Ayo Cegah DBD Bersama! Mahasiswa KKN UNDIP memberikan Penyuluhan dan Pelatihan Spray Anti-Nyamuk kepada Masyarakat Desa Morobongo

0
 
Gambar 1.
Penyuluhan mengenai DBD 
kepada masyrakat desa Morobongo


Campusnesia.co.id - Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro 2023/2024 di Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, mengadakan program monodisiplin mengenai penyuluhan pencegahan Demam Berdarah Dengue dan pembuatan spray anti-nyamuk dari bahan organik dengan memanfaatkan potensi desa. 

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albocpictus betina. Menurut data Dinas Kesehatan Temanggung, terjadi peningkatan kasus demam berdarah sejumlah 1176 kasus. Di Desa Morobongo Kecamatan Jumo sendiri, berdasarkan data Puskesmas pada bulan Juli 2024, terjadi juga peningkatan kasus DBD. Peningkatan kasus DBD dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti adanya perubahan iklim dan cuaca, tingginya mobilitas masyarakat, dan kualitas lingkungan berkaitan dengan hal tersebut dibutuhkan adanya pencegahan dini mengenai DBD. 
 
Gambar 2. 
Proses Pembuatan Spray Anti Nyamuk dari Serai


Pelaksanaan program monodisiplin mahasiswa difokuskan pada peningkatan pengetahuan mengenai DBD dan pelatihan pembuatan spray anti-nyamuk. Spray anti-nyamuk terbuat dari bahan organik, yaitu ekstrak tanaman serai dan kulit jeruk nipis sehinga lebih aman digunakan dibandingkan bahan kimia yang mengadung zat berbahaya seperti N-diethyl-m-toluamide (DEET) yang bisanya terdapat pada obat nyamuk lation dapat menyebabkan iritasi kulit. 

Tanaman serai (cymbopogon nardus) mengandung sitronela sedangkan jeruk nipis (citrus aurantifolia) mengandung linalool dan limonene. Kedua bahan tersebut merupakan tanaman yang mengandung bioinsektisida yang bisa digunakan sebagai penolak nyamuk. Kandungan sitronela dalam serai memiliki sifat racun yang bila terkena atau termakan nyamuk akan menyebabkan nyamuk dehidrasi dan kandungan limonene dan linolool dalam kulit jeruk efektif untuk mengusir nyamuk, merusak jaringan tubuh nyamuk dan berfungsi juga untuk antiseptik anti-inflamasi.

Spray anti-nyamuk ini dapat dibuat dengan mudah. Pertama, siapkan serai dan kulit jeruk masing-masing satu ons (100 gram). Kedua, potong kecil - kecil serai dan kulit jeruk tersebut. Ketiga, masukkan potongan serai, kulit jeruk, dan air sebanyak 50 ml ke dalam blender. Keempat, blender bahan - bahan tersebut, jika tidak ada blender, dapat direndam di dalam toples selama 24 jam. Kelima, diamkan sebentar dan saring hasil campuran untuk diambil ekstraknya. Keenam, encerkan ekstraknya dengan 100 ml air bersih dan tuangkan ke dalam botol spray dan spray bisa langsung digunakan.

Program kerja monodisiplin ini telah dilaksanakan pada Jumat, 26 Juli 2024 dan Minggu, 28 Juli 2024. Selama pelaksanaan, kegiatan pembuatan spray ini mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Morobongo karena bermanfaat, bahan yang dibutuhkan dan cara pembuatan yang sederhana. Selain itu, saat pemaparan materi mengenai pencegahan DBD, masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit DBD dan cara pembuatan spray anti-nyamuk dapat meningkat.




Penulis :
Sadrina Altafh Nurhasna
Mahasiswa Jurusan Kedokteran
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan :
Sukiswo S.T., M.T

Lokasi:
Desa Morobongo
Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Mengurangi Ketergantungan pada Gawai, Mahasiswa Universitas Diponegoro Melakukan Sosialisasi Kontrol Orang Tua dengan Aplikasi Google Family Link

0
 
Gambar 1. Pendampingan ibu-ibu PKK dan perangkat Desa Morobongo 
mengenai parental control dengan aplikasi Google Family Link



Campusnesia.co.id - Temanggung (2/8/2024) – Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2023/2024 telah melaksanakan program kerja monodisiplin oleh Valentinus Aryo Saputro, mahasiswa Teknik Komputer kepada ibu–ibu PKK dan perangkat Desa Morobongo, Jumo, Temanggung. Acara pendampingan ibu-ibu PKK dan perangkat desa mengenai kontrol orang tua dengan aplikasi Google Family Link dilaksanakan di balai desa pada Jumat,2 Agustus 2024 pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Banyaknya orang tua yang merasa sibuk, sehingga gawai tidak jarang dijadikan senjata ampuh oleh orang tua untuk membuat anak tenang sekaligus betah di rumah. Sayangnya, jika hal ini terlalu sering dilakukan, justru dapat menyebabkan anak kecanduan gawai. Hal tersebut memunculkan keluhan dari para orang tua mengenai anak mereka yang terlalu sering bermain dengan gawai seperti smartphone. Berdasarkan data yang diperoleh, anak-anak menghabiskan hampir 7 jam dalam sehari menggunakan gawai. Terdapat beberapa kasus anak-anak yang mengalami penurunan prestasi, gangguan kesehatan, dan gangguan psikologis. Banyak pula dampak negatif dari kurangnya pengawasan terhadap aktivitas anak ketika bermain dengan gawai.

Tanpa pengawasan orang tua, gawai akan memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, orang tua harus bisa mendidik anak tanpa harus merebut haknya untuk mampu mengakses informasi digital dan menjadikan gawai sebagai perangkat yang efektif. Masyarakat khususnya orang tua perlu dibekali mengenai bagaimana menggunakan Kendali Orang Tua (Parental Control) terhadap penggunaan gawai, serta akses internet oleh anak-anak dan remaja. Google telah menyediakan aplikasi yang dapat digunakan oleh orang tua agar bisa mengontrol pemakaian gawai anak, meski tak bisa menemani mereka sepanjang waktu. Setiap aktivitas anak saat menggunakan gawai dapat diawasi dan dibatasi sesuai dengan kebijakan yang diterapkan. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan Google Family Link kepada orang tua agar bisa memantau anak mereka saat menggunakan gawai.

Penggunaan aplikasi Google Family Link memungkinkan orang tua untuk mengontrol penggunaan smartphone android pada anak. Misalnya, orang tua dapat memblokir jenis konten tertentu untuk mengurangi risiko anak terpapar materi yang tidak sesuai usia (musik dengan lirik eksplisit, game, dan tayangan yang tidak cocok untuk anak). Orang tua juga dapat memberikan batasan waktu penggunaan smartphone sehingga anak dapat menggunakan waktunya untuk belajar dan beristirahat.

Kegiatan ini dimulai dengan registrasi peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan perangkat desa di Desa Morobongo. Suasana pagi itu cukup ramai dan penuh antusiasme dari para peserta yang hadir. Mereka berharap mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru mengenai parental control dengan aplikasi Google Family Link. Setelah semua peserta terdaftar, acara dibuka dengan sambutan dari kepala desa yang menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif dari mahasiswa KKN Undip yang telah memilih desa mereka sebagai lokasi kegiatan.
 
Gambar 2. Pemaparan materi (kiri) Pendampingan praktik langsung 
ibu-ibu PKK dan perangkat desa (kanan)


Bagian utama dari acara ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pemaparan materi dan pendampingan praktek langsung untuk mengunduh dan cara menggunakan aplikasi Google Family Link. Pada bagian pemaparan materi Mahasiswa KKN Tim II UNDIP menjelaskan manfaat dan deskripsi umum dari aplikasi tersebut. Pada bagian pendampingan praktek langsung, mahasiswa menampilkan layar smartphone pada proyektor agar semua peserta mampu mengikuti setiap tahap penyetelan gawai anak agar bisa dipantau.

Acara ini ditutup dengan sesi dokumentasi dan makan bersama. Dokumentasi dilakukan untuk mengabadikan momen penting ini, sementara makan bersama menjadi ajang bagi peserta untuk berinteraksi lebih dekat dengan mahasiswa KKN dan sesama warga. Kegiatan ini mempererat hubungan dan kerjasama antara masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah desa.

Harapannya, dengan adanya acara ini, masyarakat Desa Morobongo akan lebih paham bagaimana cara mengontrol gawai anak dan lebih siap mengatasi anak yang tantrum ketika tidak diperbolehkan menggunakan gawai. Selain itu, ibu-ibu PKK diharapkan mampu menyebarluaskan informasi yang telah diberikan melalui leaflet yang dibagikan.




Penulis : 
Valentinus Aryo Saputro 
( 21120121140100 – Teknik Komputer)

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Sukiswo, S.T., M.T.

Lokasi : 
Kelurahan Morobongo
Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Rizki Juniansyah Persembahkan Emas Kedua Untuk Indonesia Pada Olimpiade Paris 2024

0
 


Campusnesia.co.id - Kabar gembira datang lagi dari ajang olahraga paling bergengsi sedunia yaitu Olimpiade Prancis 2024. Setelah cabang olahraga andalan Bulu Tangkis belum berhasil mempersembahkan medali emas, justru cabang olahrga lain berhasil menyabet medali emas dan membuat bangga seluruh rakyat Indonesia di bulan Agustus ini.

Rizki Juniansyah atlet yang baru berusia 21 tahun ini berhasil memenangkan medali emas pada cabang olahraga angkat besi. ia Juniansyah sukses meraih medali emas pada nomor pertandingan angkat besi 73 kilogram Olimpiade Paris 2024. Ia mencatatkan total angkatan snatch dan clean and jerk sebesar 354 kg, unggul dari wakil Thailand Weeraphon Wihuma yang memiliki catatan total angkatan 346 kg.

Kemenangan Rizki terasa spesial karena untuk pertama kalinya, cabang olahraga angkat besi mampu naik podium di urutan pertama. Sebelumnya, selama 72 tahun turut serta di Olimpiade, prestasi terbaik angkat besi adalah medali perak.

Rizki Juniansyah merupakan atlet kelahiran Kota Serang, Banten pada 17 Juni 2003. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga atlet. Mohamad Yasin, ayahnya, merupakan mantan atlet angkat besi nasional yang eksis pada medio 1983-1993. Ibunya, Yeni Rohaeni juga atlet angkat berat dari Banten.

Potensi Rizki sebagai atlet telah terlihat sejak muda dengan meraih medali emas dalam Kejuaraan Nasional Antar PPLP 2017 dan 2018. Ia juga bergabung ke Pelatda PON Banten sejak 2019. Kala itu, Rizki yang masih berusia 15 tahun sudah berprestasi di level internasional dengan menjuarai Kejuaraan Asian Youth Championship di kelas 67 kg. Ini menjadi kali pertama dia tampil dengan kostum berlambang garuda di dada.

Setahun berselang, Rizki kembali mengikuti ajang serupa, dengan tampil di kelas 73. Akan tetapi kali ini dia gagal menyumbang medali. Walau begitu, hal tersebut tidak membuatnya putus asa. Ia terus bertanding dan meraih berbagai medali serta memecahkan rekor senior dan juga junior.

Di level senior, Rizki merupakan pemegang rekor IWF World Cup 2024 di kelas 73 kg dengan total angkat 365 kg. Ia juga mencatatkan rekor di SEA Games 2023 dengan total angkatan 347 kg. Untuk level junior, Rizki mencatatkan rekor snatch 157 kg di Asian Youth & Junior Championship 2022.

Kini capaian prestasi Rizki bertambah dengan torehan medali emas Olimpiade Paris 2024. Semakin spesial karena lifter berusia 21 tahun itu juga mencetak rekor baru Olimpiade pada angkatan clean and jerk usai berhasil menyelesaikan total angkatan 199 kg.



Sumber: Tempo.co
Foto: NOC Indonesia

Emas Pertama Indonesia Dalam Olimpiade 2024 Dipersembahkan Oleh Veddriq Leonardo

0
 



Campusnesia.co.id - Akhirnya emas pertama Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 bisa diraih dan lagu kebanggaan Indonesia Raya berkumandang di seluruh dunia. Atlet muda Veddriq Leonardo berhasil meraih Emas ia menjadi orang pertama yang menyumbang medali emas untuk Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024.

Pria asal Pontianak itu menang melawan wakil dari China, Wu Peng, di final yang diselenggarakan di Le Bourget Climbing Venue, pada Kamis malam WIB. Pria berumur 27 tahun itu membukukan waktu 4,75 detik dan menang tipis atas lawannya yang mencatatkan waktu 4,77 detik.

Dalam Olimpiade tahun ini, Indonesia diwakili oleh empat atlet untuk nomor speed, yaitu Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono di kategori putra, serta Rajiah Salsabillah dan Desak Made Rita Kusuma Dewi di kategori putri.

Hingga tanggal 9 Agustus 2024, berikut daftar peraih Medali Indonesia di Olimpiade Paris 2024:

Emas:
- Veddriq Leonardo: cabang panjat tebing nomor speed putra
- Rizki Juniansyah: cabang angkat besi kelas 73 kg putra.

Perunggu:
- Gregoria Mariska Tunjung: cabang bulu tangkis nomor tunggal putri.



Sumber: Tempo.co 
Foto: insidethegames.biz

Membangun Desa dari Peta: Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Melakukan Pengadaan Peta Administrasi Desa untuk Kemajuan Desa Kadipaten

0
 
Gambar 1. Sosialisasi Terkait Pengadaan Peta Administrasi Desa Kadipaten 
Bersama Perangkat Desa dan Masyarakat Desa Kadipaten,
Rabu (24/07/2024), (foto: dokumentasi pribadi)



Campusnesia.co.id - Pekalongan, Jumat (09/08/24) - Desa Kadipaten merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Desa Kadipaten memiliki sumber daya alam yang cukup beragam, seperti lahan pertanian yang subur dan sawah yang luas. Kemudian potensi untuk pengembangan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya dapat direncanakan dengan lebih baik sehingga Desa Kadipaten dapat menjadi desa yang lebih maju dan berkembang. Oleh karena itu, pengadaan informasi profil Desa Kadipaten terkait peta administrasi Desa Kadipaten sangatlah diperlukan.

Peta administrasi desa merupakan representasi visual yang menunjukkan batas-batas suatu wilayah desa, termasuk pembagiannya menjadi tata guna lahan, fasilitas umum, dan infrastruktur penting lainnya. Peta ini menjadi acuan terpenting dalam penentuan batas-batas wilayah desa dengan jelas, membantu dalam pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya alam desa secara berkelanjutan, dan memfasilitasi perencanaan pembangunan infrastruktur maupun fasilitas umum dengan lebih terstruktur.

Bapak Faiz Makmun, Kepala Desa Kadipaten, menjelaskan, “Peta administrasi desa ini sangat penting dikarenakan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi wilayah desa ini. Dokumen peta administrasi desa juga merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk menuju target kita yaitu sebagai desa anti korupsi.”

Proses pembuatan peta administrasi Desa Kadipaten dilakukan berdasarkan beberapa tahapan penting yang melibatkan peran perangkat desa dan masyarakat desa setempat. Tahapan penting dalam pembuatan peta administrasi desa ini yaitu berupa observasi lapangan dan permodelan peta.

Pada observasi lapangan dilakukan beberapa kegiatan seperti pemetaan administrasi desa secara mandiri, melakukan wawancara penduduk setempat, dan dokumentasi area administrasi desa. Pemetaan administrasi desa dilakukan dengan bantuan software seperti google maps dan google earth. Tahapan pemetaan administrasi desa, wawancara penduduk setempat, dan dokumentasi area administrasi desa merupakan data-data titik koordinat lokasi infrastruktur yang akan dipetakan dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).

Setelah seluruh data didapatkan, kemudian dilakukan tahapan permodelan peta. Permodelan peta dilakukan menggunakan perangkat lunak pemetaan yaitu ArcMap 10.8 dan google earth. Terdapat dua jenis data yang digunakan untuk membuat peta administratif : data primer yaitu data observasi lapangan dan data sekunder yaitu data citra satelit peta RBI (Rupa Bumi Indonesia). Peta administrasi desa ini dibuat dengan skala 1:5.500 dan data sistem koordinat UTM Zona 49S.

Luaran yang dihasilkan dari program ini yaitu berupa peta administrasi Desa Kadipaten, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Ukuran peta tersebut yaitu berukuran A2 dengan isi peta berupa jalan, sungai, tata guna lahan, batas administrasi desa, batas RT dan RW, kantor kepala desa, posyandu, kuburan, masjid, dan sekolah.
 
Gambar 2. Sosialisasi Peta Administrasi Desa Kadipaten 
dan Penyerahan Peta Administrasi Desa Kadipaten 
Kepada Kepala Desa Kadipaten, Selasa (30/07/2024).
(foto: dokumentasi pribadi)


Perolehan peta administrasi desa bukanlah akhir dari sebuah proses, melainkan awal dari langkah pembangunan berkelanjutan bagi Desa Kadipaten. Peta ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pedoman perencanaan pembangunan infrastruktur desa, perencanaan lingkungan hidup desa, dan pengelolaan sumber daya alam desa.



Penulis: 
Muhammad Reyfian Aldika
Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi 
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Ni Kadek Dita Cahyani, S.Si, M.Si, Ph.D. 

Lokasi: 
Desa Kadipaten
Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar

Cegah Anemia, Mahasiswi KKN Tim II Undip Galakan Gerakan Sadar Anemia di SMPN 3 Subah

0

Foto bersama Bapak Ibu Guru SMPN 3 Subah.
Sumber: Dokumentasi pribadi 



Campusnesia.co.id - Batang (29/07/2024), mahasiswa KKN Tim II Undip pada hari Senin, 29 Juli 2024 di SMPN 3 Subah mengadakan acara "Gerakan Sadar Anemia" yang diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8. Acara ini berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dengan berbagai kegiatan yang edukatif dan interaktif.

Acara dimulai dengan pertemuan antara pihak penyelenggara dan Kepala Sekolah SMPN 3 Subah. Ibu Kepala Sekolah, menyambut baik inisiatif ini dan menyampaikan harapannya agar siswa-siswi lebih peduli terhadap kesehatan, khususnya mengenai anemia.

Selanjutnya, para siswa diberikan materi tentang pentingnya mencegah anemia dan manfaat dari mengonsumsi tablet tambah darah. Materi ini disampaikan oleh mahasisiwi Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip. Mahasiwi tersebut menjelaskan gejala anemia, dampak buruknya bagi kesehatan, cara pencegahannya, dan peran laki-laki dalam mencegah anemia. 

Untuk mengurangi kekhawatiran siswa terhadap tablet tambah darah, mahasiswi tersebut juga memperlihatkan tablet tambah darah yang tidak berbau amis. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk rutin mengonsumsi tablet tersebut.

Agar suasana lebih santai dan siswa lebih bersemangat, acara dilanjutkan dengan kegiatan ice breaking. Permainan seru yang sederhana diadakan untuk mencairkan suasana dan meningkatkan kebersamaan antar siswa.

Foto kegiatan sosialisasi Gerakan Sadar Anemia di SMPN 3 Subah
Sumber: Dokumentasi pribadi
 

Salah satu kegiatan yang paling menarik adalah learning games menggunakan ular tangga kesehatan. Dalam permainan ini, siswa belajar tentang anemia dan manfaat tablet tambah darah melalui pertanyaan-pertanyaan yang ada di setiap kotak permainan.

Untuk menambah semangat belajar, diadakan kuis berhadiah dengan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan. Siswa-siswi yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah menarik dari panitia.

Sebagai penutup, seluruh peserta acara melakukan sesi foto bersama. Foto bersama ini diambil sebagai kenang-kenangan dan bentuk dokumentasi kegiatan "Gerakan Sadar Anemia" di SMPN 3 Subah.

Pihak sekolah berharap melalui acara ini dapat meningkatkan kesadaran siswa-siswi tentang pentingnya mencegah anemia dan membiasakan diri untuk mengonsumsi tablet tambah darah demi kesehatan mereka.




Editor:
Achmad Munandar 

Reportase Program Kerja Multidisiplin I KKN Tim II Undip 2023/2024: Pembuatan Alat Filtrasi Air Sumur Dengan Indikasi Kandungan Zat Besi Tinggi di Desa Karangjompo

0
 
Gambar 1. Pemaparan dan demonstrasi alat filtrasi air sumur 
dengan indikasi kandungan zat besi tinggi 
kepada Bapak Kepala Desa dan Jajaran Desa Karangjompo



Campusnesia.co.id - Karangjompo, Tirto, Kab. Pekalongan (30/07/2024) Tim II KKN Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2023/2024 telah melaksanakan program kerja multidisiplin di Desa Karangjompo dengan fokus pada pembuatan alat filtrasi air sumur. Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan air sumur yang mengandung kadar zat besi tinggi, yang sering kali menjadi kendala bagi warga desa dalam mendapatkan akses terhadap air bersih. Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang bekerja sama untuk merancang dan menerapkan solusi yang efektif.
 
Tahap awal dari program kerja ini dimulai dengan survei lapangan dan pengambilan sampel air sumur di beberapa titik di Desa Karangjompo khususnya Dusun Dampyak Timur. Hasil analisis yang dilakukan secara konvensional menunjukkan bahwa kadar zat besi dalam air sumur tersebut melebihi batas aman untuk konsumsi dan pakai sehari-hari. Berdasarkan temuan ini, tim kemudian merancang alat filtrasi sederhana yang dapat diproduksi secara lokal dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Alat ini terdiri dari beberapa lapisan filter, termasuk dakron, spons dua lapis, batuan koral putih, dan batuan zeolit, yang berfungsi untuk menyaring zat besi serta kontaminan lain dari air sumur.

Selama proses implementasi, tim KKN bekerja sama dengan warga desa dalam pembuatan, pemasangan, serta pemantauan alat filtrasi ini. Selain itu, dilakukan juga sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan air bersih dan cara pemeliharaan alat filtrasi agar tetap berfungsi optimal. Perangkat desa beserta jajaran menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini, terutama setelah merasakan langsung manfaat dari air sumur yang lebih jernih dan bebas dari bau serta rasa yang tidak sedap akibat kandungan zat besi.

Sebagai penutup, program kerja "Pembuatan Alat Filtrasi Air Sumur dengan Indikasi Kandungan Zat Besi Tinggi di Desa Karangjompo" ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Desa Karangjompo. Tim II KKN Undip 2023/2024 merasa bangga dapat berkontribusi dalam mengatasi permasalahan air bersih di desa ini. Harapannya, program ini dapat diadopsi dan dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat setempat serta oleh tim KKN berikutnya.




Editor:
Achmad Munandar

Waspada Gempa dan Tanah Longsor, Mahasiswa KKN Tim II Undip Adakan Simulasi Mitigasi Bencana dan Pemasangan Plang Titik Kumpul Serta Jalur Evakuasi

0

Foto sosialisasi simulasi mitigasi bencana.
Sumber: D
okumentasi pribadi



Campusnesia.co.id - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) menggelar simulasi mitigasi bencana gempa bumi dan tanah longsor di Desa Karangtengah, Kabupaten Batang. Acara yang berlangsung pada Senin, 5 Agustus 2024, dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat setempat terhadap potensi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Selain itu, pemasangan plang titik kumpul dan jalur evakuasi juga dilakukan sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana.

Kegiatan ini dimulai dengan registrasi peserta yang terdiri dari perwakilan setiap dukuh di Desa Karangtengah. Suasana pagi itu cukup ramai dan penuh antusiasme dari para peserta yang hadir. Mereka berharap mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk menghadapi bencana alam. Setelah semua peserta terdaftar, acara dibuka dengan sambutan dari koordinator desa yang menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif dari mahasiswa KKN Undip yang telah memilih desa mereka sebagai lokasi kegiatan.

Selanjutnya, kepala desa memberikan sambutan yang mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Kepala desa juga menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat, pemerintah desa, dan instansi terkait dalam menghadapi bencana alam. Setelah itu, sambutan dilanjutkan oleh Bapak Nugroho, perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang. Dalam sambutannya, Bapak Nugroho menyampaikan pentingnya pemahaman tentang mitigasi bencana dan bagaimana aplikasi pemantau bencana dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi yang cepat dan akurat.

Bagian utama dari acara ini adalah penyampaian materi oleh mahasiswa KKN Tim II Undip. Mereka memulai dengan penjelasan tentang gempa bumi dan tanah longsor, dua jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia. Mahasiswa menjelaskan tentang penyebab, tanda-tanda, dan dampak dari kedua bencana tersebut. Penjelasan ini kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang mitigasi pra, saat, dan pasca bencana. Mitigasi pra bencana mencakup langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalisir risiko sebelum bencana terjadi, seperti melakukan sosialisasi dan pemasangan plang titik kumpul serta jalur evakuasi.

Mitigasi saat bencana terjadi melibatkan tindakan cepat dan tepat untuk menyelamatkan diri, seperti berlindung di tempat yang aman saat terjadi gempa. Sedangkan mitigasi pasca bencana mencakup upaya pemulihan dan rehabilitasi setelah bencana terjadi, termasuk penyediaan bantuan bagi korban dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak. Mahasiswa juga menjelaskan tentang titik kumpul, yaitu tempat yang aman untuk berkumpul saat terjadi bencana. Mereka menjelaskan definisi, kegunaan, dan lokasi titik kumpul di setiap dukuh di Karangtengah.

Foto sosialisasi simulasi mitigasi bencana.
Sumber: D
okumentasi pribadi


Untuk memperjelas penjelasan, mahasiswa menayangkan video mitigasi gempa bumi. Video ini menggambarkan langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi gempa, mulai dari berlindung di bawah meja hingga evakuasi ke titik kumpul yang telah ditentukan. Penayangan video ini sangat membantu peserta dalam memahami konsep mitigasi secara lebih visual dan praktis.

Setelah itu, Bapak Nugroho dari BPBD Batang memberikan materi mengenai pengenalan aplikasi pemantau bencana. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk memantau kondisi bencana secara real-time dan mendapatkan informasi terkini mengenai potensi bencana di wilayah mereka. Pengetahuan ini sangat penting agar masyarakat dapat mengambil tindakan preventif dengan cepat.

Praktik mitigasi gempa bumi juga dilakukan pada sesi ini. Peserta diajak untuk mempraktikkan langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi gempa, seperti berlindung di bawah meja dan mengikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan. Praktik ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap peserta benar-benar memahami dan mampu melakukan tindakan yang diperlukan saat bencana terjadi.

Sesi tanya jawab kemudian dibuka untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Pertanyaan yang diajukan peserta sangat beragam, mulai dari cara mengenali tanda-tanda gempa hingga langkah-langkah yang harus diambil setelah bencana terjadi. Para mahasiswa dan Bapak Nugroho menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jelas dan detail, memastikan bahwa semua peserta mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Acara ini ditutup dengan sesi dokumentasi dan makan bersama. Dokumentasi dilakukan untuk mengabadikan momen penting ini, sementara makan bersama menjadi ajang bagi peserta untuk berinteraksi lebih dekat dengan mahasiswa KKN dan sesama warga. Kegiatan ini mempererat hubungan dan kerjasama antara masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah desa.

Pemerintah desa setempat diharapkan dapat melanjutkan upaya mitigasi bencana dengan memasang plang titik kumpul dan jalur evakuasi di titik-titik yang belum tersedia. Masyarakat juga diharapkan dapat membagikan informasi yang mereka dapatkan kepada anggota komunitas lainnya, sehingga pengetahuan tentang mitigasi bencana dapat tersebar luas. Harapannya, dengan adanya acara ini, masyarakat Desa Karangtengah akan lebih siap dan paham tentang langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi gempa bumi atau tanah longsor, sehingga dapat meminimalisir dampak dan risiko yang mungkin terjadi.




Editor:
Achmad Munandar

Menuju Desa Digital: Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 Berikan Pelatihan Google Form dan Spreadsheet sebagai Langkah Awal

0
 
Pelaksanaan Program Monodisiplin 
“Penggunaan Google Form dan Spreadsheet untuk Pendataan”



Campusnesia.co.id - Mahasiswa kuliah kerja nyata Universitas Diponegoro, Semarang, melakukan kegiatan Pelatihan Google Form kepada ibu-ibu PKK dan ibu-ibu kader di Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung (24/07/2024).

Masyarakat di Desa Morobongo masih bergantung pada metode konvensional dalam pendataan, yang melibatkan pencatatan manual di atas kertas atau buku. Metode tradisional ini, meskipun telah lama digunakan dan teruji, memiliki sejumlah keterbatasan, termasuk risiko kehilangan data, kesalahan pencatatan, serta proses pengumpulan dan analisis data yang memakan waktu. Di tengah era digital yang terus berkembang, kemampuan untuk beralih ke metode pendataan yang lebih modern dan efektif menjadi sangat penting.

Salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 mengambil inisiatif untuk melaksanakan program kerja monodisiplin atau program kerja individu yang difokuskan pada pelatihan penggunaan Google Form dan Spreadsheet sebagai alat pendataan digital. Program ini dirancang dengan tujuan memperkenalkan teknologi digital kepada masyarakat Desa Morobongo, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tuntutan era digitalisasi. Melalui pelatihan ini, diharapkan warga desa, khususnya ibu-ibu PKK dan ibu-ibu kader dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam mengelola data secara digital, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi kerja mereka dalam berbagai kegiatan desa.

Pelaksanaan program ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para peserta. Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu kader menunjukkan keterlibatan aktif selama kegiatan berlangsung, dengan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti setiap sesi pelatihan. Mereka tidak hanya menyerap informasi yang disampaikan, tetapi juga secara aktif bertanya dan berdiskusi. Semangat belajar yang ditunjukkan oleh para peserta ini menandakan bahwa mereka memahami pentingnya teknologi digital dan bersedia untuk beradaptasi dengan perubahan demi kemajuan bersama.

Foto Bersama dengan Ibu-Ibu PKK dan Ibu-Ibu Kader Desa Morobongo


Diharapkan setelah pelatihan ini, ibu-ibu PKK dan ibu-ibu kader dapat menerapkan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam kegiatan pendataan di desa, sehingga dapat menciptakan sistem pendataan yang lebih terorganisir, aman, dan efisien. Keberhasilan program ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif yang berdampak jangka panjang bagi perkembangan desa.
 



Penulis :
Athaya Dzahabiyyah Najmi P I 
24050121140172

Mahasiswa Jurusan Statistika
Fakultas Sains dan Matematika

Dosen Pembimbing Lapangan :
Sukiswo S.T., M.T

Lokasi :
Desa Morobongo
Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Pelatihan Pembuatan Herbarium Kering: Kreativitas dari Alam untuk Remaja di Kelurahan Kauman

0



Campusnesia.co.id -  Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kabupaten Surakarta (23/07/2024) – Mahasiswi yang tergabung dalam KKN Tim II UNDIP tahun 2024 memberikan edukasi mengenai pembuatan herbarium kering sebagai media pembelajaran yang kreatif kepada para anak-anak remaja di Kelurahan Kauman. Herbarium kering adalah kumpulan tumbuhan yang diawetkan dengan cara dikeringkan, disusun, dan ditempelkan pada lembaran kertas untuk keperluan ilmiah maupun dekoratif. Proses pembuatannya melibatkan pengumpulan tumbuhan, pengeringan menggunakan alat pres, penataan di atas kertas, dan pelabelan dengan informasi tumbuhan tersebut.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para remaja mengenai keanekaragaman tumbuhan di sekitar mereka, sekaligus memberikan keterampilan baru yang dapat bermanfaat dalam bidang pendidikan atau hobi. 
 

Pelatihan dimulai dengan pengenalan singkat tentang herbarium, dilanjutkan dengan sesi praktek pengumpulan tumbuhan di sekitar lingkungan kelurahan. Setelah itu, para peserta diajari cara mengeringkan tumbuhan dengan teknik yang benar. Kegiatan diakhiri dengan penataan herbarium yang sudah jadi dan sesi tanya jawab yang interaktif.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari para peserta yang antusias belajar dan mengekspresikan kreativitas mereka dalam menyusun herbarium. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi remaja Kelurahan Kauman untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengembangkan minat mereka dalam bidang biologi serta seni.




Editor:
Achmad Munandar