Mahasiswa KKN Undip Perkenalkan Alat Perontok Jagung Kering di Puhgogor

0


Campusnesia.co.idPuhgogor, Sukoharjo (28/01/2025) - Universitas Diponegoro kembali mengirimkan ribuan mahasiswanya yang tergabung dalam KKN Tim I ke berbagai kabupaten di Jawa Tengah. Selama sekitar 45 hari, mulai Januari hingga Februari 2025, mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam program pengabdian masyarakat di desa tujuan masing-masing. Salah satu lokasi pengabdian adalah Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Tim KKN yang ditempatkan di desa ini beranggotakan sepuluh orang dan akan menjalankan 22 program kerja, mencakup program monodisiplin, multidisiplin, serta berbagai program kerja lainnya.

Salah satu program unggulan yang dilaksanakan adalah Pemaparan Desain 3D dan Demonstrasi Penggunaan Alat Perontok Jagung Kering Portable. Program ini melibatkan 25 petani dari Dukuh Jatiagung dan Puhgogor dengan tujuan memberikan solusi inovatif dalam meningkatkan efisiensi pertanian, khususnya dalam proses pascapanen jagung. Selain itu, melalui kegiatan ini, petani diberikan pemahaman mengenai pentingnya penggunaan teknologi sederhana yang dapat menunjang produktivitas serta menghemat waktu dan tenaga kerja. Alat perontok jagung kering portable ini dirancang agar petani dan peternak dapat lebih mudah dalam memisahkan biji jagung dari tongkolnya, sehingga hasil panen dapat diolah lebih cepat dan efisien.

Pembuatan alat dimulai dengan proses permodelan 3 dimensi oleh Harits Thariq Athif, mahasiswa Program Studi Teknik Mesin, menggunakan perangkat lunak SolidWorks untuk merancang desain awal. Desain alat ini dibuat dengan mempertimbangkan efisiensi kerja, kemudahan penggunaan, serta biaya produksi yang terjangkau agar dapat diadopsi oleh petani secara luas. Setelah tahap permodelan selesai, proses dilanjutkan dengan pembuatan gambar teknik lengkap, mencakup detail ukuran, material, serta mekanisme kerja alat guna memastikan produksi alat yang presisi dan minim kesalahan. 


Samiono, salah satu ketua kelompok petani, mengaku selama ini banyak mendapat keluhan dari anggota kelompok mengenai proses pemberian pakan hewan menggunakan jagung kering yang masih dilakukan secara manual dan memakan waktu cukup lama. “Beberapa anggota mengeluhkan bahwa proses merontokkan jagung secara manual membutuhkan tenaga ekstra dan menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan pertanian lainnya. Jika ada alat yang bisa mempercepat proses ini, tentu akan sangat membantu kami dalam meningkatkan efisiensi kerja,” ujarnya.

Keberhasilan program ini mulai terasa dari dampak nyata yang dirasakan oleh petani dan peternak. Mereka mengaku proses perontokan jagung kini dapat dilakukan lebih cepat dan dengan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan metode manual. Selain itu, hasil perontokan yang lebih bersih dan efisien membantu meningkatkan kualitas pakan ternak serta mengurangi limbah. Dengan adanya alat ini, para petani dan peternak dapat mengalokasikan waktu dan tenaga mereka untuk kegiatan lain yang lebih produktif, sehingga berkontribusi pada peningkatan hasil pertanian dan peternakan secara keseluruhan.

Agus Dwi Purnomo, selaku Kepala Dusun Jatiagung dan Puhgogor, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa KKN yang telah membawa inovasi bermanfaat bagi masyarakat. "Kami sangat mengapresiasi kedatangan mahasiswa yang telah membantu memperkenalkan teknologi sederhana namun sangat berguna bagi petani dan peternak di desa kami. Inovasi seperti ini diharapkan dapat terus dikembangkan agar masyarakat semakin terbantu dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan," ujarnya.

Dengan adanya program kerja ini, mahasiswa KKN berharap dapat berkontribusi dalam mendukung program prioritas pemerintah di bidang ketahanan pangan, khususnya di desa-desa produktif yang menjadi penghasil hasil pertanian dan olahan ternak. Melalui penerapan teknologi sederhana ini, diharapkan petani dan peternak dapat meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi pemborosan waktu dan tenaga, serta memperbaiki kualitas hasil produksi. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya modernisasi dalam sektor pertanian dan peternakan, sehingga keberlanjutan produksi pangan di tingkat desa dapat terjaga dalam jangka panjang.



Editor:
Achmad Munandar

Griya Peradaban Gelar Kuliah Alternatif Dengan Tema Leadership

0



Campusnesia.co.idGriya Peradaban menggelar kuliah alternatif dengan tema “leadership” melalui zoom meeting pada sabtu (01/02/2025)

Perwakilan pegiat griya peradaban Sri Pujiati menyampaikan, kegiatan ini menghadirkan pemateri dari alumni kuliah alternatif 1 dan 3, diikuti oleh para pegiat dan peserta kuliah alternatif ke 9, dan ini merupakan sesi terakhir dari rangkaian kuliah alternatif ke 9 yang dilaksanakan pada tanggal 11, 16, 25 januari dan 1 Februari 2025.

“tema kuliah alternatif ini saling berkesinambungan yaitu literacy and civilization, spiritual and mental healty, professional and social network dan leadership yang orientasinya nanti akan menjadi pemimpin baik bagi dirinya sendiri maupun sosial. Saya berharap temen-temen semua dapat menerapkan apa yang sudah dipelajari dikuliah alternatif ini dan dapat bermanfaat bagi sesama” ujarnya.

Pemateri pertama Novianto menyampaikkan, leadership atau kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Saat seseorang memiliki growth mindset, kegagalan bukanlah akhir, tapi hanyalah sebuah proses untuk tumbuh sebagai seorang pemimpin.

“temen-teman pernah dengar? seseorang yang terlahir dan mempunyai skill tertentu. Saya minta temen-temen tidak berpaku pada skill sejak lahir. Bakat atau skill perlu di asah dan jangan takut gagal karena jika kalian gagal berarti mempunyai kesempatan baru. Kalau kata orang pinter itu habiskan masa gagalmu di masa mudamu. Terus belajar, balajar dan belajar” jelasnya.

Pemateri kedua M. Asyrof Naf’il menyampaikan, loyalitas merupakan kesetiaan dan komitmen terhadap organisasi. Sedangkan, militansi merupakan semangat juang dan dedikasi tinggi dalam berorganisasi.

“untuk membangun loyalitas dan militansi dalam organisasi itu yang pertama harus mempunyai visi misi yang jelas, kemudian komunikasi yang efektif, berikan apresiasi, ciptakan budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif dan yang terakhir dengarkan pendapat anggota. Kedekatan emosional antar anggota bisa diliat dari komunikasi yang efektif dan seorang pemimpin dapat mengetahui psikologi anggotanya” jelasnya.

Mahasiswa KKN Gelorakan Program Gemar Menabung di MIS Karanganyar, Pekalongan

0
 

Dokumentasi dengan Luaran Program Gemar Menabung pada siswa-siswi MIS 
Karanganyar

Campusnesia.co.idKaranganyar, Pekalongan (23/01/2025) - Universitas Diponegoro kembali menerjunkan ribuan mahasiswanya yang tergabung dalam KKN Tim I pada beberapa Kabupaten di wilayah Jawa Tengah. Selama kurang lebih 45 hari yang terhitung dari bulan Januari hingga Februari 2025 mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi dalam program pengabdian masyarakat di desa tujuan masing-masing. Salah satu desa yang dituju adalah Desa Karanganyar yang berlokasi di Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Beranggotakan sepuluh orang, tim yang diterjunkan di Desa Karanganyar membawahi 23 program kerja termasuk program monodisiplin, multidisiplin, dan juga program kerja lainnya.

Salah satu program yang dilaksanakan adalah kegiatan sosialisasi terkait Penerapan Skala Prioritas Keuangan Sejak Dini yang dilaksanakan pada MI Salafiyah Karanganyar, Pekalongan yang melibatkan anak - anak usia dini berjumlah 78 anak yang sangat antusias mengikuti setiap sesi. Diselenggarakannya kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menanamkan kepada anak - anak agar memiliki kesadaran betapa pentingnya menabung serta menumbuhkan jiwa gemar menabung yang dimulai sejak dini.

Kegiatan ini dimulai dengan memberikan materi oleh Mukhamad Ramadhan Aryo Handoko, selaku Mahasiswa Program Studi Akuntansi dengan media intervensi dan menjelaskan kepada anak-anak tentang apa itu menabung, manfaat dari menabung,memberikan cara menabung yang efektif bagi usia dini, dan memberikan metode menarik serta berbagai tips menarik dalam memulai menabung yang terkemas dalam brosur kemudian dibagikan kepada setiap anak oleh mahasiswa tersebut. Tujuan penyampaian materi ini agar anak-anak bisa belajar untuk menghargai uang, dapat membedakan prioritas utama dengan prioritas lainnya, belajar berhemat serta konsisten dalam mewujudkan keinginan.

Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan interaktif antara mahasiswa dengan siswa-siswi MI berupa permainan edukatif yang dirancang untuk memperkuat pemahaman mereka tentang menabung. Bagi anak anak yang dapat menjawab benar akan memperoleh hadiah berupa celengan dan beberapa snack sebagai bentuk apresiasi bagi mereka. Hal ini dilakukan agar anak anak dapat berinteraksi secara aktif sekaligus memberikan materi mengenai menabung.

Dengan adanya program kerja ini, mahasiswa KKN berharap dapat membangun fondasi ekonomi yang kuat bagi generasi penerus bangsa, dimulai dari langkah sederhana yakni menabung, selain itu juga dapat memberikan dampak positif kepada siswa-siswi MI Salafiyah Desa Karanganyar serta memberikan kesadaran dan menumbuhkan jiwa gemar menabung sejak usia dini agar terhindar dari pola hidup konsumtif dan dapat memberikan kebiasaan mengatur manajemen keuangan di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar

Pengenalan Bahan Pakan Untuk Ayam Petelur Dan Manfaat Telur Omega 3 Dan 6 Untuk Kesehatan Dalam Mendukung Pencapaian SDGS Goals I

0


Campusnesia.co.idKolaborasi Bidang Ilmu Nutrisi dan Produksi Unggas Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang melakukan pendampingan kader ibu PKK di Desa Ngemplak Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan produksi telur pada ayam petelur dan pengenalan bahan pakan serta manfaat telur omega 3 dan 6.

Bapak Lurah Ngemplak Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten Jawa Tengah Marsudi mengemukakan bahwa Desa Ngemplak sedang kami galakan program ketahanan pangan untuk mengurangi kemiskinan. Program yang sudah berjalan mulai menanam sayuran dan tanaman herbal. Kesempatan ini Desa diberikan ternak berupa ayam petelur untuk melengkapi dari segi produk hewani. Masyarakat khususnya ibu-ibu tiap RT untuk mengelola ayam tersebut untuk dikonsumsi dan dijual untuk pemberdayaan masing-masing RT. Total 19 RT dengan bantuan masing-masing 20 ekor dapat meningkatkan pola kesadaran masyarakat untuk belajar beternak dan mengelola sumber daya. Programayam petelur ini bisa menghasilkan telur kaya omega. Karena telur omega jauh lebih memiliki kandungan tinggi dibandingkan telur konsumsi biasa. Maka dari itu pendampingan ini perlu dilakukan untuk memberikan pengetahuan bagi ibu-ibu.

Materi yang disampaikan Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., mengenai telur omega 3 dan 6 memiliki peran penting bagi kesehatan. Telur omega 3 memiliki kandungan 100-200 mg/butir, omega 6 sebesar 500-700 g/butir dibandingkan telur biasa 10-50 g/butir. Peran telur omega untuk anak-anak bisa mencegah stunting., untuk ibu hamil membantu perkembangan janin, mengurangi kadar kolesterol, mencegah penyakit jantung, kesehatan mental pada anak, kesehatan mata dan imunitas tubuh. Telur omega dapat modifikasi melalui pakan, beberapa bahan tambahan untuk menghasilkan telur omega meliputi minyak ikan, minyak kedelai, minyak kelapa, tanaman air, biji-bijian kaya minyak esensial, cacing tanah dan maggot. Produk bahan tambahan ini dapat digunakan untuk meningkatkan omega dalam telur. 


Ditambahkan lagi oleh Rina Muryani, S.Pt., M.Si., dan Nur Maulida Wahyuni, S.Pt., M.Pt. bahwa beternak ayam petelur selain pakan tidak lepas dari manajemen pemeliharaan. Bentuk kandang harus disesuaikan seperti jarak pembuangan kotoran dengan kandang minimal 1 m. samping kandang terbuka untuk sirkulasi udara. Kemiringan cage untuk meminimalisir telur tidak mudah retak. Air minum bersumber dari air bersih tidak disarankan menggunakan air tadah hujan. Pencahayaan minimal 16 jam agar proses pembentukan telur rutin setiap hari. Jumlah pegawai yang di kandang cukup 1 untuk mencegah ayam tidak mudah stress. Rekording kegiatan tiap hari meliputi pencatatan konsumsi pakan, jumlah telur yang dikeluarkan, ayam hidup atau mati, pemberian vaksin/obat. 

Desa Ngemplak memiliki potensi lahan pertanian khususnya  padi dan jagung. Ketika kondisi hujan para petani menanam padi dan jagung, sehingga by product kedua tanaman dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ayam petelur. Sumber pertanian yang mendukung dan kesadaran masyarakat dapat memotivasi seluruh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan.


Kegiatan yang dilakukan oleh kolaborasi Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan serta Produksi Unggas Departemen FPP UNDIP dan mahasiswa program studi S1 Peternakan dilaksanakan dalam rangkaian percepatan tujuan  pembangunan nasional berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih ada di masyarakat.

Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP yaitu Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., Rina Muryani, S.Pt., M.Si., Nur Maulida Wahyuni, S.Pt., M.Pt. serta mahasiswa Program Studi S1 meliputi Dinda Putri, Rizki Surahman dan Maliqul Hafidz.



Editor:
Achmad Munandar

Peran Balai Bahasa dalam Pelestarian Bahasa dan Budaya di Era Digital

0


Campusnesia.co.idDi tengah pesatnya perkembangan globalisasi dan digitalisasi, bahasa dan budaya lokal menghadapi tantangan besar untuk tetap bertahan di tengah derasnya arus perubahan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sekaligus identitas nasional kini kerap “terpinggirkan” oleh dominasi bahasa asing, baik dalam dunia pendidikan, komunikasi sehari-hari, hingga media digital yang mendukung berbagai platform internasional. Generasi muda yang menjadi penggerak utama masa depan sering kali lebih akrab dengan istilah-istilah asing dibandingkan dengan kekayaan bahasa dan budaya lokal yang sebenarnya menjadi warisan berharga bangsa. Situasi ini semakin diperparah dengan minimnya kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian bahasa dan budaya, sehingga upaya pelestarian sering kali kalah saing dengan gempuran budaya luar.

Dalam kondisi seperti ini, peran Balai Bahasa menjadi sangat vital sebagai penjaga sekaligus penggerak revitalisasi bahasa dan budaya lokal. Tidak hanya berfungsi sebagai lembaga yang memastikan standar penggunaan bahasa Indonesia secara resmi, Balai Bahasa juga memiliki tanggung jawab besar dalam mengedukasi masyarakat, menyusun kebijakan linguistik, serta mendorong kreativitas budaya di tengah kemajuan teknologi. Melalui berbagai program, seperti penyuluhan bahasa, pelatihan literasi, hingga pengembangan konten budaya berbasis digital, Balai Bahasa terus berupaya menghubungkan warisan masa lalu dengan tantangan masa kini, sekaligus mempersiapkan masyarakat untuk tetap menjadikan bahasa dan budaya lokal sebagai landasan dalam menghadapi era global.

Untuk itu, pada tanggal 29 Januari 2021, kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa meluncurkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) untuk menyamai standar bahasa-bahasa besar dunia. UKBI merupakan tes baku yang mengukur kemahiran berbahasa Indonesia,  merupakan sarana penting untuk mengevaluasi kemampuan berbahasa Indonesia mengingat fungsinya yang multiguna dan jumlah penuturnya yang besar.  UKBI berperan strategis dalam meningkatkan kualitas bahasa Indonesia, penggunaannya, dan pengajarannya, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.

Untuk mendukung hal itu, PRODI Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Islam Sultan Agung Semarang juga menekankan kepada mahasiswanya untuk memiliki sertifikat tes UKBI sebagai sertifikat penunjang syarat kelulusan mahasiswa di PRODI PBSI. Hal itu diungkapkan oleh Kaprodi PBSI UNISSULA Semarang Dr. Evi Chamalah, S.Pd., M.Pd pada saat kunjungan mahasiswa PRODI PBSI angkatan 2021 di Balai Bahasa Jawa Tengah, dalamrangka kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL), yang dilaksanakan pada Jumat, 01-11-2024.

“Saya harap mahasiswa dapat mempelajari tentang UKBI yang akan digunakan untuk persyaratan lulus S-1 di PBSI UNISSULA. Mereka juga dapat memperoleh informasi tentang program kebahasaan dan kesastraan lainnya yang dimiliki oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah,” ujar Chamalah dalam pidatonya.

Pemaparan materi mengenai UKBI Adaptif Merdeka yang disampaikan oleh Afritta Dwi Martyawati, SS, M.Hum. dan EYD V yang disampaikan oleh Arvynda Permatasari, S.Pd memberikan banyak wawasan dan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa. Dalam hal itu, diungkapkan bahwa tidak hanya PBSI UNISSULA yang mewajibkan mahasiswanya mengantongi sertifikat UKBI sebagai syarat kelulusan, namun beberapa kampus ternama di Indonesia juga telah menerapkan persyaratan yang sama.

Menyimak pemaparan itu, saya sebagai satu-satunya mahasiswa penyandang disabilitas netra di UNISSULA Semarang merasa tergelitik untuk mengajukan pertanyaan. Bagaimana tingkat inklusifitas dan aksesibilitas tes UKBI bagi pengguna Screen Reader seperti saya dan teman-teman mahasiswa penyandang disabilitas netra yang berkuliah di tempat lain yang kampusnya menekankan sertifikat UKBI sebagai syarat kelulusan mahasiswa?

Pertanyaan itu salasatunya yang saat itu saya ajukan kepada pemateri, mengingat UKBI Adaptif adalah tes berbasis daring yang dirancang untuk mengukur tingkat kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia, mulai dari tingkat paling rendah hingga paling tinggi sesuai dengan pemeringkatan hasil UKBI yang telah ditetapkan.

“Kedepannya, kami akan mengupayakan dapat memfasilitasi teman-teman dengan kebutuhan khusus dalam pelaksanaan UKBI,” ucap Afritta Dwi Martyawati, SS, M.Hum menanggapi pertanyaan yang saya ajukan.

Menjaga bahasa Indonesia tetap relevan dan inklusif di era globalisasi adalah tanggung jawab bersama, dan upaya ini hanya akan berhasil jika semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat, bersatu untuk melestarikan dan memajukan warisan bahasa sebagai identitas bangsa.


Ditulis oleh: 
Mohammad Aenul Yaqin 
(Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 
FKIP UNISSULA Semarang).

Griya Peradaban Gelar Kuliah Alternatif ke 9 Dengan Tema "Professional and Social Network"

0



Campusnesia.co.idGriya Peradaban gelar kuliah Alternatif ke 9 dengan tema "Professional and Social Network" melalui Zoom Meeting pada Sabtu (25/01/2025)

Alumni Kuliah Alternatif ke 6 Familla Dwi Ningsih menyampaikan, Manusia mempunyai kerangka hidup yaitu visi, misi dan value (nilai). Visi adalah arah misi tujuan atau sesuatu yang diemban atau amanah dan value adalah hasil dari visi misi. Dengan berpedoman Al-Qur'an Familla menjelaskan bahwa manusia sebagai Kholifah di muka bumi dan dalam hadis di sampaikan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.

Menurutnya yang harus dimiliki untuk menjadi manusia yang profesional yang pertama adalah kebebasan, karena apabila tidak ada kebebasan akan ada kendala. Kemudian keberanian, kejujuran dan ilmu pengetahuan. Sociopreneur adalah gabungan dari sosial dan enterpreneur, manusia sebagai makhluk sosial dan wirausaha.

"Sociopreneur adalah kegiatan bisnis untuk kepentingan bersama. Jadi bukan hanya mengumpulkan dana kemudian dibagi-bagikan. Outputnya untuk menyelesaikan masalah sosial. Jaringan dan organisasi adalah jembatan untuk menuju sociopreneur. Saya berjejaring dibidang pertanian, sering berkegiatan dengan para petani. Adek-adek semua kalau ada pelatihan-pelatihan itu jangan sungkan-sungkan, ikuti semua baik yang gratis maupun yang berbayar. Kuliah Alternatif ini salah satu membangun jejaring sosial" Jelasnya

Ubbadul Adzkiya dari ELSA Semarang selaku pemateri kedua menyampaikan, membangun jejaring itu butuh waktu yang lama, untuk membangun interaksi dan komunikasi butuh waktu lama. Ketika berorganisasi tidak langsung merasakan hasilnya tapi bisa jadi sepuluh atau duapuluh tahun kedepan baru terasa rewardnya.

"Percaya atau tidak Indonesia merupakan netizen yang kurang sopan. Contohnya ketika Indonesia di curangi wasit dalam pertandingan sepak bola yang lalu banyak yang berkomentar negatif, banyak yang menghardik. Dalam bermedia sosial kurangi curhatan dan komentar-komentar negatif. Karena untuk prospek ke depan. Seemosi apapun jaga jangan sampai berkomentar negatif. Karena attitude kita dinilai" Jelasnya

Di sampaikan juga, menurutnya yang paling penting menjadikan kesuksesan adalah kompetensi atau skill. Di liat dari lembaga profesional yang menjadi jaminan adalah bisa apa, bukan dari ijazah apa. Mulai lah untuk mengasah kemampuan kita, membangun jejaring sosial. Jejaring sosial bisa terbangun ketika ada rasa saling percaya dan saling menguntungkan.

Kegiatan ini merupakan sesi ke 3 dari Kuliah Alternatif ke 9, diikuti oleh para pegiat griya peradaban dan peserta kuliah alternatif angkatan 9.

Kuliah Alternatif ke 9 Griya Peradaban Angkat Tema Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

0


Campusnesia.co.idSelain fisik, menjaga kesehatan mental juga tak kalah penting. Berangkat dari hal ini, perkumpulan griya peradaban menggelar kuliah alternatif ke 9 bertema “Spiritual and Mental Healthy” via zoom meeting pada Sabtu (18/01/2025).

Kegiatan ini merupakan sesi ke 2 dari rangkaian ke kuliah alternatif ke 9. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari mentor griya peradaban dan diikuti oleh para pegiat griya peradaban dan peserta kuliah alternative ke 9.

“Saya mengapresiasi kepada peserta kuliah altenatif angkatan 9 dan menekankan pentingnya spiritual and mental healthy sebagai lanjutan diskusi literasi dan peradaban pada kuliah alternative 9 sesi satu. Literasi tidak hanya terkait kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami kehidupan secara mendalam. Ini menggarisbawahi bahwa kesehatan spiritual dan mental adalah fondasi penting dalam membangun peradaban yang berkelanjutan, terutama di era penuh tantangan ini. Harapanya, pada sesi ini memberikan perspektif baru untuk mengintegrasikan spiritualitas dan  kesehatan mental dalam membangun literasi yang bermakna” tutur koordinator pegiat griya peradaban, Arif Prasetyo dalam sambutanya.

Alivia Nadatul ‘Aisy selaku narasumber pertama menyampaikan, kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan emosional, psikologis dan sosial individu. Komponen kesehatan mental yaitu berbuat  baik kepada diri sendiri, yakin bahwa semua yang ada di dunia ini punya masalah dan kemampuan untuk hidup. Kekhawatiran merupakan awal dari gangguan kesehatan mental.

“Kalau mental kita sehat, maka sosial kita akan sehat, kehidupan nggak akan terganggu, semua akan sehat. Cakupan kesehatan mental adalah bagaimana kita dapat mengelola stres, emosional, menjaga hubungan kita dengan manusia atau yang di sebut hablum minannas, terutama menjaga hubungan kita dengan yang di atas atau hablum minallah. Orang yang sehat mentalnya maka akan sehat intelektualnya.” Jelasnya

Muhammad Yunus Mustofa selaku pemateri kedua menyampaikan, Spiritualitas sangat berkaitan dengan kesehatan mental. Ada 5 dimensi dari diri seseorang salah satunya yaitu spiritualitas yang diartikan sebagai aspek dinamis dan intrinsik yang melaluinya seseorang mencari makna, tujuan, dan transendensi tertinggi, dan mengalami hubungan dengan diri sendiri, keluarga, orang lain, komunitas masyarakat, alam dan hal-hal penting atau sakral yang di ungkapkan melalui keyakinan, nilai, tradisi dan praktik.

“Saya penah membaca kitab ahwalunnafsi bahwa menurut Ibnu Sina, jiwa manusia terbagi dalam dua daya. yang pertama yaitu daya praktis (amaliyyah) yaitu daya yang ada hubungannya dengan gerakan fisik. yang kedua daya teoritis (nazhariyyah amaliyyah) yang kaitanyya dngan hal-hal yang abstrak, yaitu pemikiran. Spiritualitas di mulai dari hal-hal kecil misalnya ketika sholat subuh yang masih menggunakan baju tidur seperti kaos. Apakah itu pantas? koneksi dengan tuhan itu ada seninya. Ojo sak penake dewe.” tuturnya