Menanti Strategi Exit dari Startup Tanah Air, Belajar dari Kegagalan Wework



Campusnesia.co.id - Kurun waktu 10 tahun terakhir, dunia startup di tanah air tumbuh pesat dengan lahirnya beberapa perusahaan startup dengan label unicorn.

Sebut saja bukalapak, tokopedia, hingga gojek. Belum termasuk di dalamnya yang berstatus sedikit di bawah 3 nama besar di atas yang tak kalah luar biasa. Bli-bli, tiket, dan masih banyak lagi yang lainnya.

ads


Setahu saya, hingga artikel ini diturunkan belum ada satupun startup di atas yang meraih profit, alias pertumbuhan yang selama ini terjadi karena penambahan pendanaan dari para investor atas nama valuasi. Atau kalaupun sudah proft belum cukup menutup biaya opersional yang yang dibutuhkan.

Di sisi lain tahun lalu, dunia dihebohkan dengan kasus Wework, startup yang bergerak dalam bidang penyewaan coworking space. Setelah bertahun-tahun mendapat kucuran dana dari investor mereka berencana exit dengan jalan IPO, menawarkan saham di bursa saham atau go public.

Apesnya setelah diverifikasi ternyata nilainya tak setinggi valuasi yang digembar-gemborkan. Tidak banyak yang tertarik dengan rencana IPO itu bahkan investor dari softbank rugi SD6,5 Miliar dan harus membuat beberapa kebijakan agar dana yang telah diinvestasikan tidak hilang begitu saja. Kabarnya setidaknya 2.400 karyawan telah di PHK.

Atau kasus startup Ofo penyewaan sepeda di china yang kini bangkrut, berambisi ada diseluruh dunia, telat menerapkan strategi exit dan habislah modal dari investor terus dibakar untuk operasional dan promosi.

Untuk diketahui, strategi exit adalah upaya startup untuk meraih modal setelah selama ini membakar uang investor untuk operasional dan promosi. 

Strategi exit ada beberapa macam, misal IPO di bursa saham atau memonetize layanan.

Gojek tahun ini mulai menaikan tarif, strategi ini diduga sebagai upaya intuk mulai menghasilkan profit. Beberapa ecomercepun melakukan langkah serupa dengan target Break Event Point atau balik modal.

Bagi customer memang langkah para startup mulai meraih laba menjadi dilema. Customer mulai dibebankan biaya lebih. Jujur saja sebagai customer pasti lebih menyukai perang harga dan diskon para startup. Misal persaingan gojek vs grab, gopay vs ovo yang tahun lalu sangat kita nikmati.

Penutup, alih-alih terus mengandalkan modal dari investor, buat sobat campusnesia yang punya startup ayo mulai pikirkan strategi exit kalian untuk meraih laba sebelum terlambat.

Penulis: Nandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »