Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Tempe Menuju Standarisasi Produksi Sesuai SNI 3144:2009

0

Penyerahan Buku Panduan Inspection Product Kepada Pemilik Usaha Tempe Bu Mul


Campusnesia.co.id - Kabupaten Sukoharjo (01/02/2025) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Tahun 2025 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, turut serta dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Salah satu UMKM yang mendapat perhatian adalah Tempe Bu Mul, usaha tempe rumahan yang telah berdiri sejak tahun 1997 dan menjadi salah satu produsen tempe tertua di desa tersebut.

Tempe Bu Mul memiliki jangkauan pemasaran yang cukup luas, mencakup warung kelontong, warung makan, serta berbagai tempat lainnya. Namun, usaha ini menghadapi kendala dalam identitas usahanya. Hingga saat ini, tempat produksi tempe tersebut belum memiliki spanduk atau papan nama yang jelas, sehingga menyulitkan konsumen maupun pihak luar yang ingin mencari lokasi produksi. Selain itu, meskipun produk tempe dari UMKM ini telah bersertifikat halal, namun izin edar dari BPOM masih belum diperoleh.

Menanggapi permasalahan ini, salah satu mahasiswa KKN, Konita, dari jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik, membantu pembuatan spanduk sebagai identitas UMKM Tempe Bu Mul. Spanduk ini berfungsi sebagai penanda yang memudahkan konsumen dan calon mitra usaha dalam mengenali lokasi produksi tempe tersebut.
 
Desain Spanduk Sebagai Identitas UMKM Tempe Bu Mul

Selain itu, sebagai upaya membantu UMKM ini dalam memperoleh izin edar BPOM, mahasiswa KKN juga menyusun buku panduan inspection product. Buku ini berisi langkah-langkah produksi tempe yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3144:2009, yang dapat menjadi acuan bagi UMKM dalam memastikan kualitas dan keamanan produk. Beberapa poin penting yang dicantumkan dalam buku panduan ini meliputi diagram alir proses produksi tempe, inspeksi terhadap potensi kerusakan tempe, standar SNI, metode inspeksi tempat produksi, kondisi lingkungan produksi, kualitas kedelai sebagai bahan baku, hingga standar kemasan tempe.

Dengan adanya spanduk identitas dan buku panduan inspection product ini, diharapkan UMKM Tempe Bu Mul dapat lebih mudah dikenali oleh masyarakat serta lebih siap dalam mengurus perizinan BPOM. Langkah ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam membantu UMKM lokal agar semakin berkembang dan berdaya saing.



Editor:
Achmad Munandar

Kemas Ulang Branding, Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Sudele Makin Dikenal

0
Penyerahan Desain dan Hasil Cetak Kemasan Kepada UMKM Susu Kacang Kedelai Pak Sumarno


Campusnesia.co.id - Kabupaten Sukoharjo (23/01/2025) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Tahun 2025 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang ditempatkan di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, melaksanakan berbagai program kerja yang menyasar masyarakat setempat. Salah satu program yang dijalankan adalah membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya Susu Kacang Kedelai (Sudele) milik Pak Sumarno. UMKM yang telah berdiri sejak tahun 2012 ini menghadapi kendala dalam desain logo kemasan yang kurang sesuai dengan ukuran botol 250 ml dan cup 10 oz, sehingga mempengaruhi daya tarik produk di pasaran.

Menanggapi permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN, Konita, dari jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik angkatan 2021, melakukan re-desain terhadap logo kemasan Sudele. Desain baru ini dirancang tidak hanya untuk memberikan tampilan yang lebih menarik tetapi juga berfungsi melindungi produk dari paparan sinar matahari. Hal ini menjadi aspek penting mengingat susu kedelai yang diproduksi tidak menggunakan bahan pengawet dan memiliki masa simpan yang terbatas.

Selain itu, desain baru logo kemasan juga dilengkapi dengan berbagai informasi penting seperti varian rasa, tanggal kedaluwarsa, manfaat produk, tabel nutrisi, komposisi, serta saran penyajian. Dengan adanya informasi yang lebih lengkap dan jelas, diharapkan konsumen dapat lebih memahami kandungan serta manfaat dari susu kedelai Sudele.

Desain Kemasan Botol Susu Kacang Kedelai Pak Sumarno 250ml
 
Upaya re-desain ini mendapatkan apresiasi dari pemilik usaha, Pak Sumarno, yang berharap inovasi ini dapat meningkatkan daya tarik dan daya saing produknya di pasaran. “Dengan adanya logo kemasan yang lebih informatif dan menarik, kami optimis produk kami bisa lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat,” ujarnya.

Mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa melalui program ini, UMKM di Desa Puhgogor dapat terus berkembang dan semakin dikenal luas. Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung usaha lokal agar lebih berdaya saing di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.



Editor:
Achmad Munandar

Penerapan K3 di Bengkel Motor dan Bengkel Las: Strategi Meningkatkan Keselamatan Kerja di Desa Depok

0


Campusnesia.co.id - Bengkel motor adalah tempat yang menyediakan layanan perawatan, perbaikan, dan modifikasi sepeda motor. Bengkel ini berperan penting dalam menjaga performa kendaraan agar tetap optimal dan aman digunakan. engkel motor merupakan sektor usaha yang penting dalam industri otomotif. Dengan perkembangan teknologi, manajemen yang baik, serta penerapan standar keselamatan kerja (K3), bengkel motor dapat berkembang lebih profesional dan efisien.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bengkel motor sangat penting untuk mencegah kecelakaan kerja, menjaga kesehatan pekerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman. Pekerjaan di bengkel motor melibatkan alat berat, bahan kimia berbahaya, kelistrikan, dan kebisingan yang dapat menyebabkan risiko kecelakaan jika tidak dikelola dengan baik.

Bengkel las adalah tempat kerja yang digunakan untuk melakukan proses penyambungan, pemotongan, atau perbaikan logam menggunakan teknik pengelasan. Bengkel las dapat berskala kecil (rumahan) atau besar (industri). Pengelasan merupakan salah satu proses industri yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting untuk mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pengelasan sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dengan menerapkan APD, ventilasi yang baik, SOP keselamatan, dan pelatihan pekerja, risiko dapat dikendalikan. Kepatuhan terhadap regulasi K3 juga memastikan bahwa proses pengelasan berjalan dengan aman dan efisien.

Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja, pekerja pengelasan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standar keselamatan, seperti:

1. Helm las
untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet dan percikan api.

2. Sarung tangan tahan panas 
untuk melindungi tangan dari suhu tinggi dan percikan logam cair.

3. Pakaian kerja tahan api yang menutupi seluruh tubuh
untuk menghindari luka bakar.

4 Sepatu keselamatan (safety shoes) berbahan kulit dengan sol tahan panas 
untuk melindungi kaki dari benda tajam dan percikan api.

5. Masker atau respirator 
untuk mengurangi paparan asap las dan gas berbahaya.

6. Pelindung pendengaran (earplug atau earmuff)
jika bekerja di lingkungan dengan kebisingan tinggi.


Penerapan K3 yang baik memiliki berbagai manfaat, antara lain:

1. Mencegah Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja

2. Meningkatkan Produktivitas Pekerja

3. Menjaga Keamanan dan Kesehatan Pekerja

4. Mengurangi Biaya Akibat Kecelakaan Kerja

5. Memenuhi Standar Hukum dan Peraturan Pemerintah
 


KKN TIM I Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2025 yang melaksanakan KKN di Desa Depok membuat sebuah program Peningkatan K3 bengkel motor dan bengkel las di desa Depok.

Mahasiswa KKN Undip telah melaksanakan penyuluhan mengenai peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pengelasan serta memberikan alat pelindung diri (APD) khusus las guna mendukung penerapan K3 di bengkel motor dan bengkel las. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemilik usaha terhadap pentingnya aspek keselamatan kerja, sehingga mereka lebih waspada dalam mengantisipasi potensi bahaya di lingkungan kerja.

Program ini berhasil dilaksanakan dengan baik dan mendapat respons positif dari pemilik usaha, yang kini semakin memahami risiko kecelakaan kerja dan langkah-langkah pencegahannya. Harapannya, program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pemilik bengkel motor dan bengkel las serta membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja di masa mendatang.



Penulis : Hiliya Kemuning Putri Deyani
Prod : Rekayasa Perancangan Mekanik
Fakultas : Sekolah Vokasi
DPL : Afina Hasya, S.T., M.M. 
Lokasi : Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang
Editor : Achmad Munandar

Desain 3D Mesin: Pembuatan Prototipe Mesin Penggiling Cabai Bubuk Sederhana untuk UMKM Di Desa Depok

0


Campusnesia.co.idSebuah inovasi terbaru dalam teknologi pangan kini hadir di Desa Depok, berupa mesin penggiling cabai bubuk sederhana yang dirancang khusus untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan efisiensi produksi cabai bubuk.

Mesin penggiling cabai bubuk ini merupakan alat sederhana yang dirancang untuk mempermudah proses produksi cabai bubuk bagi pelaku UMKM. Dengan sistem penggilingan yang efisien, mesin ini mampu menghasilkan cabai bubuk dengan tekstur halus dan kualitas yang lebih baik, sehingga membantu meningkatkan daya saing produk di pasar.

Desain mesin ini dikembangkan oleh KKN TIM I Universitas Diponegoro di Desa Depok, yang terdiri dari mahasiswa teknik dan kolompok wanita tani (KWT) di Desa Depok. Program ini juga melibatkan pelaku UMKM yang bergerak di bidang produksi bumbu dan rempah-rempah.
Proses perancangan dan pengujian mesin dilakukan di salah satu rumah kelompok wanita tani (KWT) di Desa Depok, yang menjadi pusat kegiatan para pelaku UMKM dalam produksi cabai bubuk. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi rempah dan bumbu tradisional.

Mesin ini bekerja dengan menggunakan handle manual dan sistem penggilingan berbasis pisau putar, yang mampu menghancurkan cabai kering hingga menjadi bubuk dalam waktu singkat. Mesin ini juga dirancang dengan biaya produksi yang terjangkau, sehingga mudah diakses oleh pelaku UMKM dengan modal terbatas. Selain itu, perawatannya yang sederhana menjadikannya pilihan tepat bagi pengusaha kecil di Desa Depok.

 
KKN TIM I Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2025 yang melaksanakan KKN di Desa Depok membuat sebuah program Pembuatan Desain Mesin Penggiling Cabai Bubuk Sederhana untuk UMKM Di Desa Depok.

Mahasiswa KKN Undip telah melaksanakan penyuluhan mengenai desain mesin penggiling cabai bubuk sederhana yang dirancang untuk membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan efisiensi produksi cabai bubuk. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pendampingan terkait penggunaan dan perawatan mesin guna memastikan keberlanjutan penggunaannya. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai pentingnya inovasi teknologi dalam mendukung produktivitas dan daya saing usaha mereka. 

Program ini berhasil dilaksanakan dengan baik dan mendapat respons positif dari pemilik usaha, yang kini semakin memahami risiko kecelakaan kerja dan langkah-langkah pencegahannya. Harapannya, program ini dapat membuat UMKM di Desa Depok dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka, menghemat waktu dan tenaga, serta menghasilkan produk cabai bubuk berkualitas tinggi. Para pelaku usaha pun menyambut baik inovasi ini dan berharap adanya dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan akademisi untuk pengembangan teknologi tepat guna.



Penulis : Hiliya Kemuning Putri Deyani
Prodi : Rekayasa Perancangan Mekanik
Fakultas : Sekolah Vokasi
DPL  : Afina Hasya, S.T., M.M. 
Lokasi : Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang
Editor Ahmad Munandar

Upaya Gempur Rokok Illegal, Mahasiswa Tim I KKN Universitas Diponegoro Melaksanakan Pendekatan Partisipatif Terkait Bahaya Rokok Illegal

0


Campusnesia.co.idDesa Sumberejo, 28 Januari 2025 - Dalam rangka mendukung program prioritas Satuan Polisi Pamong Praja Jawa Tengah dan Bea Cukai JATENG-DIY, Rd. Arden Rahman Natakusumah, Mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN), melaksanakan program “Upaya Gempur Rokok Ilegal Demi Mengembalikan Marwah Rokok Legal” di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk membantu negara dalam mengembalikan marwahnya yang hilang dikarenakan produksi dan penyebaran rokok ilegal yang sangat masif, dan atas dampak tersebut adalah pendapatan negara mengalami penyusutan hingga ratusan triliun rupiah.

Dewasa kini sangatlah mudah untuk membuat, mengedarkan, dan membeli rokok ilegal. Rokok ilegal banyak dinikmati di masyarakat ramai dikarenakan harganya yang sangat miring dibandingkan dengan rokok legal. Namun, ada beberapa hal yang tidak diperhatikan oleh konsumen rokok ilegal, bahwasanya perusahaan produksi rokok ilegal tersebut tidak berbadan hukum dan juga tidak tersertifikasi dalam hal tata cara produksinya, kualitas bahan baku, dan kehigienisannya hingga sampai pada tangan konsumen. Dan hal yang menjadi sangat penting untuk disadari bahwasanya rokok ilegal adalah rokok yang tidak membayar cukai sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi negara karena hilangnya sumber pendapatan negara yang berasal dari cukai yang seharusnya dibayarkan.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2025 di Masjid Al-Amin Dusun Pacing, dihadiri oleh 13 remaja dari berbagai kalangan usia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif mengenai pentingnya mengetahui bahaya rokok ilegal, cara mengidentifikasi rokok ilegal, dan jeratan hukum atas rokok ilegal. 

Pada pendekatan partisipatif ini, peserta diberikan pemahaman bahwa rokok ilegal adalah suatu perbuatan melawan hukum, baik memproduksi, mengedarkan, dan mengonsumsi. Mahasiswa KKN dalam hal ini Rd. Arden Rahman Natakusumah menjelaskan langkah-langkah penting untuk mengidentifikasi rokok ilegal, baik dari pita cukai palsu, pita cukai bekas, pita cukai berbeda dari ketentuan, hingga yang tidak memiliki pita cukai.

Arden membantu peserta dalam memahami rokok ilegal, hingga memastikan bahwa seluruh peserta dapat memahami dengan baik terkait dampak rokok ilegal dalam berbagai aspek. Arden juga memberikan materi berupa flyer yang atraktif dan mudah dipahami sehingga bisa dibawa pulang oleh para peserta untuk dijadikan panduan.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan para remaja di Desa Sumberejo dapat memahami dan menggiatkan untuk menghindari rokok ilegal dikarenakan dampaknya dari berbagai aspek yang berujung pada kemakmuran serta kesejahteraan umum.



Editor:
Achmad Munandar

Menuju Indonesia Emas 2045, Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Melaksanakan Pendekatan Partisipatif Terkait Bahaya Judi Online dan Online Scamming

0


Campusnesia.co.idDesa Sumberejo, 28 Januari 2025 - Rd. Arden Rahman Natakusumah, Mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang merupakan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro, telah sukses melaksanakan program kerja berupa “Peningkatan Pemahaman Penggunaan Internet sebagai Upaya Menghindari Judi Online dan Online Scamming” di Desa Sumberejo. Program ini bertujuan untuk memahami pentingnya meningkatkan pemahaman terkait bahaya praktik judi online dan online scamming.

Desa Sumberejo memiliki masyarakat remaja yang diwakili oleh 10 Dusun. Namun, mayoritas dari mereka adalah remaja yang tidak menyadari dengan baik terkait Judi Online dan Online Scamming. Padahal, kedua hal tersebut adalah dua hal yang sangat membahayakan bagi kehidupan pribadi dan sosial. Beberapa dampak Judi Online dan Online Scamming dari berbagai aspek di antaranya dampak finansial dan kesehatan mental, ancaman terhadap data pribadi, memicu tindakan kriminal, merusak hubungan sosial.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2025 di Masjid Al-Amin Dusun Pacing, Desa Sumberejo. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat usia remaja dari 10 Dusun yang ada di Desa Sumberejo.

Program ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif berupa penjelasan materi terkait bahaya judi online dan online scamming, tips menghindari bahaya judi online dan online scamming, aspek hukum terkait judi online dan online scamming di Indonesia, serta apa yang dilakukan jika menjadi korban judi online dan online scamming.


Arden membantu peserta dalam memahami pentingnya menggunakan internet dengan baik dalam upaya menghindari judi online dan online scamming. Sehingga, dipastikan bahwa seluruh peserta akan segera menjauh dari judi online dan online scamming. Arden juga memberikan materi berupa flyer yang menarik dan mudah dipahami sehingga bisa dibawa pulang oleh para peserta untuk dijadikan barometer dalam kehidupannya.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan remaja di Desa Sumberejo dapat memahami pentingnya penggunaan internet yang baik, sehingga judi online dan online scamming dapat terhindarkan.



Editor:
Achmad Munandar

Optimalisasi K3 dalam Usaha Bengkel Las: Upaya Peningkatan Keselamatan Kerja di Desa Warangan

0


Campusnesia.co.idBengkel las adalah tempat di mana berbagai jenis pekerjaan pengelasan dilakukan untuk menyambung, memotong, atau membentuk logam dengan menggunakan panas tinggi. Pengelasan merupakan salah satu teknik manufaktur yang penting dalam industri otomotif, konstruksi, perkapalan, dan pembuatan peralatan berat. Pengelasan memiliki berbagai potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan atau gangguan kesehatan bagi pekerja. Maka dari itu, Penerapan K3 dalam pengelasan sangat penting untuk mencegah kecelakaan kerja dan melindungi kesehatan pekerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pengelasan adalah serangkaian prosedur, peraturan, dan penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk memastikan keselamatan pekerja selama proses pengelasan. Tujuannya adalah mencegah kecelakaan kerja, mengurangi paparan bahaya, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman serta sehat. Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja, pekerja pengelasan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standar keselamatan, seperti:

1. Helm las dengan filter lensa otomatis 
untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet dan percikan api.

2. Sarung tangan tahan panas
untuk melindungi tangan dari suhu tinggi dan percikan logam cair.

3. Pakaian kerja tahan api yang menutupi seluruh tubuh
untuk menghindari luka bakar.

4. Sepatu keselamatan (safety shoes) berbahan kulit dengan sol tahan panas 
untuk melindungi kaki dari benda tajam dan percikan api.

5. Masker atau respirator 
untuk mengurangi paparan asap las dan gas berbahaya.

6. Pelindung pendengaran (earplug atau earmuff)
jika bekerja di lingkungan dengan kebisingan tinggi.


 
KKN TIM I Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2025 yang melaksanakan KKN di Desa Warangan membuat sebuah program Peningkatan K3 bengkel las di desa Warangan.

Mahasiswa KKN Undip telah melakukan penyuluhan peningkatan K3 dalam pengelasan dan juga pemberian alat K3 las untuk meningkatkan kualitas penerapan K3 pada bengkel las tersebut. Kegiatan ini bertujuan agar pemilik usaha bisa lebih waspada dan meningkatkan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Program ini telah terlaksana dengan baik bersama pemilik usaha, yang menyambutnya dengan positif dan semakin memahami bahaya yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Harapannya semoga dengan adanya program ini dapat bermanfaat bagi pihak pemilik bengkel las dan dapat meminimalisir kecelakaan kerja di bengkel las.



Penulis : Muhammad Naufal Nur Al Hadi
Prodi : Rekayasa Perancangan Mekanik
Fakultas : Sekolah Vokasi
DPL : Septrial Arafat, S.P., M.P.  
Lokasi : Desa Warangan, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo
Editor: Achmad Munandar

Evaluasi Data Pengukuran: Menganalisis Keakuratan Timbangan dengan Standar Deviasi dan Standar Error

0


Campusnesia.co.id - Dalam dunia pengukuran dan statistik, akurasi dan presisi merupakan dua konsep penting yang digunakan untuk menilai kualitas hasil pengukuran. Kedua istilah ini sering digunakan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu fisika, teknik, laboratorium, dan statistik. Alat ukur timbangan adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur berat atau massa suatu benda. Timbangan merupakan alat yang sangat umum digunakan di banyak bidang, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam sektor industri dan penelitian. Berdasarkan prinsip kerjanya, timbangan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti timbangan analog, digital, atau elektronik, yang masing-masing memiliki akurasi dan presisi yang berbeda. Dalam berbagai bidang, alat ukur timbangan memiliki peran penting untuk memastikan hasil pengukuran yang tepat dan dapat diandalkan.

Apa itu Akurasi dan Presisi dalam Timbangan?

Akurasi pada timbangan merupakan suatu nilai yang mengacu pada seberapa dekat hasil pengukuran terhadap nilai sebenarnya atau nilai referensi. Pengukuran yang memiliki akurasi tinggi berarti hasilnya tidak jauh dari nilai yang sebenarnya terhadap timbangan tersebut. Sedangkan presisi pada timbangan merupakan suatu nilai yang mengacu pada seberapa konsisten atau dapat diulangnya suatu pengukuran. Suatu pengukuran dikatakan presisi jika menghasilkan nilai yang hampir sama ketika dilakukan berulang kali, tanpa memperhitungkan apakah hasil tersebut mendekati nilai sebenarnya atau tidak.

Metode yang umum digunakan untuk mengevaluasi akurasi dan presisi pengukuran pada timbangan melibatkan beberapa pendekatan statistik dan eksperimen praktis. Berikut adalah salah satu metode yang sering diterapkan untuk mengukur keduanya, terutama dalam konteks pengukuran menggunakan alat ukur seperti timbangan adalah standar deviasi dan standar eror.

• Standar Deviasi
Standar deviasi adalah ukuran sebaran atau dispersi suatu kumpulan data terhadap nilai rata-rata (mean). Semakin kecil standar deviasi, semakin dekat data terhadap rata-rata, hingga menunjukkan bahwa data lebih konsisten. Sebaliknya, semakin besar standar deviasi, semakin tersebar nilai data dari rata-rata, menunjukkan bahwa data lebih bervariasi.

Rumus Perhitungan Standar Deviasi:



• Standar Eror
Standar error adalah ukuran kesalahan rata-rata dari suatu sampel terhadap populasi. Standar error sering digunakan untuk mengukur ketidakpastian dalam estimasi parameter populasi berdasarkan sampel.


Rumus Perhitungan Standar Eror:




Langkah - langkah dalam prosedur kalibrasi timbangan:

1. Gunakan timbangan yang telah dikalibrasi (data Y) dan timbangan warga sebagai alat yang akan dikalibrasi (data X).

2. Bersihkan timbangan dan gelas ukur/beban yang ingin digunakan hingga bersih dan kering.

3. Timbanglah gelas ukur/beban yang ingin digunakan pada timbangan, lakukan pada awal tara pada skala 0.

4. Isilah gelas ukur dengan air hingga volume 1 Liter/beban kemudian timbanglah dengan timbangan warga. Catat data berat yang terukur pada lembar kerja (data X).

5. Timbanglah juga data berat yang terukur pada lembar kerja (data Y).

6. Catat data semua pengukuran pada lembar kerja dan lakukan analisa dengan Perhitungan Standar Error.



KKN TIM I Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2025 yang melaksanakan KKN di Desa Warangan membuat sebuah program Kalkulasi standar deviasi dan standar error timbangan di desa Warangan.

Mahasiswa KKN Undip telah melakukan kalibrasi timbangan di Desa Warangan untuk menilai akurasi dan presisinya. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas timbangan.

Program ini telah terlaksana dengan baik bersama perangkat desa, yang menyambutnya dengan positif dan semakin memahami pentingnya pengecekan akurasi timbangan. Harapannya semoga dengan adanya program ini bermanfaat bagi desa dan masyarakat.



Penulis : Muhammad Naufal Nur Al Hadi 
Prodi : Rekayasa Perancangan Mekanik
Fakultas : Sekolah Vokasi
DPL : Septrial Arafat, S.P., M.P. 
Lokasi : Desa Warangan, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo
Editor: Achmad Munandar

KKN UNDIP di Desa Sumberejo: Mahasiswa Ciptakan Peta Administrasi untuk Kemajuan Desa

0

Penyerahan Peta Administrasi Desa Sumberejo Kepada Kepala Desa 
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Campusnesia.co.idSumberejo, Wonogiri - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro Tahun 2025 yang diinisiasi oleh Akhmad Kurniawan, mahasiswa Teknik Geodesi, di Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, berhasil memberikan dampak positif dengan pembuatan peta administrasi desa. Program ini menjadi solusi penting dalam pengelolaan wilayah administratif desa yang mencakup 10 dusun, memberikan gambaran jelas mengenai batas wilayah dan mendukung perencanaan pembangunan yang lebih terarah.

Desa Sumberejo, yang terletak di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, memiliki luas wilayah sekitar 764,72 hektar. Desa ini berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat kecamatan dengan ketinggian wilayah mencapai 158 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, Desa Sumberejo terdiri dari 10 dusun, yaitu Dusun Kedung Lumbu, Sumber, Gedong, Sumberejo wetan, Sumberejo kulon, Pacing, Jambangan, Sambirejo, Tukluk, Pondok Sari. Desa ini juga terbagi dalam 30 RT dan 10 RW. Jumlah penduduknya sekitar 3.900 jiwa.

Tim mahasiswa KKN UNDIP melakukan survei lapangan yang melibatkan partisipasi aktif perangkat desa dan masyarakat setempat untuk mengumpulkan data batas wilayah desa dan dusun. Peta administrasi yang dihasilkan mencakup informasi batas desa, antar dusun, serta fasilitas umum strategis. Peta ini tidak hanya berfungsi sebagai alat administratif tetapi juga simbol kolaborasi yang bermanfaat dalam pengelolaan tanah, penyelesaian konflik batas wilayah, dan perencanaan pembangunan desa.

Dampak program ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Desa Sumberejo dan Sekretaris Desa Sumberejo, Muzakky Wikantoto, S.Pt., yang menyebut peta sebagai kenang-kenangan berharga dari mahasiswa KKN UNDIP yang diharapkan dapat memperjelas batas wilayah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
 
Peta Administrasi Desa Sumberejo 
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dengan adanya peta administrasi desa ini, Desa Sumberejo dapat mendukung pengelolaan wilayah yang lebih efektif dan berkelanjutan. Harapan kedepannya, peta ini akan terus diperbarui sesuai perkembangan desa dan menjadi model bagi desa lain dalam pengelolaan wilayah administratif. Program KKN UNDIP ini membuktikan sinergi yang kuat antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dalam menciptakan program yang bermanfaat luas.



Penulis : 
Akhmad Kurniawan 
(Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Muhammad Ramdan, S.H., M.H.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan EduGame untuk Perluas Wawasan Global Anak TK di Desa Tanjung

0
 
Inovasi Program pendidikan melalui EduGame untuk memperluas wawasan global mengenai negara-negara di dunia dan budayanya dengan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Campusnesia.co.idTanjung, Pekalongan - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) yang tengah bertugas di Desa Tanjung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, menghadirkan inovasi program pendidikan berbasis EduGame. Program ini bertujuan untuk memperluas wawasan global anak-anak usia dini mengenai negara-negara di dunia dan budayanya, dengan mengacu pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).  

Beryl Aqila A. A. W, mahasiswi Hubungan Internasional Undip sekaligus pelaksana program ini, mengungkapkan bahwa latar belakang proker ini adalah minimnya pembelajaran berbasis bahasa Inggris dan budaya asing di lembaga pendidikan setempat, termasuk di TK Muslimat NU Tanjung. Padahal, di era globalisasi, anak-anak semakin sering berinteraksi dengan budaya luar. Oleh karena itu, inovasi pembelajaran yang interaktif, kreatif, dan menyenangkan diperlukan agar peserta didik dapat memahami dunia global sejak dini.  
 
Penyampaian dan Praktik Penerapan EduGame Pengenalan Dunia Global dan Budayanya

Melalui EduGame, mahasiswa KKN memberikan pembelajaran interaktif yang mencakup; 1. Mengenal Bendera dan Negara di Dunia melalui permainan edukatif; 2. Pengenalan Budaya Asing, seperti makanan khas, pakaian adat, dan kebiasaan dari berbagai negara; 3. Dasar-dasar Bahasa Inggris, seperti kosakata warna, angka, salam, dan percakapan sederhana, dan; 4. Permainan Edukatif berbasis gambar dan cerita untuk meningkatkan pemahaman anak.  

Lebih lanjut, program ini diintegrasikan dengan nilai-nilai P5, seperti Berkebinekaan Global (menghargai budaya lain), Gotong Royong (bekerja sama dalam permainan), Bernalar Kritis (mendorong anak bertanya tentang dunia luar), dan Mandiri (percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris). Tak hanya itu, mahasiswa KKN juga memberikan ide pengembangan program berkelanjutan, seperti Hari Bahasa Inggris atau Pojok Dunia di setiap kelas.  

Harapannya bahwa program ini dapat diadopsi lebih luas di sekolah-sekolah TK lainnya, sehingga semakin banyak anak yang mengenal dunia luar dengan cara yang menyenangkan sejak dini. Hal ini dikarenakan mengenalkan dunia luar sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk karakter anak yang toleran dan berpikiran global. 



Editor:
Achmad Munandar