Mahasiswi KKN Kelurahan Kauman Berinovasi dengan Pembuatan Eco Enzyme dari Limbah Organik

0
 


Campusnesia.co.id - Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kabupaten Surakarta (23/07/2024) – Mahasiswi yang tergabung dalam KKN Tim II UNDIP tahun 2024 menggelar kegiatan pembuatan eco enzyme yang melibatkan para remaja setempat dalam rangka mendukung keberlanjutan lingkungan. Eco enzyme merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayur, yang bermanfaat untuk pupuk, pembersih rumah tangga, hingga pengusir hama.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya jumlah limbah organik di Kelurahan Kauman yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pelatihan kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi remaja mengenai cara mengolah limbah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
 

Para peserta yang terdiri dari remaja di Kelurahan Kauman dengan antusias mengikuti setiap tahap pembuatan eco enzyme. Kegiatan diawali dengan pengenalan tentang apa itu eco enzyme, manfaatnya, serta bahan-bahan yang diperlukan, yaitu kulit buah, sayuran, gula, dan air. Setelah itu, mereka diajarkan cara mencampur bahan-bahan tersebut dan memasukkannya ke dalam wadah yang akan difermentasi selama tiga bulan.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi para remaja, tetapi juga menginspirasi mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Melalui pemanfaatan limbah organik, mereka diajak untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Memperkenalkan Shopee Affiliate untuk Mendorong Semangat Kewirausahaan di Kalangan Pelajar

0



Campusnesia.co.id - Sragen (29/07/2024) - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, generasi muda semakin dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang yang bisa mereka manfaatkan. Namun, di sisi lain, kemajuan teknologi juga membuka pintu bagi pengaruh negatif seperti judi online dan penyalahgunaan narkoba, yang semakin meresahkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membekali pelajar dengan keterampilan kewirausahaan yang relevan agar mereka dapat memanfaatkan waktu dan potensi mereka untuk kegiatan yang positif. 

Hadirnya Shopee Affiliate merupakan sebuah program yang memungkinkan individu untuk mempromosikan produk dari Shopee melalui tautan afiliasi mereka. Ketika seseorang melakukan pembelian melalui tautan tersebut, pemilik tautan akan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang terjadi. Program ini tidak memerlukan modal besar dan dapat dijalankan dengan fleksibel, sehingga cocok untuk pelajar yang ingin memulai usaha tanpa mengganggu waktu sekolah mereka. Melalui Shopee Affiliate, pelajar dapat belajar tentang pemasaran digital dan mendapatkan pengalaman langsung dalam dunia bisnis online, sekaligus mengembangkan jiwa kewirausahaan sejak dini.

Melihat adanya permasalahan dan potensi tersebut, Mahasiswi TIM II KKN UNDIP dari Jurusan Manajemen, Cindy Meilani Margaretha, memberikan edukasi dan pendampingan untuk pelajar yang berminat menjadi seorang affiliator di Shopee kepada pelajar SMK Pelita Bangsa yang dihadiri oleh siswa siswi kelas XII yang berlokasi di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang.


Kegiatan edukasi dan pendampingan ini berlangsung pada hari Senin, 29 Juli 2024 di SMK Pelita Bangsa, Kelurahan Ngandul, Kecamatan Sumberlawang. Acara dimulai dengan memberikan penjelasan mengenai Shopee Affiliate Program secara umum, termasuk persyaratan dan ketentuan untuk bergabung, keuntungan yang bisa diperoleh sebagai Shopee Affiliate, serta panduan pendaftaran yang terdiri dari langkah-langkah untuk mendaftarkan diri ikut Shopee Affiliate Program. 

Pada akhir sesi, para pelajar juga mendapatkan tips dan trik tentang bagaimana membuat konten yang kreatif dan relevan agar konten tersebut bisa tepat sasaran sehingga mendapat penghasilan tambahan dari shopee affiliate. Setelah sesi pemaparan, pelajar diberi kesempatan untuk bertanya seputar Affiliate Program dan diajak untuk mengikuti pendampingan dalam membuat akun Shopee Affiliate bagi yang berminat menjadi affiliator.

Selama kegiatan berlangsung, para siswa juga dibagikan brosur tentang Shopee Affiliate Program yang bertujuan agar informasi yang diberikan dapat terus diingat serta mendorong lebih banyak pelajar untuk mendaftarkan diri di Shopee Affiliate.

Melalui Program KKN ini, diharapkan para pelajar dapat memanfaatkan waktu luang mereka untuk kegiatan positif, seperti berwirausaha melalui Shopee Affiliate. Program ini tidak memerlukan modal dan mudah dilakukan, sehingga dapat menjadi alternatif yang produktif untuk menghindari kenakalan remaja. Jika ditekuni dengan baik, Shopee Affiliate juga berpotensi menambah penghasilan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.



Editor:
Achmad Munandar

Ciptakan Remaja Inovatif, Mahasiswa KKN Undip Berikan Pelatihan Produksi Poster Digital sebagai Media Edukasi Kesehatan di Kelurahan Kauman Surakarta

0
 


Campusnesia.co.id - Kauman (23/7/2024), Sebagai langkah strategis untuk menciptakan remaja inovatif dan cerdas teredukasi kesehatan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Semarang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan program “Pelatihan Produksi Poster Digital sebagai Media Edukasi Kesehatan”. Program tersebut dilaksanakan pada Selasa malam, 23 Juli 2024 dari pukul 19.00 – 20.30 WIB di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta dengan sasaran remaja yang tergabung dalam forum anak Kelurahan Kauman. 

Remaja adalah target utama yang dipersiapkan untuk regenerasi kader kesehatan di masa depan. Sebagai generasi yang identik dengan penguasaan internet, remaja dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi salah satunya membuat poster digital melalui aplikasi editing. Poster digital merupakan media edukasi kesehatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat karena memiliki desain menarik yang mengkombinasikan unsur visual. Remaja yang membuat poster digital harus memahami esensi poster digital sebagai media edukasi kesehatan serta tutorial pembuatannya.
 

Dalam program pelatihan tersebut, remaja dibekali pengetahuan terkait poster digital yang baik dan sesuai dengan prinsip promosi kesehatan, cara membuat poster digital yang menarik, serta cara menentukan isi pesan kesehatan yang efektif. Selama pelatihan berlangsung, remaja diberikan leaflet yang berisi panduan pembuatan poster digital melalui aplikasi Canva yang dapat digunakan sebagai pedoman. 

Kegiatan pelatihan juga menyediakan contoh perbandingan poster digital yang sesuai dan kurang sesuai serta gambaran poster digital berisi pesan kesehatan yamg dibuat menggunakan aplikasi Canva. Selama pelatihan berlangsung, remaja yang tergabung dalam Forum Anak Kelurahan Kauman antusias mengikuti pelatihan dan menunjukkan ketertarikannya untuk belajar membuat poster digital. 

Dengan dilaksanakannya pelatihan ini diharapkan keterampilan remaja dapat meningkat untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi. Remaja di Kelurahan Kauman juga diharapkan dapat menginisiasi pembuatan poster digital yang berisi pesan kesehatan untuk disebarkan di masyarakat maupun dipublikasikan melalui akun media sosial untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan. 




Editor:
Achmad Munandar

Optimalkan 1000 HPK untuk Mencegah Stunting, Mahasiswa KKN Undip Melakukan Pendampingan Berkala bagi Ibu Hamil di Kelurahan Kauman Surakarta

0



Campusnesia.co.idKauman (28/7/2024), Dalam upaya mencegah stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Semarang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat melaksanakan program pendampingan ibu hamil di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Pendampingan berkala bagi ibu hamil dilakukan secara door to door atau dari rumah ke rumah dengan memberikan edukasi untuk menciptakan kehamilan sehat dalam mengoptimalkan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Stunting merupakan masalah kesehatan prioritas yang harus ditangani dan diselesaikan oleh pemerintah Kota Surakarta. Salah satu upaya yang dapat mendukung target pemerintah untuk mencegah dan menurunkan stunting adalah mengoptimalkan 1000 HPK. Sasaran yang memegang peranan penting untuk mencegah stunting salah satunya adalah ibu hamil. Kualitas kesehatan ibu hamil sangat menentukan kualitas kesehatan anak di masa depan

Dalam kegiatan pendampingan, ibu hamil diberikan penjelasan secara lengkap dan komprehensif terkait kehamilan yang sehat. Selain kehamilan sehat, ibu hamil terlebih dahulu dijelaskan terkait stunting baik dari definisi, penyebab stunting, dampak yang ditimbulkan jika anak stunting, dan upaya yang dapat dimaksimalkan selama kehamilan untuk mencegah stunting. Ibu hamil juga memperoleh arahan untuk melakukan upaya yang dapat meningkatkan kesehatan kehamilannya seperti memenuhi gizi selama kehamilan, rutin melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal 6 kali, serta mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). 
 

Selama melakukan diskusi, ibu hamil turut aktif bertanya terkait cara menjaga kesehatan selama kehamilan serta hambatan-hambatan yang ditemui selama kehamilan. Mahasiswa juga menanyakan riwayat frekuensi ANC, keteraturan konsumsi TTD, dan recall makanan dan minuman yang dikonsumsi selama kehamilan untuk kemudian diberikan solusi dan rekomendasi yang tepat. Saat pendampingam, beberapa ibu hamil mengaku belum teratur untuk mengonsumsi air putih 8 - 12 gelas per hari tetapi telah mengonsumsi 1 TTD setiap hari selama kehamilan sesuai dengan anjuran bidan dan dokter. 

Kegiatan pendampingan ibu hamil juga dijadikan sebagai salah satu wadah untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil agar mengoptimalkan posyandu sebagai layanan promotif dan preventif. Mahasiswa yang melakukan pendampingan ibu hamil dari rumah ke rumah atau door to door sekaligus bertugas untuk mengingatkan ibu hamil agar rutin untuk mengunjungi posyandu sebulan sekali. Melalui posyandu, ibu hamil memperoleh layanan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) untuk skrining KEK, pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, serta edukasi terkait gizi kehamilan. Dengan dilaksanakannya program pendampingan ibu hamil, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kesadaran untuk menciptakan kehamilan sehat agar mencegah stunting.




Editor:
Achmad Munandar

Keluarga Sehat, Desa Kuat: Inisiatif Mahasiswa KKN UNDIP Menghadapi Diabetes untuk Penderita dan Keluarganya di Desa Klewor

0
  
Dokumentasi Pemaparan Materi terkait Cara Penanggulangan Diabetes Melitus 
kepada Ibu-Ibu PROLANIS pada Sabtu (27/7) 
di Puskesmas Kemusu (Sumber: Dok. Pribadi)


Campusnesia.co.id - Boyolali (27/7) - Jessyca Kwon Soon Young, mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Program bertajuk "Pemberdayaan Masyarakat terkait Pencegahan dan Penanggulangan Diabetes Melitus" ini bertujuan untuk membantu penderita diabetes dan keluarganya dalam mengelola penyakit tersebut.

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Klewor pada tanggal 27 Juli 2024, pukul 08.00 WIB. Dalam program ini, Jessyca memberikan edukasi dan pelatihan kepada penderita diabetes yang tergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) yang diinisiasi oleh Puskesmas Kemusu. Program ini dilatarbelakangi oleh salah satu fokus utama Puskesmas Kemusu di Desa Klewor, yaitu penanganan penyakit tidak menular, khususnya diabetes. Program PROLANIS yang diadakan oleh Puskesmas Kemusu telah memberikan dukungan obat-obatan kepada para penderita diabetes. Namun,  saat ini tidak memiliki pengawas minum obat diabetes bagi orang tua yang menderita penyakit tersebut. Hal tersebut menjadi salah satu masalah yang harus segera diatasi.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan penderita diabetes dan keluarganya dengan memberikan edukasi tentang pencegahan dan penanggulangan diabetes. Dengan adanya pengawasan dan pemahaman yang lebih baik, diharapkan kualitas hidup penderita diabetes di Desa Klewor dapat meningkat. Peserta kegiatan ini adalah anggota PROLANIS dan keluarga mereka. Partisipasi keluarga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan diabetes di rumah.

Dokumentasi Pemberian Brosur dan Kalender Minum Obat Diabetes Melitus 
kepada Ibu-Ibu PROLANIS pada Sabtu (27/7) 
di Puskesmas Kemusu (Sumber: Dok. Pribadi)

Acara dimulai dengan pembukaan oleh perwakilan Puskesmas Kemusu yang menjelaskan pentingnya kegiatan ini. Kemudian, acara diambil alih oleh Jessyca selaku pemateri dan memaparkan materi mengenai penyebab diabetes melitus, bagaimana pola makan yang sehat dengan ISI PIRINGKU dari Kementerian Kesehatan RI, pentingnya aktivitas fisik, kepatuhan terhadap pengobatan, dan peran dukungan keluarga dalam pengelolaan penyakit diabetes melitus. 

Ibu Kiss selaku salah satu peserta pemberdayaan diabetes melitus memberikan kesan yang positif pada acara ini.

“Penyuluhan dari mahasiswi KKN Undip tentang diabetes melitus sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena sekarang ini banyak yg terkena diabetes, dengan penyuluhan tersebut masyarakat khususnya masyarakat desa klewor mengetahui bahaya penyakit tersebut dan mengetahui cara pencegahan dan tahu bagaimana pola hidup sehat. Semoga lebih giat lagi dalam memberi pengertian kepada masyarakat dalam pencegahan dan penanganan penyakit diabetes melitus.” Ucap Ibu Kiss.

Pada akhir materi, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya seputar diabetes, sehingga sesi ini menjadi interaktif dan bermanfaat. Selain itu, Jessyca juga memberikan pesan kepada keluarga dan penderita diabetes itu sendiri untuk saling mengingatkan meminum obat. Acara ini pun ditutup dengan pemberian brosur yang berisi cara pengelolaan diabetes melitus dan kalender minum obat. Kalender itu nantinya dapat dilingkari atau dicoret apabila penderita diabetes telah meminum obat pada hari tersebut.

Melalui kegiatan ini, Jessyca berupaya untuk mengisi kekosongan tersebut dengan memberikan edukasi dan pelatihan kepada penderita diabetes PROLANIS dan keluarganya. Diharapkan, dengan adanya pengawasan yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya minum obat secara teratur, kualitas hidup penderita diabetes di Desa Klewor dapat meningkat. Kegiatan ini menunjukkan komitmen dan peran aktif mahasiswa dalam mendukung kesehatan masyarakat dan memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan lokal.




Penulis: 
Jessyca Kwon Soon Young 
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Generasi Muda Desa Klewor Berdaya: Pelatihan Kesehatan Reproduksi oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0

Dokumentasi Pemberian Booklet Kesehatan Reproduksi 
bersama Perwakilan Karang Taruna Desa Klewor pada Minggu (28/7) 
di Balai Desa Klewor (Sumber: Dok. Pribadi)


Campusnesia.co.id - Boyolali (28/7) - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh Jessyca Kwon Soon Young, mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, telah sukses dilaksanakan di Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Program ini bertajuk "Pendidikan dan Pelatihan Peer-Educator Kesehatan Reproduksi terhadap Karang Taruna Desa Klewor" yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja tentang kesehatan reproduksi.

Kegiatan ini diadakan di Balai Desa Klewor pada tanggal 28 Juli 2024, pukul 11.00 WIB. Program ini melibatkan para remaja dari Karang Taruna Desa Klewor yang merupakan bagian penting dari regenerasi desa tersebut. Peserta kegiatan ini adalah anggota Karang Taruna Desa Klewor sebanyak 11 orang dari 4 karang taruna RT. Dengan partisipasi yang beragam ini, diharapkan informasi yang diberikan dapat menyebar secara lebih luas dan efektif.Dalam pelaksanaan kegiatan, Jessyca memberikan edukasi yang mendalam mengenai berbagai isu penting kesehatan reproduksi seperti definisi kesehatan reproduksi, pubertas, pentingnya kesehatan reproduksi pada remaja, risiko penyakit menular seksual (PMS), pengenalan HIV AIDS dan cara pencegahannya, kekerasan seksual, dan tantangan serta strategi yang ada dalam pendidikan kesehatan reproduksi. 

Program ini dilatarbelakangi karena adanya peningkatan risiko kehamilan tidak diinginkan (KTD), penyakit menular seksual (PMS), kematian ibu dan bayi, serta kekerasan seksual, sehingga edukasi mengenai kesehatan reproduksi menjadi kebutuhan mendesak. Karang Taruna Desa Klewor, dengan sistem regenerasi yang mereka miliki, merupakan potensi besar dalam menyebarkan pengetahuan ini kepada seluruh lapisan masyarakat desa. Melatih anggota Karang Taruna sebagai peer-educator (tutor sebaya) kesehatan reproduksi merupakan tujuan dari terlaksananya program ini. Diharapkan, mereka dapat menjadi agent of change yang mampu memberikan edukasi kepada remaja lain di desa mereka, sehingga dapat mengurangi risiko yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.

Dokumentasi Pemaparan Materi terkait Peran Pemuda 
dalam Promosi Kesehatan Reproduksi Remaja 
kepada Karang Taruna Desa Klewor pada Minggu (28/7) 
di Balai Desa Klewor (Sumber: Dok. Pribadi)

Acara dimulai dengan pembukaan oleh kepala desa, diikuti oleh sesi edukasi yang interaktif dipimpin oleh Jessyca. Materi yang disampaikan meliputi pentingnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi, cara mencegah KTD dan PMS, serta langkah-langkah untuk menghindari kekerasan seksual. Peserta juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi, menjadikan sesi tersebut lebih dinamis dan bermanfaat.

Mba Vani selaku salah satu peserta pendidikan dan pelatihan peer-educator kesehatan reproduksi memiliki kesan yang positif dalam acara ini.

“Perasaan saya setelah mengikuti pelatihan kesehatan reproduksi, yang pastinya mendapatkan ilmu lebih, memahami tentang kesehatan reproduksi, dan paham penyakit-penyakit yang berkaitan dengan reproduksi, serta pencegahan penyakit-penyakitnya” Ucap Mba Vani.

Acara ini tidak hanya berisi pemaparan materi saja, melainkan terdapat praktik. Sebelum praktik dilakukan, terdapat pembagian booklet sebagai acuan dari praktik yang akan dilakukan. Praktik tersebut meliputi kegiatan Forum Group Discussion (FGD) antar karang taruna terkait cara promosi kesehatan reproduksi melalui tulisan. Dari kegiatan FGD tersebut, didapatkan hasil berupa konten video, powerpoint edukasi, dan artikel. 

Dengan edukasi yang telah Jessyca berikan, diharapkan anggota Karang Taruna dapat menyebarkan informasi tersebut kepada remaja lain di Desa Klewor, menciptakan lingkungan yang lebih sadar dan peduli terhadap kesehatan reproduksi. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga memperkuat hubungan antar anggota Karang Taruna dan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kesehatan reproduksi.




Penulis: 
Jessyca Kwon Soon Young 
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Menuju Masa Depan Bebas Stunting! Pelatihan Gyoza Lele dan Visualisasi Data Menjadi Kunci Pencegahan Stunting Pada Anak

0
Gambar 1. Dokumentasi TIM II KKN UNDIP 2024 
bersama Ibu-Ibu Hamil dan Ibu Balita Setelah Penyuluhan 
mengenai Stunting dan Pelatihan PMT Gyoza Lele, Minggu (04/08/2024)
(foto: dokumentasi pribadi)


Campusnesia.co.id - Pekalongan, Minggu (04/08/24) – Permasalahan stunting pada anak di Desa Kadipaten merupakan suatu hal yang menjadi fokus utama pemerintah desa dalam mengatasi stunting. Maka dari itu, TIM II KKN Universitas Diponegoro merancang suatu solusi dalam bentuk program kerja multidisiplin yang didasarkan pada visualisasi data anak kurang gizi dan pelatihan pembuatan gyoza lele untuk peningkatan gizi anak sebagai langkah pencegahan stunting di Desa Kadipaten.

Program ini dicetuskan berlandaskan hasil survei langsung ke seluruh posyandu serta melibatkan Perangkat Desa Kadipaten. Berdasarkan survei tersebut, angka anak kurang gizi di Desa Kadipaten tergolong cukup tinggi sehingga hal tersebut menjadi landasan TIM KKN Universitas Diponegoro mencetuskan program kerja ini. Program ini juga disampaikan dan disetujui oleh seluruh perangkat desa dan pihak kesehatan desa setempat. Disetujuinya program kerja ini merupakan langkah awal TIM II KKN Universitas Diponegoro 2024 untuk melaksanakan program kerja tersebut.

Salah satu langkah awal yang dilakukan TIM KKN adalah dengan menggunakan teknologi visualisasi data. Data anak kurang gizi yang dikumpulkan dari berbagai sumber fasilitas kesehatan diolah dan disajikan dalam format grafik yang mudah dipahami masyarakat umum, yaitu data pie dan peta persebaran anak kurang gizi  untuk menunjukkan prevalensi anak kurang gizi di berbagai lokasi. Dengan cara ini, masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah desa dapat melihat dengan jelas lokasi mana saja yang memerlukan respons dan intervensi paling cepat.

Kepala Desa Kadipaten, Bapak Faiz Makmun, mengatakan, “Visualisasi data membantu kami untuk lebih memahami sebaran masalah stunting di desa ini. Dengan informasi yang jelas dan mudah dipahami, kami dapat merencanakan intervensi yang lebih efektif.”

Guna meningkatkan pemahaman ibu hamil serta kader posyandu terkait stunting dan meningkatkan asupan anak kurang gizi, TIM II KKN Universitas Diponegoro mengadakan penyuluhan terkait stunting dan pelatihan pembuatan gyoza lele di Desa Kadipaten. Pada penyuluhan tersebut, Tim II KKN Undip memberikan materi terkait pengenalan, tanda gejala, dampak, penanganan, serta pencegahan stunting baik untuk ibu hamil dan orang tua yang memiliki anak balita. 

Pemberian edukasi kepada orang tua mengenai stunting dinilai sangat penting untuk mencegah dan mengurangi prevalensi stunting di Desa Kadipaten. Stunting tidak hanya berpengaruh pada tinggi badan anak, tetapi juga dapat menghambat kemampuan belajar dan perkembangan intelektual mereka. Dengan pemahaman yang baik, orang tua dapat lebih proaktif dalam memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup dan lingkungan tumbuh kembang yang mendukung.
 
Gambar 2. Produk Inovasi Gyoza Lele 
(foto: dokumentasi pribadi)

Selain pengadaann visualisasi data dan pemberian materi tentang stunting, Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro juga memberikan inovasi menu untuk menunjang gizi anak dan ibu hamil, yaitu gyoza lele. Pembuatan PMT gyoza lele, terinspirasi dari makanan jepang yang umumnya diisi dengan daging dan sayuran, tetapi kali ini mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro menginovasikannya dengan menggunakan ikan lele. Adapun komposisi lengkap dari gyoza ikan lele adalah ikan lele, wortel, daun bawang, bawang putih, kaldu jamur, tepung tapioka, kulit pangsit (bentuk lingkaran), putih telur, saus tiram, dan garam. 

Proses pemasakan gyoza lele tergolong cukup mudah dan cepat karena perlu mengukus selama 10 menit dan memanggang selama 4 menit. Perlu diperhatikan bahwa pembuatan gyoza lele memerlukan daging ikan lele yang halus dan sudah dipisahkan dari durinya sehingga perlu ketelatenan dan ketelitian dalam pemisahannya. 

Kandungan gizi yang terdapat dalam gyoza lele yaitu setiap 100 gram lele mengandung energi 164,2 kkal (7% AKG), protein sebesar 10,8 gram, lemak sebesar 5,1 gram, karbohidrat 21,7 gram, dan zat besi 4,4 gram. 

“Gyoza lele ini sangat inovatif untuk pencegahan stunting di Desa Kadipaten, untuk kedepannya menu ini juga dapat menjadi tambahan referensi menu PMT bagi para kader maupun puskesmas wiradesa dalam program pemberian PMT rutin untuk ibu hamil maupun balita”, tutur Ibu Eva selaku Kader Posyandu Desa Kadipaten.

Program kerja ini diharapkan mampu memberikan kontribusi secara signifikan bagi masyarakat Desa Kadipaten, terutama untuk pemenuhan gizi pada balita dan ibu hamil. Selain itu, program ini diharapkan tidak hanya berjalan dengan lancar tetapi juga dapat berfungsi secara berkelanjutan sebagai kreasi baru dalam pemberian makanan tambahan (PMT) sehingga mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi sasaran yang membutuhkan dan meningkatkan kualitas gizi mereka secara berkelanjutan. 




Penulis: 
Tim II KKN Undip 2023/2024 

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Ni Kadek Dita Cahyani, S.Si, M.Si, Ph.D. 

Lokasi: 
Desa Kadipaten
Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.

Editor:
Achmad Munandar

Urus NIB Anti Ribet, Mahasiswa KKN Undip Mengedukasi Cara Mengurusnya

0
  


Campusnesia.co.id - Dalam upaya mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Bendo, Kecamatan Sukadono, Kabupaten Sragen, Monika Triani Raja Guk Guk, mahasiswa KKN Undip Tim II 2024 dari program studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, mengadakan pelatihan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) pada tanggal 31 Agustus 2024. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat dalam mendapatkan legalitas usaha yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka. 

Pelatihan yang berlangsung di Balai Desa Bendo ini dihadiri oleh warga desa yang memiliki ketertarikan untuk memulai dan mengembangkan usaha. Dengan bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan, Riza Susanti, S.T., M.T, Monika menjelaskan detail pentingnya NIB sebagai identitas resmi usaha yang diakui oleh pemerintah, serta langkah-langkah praktis dalam proses pengurusannya.

Monika menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan program monodisplin yang berfokus pada pengabdian masyarakat dan peningkatan kesejahteraan ekonomi warga desa. “Saya berharap dengan adanya pelatihan ini, para pelaku usaha di Desa Bendo dapat lebih mudah mengakses berbagai fasilitas dan dukungan dari pemerintah, serta memiliki kepastian hukum dalam menjalankan usahanya," ujar Monika.

Pelatihan ini diadakan karena banyak masyarakat Desa Bendo merasa proses pembuatan NIB cukup rumit dan membingungkan. Selama pelatihan, para peserta diajarkan mulai dari pentingnya memiliki NIB, manfaat yang didapatkan, menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, pengisian formulir secara online, mengunggah dokumen yang diperlukan, hingga mendapatkan NIB. Selain itu, mereka juga diberikan tips dan saran dalam mengelola usaha secara lebih profesional dan efisien.


Salah satu peserta pelatihan, Muljawandi, memberikan testimoni yang positif mengenai acara tersebut. "Adik-adik KKN menjelaskan dengan cara yang sederhana dan mudah ditangkap. Sekarang saya lebih mengerti cara mengurus NIB,” ujar Sekretaris Gabungan Kelompok Tani Desa Bendo tersebut. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Monika dan tim atas program edukasi yang sangat bermanfaat ini.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak pelaku UMKM di Desa Bendo yang dapat mengakses legalitas usaha dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk mengembangkan usahanya ke arah yang lebih baik. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis kepada peserta, tetapi juga membangun semangat kewirausahaan di Desa Bendo. Monika berharap bahwa melalui pelatihan ini, masyarakat dapat melihat peluang besar dalam legalitas usaha dan memanfaatkannya untuk kemajuan ekonomi desa.




Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Intelektualitas Hukum, Warga Desa Bendo Ramai Ikuti Pelatihan Pembuatan Kontrak Sederhana

0
 


Campusnesia.co.id - Dewasa ini, kontrak bukanlah suatu hal yang baru di masyarakat. Hampir semua orang tahu apa itu kontrak berikut dengan fungsinya. Namun, lain halnya ketika yang dibicarakan adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan kontrak tersebut, dan bagaimana membuat kontrak yang baik dan benar. 

Melihat kurangnya kesadaran tersebut pada warga Desa Bendo, Mahasiswa Fakultas Hukum KKN UNDIP Tim II Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen, Monika Triani Raja Guk Guk di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Riza Susanti, S.T., M.T., mengadakan Pelatihan Penulisan Kontrak Sederhana sebagai langkah edukasi serta mencegah adanya tindak penipuan dengan modus perjanjian di kemudian hari. 

Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Senin, 29 Juli 2024 di Aula Balai Desa Bendo dan dihadiri sekitar 20 orang warga dari berbagai dusun. Kegiatan dimulai dengan pemaparan mengenai pengertian kontrak, manfaat dan pentingnya kontrak dalam kehidupan sehari, hingga bagaimana cara menulis kontrak yang baik dan benar sesuai struktur yang sudah banyak digunakan dalam praktik hukum. Selanjutnya, kegiatan diisi dengan sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh warga yang hadir, sebelum akhirnya ditutup dengan ucapan terima kasih dan sesi foto bersama. 


Dalam penyampaiannya, saudara Monika selaku pemateri menggunakan teknik bertanya untuk menjelaskan. Pemateri akan melontarkan berbagai pertanyaan yang kemudian dijawab oleh peserta yang hadir. Jika ada peserta yang kesulitan menjawab, maka pemateri akan membantu peserta untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sebagai tambahan, saudara Monika juga menggunakan alat bantu lainnya seperti modul yang memudahkan dalam memberikan edukasi, serta nantinya berguna untuk jangka panjang. 

Di sisi lain, warga Desa Bendo sebagai peserta yang hadir dalam kegiatan ini memberikan respon yang sangat positif. “Pelatihannya sangat membantu warga yang ingin membuat kontrak”, ucapan penutup dari Ibu Fatmi dari Kebayanan Nginggil, Desa Bendo, mewakili peserta yang hadir (29/7/24)

“Harapan saya, agar pengetahuan yang saya berikan ini kelak akan berguna bagi masyarakat Desa Bendo. Menjauhkan kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan”, demikian ucapan penutup dari saudara Monika, sekaligus mengakhiri kegiatan pada hari itu.




Editor:
Achmad Munandar

KKN UNDIP: Membuka Gerbang Investasi Reksadana untuk Generasi Muda

0
  


Campusnesia.co.id - Dukuh Jetis, Desa Pojok - 25 Juli 2024. Di Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang keuangan. Perkembangan internet dan teknologi digital telah meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi dan layanan keuangan termasuk di Desa Pojok. Saat ini, banyak perusahaan sekuritas dan agen penjual efek reksa dana yang menawarkan platform online untuk pembelian dan penjualan reksa dana. Platform online ini memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi reksa dana dengan mudah, praktis, dan efisien. Hal ini membuka peluang baru bagi masyarakat untuk berinvestasi, termasuk dalam reksa dana.

Pada (25/07/2024), Mahasiswa KKN Reguler Tim II Tahun 2024 yang berada di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo melaksanakan program monodisiplin yang berjudul “REKSADANA : INVESTASI CERDAS UNTUK MASA DEPAN” Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis ini difokuskan kepada kelompok pemuda karang taruna “Paparasi” yang ada di Desa Pojok.

Pelaksanaan program ini diawali dengan pengenalan mengenai investasi di reksadana dan manfaat berinvestasi di reksadana. Setelah itu dilanjutkan dengan tata cara membuat akun investasi di aplikasi Ajaib. Proses mendaftarnya yang pertama unduh aplikasi Ajaib lalu isi data diri dengan lengkap dan verifikasi nomor telepon dengan memasukkan kode OTP yang dikirimkan melalui email. 

Setelah pemaparan cara verifikasi akun, kegiatan selanjutnya pemaparan cara melakukan top up saldo melalui berbagai metode pembayaran yang tersedia. Yang terakhir pemaparan mengenai cara pembelian reksadana yang benar dengan menggunakan fitur pencarian di aplikasi Ajaib dan pemaparan cara penjualan reksadana yang benar dengan mencari reksadana yang ingin di jual. Selama kegiatan pemaparan pemuda karang taruna Paparasi sangat antusias selama sesi tanya jawab. 

Foto Bersama dengan Pemuda Karang Taruna Paparasi

Reksadana merupakan alternatif investasi yang mudah diakses, aman, dan menguntungkan bagi investor dengan berbagai profil risiko dan tujuan investasi. Sosialisasi “REKSADANA : INVESTASI CERDAS UNTUK MASA DEPAN” diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan dari kelompok pemuda karang taruna Paparasi Desa Pojok dan dapat menambah wawasan mengenai ilmu pengelolaan keuangan di lingkungan sekitar.



Editor:
Achmad Munandar