus/rangsangan yang ada di lingkungan kampus. Hanya saja kita tidak bebas memilih konsekuensi dari respon kita, dimana bisa menghasilkan manfaat atau mudharat terhadap diri kita.
Gambar 2. Karakteristik kuliah (respon dan konsekuensi)

Ibarat sebagai restoran dimana segala menu makanan sudah tersedia jenisnya kita tinggal mengambil yang kita inginkan baik yang enak tapi tidak sehat, sehat tapi tidak enak, enak tapi sehat atau bahkan tidak enak dan tidak sehat. 

Kita jugapun pun bebas untuk mengambil banyak atau sedikit sesuai kapasitas perut dan saku kita tentu saja. Berbagai menu positif misalnya seminar atau diskusi ilmiah, organisasi, proyek dosen, kompetisi ilmiah dan lain-lain. Kita mempunyai kebebasan untuk meresponnya baik mengambil menu itu maupun tidak. Dan sekali lagi konsekuensi keputusan kita kembali lagi kepada kita.


Choose Your Response!

Penulis: 
kang Asep Muhammad Samsudin 
Pengajar di Fakultas Teknik Undip

sumber: pustakakehidupanku.wordpress.com

Selain 4 hal di atas, ada lagi nih guys perbedaan antara kehidupan di Sekolah dan Kuliah, apa saja? ini daftarnya.

1. Pergaulan di Kampus lebih asik, tapi juga bisa sebaliknya
Di kampus sangat mungkin kita menemukan teman dari jurusan dan fakultas lain karena banyaknya mahasiswa yang belajar di kampus bahkan lintas angkatan dari yang maba (mahasiswa baru) dan maba (mahasiswa abadi).

2. Waktu dan tempat belajar di kampus umumnya lebih fleksibel
Namun saking fleksibelnya kadang ini melenakan, menunda-nunda dan menyelepelekan tugas akhirnya berdampak pada nilai akademis.
Jika saat SMA sobat bisa asal ngikut kelas pasti naik, di kampus berbeda kalau nilai sebuah mata kuliah jelek maka wajib ngulang di semester berikutnya ibarat kayak gak naik kelas dan otomatis menambah masa studi di kampus alias gak lulus-lulus. 

3. Cara belajar beda sekali dengan saat SMA

4. Liburan semester di kampus lebih panjang
Betul, liburan semester di kampus lebih panjang, bisa sampai 1,5 hingga 2 bulan. Sayangnya kadang tidak seindah yang dibayangkan apalagi kalau sobat sudah bukan mahasiswa baru lagi ada saja kegiatan saat liburan mulai dari kegiatan kemahasiswaan seperti organisasi atau ketika sudah semester tua wajib magang, praktik kerja lapangan bahkan penelitian, kadang jadi bingung secara kalender lagi libur semester tapi tiap hari sibuk sendiri.

5. Baju, pakaian  dan dresscode sehari-hari di kampus itu bebas!
paling keliatan perbedaannya antara siswa dan mahasiswa adalah pakaian sehari-hari. Boleh pakai baju apapun asalkan sopan. Hal ni jadi ajang untuk nunjukin OOTD ke kampus.

6. Peraturan di kampus biasanya lebih longgar dari SMA/SMA
Kalau di sekolah 1-2 kali gak masuk (tanpa keterangan) aja ditanyain atau bahkan dimarahin, kalau di kampus biasanya ada minimal kehadiran. Misal, kalau satu semester ada 16 pertemuan dan minimal kehadiran 75%, berarti kamu boleh aja “bolos” 3-4 kali. 

Meskipun gak recommended ya buat ambil “jatah” sampai 4 kali, kecuali emang butuh. Karena biasanya kehadiran juga bisa ngaruh ke nilai kita. Tapi, setiap kampus bahkan jurusan punya kebijakannya masing-masing buat masalah kehadiran.



Profil Kampus Universitas Diponegoro, Fakultas, Alamat dan Kontak Undip

0
 



Campusnesia.co.id - Halo sobat Campusnesia yang lagi nyari kampus setelah lulus SMA, yuk kita bahas salah satu kampus terbesar di Jawa Tengah yaitu Undip. Lewat postingan Profil Kampus Universitas Diponegoro, Fakultas, Alamat dan Kontak Undip.

Sejarah Kampus Universitas Diponegoro
Sekitar awal tahun 1950-an masyarakat Jawa Tengah pada umumnya dan masyarakat Semarang khususnya, membutuhkan kehadiran sebuah universitas sebagai pelaksana pendidikan dan pengajaran tinggi. Tujuannya untuk membantu pemerintah dalam menangani dan melaksanakan pembangunan di segala bidang khususnya bidang pendidikan. Pada waktu itu di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta hanya memiliki Universitas Gadjah Mada yang berstatus sebagai universitas negeri.

Sementara jumlah lulusan sekolah menengah atas di Jawa Tengah bagian utara yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di universitas makin meningkat, namun karena masih sangat terbatasnya universitas yang ada, maka tidak semua lulusan dapat tertampung. Menyadari akan kebutuhan pendidikan tinggi yang semakin mendesak, kemudian dibentuk Yayasan Universitas Semarang dengan Akte Notaris R.M. Soeprapto No. 59 tanggal 4 Desember 1956 sebagai langkah awal didirikannya universitas di Semarang dengan nama Universitas Semarang yang secara resmi dibuka pada tanggal 9 Januari 1957, dengan Presiden Universitas yang pertama adalah Mr. Imam Bardjo.

Pada Dies Natalis ketiga Universitas Semarang pada tanggal 9 Januari 1960, Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno mengganti nama Universitas Semarang menjadi Universitas Diponegoro. Perubahan nama ini merupakan penghargaan terhadap Universitas Semarang atas prestasinya dalam pembinaan bidang pendidikan tinggi di Jawa Tengah.

Keputusan Presiden ini kemudian dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1961 dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No 101247/UU tanggal 3 Desember 1960.

Keputusan tersebut berlaku surut mulai tanggal 15 Oktober 1957 dengan ketentuan tanggal tersebut ditetapkan sebagai Dies Natalis Undip mengingat pada tanggal tersebut terjadi “pertempuran lima hari” revolusi fisik di kota Semarang. UNDIP memilih tanggal ini untuk meneruskan cita-cita pejuang kemerdekaan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dengan mencerdaskan bangsa. UNDIP adalah bentuk sumbangsih para penerus bangsa atas amanah yang ditinggalkan para pejuang kemerdekaan.

Tahun 1957 ditetapkan sebagai tahun berdirinya Undip, dengan memperhatikan realitas sejarah bahwa Universitas Semarang sebagai universitas swasta – yang berdiri tahun 1957 merupakan embrio Universitas Diponegoro. Penetapan Dies Natalis Undip tanggal 15 Oktober 1957 telah dinyatakan dalam laporan Rektor pada Dies Natalis Undip yang ke 13.

Perjalanan panjang Undip, telah menghantarkan universitas ini menjadi salah satu perguruan tinggi nasional yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa melalui alumni yang dihasilkannya dan karya-karya intelektual lain dalam bidang riset dan pemikiran.

Logo Undip


1. Status Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
Universitas Diponegoro (UNDIP) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1961 merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang berkedudukan di Semarang, Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah

2. Status Badan Layanan Umum (BLU)
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan nomor 259/KMK.05./2008 tanggal 15 September 2008 tentang Penetapan Universitas Diponegoro pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Selanjutnya Universitas Diponegoro dalam pengelolaan keuangan mengikuti pola Pengelolaan Badan Layanan Umum

3. Status Perguruan Tinggi Negeri – Berbadan Hukum (PTN-BH)


11 Fakultas dan 2 Sekolah Vokasi di Kampus Universitas Diponegoro

Teknik Undip
Unit Penerbitan dan Publikasi Ilmiah

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undip

Kedokteran Undip


Ekonomika dan Bisnis Undip
Departemen Manajemen
Program Studi S1 – Manajemen
Program Studi S2 (Magister) Manajemen

Departemen Ilmu Ekonomi
Program Studi S1 – Ekonomi
Program Studi S1 – Ekonomi Islam
Program Studi S2 (Magister) Ekonomi

Departemen Akuntansi
Program Studi S1 – Akuntansi
Program Studi S2 (Magister) Akuntansi
Program Studi Pendidikan Profesi Akuntan



Hukum Undip 

Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip

Psikologi Undip



Peternakan dan Pertanian Undip 
Program Studi
Departemen Peternakan:
-Program Studi S-1 Peternakan
- Program Studi S-2 Ilmu Peternakan
- Program Studi S-3 Ilmu Peternakan

Departemen Pertanian:
- Program Studi S-1 Teknologi Pangan
- Program Studi S-1 Agroekoteknologi
- Program Studi S-1 Agribisnis
- Program Studi S-2 Magister Agribisnis


Ilmu Budaya Undip

Kesehatan Masyarakat Undip

Sains dan Matematika Undip

Sekolah Vokasi Undip

Pasca Sarjana Undip









Kontak Penting Kampus Undip

Sekretariat Rektor
Telp : (024) 7460024 ext 101 atau 128
Fax (024) 7460027
e-mail: rektor@live.undip.ac.id

 
Wakil Rektor 1 (Akademik dan Kemahasiswaan)
Telp/fax: (024) 7460014
e-mail: warek1@live.undip.ac.id

 
Wakil Rektor 2 (Sumberdaya)
Telp/fax: (024) 7460015
e-mail: warek2@live.undip.ac.id

 
Wakil Rektor 3 (Komunikasi dan Bisnis)
Telp/fax: (024) 7460016
e-mail: warek3@live.undip.ac.id


Wakil Rektor 4 (Riset dan Inovasi)
Telp/fax: (024) 7460017
e-mail: warek4@live.undip.ac.id


Alamat Universitas Diponegoro:
Jalan Prof. Soedarto, SH, Tembalang
Semarang, Jawa Tengah Indonesia
Kotak Pos 1269

Telp: (024) 7460024 ext 101 atau 128
Fax (024) 7460027

Email: rektor@live.undip.ac.id, sesrektor@undip.ac.id

Humas dan Unit Pelayanan Terpadu
Telp: (024) 7460036
Email:  humas@live.undip.ac.id

International Office:
Telp: (+62 24) 7465402, (+62 24) 7465402
Email: io@undip.ac.id

IT Departement
Telp: (+62 24) 74601553
Email: hostmaster@undip.ac.id, nis@live.undip.ac.id


Lokasi Kampus Undip
Universitas Diponegoro terletak di kota Semarang Propinsi Jawa Tengah dapat dijangkau dari berbagai daerah/wilayah di Indonesia, baik melalui transportasi darat, laut maupun udara.

Pusat kegiatan administrasi berada di gedung Rektorat kampus Undip Tembalang sebagai pusat layanan administrasi yang terdiri dari Administrasi Akademik, Administrasi Umum dan Keuangan, Administrasi Kemahasiswaan serta Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi.

Kegiatan pelayanan administrasi dan perkuliahan menempati areal tanah seluas 2.009.862 m2 tersebar dalam 8 lokasi dengan pemanfaatannya sebagai berikut:

Luas Tanah Kampus UNDIP

NoLOKASILUAS TANAH (m)
1Kampus Pleburan Semarang (Program Pasca sarjana)87.552
2Kampus Tembalang Semarang (Rektorat, Fakultas, Lembaga Penelitian, Lembaga Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat, Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan ,UPT Perpustakaan, UPT. Kemitraan dan Kewirausahaan, UPT. Undip Press serta UPT Puskom)1.352.054
3Kampus Jl. Dr. Soetomo dan Gunung Brintik Semarang (Fakultas Kedokteran)12.000
4Kampus Jl. Kalisari Semarang (Laboratorium Fakultas Teknik)18.000
5Kampus Jl. Ade Irma Suryani Jepara (Lab. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)8.816
6Kampus Mlonggo Jepara (Fakultas Kedokteran)4.190
7Kampus Teluk Awur Jepara (Fakultas Ilmu Kelautan : Lab. Kelautan, Ruang Kuliah, Asrama, Perpustakaan, Rumah Dinas, Ruang Fasilitas Selam)518.385
8.Perumahan Dinas Kagok Semarang8.895
Google Maps Kampus Undip




Demikian tadi sobat campusnesia, postingan kita kali ini tentang Profil Kampus Universitas Diponegoro, Fakultas, Alamat dan Kontak Undip. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar


Sumber