Situ Gintung, Tempat Wajib Bagi Kamu Mahasiswa UIN Jakarta

Situ Gintung dan Kampus UIN Jakarta - Sumber: Instagram



Campusnesia.co.id - Bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan sekitaran wilayah Jabodetabek mungkin pernah setidaknya sekali mendengar Situ Gintung. Terutama bagi para mahasiswa kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah sangat mengenal tempat ini. 


Bagi yang baru pertama kali mendengar, Situ Gintung adalah adalah danau kecil buatan yang berlokasi di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Situ Gintung yang terkenal sebagai tempat wisata ini memilki luas sekitar 21,4 ha. Mulanya Situ Gintung dimanfaatkan sebagai wadah penampungan air hujan dan untuk perairan ladang pertanian di sekitar daerahnya. Situ Gintung juga memiliki fasilitas lain yang dapat kalian temui seperti restoran, kolam renang, dan arena outbound.


Selain dimanfaatkan bagi oara masyarakat sekitaran Situ Gintung. Objek wisata Situ gintung sering menjadi tempat pilihan bagi para mahasiswa UIN Jakarta untuk berkegiatan. Situ gIntung terbilang cukup mudah dijangkau bagi mahasiswa yang berkuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dikarenakan lokasinya yang berdekatan. Situ gintung mudah diakses bagi para mahasiswa terutama yang berlokasi di kampus 2 UIN Jakarta yang terdiri atas Fakultas Hukum, Psikologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan). 


Situ Gintung menjadi tempat yang pas bagi para mahasiswa maupun warga sekitaran untuk membuang penat dari stresnya kehidupan mereka, entah itu kehidupan kampus maupun pekerjaan. Mahasiswa sekitaran kampus dapat mengunjungi Situ Gintung secara bebas untuk apa saja. Biasanya pagi pagi hari atau sore hari dapat ditemui beberapa orang yang untuk sekedar berkeliling sepanjang Situ ataupun berolahraga. Bangunan villa sekitaran kawasan Situ Gintung dapat disewa lalu dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul ataupun tempat mengadakan suatu acara bagi para mahasiswa. Masyarakat sekitaran kawasan Situ Gintung juga memanfaatkannya untuk beberapa kegiatan lainnya seperti memancing atau menjaring ikan ataupun juga membuat tambak ikan.





Saya yang juga merupakan mahasiswa UIN Jakarta cukup sering mengunjungi Situ Gintung dengan tujuan keperluan kuliah. Salah satunya yaitu memanfaatkan kawasan Situ Gintung sebagai objek belajar dan penelitian yang sesuai dengan program studi saya.

Penulis: Anindya
Artikel ini merupakan bagian dari program magang campusnesia

Maps Situ Gintung

Menikmati Mie Ayam Majasem Trangkil, Porsi Kuli Rasa Ngangeni



Campusnesia.co.id - Kuliner enak tidak melulu ditemukan di restoran mewah, kadang tempatnya yang biasa saja dan tersembunyi bak menemukan harta karun tersembunyi. Dua bulan WFH dari desa, saya dua kali mencicipi mie ayam enak lain di sekitar Trangkil Pati.

Mie Ayam Majasem namanya, terletak persis di pinggir jalan Majasem Tayu jika kamu dari arah pati kota, setelah melewati lapangan sepak bola Mojoagung lurus sekitar 300 meter, lihat kiri jalan tepat setelah pangkalan ojek majasem.

Istilah "Porsi Kuli" bukan bermaksud merendahkan namun demikian adanya karena saking banyaknya. Bukan tanpa alasan, di sekitar warung mie ayam ini selain sebagai pangkalan ojek juga tempat beristirahat para pekerja industri pengolahan tepung topioka dari singkong. Agar kenyang dan jadi energi maka porsinya ditambah.

Rasanya ngangeni, berbeda dari kebanyakan mie ayam yang ayamnya disuwir, di sini ayamnya dipotong dadu, besar dan rasa bacem kecapnya meresap lekat pada daging ayamnya.Mienya kenyal dan tebal, racikan bumbunya melekat dan pekat.


Harga? tenang saja untuk seporsi penuh mie ayam Majasem bisa kamu nikmati dengan harga Rp 9.000,- jika makan ditempat ada es jeruk dan teh sebagai pelengkap serta aneka krupuk untuk cemilan. Sayangnya tadi lupa bertanya apakah disediakan ceker dan kepala juga atau tidak.

Jadi buat kalian yang tinggal di sekitar trangkil atau lagi main ke pati dan kebetulan melakukan perjalana dengan rute pati kota ke arah tayu, jangan lewatkan mampir Mie Ayam Majasem. Semoga bermanfaat sampai jumpa.

Penulis: Nandar
Foto: Mumun

5 Rekomendasi Spot Hunting Foto di Semarang



Campusnesia.co.id - Fotografi merupakan salah satu hobi yang cukup banyak diminati oleh masyarakat dewasa ini. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai kemudahan untuk mengakses kamera, baik kamera ponsel maupun jenis kamera profesional lainnya.

Kini, berkembangnya teknologi dapat menjadikan dunia fotografi semakin canggih. Terlihat dari berbagai fitur yang telah disuguhkan, contohnya seperti fitur otomatis pada kamera. Hal ini tentu sangat bermanfaat. Selain mendapatkan gambar yang bagus, pengguna juga dimudahkan untuk membidik gambar tanpa harus mengaturnya terlebih dahulu.

Mencari lokasi foto merupakan salah satu kegiatan yang perlu dilakukan. Pemilihan lokasi yang menarik akan berpengaruh pada hasil foto yang diambil. Dengan lokasi yang manarik kita dapat menyesuaikan kostum atau perlengkapan apa saja yang sesuai dengan spot tersebut dan kita juga bisa sekalian rekreasi loh..

Nah, kali ini campusnesia akan merekomendasikan 5 spot hunting foto yang wajib kamu kunjungi di Semarang.

1. Maerokoco 
Puri Maerokoco merupakan salah satu tempat rekreasi keluarga, dimana pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai sarana dan prasana yang telah tersedia, misalnya istana anak-anak, becak air, arena bermain serta berbagai macam rumah adat atau biasa disebut anjungan yang ada di Indonesia. Selain sebagai wisata rekreasi.

Maerokoco juga memiliki beberapa spot foto yang instagramable, contohnya hutan mangrove. Kawasan ini sangat cocok untuk berswafoto ataupun mengambil foto, karena didukung dengan pemandangannya yang alami. Selain itu, Maerokoco juga memiliki suasana yang tenang dan nyaman loh, jadi tempat ini cocok banget buat teman-teman yang mau menenangkan diri atau bahkan menghilangkan penat setelah bekerja.

 
Image via: www.instagram.com/toniktriananto

Lokasi Puri Maerokoco sendiri terletak di Jl. Yos Sudarso, Tawangsari, Semarang Barat. Untuk harga tiket masuknya hanya sebesar Rp 10.000 saja.

2. Kota Lama
Kota lama adalah salah satu spot hunting yang kerap kali dijadikan objek fotografi. Bangunan-bangunan tua era kolonial merupakan salah satu spot yang menarik untuk dibidik oleh kameramu. Dengan bentuk bangunan yang ikonik dan bergaya Eropa yang kental ini pastinya akan membuat hasil fotomu menjadi bagus dan keren.

image via: www.instagram.com/wijaya_decky

Berbeda dengan bangunan kolonial, spot foto lainnya dapat juga kita temui di Pasar Klitikan. Kawasan tersebut menyajikan koleksi berbagai barang antik hingga koleksi mobil-mobil tua, di mana pelancong dapat hunting foto dengan hasil yang tentunya menarik.

Image via: www.instagram.com/silviaandromeda

Selain sebagai spot fotografi, kawasan ini juga sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata, sekaligus mengenal sejarah bangunan tersebut. Dengan adanya berbagai fasilitas umum yang disediakan, pelancong tidak perlu khawatir jika harus mencari toilet ataupun tempat makan, karena sudah tersedia. 

3. Hutan Pinus Penggaron
Kali ini ada hutan pinus yang tak kalah instagramable, yaitu hutan pinus penggaron. Kawasan ini terletak di Desa Susukan, Ungaran Timur. 

Tempat ini menjadi salah satu spot hunting yang cukup digemari bagi pelancong yang suka dengan suasana alam. Kawasan ini menyajikan deretan pohon pinus yang tinggi nan indah jika terkena sinar matahari pagi, dimana cahaya matahari tersebut akan terpancar di antara celah pohon pinus.

Image via: www.instagram.com/dekpio

Selain menjadi spot hunting, hitan pinus penggaron juga dapat dijadikan sebagai tempat kemah, rekreasi, outbound hingga penelitian ilmu pengetahuan. Suasananya yang asri dan sejuk dapat membuat pelancong menjadi nyaman. Untuk harga tiket masuknya sendiri hanya sebesar Rp 6.000/orang. Sedangkan tiket parkir mobil sebesar Rp 3.000 dan motor Rp 2.000.

4. Benteng Pendem
Benteng Pendem merupakan salah satu peninggalan masa era kolonial Belanda. Lokasi benteng ini terletak di Kelurahan Lodoyong, Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Benteng Pendem ini memiliki arsitektur yang terlihat masih asli dan otentik, sehingga sangat cocok untuk kamu yang suka memotret gedung atau bangunan tua karena bentang ini dapat dijadikan objek foto. 

Image via: www.instagram.com/seputarsemarang

Dengan latar belakang arsitektur yang khas dan unik, akan menarik perhatian pelancong untuk berswafoto maupun mengambil gambar. Selain mendapatkan foto yang estetik dan instagramable, pelancong juga dapat mengetahui sejarah dari benteng pendem ini.

Untuk berkunjung ke Benteng Pendem ini kalian tidak perlu khawatir memikirkan biaya masuknya, karena kalian tidak akan dikenakan biaya tiket masuk, alias gratis. Kalian cukup membawa uang parkir saja sebesar Rp 5.000.

5. Folkafe Coffee and Stories
Selanjutnya adalah Folkafe. Seperti namanya, Folkafe merupakan sebuah coffee shop yang terletak di Jl. Dr. Setiabudi No. 79, Semarang. 

Kafe ini menjadi salah satu rekomendasi spot hunting, karena memiliki suasana yang nyaman dan santai. Kafe yang bertemakan minimalis ini mampu memberikan hasil foto yang menarik dan bagus. Hal ini tentu didukung juga dengan berbagai interiornya yang estetik dan instagramable, sehingga dapat dijadikan sebagai objek foto.


Image via: www.instagram.com/folkafe

Tak hanya itu, Folkafe juga menyediakan berbagai menu makanan, dari makanan ringan sampai makanan berat. Tak lupa dengan berbagai jenis minuman, seperti macam-macam coffee ataupun non-coffee. Sehingga kalian bisa hunting foto sekaligus menikmati menu yang telah tersedia.

Itulah beberapa rekomendasi spot hunting foto di Semarang, untuk lebih detail lagi mengenai rute jalan ke tempat-tempat di atas, teman-teman bisa menggunakan maps untuk memudahkan perjalanan kalian. Selamat hunting lokasi. Semangat!

Penulis: Citra Nurhayati
Artikel ini merupakan bagian dari program magang online Campusnesia

Lagi Hits, Panjat Pinang Tingkat RT Hiburan Merakyat Di Tengah Pandemi



Campusnesia.co.id - Beberapa bulan ini di desa saya Tegalharjo kecamatan Trangkil Kabupaten Pati ada lomba tradisional yang sedang hits. Lomba yang membutuhkan daya tangan bagi pesertanya, apa itu? yup panjat pinang.


Pandemi yang membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak diijinkannya berbagai kegiatan yang menyebabkan kerumunan berdampak ditiadakannya acara-acara rutin di desa. Sebagai contoh pelaksanaan Sedekah Bumi atau Pesta Panen, biasanya diramaikan dengan pagelaran wayang kulit, tong tek, kehoprak hingga dangdut kini tidak diperbolehkan.

Sebagai penggugur kewajiban, beberapa bulan lalu hanya diadakan pegelaran wayabg kulit selama dua jam.

Begitupun dengan pelaksanaan peringatan hari kemerdekaan atau 17 agustus yang tahun-tahun sebelumnya ramai sekali. Kali ini bisa dibilang sangat sepi.

Panjat Pinang
Namun, hal terdebut tidak mengurangi inisiatif warga dan anal-anak kecil. Di desa saya berawal dari keinginan menghadirkan hiburan dan peringatan 17 agustus, lomba panjat pinang di gelar berbagai RT, dari yang diorganisir oleh anak-anak hingga orang dewasa. 

Sebagai penyemangat berbagai hadiah diperbutkan, dari jajanan, pakaian baru, hingga uang tunai. Sederhana tapi sejenak bisa menjadi pelepas stres dari pandemi yang tak kunjung selesai, ekonomi yang terdampak dan pusingnya sekolah online.

Pelajaran yang bisa dipetik
Selain sebagai hiburan yang merakyat, panjat pinang juga mengajarkan banyam hal. Misalnya, semangat gotong royong. Tanpa ada semangat gotong royong dan saling bantu tidak mungkin bisa mencapai puncak hadiah.

Kerja sama tim dan berkontribusi sesuai perannya, dalam panjat pinang tidak bisa saling egois dan individualis. Ada yang berperan sebagai tumpuan, menjadi sandaran agar rekan yang lain bisa mencapai puncak.

Berikutnya adalah pelajaran pantang menyerah, butuh usaha puluhan kali hingga akhirnya puncak hadiah bisa direngkuh. Tanpa semangat pantang meyerah hal ini pasti mustahil diraih, apalagi ada "pasukana air" yang memang disiapkan sebagai "ujian dan rintangan"  bagi para pemanjat.

Fenomena yang menarik juga terlihat, walau panjat pinang yang digelar sekelas lingkup RT, namun para pedagang khusus event (mpremo) tak kalah dengan gelaran acara sekelas orkes dangdut atau sedekah bumi. 


Penyebabnya tak lain, pandemi yabg berujung tidak diijinkanya berbagai acara dan hiburan digelar juga berdampak pada pedagang mainan dan makanan khusus event ini. Dari pada terus menganggur, menunggu keadaan yabg tak kunjung membaik, keputusan berdagang di berbagai event kecilpun dilakoni. 

Jangankan level panjat pinang, orang hajatan yang mengubdang organ tunggal saja ada penjual pop ice, sosis bakar dan mainan. 

Semoga pandemi segera berakhir, kalau di desamu apakah juga banyak diselenggarakan panjat pinang seperti ini sobat? Jika iya jangan lupa tetap menjaga protokol kesehatan ya.

Penulis: Nandar
Foto: Mumun


5 Hal yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Kuliah di Jogja




Campusnesia.co.id - Halo sobat Campusnesia, mumpung masih hangat-hangatnya pengumuman SBMPTN 2020 ada beberapa hal nih yang perlu diketahui buat kamu yang mau kuliah di Jogja. Tapi, sebelum membahas itu wajib hukumnya untuk tahu terlebih dahulu tentang Jogja (Yogyakarta).

Kamu tau kan Jogja dikenal dengan sebutan apa? Ya... Betul, Jogja dikenal sebagai kota pelajar. Setiap tahunya Jogja selalu kedatangan puluhan ribu mahasiswa baru dari berbagai daerah. Hal tersebut karena banyaknya perguruan tinggi negeri/swasta di Jogja. Nah, sebagai mahasiswa baru yang akan kuliah di Jogja kamu wajib tahu 5 hal berikut.

1. Dunia Makrab
Makrab alias malam keakraban merupakan sebuah acara kumpul-kumpul “wajib” yang diadakan oleh mahasiswa atau komunitas untuk menjalin keakraban antar anggota. Mahasiswa di Jogja tidak akan lepas dari kegiatan ini mulai dari awal masuk hingga lulus kuliah. Acara ini biasanya diadakan setiap tahun yang akan memberikan kesan dan kedekatan bagi anggota. Salah satu tempat yang menjadi favorit untuk kegiatan ini adalah Kaliurang.

Kaliurang berada di sekitar lereng Gunung Merapi yang membuat tempat ini sejuk dan tenang. Di sini juga terdapat berbagai macam vila yang bisa disewa untuk mengadakan kegiatan. Selain itu, banyak spot menarik yang bisa kamu kunjungi bersama dan tentunya akan membuat tim kamu lebih solid. Selain kaliurang ada banyak tempat yang biasa digunakan untuk makrab oleh mahasiswa seperti pantai di Bantul dan Gunung Kidul.

2. Soal makanan?
Jangan heran kalau kalian di Jogja akan merasakan sensasi makanan yang sedikit berbeda. Di sini mayoritas masakan akan cenderung lebih manis. Tapi tenang, karena Jogja merupakan kota besar, kamu bisa menemukan berbagai macam tempat makan yang bisa kamu pilih sesuai selera.

Tempat makan paling favorit untuk mahasiswa adalah angkringan dan burjo. Angkringan pasti tidak asing untuk kamu yang tinggal di Jawa. Hampir di setiap daerah ada angkringan. Angkringan di daerah mana pun juga tetep sama isinya nasi kucing, sate usus, telor puyuh, susu jahe, dan wedang ronde. Angkringan ini cocok buat mahasiswa yang mau nogngkrong dan menikmati suasana malam Jogja.

Tapi, bagaimana dengan burjo? Jangan dikira burjo itu bubur kacang ijo yaa.

Burjo menurut mahasiswa jogja itu ya ‘warmindo’ alias warung makan indomie. Jangan harap kalian nemu bubur kacang ijo di warung ini. Sebenarnya warung ini ya warung indomie biasa menyediakan banyak menu makanan seperti nasi goreng, magelangan, nasi nasi telor, dan tentunya indomie dengan harga yang cocok untuk kantong mahasiswa. Uniknya lagi burjo ini buka 24 jam, cocok banget buat mahasiswa yang kelaperan tengah malem ya kan.

3. Istilah nama tempat
Ada istilah unik di Jogja untuk penyebutan beberapa tempat yang populer yaitu Jakal, Alkid, Altar, Concat, dan masih banyak lainya. Istilah tersebut merupakan singkatan dari Jalan Kaliurang (Jakal), Alun-alun Kidul (alkid), Alun-alun Utara (altar), dan Condong Catur (concat). Istilah-istilah itu pasti akan melekat di keseharian kamu sebagai mahasiswa Jogja.

4. Wisata untuk refreshing
Selain kota pelajar, Jogja juga disebut sebagai kota wisata. Jogja menyediakan berbagai kawasan wisata yang populer hingga manca negara. Jogja memiliki segudang situs warisan budaya nusantara dan keindahan alam seperti Candi Prambanan, Malioboro, Tugu, Pantai di Gunung kidul, Pantai di Bantul, dan lain-lain. Jadi, untuk kamu yang mau kuliah di jogja tidak usah khawatir soal yang satu ini. Kamu bisa jalan-jalan kemana pun asal jangan lupa tujuan utama kuliah di Jogja yaitu untuk belajar bukan main-main. :)

5. Indonesia “mini”
Salah satu hal yang paling menarik di Jogja adalah beragamnya mahasiswa yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Sebutan Indonesia “mini” memang sangat melekat. Kamu bisa berinteraksi dengan mahasiswa dari luar daerah. Kamu bisa mempelajari budaya mereka dan mulai belajar untuk saling menghormati perbedaan.

Itu dulu dari saya, sebenarnya masih banyak yang lain yang perlu kamu ketahui. Tapi nggak perlu khawatir, karena itu semua akan kalian dapatkan saat menjadi mahasiswa Jogja. Semangat... :)

Penulis: Aris Budiman
Artikel ini merupakan bagian dari program magang online campusnesia

Kehidupan Tembalang Jelang Tengah Malam




Campusnesia.co.id - Keluhan cuaca yang panas akan sering kamu dengar di daerah ini. Katanya sih, panasnya masih lebih baik dibandingkan wilayah bawah kota Semarang. Saya sendiri setuju, setelah beberapa kali merasakan panasnya cuaca siang hari pada waktu itu. 

Tembalang, sebuah kecamatan di kota Semarang yang seakan-akan sudah membentuk kota kecil sendiri. Di siang hari, banyak orang maupun kendaraan berlalu lalang. Kemacetan pun kamu temui di beberapa ruas jalan. Misalnya, di pertigaan dekat KFC Tirto Agung, perempatan dekat Motekar 10, bunderan Undip, ataupun di daerah lainnya. Bagaimana suasananya kalau menjelang tengah malam? 

Pada jam makan malam, jalanan akan dipenuhi orang-orang terutama anak kos yang mencari tempat makan. Jajanan pun juga banyak, cocok untuk mereka yang nggak suka makan berat di malam hari. Contohnya, Taman Tirto Agung. Berbagai jajanan ada di sana, tak heran kalau parkirannya selalu penuh. 

Setelah jam makan malam lewat, rasanya Tembalang tetap terasa ramai. Meskipun sudah menjelang tengah malam, nyatanya banyak yang memilih menghabiskan waktu di luar dibandingkan istirahat. Saat mendekati pukul 22.00, beberapa orang akan pamit meninggalkan rapat atau nongkrong karena kosnya ada jam malam. Ada juga yang nggak berani pulang terlalu larut karena harus melewati Sigar Bencah. Ada pula yang pulang melewati batas jam malam sehingga harus menumpang di kos temannya. 

Semakin malam, beberapa tempat makan juga tetap ramai. Seperti halnya angkringan Dot com yang ada di seberang masjid kampus. Kamu bisa merasakan sensasi makan lesehan ‘di tengah jalan’. Ada juga yang memilih angkringan Pak Tung dengan suasana lebih tenang. Selain itu, ada pula nasi goreng gerobak atau penyetan yang masih buka. Jangan lupa ada gudeg di Sirojudin dengan porsi banyak. Tempat-tempat makan tersebut menjadi penyelamat untuk mereka yang kelaparan di tengah malam. 

Burjo dengan berbagai nama yang jumlahnya cukup banyak di Tembalang juga terlihat masih ramai. Ada yang hanya ingin menumpang wifi untuk mabar, ada yang memilih untuk nugas, ada yang datang karena kelaparan, yang hanya nongkrong sudah pasti banyak. Dikelilingi teman-teman dengan kopi dan beberapa batang rokok mungkin sudah cukup bagi mereka. Tentu saja untuk melepas penat. Indomie pakai telur merupakan salah satu menu favorit di malam hari, tetapi ada juga yang lebih memilih nasi ayam bali. Apalagi nasi ayam bali khas Burjo Motekar. Duh, enak! Sayangnya, kalau sudah terlalu malam stoknya sering kosong. 


Coffee shop dan cafe yang kini menjamur di Tembalang tentunya nggak kalah ramai. Kini, kamu dapat dengan mudah menemui tempat tersebut. Sepanjang jalanan dari Ngesrep hingga Mulawarman. Mulai dari tempat yang sangat kecil bahkan besar sekalipun. Suasana yang lebih nyaman (serta menu yang lebih mahal) menjadi pilihan sebagian orang untuk sekadar ngobrol, rapat membicarakan proker yang akan datang atau mungkin nugas karena sudah mendekati deadline. Saat waktu mendekati pukul 02.00, beberapa coffee shop dan cafe akan semakin sepi. Tersisa mereka yang sedang berkutat dengan laptopnya karena dikejar deadline. 

Udara dingin yang tidak bisa didapatkan pada siang hari mungkin menjadi alasan beberapa orang menyukainya. Mereka mengendarai kendaraan tanpa tujuan hanya ingin menikmati suasana dengan mengitari wilayah Tembalang. Ada yang berpendapat cara ini bisa mengurangi beban pikiran. Sebagian juga memilih untuk istirahat di kamar kos. Mungkin tidur cepat karena ada aktivitas di pagi hari, sibuk dengan drakor atau series yang mereka sedang tonton, sibuk melanjutkan tugas yang harus dikumpulkan besok atau mungkin sudah terlelap ke alam mimpinya.

Hal-hal di atas nampaknya agak berbeda dengan keadaan saat ini. Meja-meja di burjo, coffee shop, cafe, dan berbagai tempat makan lainnya tak lagi dapat diisi dengan kursi-kursi yang berdempetan. Jam operasional beberapa tempat pun juga mulai dibatasi. Orang-orang yang kini berada di rumahnya, mengeluh bosan dan ingin segera kembali ke Tembalang. Mungkin sebagian malah tidak mau, merasa sudah nyaman karena semua kebutuhan dapat dengan mudah terpenuhi ketika di rumah. Kalau kamu, termasuk yang mana nih? 


Penulis: Ira Florencia
Terowongan Tirto Agung. (Foto: AFT)
Artikel ini merupakan bagian dari program magang online campusnesia

Klub Musik Paling Legendaris Di Dunia




Campusnesia.co.id - Hey folks! Gimana kabarnya? Semoga sehat selalu yaa.diartikel Kali ini saya akan memberitahu KLUB MUSIK PALING LEGENDARIS DIDUNIA.mau tau dimana saja? Berikut daftar tempatnya:

1. CBGB
Bagi sebagian penggemar rock tentu tak asing dengan frasa CBGB. Ya, obor sejarah punk di negeri Paman Sam mulai menyala ketika klub malam CBGB menjadi fasilitator bagi para pelaku musik di tengah riuhnya Kota New York. Bar yang resmi ditutup tahun 2006 ini menjadi arena bermain bagi sekumpulan musisi legendaris seperti Ramones, Television, Talking Heads dan Patti Smith  di awal karir bermusik mereka. CBGB pertama kali dibuka pada desember 1973 oleh sosok Hilly Kristal. 

Sesuai dengan akronim namanya, pada mulanya CBGB merupakan wadah pertunjukan musik bagi pelaku Country, Blue Grass dan Blues. Namun di tahun 70’an mulai diisi oleh berbagai penampil band punk. Hingga di tahun 80’an skena hardcore mulai mendominasi panggung CBGB. 

Fun fact:
Bahkan tempat ini saking legendarisnya pernah dibuatkan film yg berjudul sama persis dengan tempatnya ditahun 2013 dengan disutradarai oleh sineas Randall Miller

2. 100 club
Tanah Britania Raya memang tak pernah habis menyimpan segudang tempat-tempat penting perkembangan sejarah rock di dunia. Salah satunya adalah 100 Club. Bar yang berlokasi di Oxford Street, London itu telah berdiri sejak tahun 1942 lalu. 

Sejumlah musisi-musisi kenamaan sempat mengecap berbagi panggung di sana. The Rolling Stones, The Who, The Damned, Siouxie & the Banshees,Sex Pistols hingga The Clash pernah menghadiri pentas di sana. 100 Club dibuka pertama kali sejak tahun 1942 lalu. Jika di Kota New York perorbitan skena punk bermula di CBGB, maka 100 Club adalah pusat utama punk underground di Kota London.


3. Poster café
Di periode pertengahan 90’an ada satu tempat bersejarah bagi perkembangan musik indie di Ibukota. Bagi para penggemar musik independen tanah air , nama Poster Cafe tentu bukan hal yang tabu. Tempat ini menjadi wadah bertemunya antar komunitas pecinta musik saling berkumpul ria. 

Konon kabarnya sang pemilik cafe adalah rocker gaek pentolan God Bless Ahmad Albar. Poster Cafe mengawali tonggak pergerakan indie dengan melahirkan bibit-bibit band potensial di masanya. Unit-unit seperti Rumahsakit, Getah, Stepforward hingga Naif besar di era Poster Cafe sedang bermekaran di ranah underground. 

Berlokasi di dalam kawasan Museum Satria Mandala, Jalan Gatot Subroto Jakarta. Namun tak bertahan sampai lama, Poster Cafe pun akhirnya harus gulung tikar sebelum memasuki babak era milenium. Poster Cafe layaknya sebuah kisah urban di generasi kini. Tertera hanya sebatas lewat cerita memoar turun temurun dari segelintir orang.

Penulis: Fauzan
Artikel ini merupakan bagian dari program magang online campusnesia

All About Jurusan Sastra, Prospek Kerja dan Peluang Karir Lulusannya




Campusnesia.co.id - Halo sobat Campusnesia! Semoga pembaca setia Campusnesia selalu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja yah. Berbicara mengenai perkuliahan, pasti tidak lepas dengan yang namanya perguruan tinggi dan  program studi atau Jurusan. Pada kali ini saya akan menyoroti sebuah stigma atau sebuah pertanyaan umum untuk mahasiswa/ calon mahasiswa  yang sedang dilema, seperti 'Aku pengen masuk jurusan sastra, tapi aku bingung sehabis lulus mau kerja apa?'. Iyakan, pasti kebanyakan jadi ragu mau ambil jurusan atau program studi sastra. Maka dari itu yuk kita bahas prospek kerja untuk lulusan sastra versi Undip.

1. Sastra Indonesia
Merujuk pada sastraindonesia.fib.undip.ac.id pada 13 Agustus 2020, mengenai program studi Sastra Indonesia. Program studi ini merupakan jurusan pertama yang didirikan oleh Fakultas Sastra dan Budaya pada saat itu. Pendirian program studi sekaligus fakultas ini bertolak dari gagasan pendirian sebagaimana yang tercantum dalam konsideran Surat Keputusan Rektor UNDIP No. 626/Sp/Adm/BUP/1965 tanggal 25 Januari 1965 tentang Pembentukan Panitia Pendirian Fakultas Sastra yang berisi antara lain:

”Jawa Tengah merupakan suatu daerah yang kaya sumber sejarah, budaya, dan kesusastraan Indonesia.”

Dengan kerja keras panitia yang diketuai oleh Prof. Soenario, S.H., akhirnya Fakultas ini  pun berdiri pada tanggal 1 September 1965, dengan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 173/1965 tertanggal 21 Agustus 1965. 

Program studi ini didirikan dengan harapan sarjana-sarjana yang dihasilkan nantinya dapat meneliti dan memperluas wawasan tentang sastra, bahasa, sejarah, dan kebudayaan Indonesia sehingga mampu memperkenalkannya pada dunia internasional. Nah, mungkin ini adalah profil singkat mengenai jurusan Sastra Indonesia di Universitas Diponegoro. 

Selanjutnya, mengenai profil lulusan untuk program studi Sastra Indonesia yaitu diantaranya, sebagai Peneliti bidang bahasa, sastra fisologi dan budaya, pengajar bahasa, sastra dan budaya mulai tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, pamong budaya, pelaku jurnalistik (wartawan, editor ahli), pelaku penerbitan, penyiaran dan perfilman, pimpinan institusi pemerintah, BUMN, bahkan di bidang LSM yang bergerak dibidang budaya. Jadi sekarang gak perlu bingung lagi sehabis lulus dari jurusan Sastra Indonesia, mau kerja jadi apa?.

2. Sastra Inggris
Selanjutnya, ada jurusan yang selalu hitz dan jadi idaman siswa-siswa SMA, yaitu Departemen Anglo Saxon atau sekarang yang disebut sebagai Sastra Inggris. Dilansir pada english.fib.undip.ac.id, 13 Agustus 2020. Mengenai perizinan pendirian Program Studi S-1 Sastra Inggris yang diterbitkan melalui SK DIKTI No 106/Dikti/Kep/1984 tanggal 21 April 1984. Program studi Sastra Inggris ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing serta memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia, menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang bahasa, sastra dan budaya masyarakat berbahasa Inggris; menguasai penerapan ilmu pengetahuan, budaya dan ketrampilan dalam bentuk kekaryaan dalam bidang bahasa, sastra dan budaya masyarakat berbahasa Inggris; Mewujudkan sikap berkarya dalam tindakan nyata dalam bidang bahasa, dan sastra, dan budaya masyarakat berbahasa Inggris; 

Selain itu diharapkan, mahasiswa/i dapat menghasilkan karya penelitian yang berkualitas dalam bidang bahasa, sastra dan budaya masyarakat berbahasa Inggris; menghasilkan karya pengabdian masyarakat berbasis kompetensi dan berbasis penelitian dalam bidang bahasa, sastra dan budaya masyarakat berbahasa Inggris; serta mewujudkan situasi tata kelola S1 Sastra Inggris yang efisien, akuntabel, transparan, berkeadilan, dan terintegrasi. Nah, ini merupakan profil singkat mengenai Sastra Inggris di Universitas Diponegoro. 

Selanjutnya yaitu profil lulusan untuk program studi Sastra Inggris yaitu Staf Pemerintahan Luar Negri, Penerjemah, Jurnalis, Humas, Peneliti, serta tenaga pengajar seperti Guru/ Dosen. Nah, sekarang  sahabat Campusnesia udah gak perlu ragu lagi, buat menjadi bagian dari Program Studi Sastra Inggris kan?.


3. Sastra Jepang
Jurusan Sastra yang selanjutnya yaitu Sastra Jepang, yang pada tahun 2018 berubah menjadi program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang.  Dilansir s1bkj.fib.undip.ac.id, pada 13 Agustus 2020. Mengenai perizinan program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang yang diterbitkan pada SK Dirjen Dikti no. 1938/D/T/2009. 

Pada program studi ini akan diajarkan mengenai dasar-dasar teori linguistik dan sastra, kemampuan berbahasa jepang, serta mengenai sosio kultural jepang dengan materi pendukung sesuai dengan proporsinya. Sedangkan untuk kompetensi lulusan Mahasiswa/i yang diharapkan ialah mampu untuk mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahaman terhadap konsep bidang Bahasa Jepang; 


Menunjukan kecakapannya dalam mengoleksi, menilai, mengevaluasi, menganalisis dan mensintesis informasi ilmiah di bidang linguistik, sastra, dan budaya Bahasa jepang dari berbagai sumber; Bekerja secara aman, kompeten, efektif pada berbagai kondisi tempat kerja; Memiliki kemampuan, kemahiran, keterampilan Bahasa Jepang secara Lisan dan dapat melaksanakan pekerjaan terutama dalam ranah tanggungjawab keahliannya. Dengan demikianlah profil singkat mengenai program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang di Universitas Diponegoro. 

Selanjutnya yaitu mengenai profil lulusan Sarjana Linguistik (S.Li) untuk program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang apa aja sih?  Nah, untuk profil lulusan BKJ diantaranya menjadi Guru, akademisi, peneliti, praktisi, interpreter, wirausaha, staf leader ( PMA di Jepang ). 

Wahh, kurang kece apalagi buat jurusan-jurusan yang sudah penulis sebutkan di atas. Semoga dengan demikian, membuat sahabat Campusnesia jadi tercerahkan terhadapat slogan "Lulusan Sastra Mau Jadi Apa?" buktinya, banyak banget yang bisa dicapai dengan gelar Sarjana Sastra atau Sarjana Linguistik. Jadi, gak ada alasan bingung buat kamu sekalian untuk memilih jurusan sastra. 

Penulis: Viany Ayu
Artikel ini merupakan bagian dari program magang online campusnesia

Sumber: 
- sastraindonesia.fib.undip.ac.id, diakses 13 Agustus 2020.
- english.fib.undip.ac.id, diakses 13 Agustus 2020.
- s1bkj.fib.undip.ac.id, diakses 13 Agustus 2020.
- um.undip.ac.id, diakses 13 Agustus 2020


***
Baca tulisan lain tentang Jurusan Kampus di Indonesia, Prospek dan Peluang Karir Lulusannya klik di sini.