Mahasiswa KKN UNDIP Dorong Penguatan Ketahanan Pangan Lewat Pendataan Peternak di Dusun Sikandri

 


Campusnesia.co.idMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim 41 Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan kegiatan multidisiplin di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Salah satu program unggulannya yaitu penguatan ketahanan pangan berbasis optimalisasi pengelolaan ternak ruminansia kecil, seperti sapi dan kambing, khususnya di Dusun Sikandri.

Safira Faelasufah, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Kampus Rembang yang tergabung dalam Tim 41, melaksanakan pendataan langsung peternak di wilayah tersebut dengan metode (door to door) ke setiap rumah warga di seluruh RT Dusun Sikandri. Kegiatan ini menjadi bagian awal dari penyusunan basis data peternak sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan.

“Dengan data ini, Dusun Sikandri memiliki arsip peternak. Jika suatu saat ada program pelatihan, bantuan, atau kegiatan lain yang membutuhkan informasi peternak, sudah ada datanya,” ujar Safira Faelasufah

Pendataan ini tidak hanya mencatat nama peternak, namun juga jenis ternak yang dipelihara, jumlah hewan, serta pakan apa yang diberikan setiap harinya . Salah satu tokoh masyarakat yang turut didata adalah Pak Muji, warga RT 4, yang telah berkecimpung dalam dunia peternakan selama kurang lebih 60 tahun. Saat ini, beliau memelihara dua ekor sapi salah satunya dari jenis Brahmana dan tiga ekor domba.


Pemilihan tema besar “Penguatan Ketahanan Pangan Berbasis Optimalisasi Pengelolaan Ternak Ruminansia Kecil” bukan tanpa alasan. Dusun Sikandri diketahui memiliki potensi besar dalam bidang peternakan, khususnya sapi dan kambing. Namun sayangnya, sistem peternakan di wilayah ini masih dikelola secara perseorangan, belum terintegrasi, dan cenderung tradisional. Bahkan, beberapa ternak yang dipelihara oleh warga merupakan titipan dari pemilik lain, dengan sistem bagi hasil saat terjadi transaksi jual beli. Hingga saat ini, belum pernah ada pendataan terkait peternak dan jenis ternak yang dimiliki oleh masyarakat, sehingga hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk dilakukan penataan data dan sistem.

Menariknya, data yang dikumpulkan Safira tidak hanya menjadi arsip desa, tetapi juga digunakan oleh rekan KKN lainnya untuk kegiatan lanjutan seperti pembuatan Urea Molasses Mineral Block (UMMB). UMMB merupakan pakan tambahan yang bergizi dan dirancang secara praktis serta ekonomis untuk meningkatkan kualitas pakan ternak ruminansia. Program ini diharapkan bisa mendukung peternak lokal dalam meningkatkan produktivitas dan kesehatan hewan ternaknya.

“Program UMMB akan lebih efektif jika diawali dengan basis data yang jelas, karena bisa menyesuaikan siapa saja yang akan diundang untuk melakukan pembuatan UMMB,” tambah Safira.

Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat ini menjadi contoh nyata sinergi akademisi dan desa dalam menjawab isu ketahanan pangan berbasis potensi lokal. Dengan data yang tersusun rapi dan kegiatan yang terarah, Dusun Sikandri diharapkan bisa menjadi model pengelolaan peternakan ruminansia kecil yang lebih terorganisir dan berdaya saing.



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon