Sebuah Opini Mencari Keadilan Dalam Diri Sendiri



Campusnesia.co.id - Banyak orang yang berkata menjadi diri sendiri merupakan hal yang luar biasa. Kita bisa memberikan warna dalam setiap hidup yang sedang berjalan. Tidak terkesan seperti mimikri yang dimiliki bunglon, yaitu dapat mengubah warna pada tubuhnya. Hidup pun juga demikian, tidak salah dengan menyesuaikan dengan sekitarnya, namun bukan berarti hal tersebut merubah dirimu yang sebenarnya. 

Tidak salah juga, jika kamu ingin lebih mengeksplorasi kemampuan atau keingin tahuanmu dalam berbagai hal. Sebelum membahas lebih lanjut, mungkin ini kalimat klise yang anda sekalian sering mendengarnya yaitu '"ove Yourself". Kata tersebut terkesan sakral bagi seluruh umat manusia, seperti "ini wajib, kudu, mesti, fardhu' ain, dan gak boleh gak dilakuin". Bahkan kata tersebut sering dijadikan judul lagu, film, bahkan Album oleh beberapa band/ musisi ternama di dunia.


Love Yourself, merupakan makna dari mencintai diri sendiri. Membuka pikiran kita semua bahwa setiap diri ini pantas dan layak untuk hidup, tidak ada siapapun yang bisa merenggut dirimu kecuali Tuhan Yang Maha Esa. Kamu pun pasti sering mendengar kalimat ini "Cintai dirimu sendiri, sebelum mencintai orang lain". Mengedepankan dirimu bukan berarti kamu bersifat egois, tapi kamu  tau apa yang kamu butuhkan dan tidak untuk dirimu sendiri. Walaupun hal tersebut masih ada kadarnya, jadi kamu sendiri lah yang dapat mengukur batas  dalam mengedepankan dirimu sendiri. 

Disamping sifat manusia yang sosialis dan  humanis, seutuhnya kamu adalah milikmu. Terlepas dengan ketentuan hukum yang berlaku, kamu memiliki jiwamu sendiri. Maka dari itu bagi para pelaku pembunuhan yang menrenggut nyawa orang lain dengan sengaja bukankah harus dihukum dengan semestinya. Pembunuh atau pelaku kekerasan merupakan tindak kriminal yang dapat membahayakan nyawa orang lain. Tapi walaupun hukum harus bersifat kemanusiaan, bukan berarti ia lepas dari sengsara jeruji besi yang mengutuk-ngutuk meminta keadilan. Mungkin banyak contoh kasus yang perlu kita tindak lanjuti bersama yang masih lepas dengan embel-embel keadilan, kemanusiaan, dan kesejahteraan dalam gengaman populisme yang sedang mengais tanah harapan. 

Penulis: Viany Ayu
Gambar: Freepik.com
**Artikel ini adalah bagian dari program magang Online Campusnesia

Artikel Terkait

Previous
Next Post »