Kehidupan Tembalang Jelang Tengah Malam




Campusnesia.co.id - Keluhan cuaca yang panas akan sering kamu dengar di daerah ini. Katanya sih, panasnya masih lebih baik dibandingkan wilayah bawah kota Semarang. Saya sendiri setuju, setelah beberapa kali merasakan panasnya cuaca siang hari pada waktu itu. 

Tembalang, sebuah kecamatan di kota Semarang yang seakan-akan sudah membentuk kota kecil sendiri. Di siang hari, banyak orang maupun kendaraan berlalu lalang. Kemacetan pun kamu temui di beberapa ruas jalan. Misalnya, di pertigaan dekat KFC Tirto Agung, perempatan dekat Motekar 10, bunderan Undip, ataupun di daerah lainnya. Bagaimana suasananya kalau menjelang tengah malam? 

Pada jam makan malam, jalanan akan dipenuhi orang-orang terutama anak kos yang mencari tempat makan. Jajanan pun juga banyak, cocok untuk mereka yang nggak suka makan berat di malam hari. Contohnya, Taman Tirto Agung. Berbagai jajanan ada di sana, tak heran kalau parkirannya selalu penuh. 

Setelah jam makan malam lewat, rasanya Tembalang tetap terasa ramai. Meskipun sudah menjelang tengah malam, nyatanya banyak yang memilih menghabiskan waktu di luar dibandingkan istirahat. Saat mendekati pukul 22.00, beberapa orang akan pamit meninggalkan rapat atau nongkrong karena kosnya ada jam malam. Ada juga yang nggak berani pulang terlalu larut karena harus melewati Sigar Bencah. Ada pula yang pulang melewati batas jam malam sehingga harus menumpang di kos temannya. 

Semakin malam, beberapa tempat makan juga tetap ramai. Seperti halnya angkringan Dot com yang ada di seberang masjid kampus. Kamu bisa merasakan sensasi makan lesehan ‘di tengah jalan’. Ada juga yang memilih angkringan Pak Tung dengan suasana lebih tenang. Selain itu, ada pula nasi goreng gerobak atau penyetan yang masih buka. Jangan lupa ada gudeg di Sirojudin dengan porsi banyak. Tempat-tempat makan tersebut menjadi penyelamat untuk mereka yang kelaparan di tengah malam. 

Burjo dengan berbagai nama yang jumlahnya cukup banyak di Tembalang juga terlihat masih ramai. Ada yang hanya ingin menumpang wifi untuk mabar, ada yang memilih untuk nugas, ada yang datang karena kelaparan, yang hanya nongkrong sudah pasti banyak. Dikelilingi teman-teman dengan kopi dan beberapa batang rokok mungkin sudah cukup bagi mereka. Tentu saja untuk melepas penat. Indomie pakai telur merupakan salah satu menu favorit di malam hari, tetapi ada juga yang lebih memilih nasi ayam bali. Apalagi nasi ayam bali khas Burjo Motekar. Duh, enak! Sayangnya, kalau sudah terlalu malam stoknya sering kosong. 


Coffee shop dan cafe yang kini menjamur di Tembalang tentunya nggak kalah ramai. Kini, kamu dapat dengan mudah menemui tempat tersebut. Sepanjang jalanan dari Ngesrep hingga Mulawarman. Mulai dari tempat yang sangat kecil bahkan besar sekalipun. Suasana yang lebih nyaman (serta menu yang lebih mahal) menjadi pilihan sebagian orang untuk sekadar ngobrol, rapat membicarakan proker yang akan datang atau mungkin nugas karena sudah mendekati deadline. Saat waktu mendekati pukul 02.00, beberapa coffee shop dan cafe akan semakin sepi. Tersisa mereka yang sedang berkutat dengan laptopnya karena dikejar deadline. 

Udara dingin yang tidak bisa didapatkan pada siang hari mungkin menjadi alasan beberapa orang menyukainya. Mereka mengendarai kendaraan tanpa tujuan hanya ingin menikmati suasana dengan mengitari wilayah Tembalang. Ada yang berpendapat cara ini bisa mengurangi beban pikiran. Sebagian juga memilih untuk istirahat di kamar kos. Mungkin tidur cepat karena ada aktivitas di pagi hari, sibuk dengan drakor atau series yang mereka sedang tonton, sibuk melanjutkan tugas yang harus dikumpulkan besok atau mungkin sudah terlelap ke alam mimpinya.

Hal-hal di atas nampaknya agak berbeda dengan keadaan saat ini. Meja-meja di burjo, coffee shop, cafe, dan berbagai tempat makan lainnya tak lagi dapat diisi dengan kursi-kursi yang berdempetan. Jam operasional beberapa tempat pun juga mulai dibatasi. Orang-orang yang kini berada di rumahnya, mengeluh bosan dan ingin segera kembali ke Tembalang. Mungkin sebagian malah tidak mau, merasa sudah nyaman karena semua kebutuhan dapat dengan mudah terpenuhi ketika di rumah. Kalau kamu, termasuk yang mana nih? 


Penulis: Ira Florencia
Terowongan Tirto Agung. (Foto: AFT)
Artikel ini merupakan bagian dari program magang online campusnesia

Artikel Terkait

Previous
Next Post »