Cegah Stunting dan Tingkatkan IQ pada Balita! Mahasiswa KKN Ajak Gemar Makan Ikan

0



Campusnesia.co.id - Stunting adalah kondisi dimana anak memiliki tinggi dan ukuran badan dibawah rata-rata anak seusianya. Hal ini dapat disebabkan akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dampak stunting yaitu menyebabkan gagal tumbuh pada anak serta menghambat pertumbuhan kognitif dan motorik.

Sebagai upaya menekan angka stunting anak di Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan membentuk program nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) pada tahun 2024, dengan tujuan untuk mengkampanyekan pentingnya makan ikan terutama untuk pencegahan stunting dan meningkatkan kecerdasan otak.

Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang memiliki kandungan gizi dan protein yang tinggi. Tak hanya itu, ikan sebagai sumber protein tinggi ini mudah diperoleh dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan daging. Seekor ikan banyak sekali mengandung zat gizi seperti vitamin, lemak dan mineral. Oleh karenanya sangat dianjurkan untuk mengonsumsi ikan sejak dini. 

Melalui sosialiasi GEMARIKAN yang dilaksanakan oleh salah satu mahasiswi Tim II KKN Universitas Diponegoro (Dehannisa Yunia Rahmasari, Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan) pada Senin, 31 Juli 2023 diharapkan mampu meningkatkan kesadaran pada Ibu Balita tentang pentingnya pemberian protein ikan untuk anak sekaligus memperkenalkan menu hidangan berbahan dasar ikan yang lebih menarik seperti nugget, kaki naga, lumpia ikan, bakso ikan, dan abon ikan.

 


Sosialisasi dilakukan di Kelas Ibu Balita dengan memberikan poster berisi informasi yang meliputi pentingnya menjaga pola makan pada anak, kandungan gizi pada ikan, manfaat mengonsumsi ikan bagi ibu menyusui, meningkatkan IQ anak dengan mengonsumsi ikan, dan penjelasan piramida gizi seimbang.


Penulis: Dehannisa Yunia Rahmasari
DPL: Muhammad Iqbal Fauzan S.P., M.Si.
Lokasi : Balai Desa Banjarsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan


Budidaya Ikan Lele yang Murah Meriah dan Efisien dengan BUDIKDAMBER

0
 


Campusnesia.co.idPekalongan (28/07/2023) - Ikan lele merupakan salah satu ikan yang paling banyak dibudidayakan karena cara pembudidayaannya yang sangat mudah. Hal ini dikarenakan ikan lele memiliki tingkat toleransi kualitas perairan yang tinggi dan memiliki durasi pertumbuhan yang cepat sehinggga cepat panen. 

Sebagian besar masyarakat membudidayakan ikan lele dengan menggunakan kolam. Pembuatan kolam membutuhkan lebih banyak lahan dan biaya, sehingga muncul inovasi metode budidaya ikan di dalam ember atau biasa dikenal sebagai BUDIKDAMBER sebagai solusi yang tepat karena tidak membutuhkan banyak lahan dan lebih hemat air serta biaya. BUDIKDAMBER ini juga direkomendasikan untuk pembudidaya pemula agar lebih menekan kerugian jika terjadi gagal panen.

Oleh sebab itu, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2022/2023, Dehannisa Yunia Rahmasari dari Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan melakukan sosialisasi BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan di Dalam Ember) bersama anggota Karang Taruna di Balai Desa Banjarsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.

Dalam pelaksanaannya, anggota Karang Taruna Desa Banjarsari diperkenalkan dengan cara pembudidayaan dengan menggunakan metode BUDIKDAMBER dan apa saja manfaat dari metode tersebut.
 

BUDIKDAMBER ini dapat dijadian peluang bagi perikanan yang dapat dimanfaatkan sebagai konsumsi pribadi atau dijual untuk meningkatkan perekonomian warga desa, mengingat Desa Banjarsari belum memiliki banyak pembudidaya ikan. 

“Melalui sosialisasi BUDIKDAMBER ini diharapkan para warga dapat mulai menekuni metode ini karena metode ini terlihat mudah dan murah, sehingga patut dicoba untuk pemula. Selain itu, diharapkan ikan lele hasil BUDIKDAMBER ini dapat menjadi potensi desa yang baru” ucap bapak Amat Urip selaku ketua Karang Taruna Desa Banjarsari.

Mahasiswa Agribisnis Bantu Pemberdayaan UMKM Pertanian di Desa Gondanglegi, Boyolali

0
 


Campusnesia.co.idBoyolali, 30 Juli 2023 - Sebuah program inovatif dalam bidang agribisnis telah dilaksanakan oleh mahasiswa Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro dengan tujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pertanian. Program ini diberi judul "Pendampingan Pelaku UMKM Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan (HPP) melalui Karang Taruna." Acara berlangsung dengan sukses pada tanggal 30 Juli 2023, dihadiri oleh 12 pemuda dari Karang Taruna.

Wilayah yang menjadi pusat program ini adalah Desa Gondanglegi, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Desa ini dikenal memiliki potensi pertanian dalam produksi kripik pisang. UMKM kripik pisang yang diberdayakan dalam program ini adalah milik Ibu Saliyem, seorang pelaku usaha lokal yang telah lama berkecimpung dalam industri ini.

Program pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pelaku UMKM mengenai perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan (HPP). Untuk me njaga keberlanjutan, program ini berfokus pada karang taruna dan bukan pemilik UMKM. Nantinya Karang taruna akan menjadi kader dan melanjutkan edukasi ini pada UMKM lain di Desa Gondanglegi. 

Dalam acara tersebut, Sekar Ayu sebagai pemateri memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada pelaku UMKM. Materi yang disampaikan meliputi jenis biaya, konsep dasar perhitungan HPP, serta penerapan dalam praktik bisnis kripik pisang. Para peserta didorong untuk memahami komponen biaya yang terlibat dalam produksi, termasuk bahan baku, tenaga kerja, biaya operasional, dan lain-lain.

Program "Pendampingan Pelaku UMKM Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan (HPP) Melalui Karang Taruna" ini telah menunjukkan kontribusi yang berarti dalam pemberdayaan UMKM di wilayah Desa Gondanglegi. Diharapkan program ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi upaya pengembangan UMKM di sektor pertanian di berbagai daerah.

Berantas Stunting melalui Pelatihan Olahan Daun Kelor

0
  



Campusnesia.co.id - Boyolali, - Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) telah meluncurkan program inovatif yang bertujuan untuk mencegah masalah stunting di wilayah Desa Gondanglegi, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Program yang diberi judul "Pelatihan Kreasi dan Inovasi Produk Pangan Pertanian Lokal kepada Masyarakat Berisiko Stunting dan Kader Posyandu" ini dijalankan oleh Sekar Ayu, mahasiswa Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro untuk meningkatkan konsumsi daun kelor di kalangan masyarakat.

Stunting, masalah pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang buruk pada anak akibat kekurangan gizi, telah menjadi perhatian serius dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Banyaknya pasangan usia subur, ibu hamil, dan anak balita di desa tersebut membuat stunting menjadi salah satu permasalahan yang urgen untuk ditangani. Dalam menjawab tantangan ini, Tim II KKN Undip 2023 dengan antusias mengimplementasikan program yang fokus pada peningkatan konsumsi daun kelor, sumber gizi alami yang kaya akan nutrisi.

Program ini telah resmi diluncurkan pada tanggal 18 Juli 2023 dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk 9 kader posyandu, 7 ibu hamil, dan 18 ibu serta anak balitanya. Pelatihan diawali dengan sosialisasi mengenai bahaya stunting, pentingnya gizi seimbang dalam mengatasi stunting, diikuti dengan sesi edukasi tentang manfaat dan potensi olahan daun kelor dalam pangan sehari-hari.

"Saya berharap untuk dapat mengubah persepsi masyarakat tentang daun kelor yang terkesan ‘keramat’ di daerah ini menjadi superfood yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan pangan penuh nutrisi pencegah stunting. Dengan mudahnya tanaman ini untuk dibudidayakan, kami berharap melalui pelatihan ini masyarakat dapat mengenali nilai gizi yang terkandung dalam daun kelor serta cara mengolahnya menjadi produk pangan yang lezat dan bermanfaat," ujar Sekar Ayu sebagai pemateri pada pelatihan ini

Selain edukasi, diakhir program Tim II KKN Undip 2023 juga membagikan bibit daun kelor agar masyarakat dapat membudidayakan daun kelor di rumah masing-masing. Hal ini diharapkan dapat merangsang minat masyarakat dalam mengonsumsi daun kelor secara kreatif, serta memberikan solusi konkret dalam mengatasi masalah gizi di tingkat rumah tangga.

Partisipan dari kalangan ibu hamil dan ibu dengan balita menyambut hangat program ini, menyatakan rasa terima kasih mereka atas upaya yang dilakukan oleh Tim II KKN Undip 2023. Mereka mengaku merasa lebih terinformasi dan termotivasi untuk mengubah pola konsumsi pangan di rumah masing-masing. Kami berharap bahwa program ini akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang. Melalui edukasi yang kami berikan, kami optimis bahwa masyarakat akan lebih mampu mengelola sumber daya pertanian lokal mereka secara berkelanjutan.

Program "Pelatihan Kreasi dan Inovasi Produk Pangan Pertanian Lokal kepada Masyarakat Berisiko Stunting dan Kader Posyandu" ini diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Desa Gondanglegi. Melalui kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan stakeholder terkait, perubahan positif dalam pola konsumsi pangan dan pencegahan stunting dapat tercapai, menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus.

Mentransformasi Wajah Taman Simpang Lima Jaya Sakti Jetiswetan: Mahasiswa KKN Tim 2 Undip Berperan Aktif dalam Meningkatkan Potensi Lokal

0
 

 

Campusnesia.co.id - Jetiswetan, Klaten, [30 Juli 2023] - Sebuah perubahan yang menginspirasi telah terjadi di Taman Simpang Lima Jaya Sakti Desa Jetiswetan, berkat peran serta mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2. Dengan upaya berkelanjutan, taman ini telah bertransformasi menjadi pusat perekonomian yang menarik serta meriah dengan sentuhan alam dan kreativitas.

Hijaukan Taman: Penanaman Pohon dan Perawatan Berkesinambungan
  
Dalam upaya untuk memperkaya kehidupan alam dan menghadirkan lingkungan yang lebih segar, mahasiswa KKN Tim 2 Undip telah mengambil langkah signifikan dengan penanaman pohon yang cermat. Setiap pohon yang ditanam bukan hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan. Melalui perawatan yang tekun, pohon-pohon ini diberi perhatian khusus dengan menyiram air secara berkala. Hasilnya adalah suasana taman yang menyejukkan dan harmonis.

Menghidupkan Cahaya: Lampu Lampion sebagai Simbol Kreativitas


  
Menggabungkan sentuhan artistik dengan alami, tim mahasiswa KKN telah melibatkan komunitas setempat dan juga perangkat desa yang bertanggung jawab atas pembangunan taman dalam upaya menghias taman. lampu-lampu lampion yang terampil diatur untuk menciptakan cahaya yang lembut dan warna-warni saat senja tiba. Tidak hanya memberikan tampilan yang memesona saat malam hari, tetapi juga menciptakan suasana akrab yang mengundang untuk bersantai dan menikmati waktu bersama.


Dorong Pertumbuhan Ekonomi: Menghidupkan Kembali Daya Tarik Lokal
Peningkatan daya tarik taman telah berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal. Kehadiran wisatawan yang semakin banyak telah membuka peluang baru bagi komunitas sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan. 

Dari pedagang makanan khas hingga perajin lokal, banyak yang merasakan lonjakan permintaan akan produk dan jasa mereka. Mahasiswa KKN juga memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha kecil untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.


Mendorong Inspirasi dan Inovasi
Dengan transformasi yang berhasil dicapai oleh mahasiswa KKN Tim 2 Undip, taman ini kini tidak hanya sekadar tempat umum, tetapi juga sumber inspirasi dan inovasi. Pengalaman ini menunjukkan betapa pentingnya peran aktif masyarakat dalam merancang dan memelihara lingkungan mereka. Harapannya, hasil karya ini akan menjadi model bagi pengembangan wilayah lain yang juga menginginkan perubahan positif yang berkelanjutan.

Dengan sentuhan alam dan sentuhan manusia yang harmonis, Taman Simpang Lima Jaya Sakti telah mengubah wajahnya. Penanaman pohon dan perawatan yang berkelanjutan, dipadukan dengan kreativitas lampu lampion, telah menghadirkan taman yang memukau dan memikat. Melalui keterlibatan aktif komunitas dan dedikasi mahasiswa, taman ini telah membuktikan bahwa perubahan yang berarti dapat diwujudkan dengan kerja sama dan semangat kolektif.



Penulis:
Tim KKN II UNDIP 2023 Desa Jetiswetan, Klaten


DPL:
1. Pror. Dr. rer. nat. Ir. Thomas Triadi Putranto., S.T., M.Eng., IPU
2. Dinalestari Purbawati, S.E., M.Si.,Akt
3. Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Si

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Lakukan Penyuluhan Pentingnya Pengelolaan Sampah kepada Masyarakat Desa Kalirejo

0

 Mahasiswa KKN Tim II Undip memberikan
 penyuluhan pengelolaan sampah (4/8/2023).


Campusnesia.co.idKalirejo, Pekalongan (4/8/2023) - Kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah semakin meningkat di Balai Desa Kalirejo. Pada tanggal 4 Agustus 2023 telah diadakan penyuluhan tentang pengelolaan sampah yang dihadiri oleh perangkat desa dan warga desa Kalirejo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan guna menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. 

Acara penyuluhan dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Kalirejo, Bapak H. Tarono, S.IP., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan betapa pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dengan benar. Beliau juga mengingatkan bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi masalah lingkungan yang serius. 

Sesi utama acara dilakukan oleh tim penyuluhan yang terdiri dari mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro. Para mahasiswa dengan penuh semangat menyampaikan informasi tentang berbagai aspek pengelolaan sampah, termasuk pemilahan sampah, daur ulang, dan manajemen sampah yang baik. Materi disajikan dengan menggunakan media presentasi berbentuk power point agar lebih mudah dipahami oleh partisipan.

Selama penyuluhan berlangsung, suasana menjadi interaktif dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh warga desa. Tim penyuluhan dengan menjawab setiap pertanyaan dan memberikan solusi yang praktis terkait dengan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga maupun lingkungan desa. 

Sebagai puncak acara, tim KKN Tim II Universitas Diponegoro menampilkan hasil karya berupa poster tentang pengelolaan sampah yang dibuat oleh para mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro. Poster tersebut diberikan sebagai bentuk edukasi yang dapat dipajang di balai desa dan menjadi pengingat bagi warga tentang pentingnya pengelolaan sampah. KKN Tim II Universitas Diponegoro juga memberikan tong sampah kepada masyarakat desa Kalirejo agar masyarakat desa memiliki tempat pembuangan sampah yang baik.

Kepala Desa Kalirejo mengapresiasi upaya mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro dalam menyelenggarakan penyuluhan pengelolaan sampah. Beliau berharap agar masyarakat dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Penyerahan poster Pengelolaan Sampah kepada 
Kepala Desa Kalirejo (4/8/2023).


Dengan demikian, diharapkan desa Kalirejo dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang baik dan menjadi lingkungan yang bersih dan sehat. Acara penyuluhan tentang pengelolaan sampah ini berlangsung dengan antusiasme dan interaktif antara tim KKN Tim II Universitas Diponegoro, perangkat desa, dan warga desa. Diharapkan upaya ini dapat menjadi langkah awal yang positif untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di desa Kalirejo.

 


Penulis: KKN Tim II Universitas Diponegoro
DPL: Nenik Woyanti, S.E., M.Si.
Lokasi KKN: Desa Kalirejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.

Ajarkan Cara Efektif Mengerjakan Operasi Perkalian, Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Alat Peraga Batang Napier

0
 


Campusnesia.co.idBoyolali (10/08/2023) - Matematika menjadi pelajaran yang kurang diminati karena bersifat abstrak dengan konsep berhitung yang sulit. Matematika seringkali dianggap sebagai ilmu yang rumit dan sulit, terutama di tingkat Sekolah Dasar. Padahal matematika penting untuk dikuasai karena dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama operasi dasar seperti perkalian. 

Hal ini yang melatarbelakangi dilaksanakannya program monodisiplin oleh Ermin Diah Mumpuni, mahasiswa Tim II KKN UNDIP untuk memperkenalkan Batang Napier sebagai alat bantu operasi perkalian. Program kerja tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Juli 2023 di SD Negeri 1 Karanggatak.

Batang Napier merupakan metode perkalian yang menggunakan objek sebagai alat bantu, yaitu batang untuk memodelkan operasi perkalian menjadi operasi penjumlahan. Batang Napier pertama kali ditemukan oleh seorang bangsawan dari Skotlandia yang bernama John Napier. Alat hitung ini sengaja dirancang untuk menyederhanakan tugas berat dalam perkalian dengan mengubah perkalian menjadi penjumlahan.

Kegiatan pengenalan dimulai dengan edukasi mengenai cara kerja alat peraga Batang Napier. Selanjutnya, siswa diberi contoh soal pengerjaan operasi perkalian dengan alat peraga. Terakhir, siswa diberikan soal untuk dikerjakan dengan bantuan Batang Napier. 
 
“Perkalian dengan Batang Napier lebih mudah dipahami. Cara ini lebih cepat juga untuk menghitung perkalian dua digit atau lebih,” ungkap salah satu siswa kelas 4 SD Negeri 1 Karanggatak.

Dengan dilaksanakannya program pengenalan metode perkalian dengan menggunakan alat peraga Batang Napier, diharapkan siswa dapat memahami dan mengerjakan operasi perkalian dengan mudah dan efektif. Program ini dapat menjadi solusi bagi siswa yang belum mahir dalam materi perkalian dengan cara bersusun ke bawah.


Penulis: Ermin Diah Mumpuni 

Dosen Pembimbing Lapangan: Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum.

Lokasi: Boyolali

Mahasiswa KKN Undip Menerapkan Parenting Berbasis Sastra sebagai Pendidikan Karakter serta Peningkatan Kecerdasan Emosional Pada Anak

0
 


Campusnesia.co.id(Desa Karanggatak, Kecamatan Klego, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah 11/07/2023) –Pendidikan karakter sangat berperan penting bagi setiap anak. Sebagai penerus bangsa, anak-anak tentu diharapkan dapat membuat negara ini semakin maju di masa mendatang. Akan tetapi, di tengah era teknologi yang semakin canggih ini anak-anak justru lebih tertarik untuk menikmati fasilitas bermain seperti gadget daripada belajar.

Seorang mahasiswa KKN Undip Tim 2 2022/2023, Namira (21), mengatakan bahwa anak-anak di Desa Karanggatak, tempatnya mengabdi, lebih tertarik dengan gadget daripada belajar. Bahkan anak-anak tersebut selalu membawa ponsel pada saat bermain yang tak lain dan tak bukan hanya untuk mengakses berbagai sosial media seperti TikTok dan Instagram. Tak hanya itu, mereka juga kerap kali meminta izin untuk meminjam mahasiswa untuk mengakses sosial media yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan.

Mahasiswa Sastra Indonesia itu mengatakan bahwa penerapan sastra sangat dibutuhkan untuk mengembangkan minat baca serta kecerdasan emosional anak, sehingga anak-anak tidak terus terpaku pada gadget mereka. 

Dengan program kerjanya yang berjudul "Penerapan Sastra Terhadap Anak Usia 0-12 Tahun Sebagai Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak" tersebut, Namira berharap dapat membantu para ibu dan calon ibu untuk segera menerapkan sastra pada anak-anak mereka atau dengan kata lain parenting berbasis sastra. Namira (21) memberikan pendampingan kepada ibu dan bidan tentang bagaimana cara penerapan sastra dengan menyesuaikan usia anak, baik anak dalam kandungan, batita, balita, dan anak yang mendekati usia remaja.

Penerapan sastra sendiri memiliki banyak manfaat bagi masing-masing anak yang di antaranya sebagai stimulasi bayi dalam kandungan, pendidikan karakter anak, meningkatkan kecerdasan emosional anak, mengembangkan daya imajinasi anak, dan lain sebagainya.
Diharapkan dengan program ini, para orang tua dapat lebih mengenalkan berbagai karya sastra seperti lagu-lagu, dongeng, cerita bergambar, dan film-film bertema pendidikan kepada anak mereka. 



Penulis: Namira Pratama Putri Mulya

DPL: Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum.

Lokasi: Desa Karanggatak, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali

Mahasiswa KKN TIM II Undip 2023 Melakukan Pelatihan dan Pendampingan Pembukuan Sederhana untuk UMKM dengan Sarana Perangkat Lunak Excel Dan Buku Kas

0
 



Campusnesia.co.idDesa Karanggatak, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (07/08/2023). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata TIM II Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP)  turut berpartisipasi dalam pendampingan dan juga pelatihan pembukuan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Rumah Tas Zora, bertempat di dukuh Gadelan, desa Karanggatak, Klego, Boyolali. Kegiatan tersebut berlangsung secara berkala selama 2 minggu.

Rumah Tas Zora merupakan sebuah usaha yang bergerak dibidang fashion. Tentunya mereka masih belum mengetahui tentang pembukuan. Dimana pembukuan yang kita ajarkan tidak sekompleks pembukuan pada usaha konvensional lainnya, namun mahasiswa KKN  Undip mendampingi dan melatih pelaku UMKM pada pembukuan yang sifatnya sederhana.

Pertama-tama sebelum diajarkan bagaimana cara melakukan pencatatan keuangan, pelaku UMKM diajarkan bagaimana melakukan pembukuan untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan barang atau biasa disebut stock opname dengan menggunakan buku persediaan barang. Selain itu, kita juga mengajarkan bagaimana cara melakukan penataan barang dagang sesuai dengan tipe, yang kemudian semua catatan hasil stock opname dimasukkan kedalam buku persediaan barang dagang.

Pembukuan tersebut dimulai dari penjualan barang dagang, membuat price list barang dagang, dan laporan sederhana untuk mengetahui seberapa besar laba usaha, serta yang paling utama mengajarkan bagaimana cara melakukan pencatatan kas dengan baik karena pelaku UMKM sebelumnya tidak pernah melakukan mencatat pemasukan dan pengeluaran terkait usaha mereka secara terpisah. Hal tersebut yang menjadi fokus utama Mahasiswa KKN Undip yakni untuk mengajarkan bahwa keuangan pribadi dan keuangan usaha harus dicatat dan disimpan secara terpisah.

Pencatatan pemasukan dan pengeluaran kas dilakukan melalui sarana Buku Kas yang kemudian dioptimalisasikan dengan dilakukannya digitalisasi menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Pencatatan kas dibuat sesederhana mungkin agar dapat dengan mudah dipahami oleh para pelaku UMKM, yakni dengan membaginya dengan tiga bagian yaitu, Debit, Kredit, dan diakumulasikan pada bagian Saldo.

Mahasiswa KKN TIM II Undip melakukan pendampingan dan pelatihan pembukuan dengan tujuan agar bisa membantu dan menambah wawasan para UMKM dalam menjalankan usaha. Pelaku UMKM perlu membutuhkan hard skill dan soft skill. Fulan selaku pemilik toko sangat antusias mendukung program kerja ini. “Semoga Rumah Tas Zora kedepannya akan mengalami peningkatan. Saya sangat berterimakasih karena ada mashasiswa KKN Undip Semarang yang telah melakukan pelatiha dan pendampingan pembukuan kepada para pelaku UMKM”, pungkasnya.



Penulis : Ilman Alauddin
Editor : Renny Wiyatasari
Lokasi : Desa Karanggatak, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali


Bantu Siswa Belajar Matematika Secara Mandiri, Mahasiswa KKN UNDIP Buat Modul Pembelajaran Matematika

0
 


Campusnesia.co.id - Boyolali (10/08/2023) - Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kehidupan sehari-haripun kita pasti tidak terlepas dari matematika. Akan tetapi, matematika seringkali dianggap sulit karena berhubungan dengan perhitungan angka. Hal tersebut yang membuat rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika.  

Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, Ermin Diah Mumpuni, salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP memutuskan membuat modul pembelajaran matematika khususnya untuk kelas 6 SD Negeri 1 Karanggatak. 

Modul matematika yang dibuat berisi materi tentang Bilangan Bulat, Operasi Hitung Campuran, Lingkaran, Bangun Ruang dan Statistika. Modul juga dilengkapi dengan contoh soal, latihan soal, dan penyelesaiannya. Modul tersebut dibagikan kepada guru dan siswa di SD Negeri 1 Karanggatak dalam bentuk softfile dan hardfile. Yang membedakan modul ini dengan modul pembelajaran biasa adalah adalah terdapat catatan-catatan penting mengenai konsep matematika yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang dibahas.


Program kerja ini dilaksanakan sebagai upaya untuk membantu siswa belajar dan memahami matematika secara mandiri. Hal ini juga perlu dilakukan untuk memaksimalkan persiapan siswa mengingat sebentar lagi mereka harus mengikuti ujian untuk masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Dengan adanya modul pembelajaran diharapkan dapat mengurangi persepsi siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. 
 


Penulis: Ermin Diah Mumpuni 

Dosen Pembimbing Lapangan: Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum.

Lokasi: Boyolali