Serunya Menggambar Bersama: Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Anak SD Kenali Emosi Sejak Dini

0
 

Campusnesia.co.id - Longkeyang (26/7/2024) - Priscillia Genta Abella, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi melakukan edukasi Katarsis Emosi Anak Melalui Metode Menggambar di SDN 02 Longkeyang Desa Longkeyang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang.

Anak-anak sering kali menghadapi tantangan dalam mengendalikan emosi. Meski kemarahan adalah emosi yang wajar dan perlu diekspresikan, beberapa cara meluapkannya dapat menyebabkan anak menjadi kasar dan agresif.

Program kerja ini merupakan program kerja yang ditujukan pada anak di tingkat pendidikan Sekolah Dasar kelas 3 dan 4 Desa Longkeyang agar mampu mengelola emosi dengan cara yang positif, salah satunya melalui kegiatan menggambar. Kegiatan ini diselenggarakan di SDN 02 Longkeyang Desa Longkeyang. Kegiatan diawali dengan edukasi mengenai pengenalan emosi dengan menampilkan cuplikan video dari film “Inside Out”. Kemudian, dilanjutkan dengan mengerjakan media menggambar yang disediakan untuk membantu mengembangkan kemampuan anak dalam mengelola emosinya secara positif. 

Dengan diselenggarakannya program kerja ini, mahasiswa turut mendukung terwujudnya program Pemberdayaan Masyarakat Secara Inklusif Melalui Potensi Unggulan yang dimaksudkan untuk menekankan inklusivitas dalam pendidikan emosional, di mana anak-anak sekolah dasar dari berbagai latar belakang diberikan kesempatan untuk belajar mengelola emosi mereka secara positif. Dengan melibatkan seluruh anak dalam kegiatan menggambar yang kreatif, program ini memberdayakan mereka secara emosional, membantu meningkatkan kesejahteraan individu sekaligus masyarakat secara keseluruhan.


Program edukasi ini dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Juli 2024 pukul 09.00 WIB dengan bertempat di SDN 02 Longkeyang. Sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan media menggambar “Draw Feelings” yang diberikan kepada siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 3 dan 4 SDN 02 Longkeyang. Media ini berupa gambar lingkaran yang harus diwarnai sesuai dengan emosi yang diminta. Program edukasi ini terlaksana dengan baik, siswa-siswi merespon pemaparan mahasiswa dengan sangat aktif dan antusias ketika mahasiswa menjelaskan bagaimana cara mengelola emosi secara positif.

Diharapkan dengan adanya kegiatan edukasi ini mampu meningkatkan pemahaman pada anak mengenai cara mengelola emosi yang baik dan positif, salah satunya yaitu melalui kegiatan menggambar.




Oleh : 
Priscillia Genta Abella

DPL : 
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Sukses Digitalisasi UMKM Bandungan dengan SIAPIK

0
 

Campusnesia.co.id - Bandungan, Jatinom, Klaten - Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang, penting bagi pelaku UMKM untuk mengikuti perkembangan teknologi, terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Desa Bandungan merupakan desa yang memiliki potensi yang besar pada UMKM nya, terlihat dari banyak sekali usaha kecil menengah yang berkembang di wilayah tersebut. Namun, dalam keberlangsungan usaha tersebut ternyata para pelaku UMKM masih melakukan pencatatan transaksi keuangannya dengan cara manual. Hal ini menjadi suatu hambatan dalam perkembangan usaha mereka dikarenakan kurang efektif dan efisiennya proses pencatatan keuangan yang diterapkan.

Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 program studi Akuntansi berhasil melaksanakan program digitalisasi pencatatan keuangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Program ini dilaksanakan secara door to door dan menggunakan aplikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yaitu Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK). Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan UMKM.
 
Kegiatan sosialisasi dimulai dengan memberikan pemahaman terkait pencatatan transaksi keuangan, dan juga manfaat mendigitalisasi pencatatan keuangan usaha. Sosialisasi dilanjutkan dengan pengenalan fitur-fitur SIAPIK, dan menjelaskan cara menginput data transaksi hingga pembuatan laporan keuangan. Selain Sosialisasi, mahasiswa KKN juga memberikan demonstrasi terkait penggunaan aplikasi SIAPIK kepada para pelaku UMKM, mulai dari cara mencatat persediaan, transaksi pengeluaran dan pemasukan, hingga pembuatan laporan keuangan sederhana. Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memberikan booklet kepada para pelaku UMKM yang berisi panduan lengkap terkait pencatatan keuangan menggunakan aplikasi SIAPIK.


Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Masyarakat berkata dengan adanya sosialisasi ini, mereka jadi mengetahui bahwa penting sekali untuk mendigitalisasi pencatatan keuangan usahanya sebagai upaya untuk memudahkan pengelolaan keuangan usahanya. Bapak Aggi selaku pemilik usaha Kacang Kulit Semeru, mengungkapkan, "Dengan adanya SIAPIK, saya menjadi lebih mudah dalam mencatat semua transaksi keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan juga lebih akurat dan mudah dipahami, sehingga kami bisa lebih baik dalam mengelola keuangan usaha."

Dengan terlaksananya program "Digitalisasi Pencatatan Keuangan UMKM dengan SI APIK" ini, diharapkan pelaku UMKM di Desa Bandungan dapat lebih mandiri dalam mengelola keuangan usaha mereka dan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi dalam pengelolaan keuangan usaha mereka. Mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga berharap bahwa program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian desa Bandungan. 



Editor:
Achmad Munandar

Edukasi Bagaimana Pentingnya Manajemen Risiko Dalam Penanganan Stunting Di Desa Ngadirejo

0
 
(Pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin 
di Kantor Kepala Desa Ngadirejo oleh mahasiswa KKN Tim II Undip)

Campusnesia.co.id - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan anak seusianya, yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif jangka panjang. Stunting menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk di Desa Ngadirejo.

Stunting dapat dianggap sebagai salah satu risiko yang perlu dikelola secara komprehensif. Melalui manajemen risiko yang efektif, diharapkan angka stunting tidak hanya dapat dihentikan peningkatannya, tetapi juga dapat diturunkan secara bertahap hingga tuntas.
Penanganan stunting di Desa Ngadirejo membutuhkan upaya komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa, petugas kesehatan, kader posyandu, hingga masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai risiko yang dapat menghambat keberhasilan program, seperti kurangnya koordinasi antar-pemangku kepentingan, keterbatasan sumber daya, rendahnya kesadaran masyarakat, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, penerapan manajemen risiko menjadi sangat penting dalam upaya penanganan stunting di Desa Ngadirejo. Melalui manajemen risiko, pemerintah desa dan pemangku kepentingan terkait dapat mengidentifikasi, menganalisis, serta menyusun strategi mitigasi yang tepat untuk mengelola risiko-risiko yang mungkin timbul. Hal ini akan membantu memastikan pelaksanaan program penanganan stunting berjalan efektif dan efisien, serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Dengan adanya manajemen risiko yang komprehensif, Desa Ngadirejo diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam penanganan stunting secara sistematis dan berkelanjutan, sehingga dapat menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Manajemen risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola potensi risiko yang dapat terjadi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan peluang yang ada.

Karanganyar (21/7/2024). Salah satu mahasiswa berrnama Muhammad Diding Setiawan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Administrasi Publik, KKN Tim II Undip telah melaksanakan program kerja keilmuan atau monodisiplin berupa edukasi pentingnya manajemen risiko kepada para perangkat Desa Ngadirejo dan ibu-ibu kader posyandu. Program kerja ini dilaksanakan dengan memberikan edukasi tentang cara menganalisis risiko-risiko yang dihadapi menggunakan matriks RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed). Matriks ini bisa membantu mengidentifikasi peran dan tanggung jawab Kepala Desa, Sekretaris Desa, Perangkat Desa lainnya, serta kader posyandu dalam mengelola risiko terkait stunting. Analisis ini akan memberikan gambaran komprehensif tentang pihak-pihak yang terlibat, tugas, dan akuntabilitas masing-masing, sehingga pengelolaan risiko dapat dilakukan secara terstruktur dan efektif. 

Kepala Desa dan Sekretaris Desa Ngadirejo memberikan pendapat bahwa “memang perlu adanya manajemen risiko untuk menganalisis risiko yang ada di Desa ini, ya contohnya stunting sendiri”. 
 
(poster yang dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip)

Dari pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin yang telah dilakukan menghasilkan poster dan dokumen manajemen risiko menggunakan matrik RACI yaitu resiko edukasi gizi untuk masyarakat, dengan Responsible (R) yaitu Bu Bidan; Accountable (A) yaitu Kepala Desa Ngadirejo; Consulted (C) yaitu Puskesmas, Dinas Kesehatan; Informed (I) yaitu Masyarakat, Tokoh Masyarakat. Poster dan dokumen yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip diserahkan kepada Kepala Desa dan disimpan di arsip Kelurahan.

Dari program kerja tersebut, respon dari para perangkat Desa Ngadirejo dan Kader Posyandu terbilang positif. Para perangkat Desa Ngadirejo dan para ibu-ibu kades posyandu juga memberikan masukan dan saran agar nantinya manajemen risiko ini bisa diterapkan dan membantu dalam menganalisis risiko stunting di Desa Ngadirejo



Penulis: 
Muhammad Diding Setiawan
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik
Fakultas ilmu Sosial dan Politik
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Edukasi Pengoptimalan Pelayanan Kepada Masyarakat Terkait Penekanan Stunting Melalui Pembuatan Standar Oprasional Prosedur Pelayanan Penanganan Stunting

0
 
(Pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin 
yaitu edukasi kepada perangkat Desa Ngadirejo)


Campusnesia.co.id - Universitas Diponegoro (Undip) adalah salah satu institusi Pendidikan tinggi terkemuka di Jawa Tengah. Undip telah menghasilkan banyak lulusan yang berkompeten dan memiliki daya saing dalam dunia kerja maupun terjun langsung untuk mengatasi permasalahan yang ada dialami masyarakat. Sebagaimana universitas lainnya, Undip juga mempersiapkan mahasiswanya agar mampu mengahadapi tantangan di masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Dalam pelaksanaan program KKN, mahasiswa Undip ditugaskan untuk merancang dan mejalankan program kerja baik bersifat monodisiplin maupun multidisiplin. Tujuan dari adanya program ini adalah untuk mencari dan mengembangkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di setiap lokasi penempatan KKN, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) point ketiga tentang desa sehat dan sejahtera.

Melalui pelaksanaan program KKN, mahasiswa Undip diharapkan mampu dan bisa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama perkuliahan untuk berkontribusi di tengah masyarakat. Hal ini tentunya membuat mahasiswa Undip tidak hanya dibekali pengetahuan namun juga keterampilan dalam mengatasi masalah dan juga melatih kemampuan kepemimpinan, kerja sama tim.

Dengan demikian Undip juga berperan dalam menghasilkan lulusan yang unggulk dalam bidang akademis, namun juga menghasilkan lulusan yang siap mengadapi tantangan serta mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang terjadi di masayarakat.

Salah satu lokasi KKN Tim II Undip adalah Desa Ngadirejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Desa Ngadirejo sendiri memiliki permasalahan mengenai penanganan stunting. Dimana berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim II Undip bahwa stunting mnenjadi permasalahan yang sulit teratasi, maka dari itu untuk mengatasi permasalahan stunting mahasiswa KKN Tim II Undip berinisiatif membuat standar operasional prosedur (SOP) yang nantinya bisa menjadi prosedur yang mengatur pelaksanaan program penanganan stunting di Desa Ngadirejo. Untuk mewujudkan program penanganan stunting yang optimal di Desa Ngadirejo pembuatan SOP pelayanan penanganan stunting bisa membantu para aktor yang terlibat agar bisa mengoptimalkan pelayanan agar angka stunting bisa terus ditekan dan bisa membantu masyarakat.

 
(Poster hasil dari program keilmuan atau mono disiplin 
yang dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip)

Karanganyar (Kamis, 18/7/2024). Salah satu mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Administrasi Publik bernama Muhammad Diding Setiawan dari KKN Tim II Undip melaksanakan program monodisiplin atau keilmuan dengan melakukan penyuluhan, edukasi dan diskusi bersama kepada perangkat desa yang bertugas di Kantor Kepala Desa Ngadirejo. Edukasi dan diskusi dilakukan bersama Kepala Desa, Sekretaris Desa, parangkat Desa Ngadirejo lainnya, dan para Kader Posyandu. Dan dengan diadakannya edukasi ini dihasilkan poster dan dokumen SOP pelayanan penanganan stunting, yang selanjutnya diserahkan kepada Sekretaris Desa Ngadirejo

Kepala Desa Ngadirejo yang hadir dalam pelaksanaan kegiatan keilmuan ini juga berpendapat bahwa “Dengan adanya SOP setiap kegiatan pelayanan terkait pencegahan stunting bisa optimal”. 

Di saat pelaksanaan edukasi yang bertepatan dengan kegiatan posyandu Ibu Kader posyandu juga memberikan respon positif, beliau mengatakan bahwa “tentunya setiap kegiatan penanganan stunting perlu diatur dalam suatu prosedur yang telah dibuat dan bisa dijadikan landasan prosedur dalam melakukan kegiatan posyandu penanganan stunting”.
Dengan pelaksanaan program keilmuan atau monodisiplin ini diharapkan memberikan pemahaman kepada seluruh perangkat Desa Ngadirejo tentang SOP pelayanan penanganan stunting yang dapat menjadi dasar prosedur pelaksanaan program pencegahan stunting yang telah dilaksanakan. 

Dari program kerja tersebut, respon dari para perangkat Desa Ngadirejo dan Kader Posyandu terbilang positif. Para perangkat Desa ngadirejo juga memberikan saran dan masukan agar pembuatan SOP ini menjadi lebih optimal. Program keilmuan atau monodisiplin ini diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman terkait prosedur pelayanan penanganan stunting namun juga bisa membantu dalam mengatasi permasalahan stunting di Desa Ngadirejo




Penulis: 
Muhammad Diding Setiawan
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik
Fakultas ilmu Sosial dan Politik
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Hadirkan English Corner Guna Membangun Generasi Desa Pojok yang Siap Bersaing di Era Global

0
 

Campusnesia.co.id - Di era digital saat ini, penguasaan bahasa Inggris telah menjadi kunci utama untuk membuka berbagai peluang di dunia kerja, baik secara lokal maupun internasional. Bahasa Inggris bukan hanya sekadar alat komunikasi, melainkan juga sarana untuk memperluas wawasan, meningkatkan keterampilan, dan membawa potensi diri ke panggung global. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menguasai bahasa ini agar dapat bersaing dalam dunia yang semakin terhubung.

Pada hari Kamis, 25 Juli 2024, salah satu mahasiswa dari tim II KKN UNDIP di Desa Pojok telah melaksanakan sebuah program kerja yang diberi nama "English Corner". Sesuai dengan namanya, kegiatan ini diadakan di pojok ruangan yang dihiasi dengan beragam buku berbahasa Inggris, mulai dari buku anak-anak hingga remaja, dengan jumlah sekitar 50 buku. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan yang lebih penting, meningkatkan kosakata bahasa Inggris di kalangan pemuda Desa Pojok.

Berdasarkan riset yang dilakukan sebelum program ini dilaksanakan, ditemukan bahwa banyak pemuda di Desa Pojok yang belum fasih berbahasa Inggris. Oleh karena itu, program "English Corner" difokuskan pada interpretasi dan penerjemahan kata, dengan harapan bahwa para peserta akan terbiasa dan mulai mengenal lebih banyak kosakata. Seiring waktu, mereka akan mampu merangkai kata-kata tersebut menjadi kalimat yang lebih kompleks secara autodidak.

Program ini dirancang sedemikian rupa sehingga setiap peserta duduk melingkar sambil memegang buku, menerjemahkan, dan menginterpretasikan teks secara bersama-sama. Setiap kata yang tidak mereka pahami akan dicatat kembali di buku yang mereka bawa, sehingga mereka dapat mengulang dan mengingat kata-kata tersebut. Dengan metode ini, para pemuda diharapkan tidak hanya belajar secara pasif, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam proses belajar.


Kegiatan ini dilaksanakan oleh karang taruna RW 06 yang dikenal dengan nama PAPARASI. Dalam jangka panjang, "English Corner" akan dilanjutkan oleh PAPARASI secara berkala, sehingga dampak dari program ini dapat berkelanjutan dan pada akhirnya, pemuda Desa Pojok menjadi lebih fasih dalam berbahasa Inggris. 

Dengan adanya inisiatif seperti "English Corner", Desa Pojok tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di kalangan pemudanya, tetapi juga membuka pintu bagi mereka untuk meraih peluang yang lebih luas di masa depan. Keberhasilan program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melaksanakan kegiatan serupa, sehingga semakin banyak generasi muda yang siap bersaing di kancah internasional.



Editor:
Achmad Munandar

Mempersiapkan Generasi Global: Tim KKN UNDIP Desa Pojok Luncurkan Metode ‘Kuasai Kata, Kuasai Dunia’

0



Campusnesia.co.id - Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Inggris telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dunia modern. Penguasaan bahasa ini, jika diperkenalkan dengan metode yang tepat, akan mempermudah anak-anak dalam menguasai bahasa Inggris. Lebih dari sekadar kemampuan berbicara, mereka akan terbiasa hingga merasa percaya diri untuk berkomunikasi dalam bahasa ini. Anak-anak yang menguasai dua bahasa juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemikiran kognitif, menjadikan mereka lebih kritis dan analitis.

Menjawab kebutuhan ini, pada tanggal 1 Agustus 2024, seorang mahasiswa KKN Tim II UNDIP di Desa Pojok memperkenalkan modul pembelajaran berjudul “Kuasai Kata, Kuasai Dunia” kepada guru-guru SDN 02 Desa Pojok. Modul ini berfokus pada pemahaman kosakata, yang merupakan kunci untuk menyusun kata dan kalimat dengan tepat. Kemampuan ini tidak hanya penting dalam menulis dan berbicara, tetapi juga dalam berkomunikasi secara efektif. Penguasaan kosakata bahasa Inggris juga mendukung pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, yang sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Penguasaan bahasa Inggris juga menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan siswa menghadapi masa depan. Kemampuan ini membuka peluang yang lebih besar bagi mereka untuk berkontribusi di kancah internasional di era globalisasi. Dengan pendekatan yang disampaikan dalam modul ini, diharapkan siswa dapat memahami dan menggunakan bahasa Inggris dengan baik, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang diperlukan untuk sukses di dunia global.

Beberapa kegiatan dalam metode pembelajaran ini meliputi  group discussion dengan pembuatan mind map  (peta pikiran), yang membantu siswa memahami hubungan antara kata-kata dan konsep secara lebih jelas, sekaligus meningkatkan kepercayaan diri dan kerja sama tim. Kemudian, ada permainan charades (tebak kata) yang bertujuan meningkatkan pemahaman kosakata siswa melalui representasi visual, memperkuat ingatan melalui asosiasi, dan melatih kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis gerakan dan ekspresi.


Selain itu, metode  word pairsn  (pemasangan kata) digunakan untuk memperkaya perbendaharaan kata, melatih kecepatan berpikir, meningkatkan kepercayaan diri, dan mendorong kolaborasi antar siswa. Metode ini juga membantu siswa dalam belajar ejaan. Kegiatan terakhir adalah interpretasi lagu , yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa terhadap struktur kalimat dan pengucapan bahasa Inggris dengan cara yang lebih menyenangkan.

Dengan integrasi pengajaran kosakata bahasa Inggris dalam Kurikulum Merdeka, langkah ini menjadi upaya strategis untuk mempersiapkan generasi yang kompeten dan siap bersaing di tingkat internasional. Metode pembelajaran yang diterapkan di Desa Pojok ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam mendukung pengembangan kemampuan berbahasa Inggris siswa sejak dini.



Editor:
Achmad Munandar

Penguatan Produk Hasil Ternak Untuk Meningkatkan Konsumsi Protein Hewani Dalam Mendukung Pencapaian SDGS Goals I

0
 


Campusnesia.co.id - Kolaborasi Bidang Ilmu Nutrisi dan Produksi Ternak Unggas Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang melakukan pendampingan kader ibu PKK di Desa Ngampon Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Jawa Tengah dalam peningkatan pengetahuan produk hasil ternak khususnya unggas untuk meningkatkan konsumsi protein hewani.

Ketua PKK Desa Ngampon Kecamatan Ampel Sulastri mengemukakan produk ternak unggas yang rutin dikonsumsi yaitu telur. Karena telur sebagai produk protein hewani yang relatif terjangkau. Rata-rata setiap hari masyarakat mengkonsumsi telur dibandingkan daging ayam. Kondisi pendapatan masyarakat Desa Ngampon yang fluktuatif dengan mata pencaharian petani tetapi daging ayam dapat dikonsumsi rata-rata 2 minggu sekali.

Materi yang disampaikan Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., mengenai produk hewani meliputi telur dan daging.  Daging dapat diperoleh dari usaha beternak mandiri sebagai contoh pemeliharaan ayam kampung skala rumah tangga. Peluang ayam kampung dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani tidak kalah seperti ayam ras pedaging. Pemeliharaan secara skala rumah tangga dengan jumal 10-20 ekor dapat membantu pendapatan keluarga. Dari aspek nutrisi ransum nutrien yang dibutukan tidak tinggi. Ransum pada ayam kampung dapat diberika secara sederhana, sebagai contoh, bekatul, limbah rumah tangga dan jagung bisa diberikan ke ayam. Selain daging, telur yang dihasilkan ayam kampung betina dapat bermanfaatkan bagi keluarga. Secara mandiri keluarga atau masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan gizinya.


Ditambahkan lagi oleh Rina Muryani, S.Pt., M.Si., bahwa pemeliharaan ayam kampung dalam skala rumah tangga dapat membantu ekonomi keluarga. Pertumbuhan ayam kampung dapat dikontrol secara semi intensif, sehingga dalam 10-12 minggu dapat mencapai bobot badan 800-1.000 g/ekor. Sebagai contoh ibu-ibu setiap rumah memiliki 10 ekor ayam betina jadi telur bisa digunakan sendiri untuk keluarga untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Ketika pada acara desa atau hari raya tidak langka ayam kampung. Bagi yang tidak memiliki lemari es daging dapat direbus untuk mengatasi perubahan fisik daging. Kemudian untuk telur bisa disimpan pada suhu ruang sampai 7 hari. 


Desa Ngampon memiliki potensi lahan pertanian khususnya padi dan jagung. Ketika kondisi hujan para petani menanam padi dan jagung, sehingga by product kedua tanaman dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ayam kampung. Sumber pertanian yang mendukung dan kesadaran masyarakat dapat memotivasi seluruh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Kegiatan yang dilakukan oleh kolaborasi Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan serta Produksi Ternak Unggas Departemen FPP UNDIP dan mahasiswa program studi S1 Peternakan dilaksanakan dalam rangkaian percepatan tujuan  pembangunan nasional berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih ada di masyarakat.

Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP yaitu Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., Rina Muryani, S.Pt., M.Si., serta mahasiswa Program Studi S1 meliputi Rizki Surahman, Adelita Rahmah Kusumaningrum, Rosadevi, Maliqul Hafidz Pradipta dan tim KKN 2 Desa Ngampon Kecamatan Ampel Boyolali.



Editor:
Achmad Munandar

Edukasi K3 dan Pengadaan APD untuk Pekerja Mebel Kayu: Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

0
 


Campusnesia.co.id - Desa Botolambat, 7 Agustus 2024 - Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para pekerja di industri mebel kayu, seorang mahasiswa Reikhan Abiyoga dari Universitas Diponegoro telah melakukan kegiatan edukasi dan pengadaan alat pelindung diri (APD) berupa kacamata pelindung dan sarung tangan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menambah kesadaran akan pentingnya K3 dan memberikan perlindungan yang memadai bagi pekerja selama melakukan aktivitas mereka.

Pada sesi edukasi yang dilaksanakan pada 7 Agustus 2024, Reikhan menyampaikan berbagai materi mengenai pentingnya K3 di sektor mebel kayu. Materi ini mencakup potensi bahaya yang sering dihadapi oleh pekerja, seperti risiko cedera mata akibat serpihan kayu dan paparan debu, serta cedera tangan akibat penggunaan alat dan mesin yang tajam.

Menggunakan presentasi interaktif dan studi kasus nyata, para pekerja diajak untuk mengenali dan memahami bahaya di tempat kerja mereka serta cara-cara untuk menguranginya. “Tujuan kami adalah agar para pekerja tidak hanya menyadari pentingnya K3 tetapi juga dapat menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari mereka,” ujar Reikhan.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan kerja, Reikhan juga mengadakan APD berupa kacamata pelindung dan sarung tangan untuk para pekerja. Kacamata pelindung ini diharapkan dapat melindungi mata pekerja dari serpihan kayu dan debu, sementara sarung tangan memberikan perlindungan tambahan bagi tangan mereka saat bekerja dengan alat dan mesin tajam.

“Kami berharap dengan adanya APD ini, para pekerja dapat bekerja dengan lebih aman dan merasa lebih nyaman, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka,” tambah Reikhan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para pekerja mebel kayu milik Pak Supri Salah satu pekerja, Pak Supri menyampaikan apresiasi nya. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan ini. Edukasi yang diberikan sangat berguna dan APD yang kami terima akan sangat membantu kami bekerja dengan lebih aman,” ujarnya.

Kegiatan edukasi dan pengadaan APD ini merupakan bagian dari komitmen Reikhan dalam mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat. Diharapkan langkah ini dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk lebih peduli terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, khususnya di industri yang berisiko tinggi.

Dengan dilaksanakannya kegiatan edukasi dan pengadaan APD ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya K3 semakin meningkat di kalangan pekerja mebel kayu dan masyarakat luas. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.



Editor:
Achmad Munandar

Panduan Visual: Yuk Kenali, Rambu Bencana Dalam Menghadapi Bencana Alam

0


Campusnesia.co.id - Batang (29/07/2024) - Rambu-rambu bencana merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui sejak dini, terkhususnya oleh anak-anak yang sudah mulai bersekolah. Bencana merupakan peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat baik yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam maupun faktor manusia. Pencerdasan terkait bencana juga harus diedukasikan sejak dini, untuk meminimalisir ketidaktahuan tindakan saat terjadi bencana.

Oleh karena itu kegiatan yang diadakan adalah sosialisasi rambu-rambu bencana. Kegiatan ini merupakan bentuk dari realisasi salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2024 dengan sasaran anak SMP Kelas 9 di SMPN 03 Karangtengah. Mengambil sasaran anak SMP dengan harapan mereka mendapat pengetahuan sedini mungkin dan dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. 
 
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi kepada siswa  yang berisi tentang penjelasan Rambu Bencana, macam-macam rambu bencana, pentingnya rambu bencana sejak dini, mitigasi terjadinya gempa bumi. Para siswa sangat antusias dan senang dengan adanya kegiatan ini, dibuktikan dengan keaktifan para siswa dalam tanya jawab. Dengan adanya kegiatan edukasi rambu-rambu bencana diharapkan mereka dapat menerapkan dan meningkatkan pengetahuannya, sehingga dapat diterapkan di masyarakat Desa Karangtengah untuk kedepannya.
 

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pemberian kuis kepada siswa kelas 9 terkait rambu-rambu bencana. 

 
Kegiatan ini, mahasiswa menyiapkan poster sebagai pegangan siswa dengan menempelkannya pada mading sekolah, setelah itu dilakukan sosialisasi dengan materi rambu-rambu bencana. Dengan pelaksanaan program mitigasi bencana alam, diharapkan siswa kelas 9 SMPN 03 Karangtengah mampu mengimplementasikan ilmu yang telah diberikan apabila terjadi bencana alam. Ilmu tersebut memberikan dampak positif dalam meminimalisir risiko dan kerugian yang disebabkan oleh bencana alam. 



Penulis: 
Sarah Anggraini
Mahasiswa Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan:
Diah Rahayu Wulandari, SKM., M.Kes.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Gerakkan Kader Posyandu Desa Gemantar untuk Perangi TBC Anak

0
 


Campusnesia.co.id - Gemantar (29/07/2024) - Langkah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko penularan TBC pada anak telah dilakukan melalui program "Pencerdasan Faktor Risiko Penularan TBC Anak melalui Pemberdayaan Kader Posyandu" di Desa Gemantar pada Senin, 29 Juli 2024. Program ini dipimpin oleh Larasati Dyandra Andjani, mahasiswa KKN Undip Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, serta melibatkan beberapa tokoh kesehatan dan kader posyandu.

Latar belakang pelaksanaan program ini didorong oleh rendahnya kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC anak dan ketidakmauan sebagian masyarakat yang terduga terinfeksi untuk melakukan pemeriksaan dahak, padahal pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah penularan sejak dini. Bu Tomimah, salah satu kader Posyandu menyampaikan keprihatinannya, "Masyarakat di sini masih kurang peduli. Banyak yang tidak mau memeriksakan dahaknya, padahal itu adalah langkah awal yang sangat penting untuk mendeteksi penyakit lebih awal."

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 kader Posyandu yang sangat antusias mendapatkan pengetahuan baru terkait TBC anak. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Pembina Posyandu Desa Gemantar yang menekankan pentingnya peran kader Posyandu dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan dan pelacakan dini TBC pada anak. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, "Kader Posyandu memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam pencegahan penyakit di masyarakat. Melalui program ini, diharapkan kader-kader kita semakin terampil dan peka terhadap isu kesehatan yang dihadapi masyarakat, terutama terkait TBC."
 

Sambutan dilanjutkan oleh Ketua Posyandu Desa Gemantar, yang menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program ini. Beliau juga menekankan perlunya peningkatan kerja sama antara kader Posyandu dan masyarakat untuk memastikan pelacakan dini TBC anak dapat berjalan efektif. "Kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan, dan kami sebagai kader Posyandu harus menjadi teladan dalam menyebarluaskan informasi dan mendorong warga untuk proaktif dalam menjaga kesehatan." ujarnya.

Program kemudian dilanjutkan dengan dua sesi materi utama. Materi pertama disampaikan oleh Bidan Desa yang membahas mengenai Integrasi Layanan Primer (ILP) Posyandu. Bidan Desa memberikan pemaparan mendalam tentang bagaimana Posyandu dapat menjadi pusat layanan kesehatan yang efektif, salah satunya dalam mendukung pelacakan dan pencegahan TBC pada anak. Ia juga menjelaskan pentingnya pelaporan dan pemantauan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, serta bagaimana peran aktif masyarakat dapat memperkuat upaya ini.

Materi kedua disampaikan oleh Larasati Dyandra Andjani, mahasiswa KKN Undip yang memimpin program ini. Dyandra memaparkan secara rinci mengenai faktor risiko penularan TBC pada anak, tanda dan gejala yang harus diwaspadai, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil oleh masyarakat. Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif kader Posyandu dalam menyebarkan informasi ini kepada masyarakat luas. "Kader Posyandu adalah ujung tombak dalam upaya pencegahan TBC. Dengan pengetahuan yang diberikan hari ini, saya berharap ibu-ibu kader Posyandu dapat semakin efektif dalam menjalankan tugasnya dan membantu mencegah penularan TBC pada anak di desa ini." jelas Dyandra.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Gemantar dapat lebih waspada dan tanggap dalam menghadapi risiko penularan TBC pada anak. Program ini tidak hanya memperkuat peran kader Posyandu, tetapi juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa KKN, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam menangani masalah kesehatan yang mungkin saja terjadi di desa ini.



Penulis:
Larasati Dyandra Andjani
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dosen Pembimbing Lapangan:
Binar Panunggal, S.Gz., M.P.H

Lokasi:
Balai Desa Gemantar
Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri

Editor:
Achmad Munandar