Atasi Tumpukan Sampah, Mahasiswa KKN Undip Berikan Sosialisasi Pengurangan dan Pengelolaan Sampah Anorganik

 

Campusnesia.co.idPretek (25/01/2023). Sampah merupakan sisa proses alam atau kegiatan sehari-hari manusia yang berbentuk padat maupun semi-padat, berupa sampah organik maupun anorganik, dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan. 

Sampah terdiri dari dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati dan mudah untuk terurai secara alami. Sementara sampah anorganik merupakan sampah yang dihasilkan dari proses industri dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk terurai secara alami.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021, volume sampah di Indonesia mencapai 18,2 juta ton/tahun, tetapi hanya 13,2 juta ton sampah per tahun yang dapat terkelola dengan baik. Hal tersebut dapat terjadi karena daya tampung pembuangan sampah, baik Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) maupun Tempat Penampungan Sementara (TPS), pada beberapa daerah di Indonesia masih terbatas. 

Pada Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, masyarakat setempat masih belum memiliki Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sehingga sampah yang ada hanya dibuang di lahan kosong atau kebun. Sementara untuk mengurangi tumpukan sampah yang ada, mayoritas masyarakat membakar tumpukan sampah mereka tersebut. 

Pada beberapa lokasi, juga ditemukan bahwa terdapat masyarakat yang hanya membiarkan sampah menumpuk di lahan kosong begitu saja. Selain itu, terdapat banyak masyarakat, terutama anak-anak, yang membuang sampah di sembarang tempat seperti di selokan, jalan, dan lainnya. Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa permasalahan seperti banjir, tanah longsor, pencemaran, dan lainnya.

Melihat permasalahan tersebut, Khayana Okta Aisyahtifa (21) mahasiswa KKN Tim I Undip periode 2022/2023 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, mengadakan program kerja monodisiplin berupa sosialisasi pengurangan dan pengelolaan sampah anorganik kepada anak usia sekolah. Program kerja ini dilakukan dengan tujuan agar anak usia sekolah mengetahui pentingnya melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah anorganik untuk menjaga kesehatan mereka dan lingkungan di sekitar mereka. 


Sosialisasi diawali dengan pemaparan materi melalui PowerPoint dan Poster mengenai definisi sampah anorganik, dampak sampah anorganik, dan pengelolaan sampah melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Kemudian sosialisasi dilanjutkan dengan pemutaran video edukasi mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya. 

Sosialisasi ini dilakukan secara interaktif yaitu dengan melakukan tanya jawab di sela-sela pemberian materi dan memberikan reward bagi anak yang melakukan tanya jawab agar anak tetap antusias di dalam mengikuti kegiatan sosialisasi. Setelah melakukan sosialisasi, dilakukan penempelan poster sampah anorganik, agar anak-anak dapat terus mengingat mengenai pentingnya pengurangan dan cara mengelola sampah, terutama sampah anorganik.


Adanya sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan anak sedini mungkin mengenai pentingnya pengurangan dan pengelolaan sampah terutama sampah anorganik, sehingga mereka dapat menanamkan kebiasaan yang baik dari segi penggunaan dan pengelolaan sampah.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon