INOVASI BARU! Mahasiswa KKN Tim I Undip Menghadirkan Pendampingan Pembuatan Limbah Minyak Jelantah menjadi Pupuk Organik Cair (POC)

 

Campusnesia.co.id - Mengetahui bahaya dari pemakaian minyak jelantah, maka perlu dilakukan cara agar minyak jelantah dapat dimanfaatkan dan tidak menjadi bahaya bagi lingkungan. Dengan tekad dan semangat untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan menciptakan peluang ekonomis, salah satu mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro tahun 2024 Khana Nadira Sastradjaja dari jurusan oseanografi telah berhasil mengembangkan metode inovatif dalam pemanfaatan penggunaan bekas limbah minyak jelantah. Demonstrasi dan Pendampingan Pembuatan Limbah Minyak Jelantah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2024 bersama Ibu-Ibu PKK  Desa  Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.

Kegiatan pendampingan dan demonstrasi dimulai dengan melakukan pemberian materi terkait bahaya minyak jelantah dan penjelasan umum mengenai pengolahan limbah minyak jelantah rumah tangga. Serta pembagian leaflet / brochure mengenai pengolahan limbah minyak jelantah secara umum. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bendo dan ditutup dengan melakukan tanya jawab serta dokumentasi kegiatan.
               

 Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Cair Bersama Ibu-Ibu PKK

Proses pembuatan pupuk organik cair dibuat dengan alat dan bahan-bahan yang sangat mudah dan praktis. Alat dan bahan-bahan yang digunakan yaitu berupa bekas botol air mineral 1500 ml dan 600 ml, gunting, sendok, selang,  wadah, minyak jelantah, air, EM4 , nasi, dan gula jawa. Proses pembuatan dimulai dengan mencampurkan semua bahan-bahan ke dalam wadah kemudian diaduk sampai larut. Apabila semua bahan-bahan sudah larut masukkan ke dalam bekas botol air mineral 1500 ml dan isi bekas botol air mineral 600 ml dengan air. Lubangi tutup botol dengan menggunakan gunting, kemudian selang dimasukkan pada tutup botol yang sudah dilubangi dan tutup botol dengan rapat sehingga tidak ada udara yang masuk.  Fungsi selang adalah untuk menstabilkan suhu campuran. Selanjutnya dilakukan proses fermentasi selama 7 -30 hari, pupuk organik cair pun siap digunakan.
Produk Pupuk Organik Cair (POC) hasil pengolahan limbah minyak jelantah ini dapat digunakan pada tanaman dengam cara semprotkan sedikit pada tanaman kurang lebih 15 ml per 1 liter air.  Selain itu, jangan menggunakan pupuk organik cair ini terlalu sering karena timbunan minyak dapat menutupi stomata pada permukaan daun.

Selain membantu mengurangi dampak negatif lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah yang tidak terkelola dengan baik, inovasi ini juga memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomis. Pupuk Organik Cair (POC) yang dihasilkan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk komersial lainnya, sehingga dapat dijual sebagai produk yang diminati oleh masyarakat. Hal ini memberikan dampak positif tidak hanya dalam hal lingkungan, tetapi juga dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian terutama di Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. 

Melalui kegiatan ini, terbukti bahwa inovasi dapat lahir dari kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan kreativitas dalam menghadapi tantangan global. Keberlanjutan produk ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa inovasi sederhana dapat menjadi solusi nyata untuk permasalahan sehari-hari. Semangat kolaborasi antar-generasi di Desa Bendo membuka peluang untuk lebih banyak lagi proyek-proyek inovatif di masa depan.


Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon