Mahasiswa Unissula Juara Robotik Dunia Dimagangkan Kemenristekdikti Ke Belanda

Gambar: 15 Mahasiswa Unissula yang mengikuti student mobility programme
mendapatkan pembekalan dari katua Pusat Pengembangan Bahasa Unissula
Kurniawan Yudi Nugroho

Unissula kembali mengirimkan 15 mahasiswa untuk mengikuti program student mobility programme ke Korea, Belanda, dan Brunei Darussalam, dan Malaysia yang diberangkatkan pada (6/1/2017). Mereka dilepas pada (6/1/2016). Mereka adalah Ernanda Kusuma Dewi, Erlinda Ramadhani Permata (mahasiswa Fakultas Ekonomi) tujuan ke Dong Seo University Korea,

Faizal Aminuddin Aziz, La Ode M Idris, Ahmad Zuhri (Fakultas Teknologi Industri) ke Research Design Manufacture (RDM) Rotterdam. Mariyatul Qibtiyah, HN Nurul Huda Putu Ekapraja, Ratna Eka Raharto (Mahasiswa Fakultas Ekonomi) ke Rotterdam University. Heni Rizki Yanti ke Universiti Brunei Darussalam. Rifqi Maulida, Dewi Anisa Rachmah, Santi Putriani (Fakultas Ekonomi), ke Universiti Kebangsaan Malaysia. Dina Nurwidhi, Yuli Indah Sari, Zikrina Sekar Winastri (Fakultas Ekonomi) ke Universiti Sains Islam Malaysia.

Ketua UPT Kerjasama Unissula Muna Yastuti Madrah MA menuturkan para mahasiswa telah terseleksi di fakultas masing-masing dengan kriteria IPK, kemampuan Bahasa Inggris, Budai, dan leadership skill. “Mereka akan mengikuti perkuliahan di universitas tujuan selama 1 semester. Tidak hanya kuliah, 3 di antaranya magang di Research Design Manufacture Rotterdam.” katanya.

Menurut Muna, sebelum berangkat mahasiswa dibekali dengan materi pre departure orientation, berupa akademik, penguatan Budaya Akademik Islami (Budai), Cross cultural understanding (CCU), komunikasi dan korespondensi, fotografi serta dasar-dasar jurnalistik dari dosen-dosen yang reputable. “Ada juga materi dari para alumni tentang city and campus orientation, dan materi spreading Islamic values peacefully.” Imbuhnya.

Menurutnya, mahasiswa peserta student mobility ini mendapatkan finance support dari banyak pihak. “Ada yang mendapatkan beasiswa dari Erasmus, beasiswa mahasiswa berprestasi dari Dikti, dan beasiswa parsial dari fakultas masing-masing.” Ungkap Muna.

Juara Robotik

Khusus Faizal, Idris, dan Zuhri mendapatkan kesempatan magang di Research Design Manufacture Centre of Expertise (RDM CoE) di Rotterdam.

Mereka mendapatkan hadiah dari Dikti atas prestasi mereka mnejadi juara umum kompetisi robotic bulan April 2016 di Trinity College Amerika Serikat. Menurut La Ode Idris, RDM adalah sebuah institusi pendidikan, pusat penelitian dan perusahaan yang bekerjasama meningkatkan teknologi dan inovasi di Rotterdam.

“Di sana kami akan mengerjakan beberapa project seperti Lora network, aquadrone, dan konsep house village.”kata La Ode Idris. “Projectnya belum pernah kami coba sebelumnya, jadi ada tantangan tersendiri. Alhamdulillah, kami akan mendapatkan banyak ilmu baru bisa belajar sampai sana.” Pungkas Idris.

sumber: http://unissula.ac.id/mahasiswa-unissula-juara-robotik-dunia-dimagangkan-kemenristekdikti-ke-belanda/

Mengapa Mahasiswa Selalu Salah?

Foto Aksi Mahasiswa 1998


Mengapa Mahasiswa Selalu Salah?
oleh: Faldo Maldini 

Tiba tiba chat di whatsApp group mulai dipenuhi dengan broadcast yang isinya kurang lebih sama semua (biasa.. orang kita memang sangat hobi main copas di grup dan pasca nge post… Hilang), yakni tentang demonstrasi #112 yg akan diadakan kawan2 BEM. Mereka menamakan dirinya Reformasi Jilid II

Jreng jreng jreng.. pro dan kontra langsung menghiasi notifikasi WA di Hp. Komentar masuk dgn berbagai macam versi, dari yg ngerasa jago gerakan, antipati pada gerakan, atau ya….. Komentar doang. Yang penting komen di grup WA. Semuanya mengomentari mahasiswa. Tak sedikit yang menyalahkan mahasiswa. Hehehe

Mengapa mahasiswa selalu salah? Ya karena kalau buat saya, pilihan mahasiwa (wabil khusus BEM) adalah SALAH atau SALAH BANGET :3

–Ketika Mahasiswa Bergerak–

“Wah.. kajiannya kacau nih!”
“Gerakannya politis nih!”
“Ditunggangi nih” 
“Aksinya ga jelas coi!”

Kalimat2 di atas pasti ga asing lagi didengar kalau mahasiswa bergerak. Pasti ada yang ngomong gitu, saya jamin 100% deh ga dikit yang sinis sama mahasiswa yg bergerak. Bikin macet lah, bikin onar lah, atau bikin malu (padahal mah ngapain malu, kenal jg kagak. Haha), sering menjadi hal yang harus diterima mahasiswa ketika turun aksi dan bergerak

–Ketika Mahasiswa Ga Bergerak–

“Ini mahasiswa pada kemana sih?”
“Demo dong Bro-Sis! Negara kacau nih”
“Gue pengen ada yg demo deh, pajak makan di restoran mewah harus turun, STNK BMW gue mahal nih”
“Mahasiswa sekarang memang beda, ga kayak dulu”

Ya kira kira gitu lah. Ga jarang jg yang mempertanyakan eksistensi mahasiswa ketika mereka pada rajin kuliah dan ga demo (haha. Maksudnya ya ga turun aksi). Tetap aja banyak yang nyalahin dan mempertanyakan mahasiswa. Gak jarang juga sering mahasiswa sekarang dibandingkan dengan perjuangan zaman pra sejarah (ups. Maksudnya zaman heroik para senior). Haha

–See? Mahasiswa memang akan selalu salah–

Ya memang begitu kodrat mahasiswa, terima aja. Haha. Ga deng, maksudnya pasti akan selalu ada pro dan kontra dalam sesuatu, termasuk saat mahasiswa turun aksi.

Mahasiswa ya baiknya menyadari hal ini. Jangan ngarep dipuji deh kalo jadi mahasiswa, apalagi demonstan… Beeeeh jauuhhh hidupnya dari puja dan puji. Kalau mau dipuji mahasiswa ikut kontes kecantikan aja sana atau audisi boyband. Haha

Dan ya mahasiswa baiknya ga terpengaruh sama pendapat sekitarnya (tapi jangan kacamata kuda dan tutup telinga juga ya!). Tetap aja fokus sama yang diperjuangkan. Perjuangan hari ini salah? Ya gak apa apa. Masih belajar toh. Demo hari ini cuma nuntut aja tanpa bawa solusi? Ya gak apa apalah. Justru kalo ada solusi, mahasiswanya mending jadi staff ahli presiden, atau bahkan jadi presiden nya aja sekalian. Hehe

Selamat salah para mahasiswa.
Santai aja.
Wong kita berjuang untuk rakyat kok, bukan untuk komentator. Hehe















Faldo Maldini 
adalah seorang tokoh aktivis mahasiswa yang pernah dipercaya sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia.

Mahasiswa Unnes Juarai Kompetisi Mobil Listrik di Jepang


Semarang - Pelajar Indonesia kembali menorehkan prestasi di ajang Internasional. Kali ini mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (Unnes) menjadi yang terbaik dalam kompetisi mobil listrik di Okinawa, Jepang.

Kompetisi tingkat Asia bertajuk Energy Challenge Okinawa itu berlangsung tanggal 28 sampai 30 Desember 2016 lalu. Mobil listrik bernama Pandawa Evolution III itu dibawa oleh 6 mahasiswa, mereka adalah Anas Fathkur Rahman, Dias Imawan, Purbo Tri Prakoso, Moch. Ananta Yogatama Nugraha, Indoriana Putri Jamari, Zahra UI Hasanah yang dibimbing dosen Ahmad Mustamil Khoiron.

Mereka menang dalam kategori SEM Class Eco Marathon setelah berhasil menggeber laju mobil listrik berwarna merah itu di Tomigusuku, Okinawa. Usaha mereka tidak mudah, driver Dias Imawan harus bertahan di terpaan taifu atau angin dari utara.

"Di sana angin kencang, dekat pantai. Alhamdulillah lancar," kata Khoiron kepada detikcom, Rabu (11/1/2017).

Tim Pandawa itu melakukan persiapan sejak tiga bulan sebelum kompetisi. Berbagai kendala juga sempat dilalui termasuk kerusakan beberapa komponen akibat paket pengiriman melalui jalur laut.

"Kendalanya kemarin ada banyak sensor yang error, karena pengiriman mobil listriknya lewat laut. Beberapa barang rusak, perlu perbaikan di sana (Jepang). Sparepart ada yang beli di sana," tandas Khoiron.

Kendala-kendala itu berhasil dilalui, mereka berhasil mengalahkan sejumlah negara di kategori yang sama antara lain dari Singapura, Thailand, Malaysia, dan Jepang.

"Dinobatkan menjadi yang terbaik itu dari perhitungan kecepatan dan waktu tempuh," pungkasnya.

Tim ini akan berusaha mengikuti ajang yang lebih besar bulan Maret mendatang di Singapura dalam kompetisi Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2017.

"Untuk uji coba mobil biasanya kami lakukan di lingkungan kampus," ujar Khoiron. (alg/lth)



15 Mahasiswa Hubungan International Undip Lolos Program SHARE


15 Mahasiswa Program Studi Hubungan International Universitas Diponegoro lolos dalam program Beasiswa SHARE merupakan beasiswa penuh untuk kegiatan pertukaran mahasiswa S1 antar negara ASEAN. Beasiswa ini didanai Uni Eropa dan ini merupakan Bacth yang kedua setelah sebelumnya pernah mengadakan hal yang sama.

Ada ratusan kandidat dari negara ASEAN yang akan diterima untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa tersebut. Undip mengirimkan 18 Nama untuk ikut dalam ajang tersbut dan hasilnya 15 nama masuk dan lolos mendapatkan beasiswa tersebut sementara 3 lainya masuk dalam kategori Cadangan.

Kegiatan pertukaran mahasiswa yang didanai Beasiswa SHARE berlangsung selama satu semester yang dimulai Januari – Juni 2017. Saat ini universitas yang berpartisipasi tersebar di delapan negara ASEAN, salah satunya Indonesia.

Fasilitas yang ditanggung oleh Beasiswa SHARE untuk pertukaran mahasiswa ASEAN ini meliputi biaya kuliah, biaya hidup, tiket pesawat pp, asuransi kesehatan, tunjangan penyisihan, bahan studi, serta biaya visa.

Adapun nama nama yang lolos antara lain, Anisah Amalia Soekarno dan Putri Cahyanti, di terima di Hue University,  Annisa Yulianan Sari, Fitriani Mutiara Pamase, Kevin Ali, Lukitasari Prima Dewi dan Utari Eka di terima di  University of Cambodia.

Semantara, Febrina Damayanti, Itsnaini Dewayanti, Putri Rahma Asri, Ridwan Stanley Sinaga  dan Normawati Susanto diterima di Mandalay University. Maria Aurelia Primastuti Puspasari dan Perianda Habeahan Phnom Penh International University, dan Roihanatul Royal University of Phnom Pen.

sumber: http://www.undip.ac.id/?p=4839&lang=id

Penelitian UNDIP Berhasil Kendalikan Penyakit Karang



Peneliti Universitas Diponegoro Prof. Dr. Agus Sabdono, M.Sc dan Dr. Ir. Sarjito, M.App.Sc. berhasil  mengendalikan Penyakit Karang, melalui penelitian REKAYASA HAYATI MICROSPHERE POLISAKARIDA ALGA LAUT BAKTERI ANTI-PATOGEN UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT KARANG BLACK BAND DISEASE.

Pada beberapa dekade terakhir ini, ekosistem terumbu karang di berbagai belahan dunia mengalami degradasi yang sangat cepat. Di Indonesia, ekosistem ini mengalami kehilangan hampir 75% tutupan karang. Meskipun penyakit karang merupakan aktor utama penyebab menurunnya habitat karang, namun hanya beberapa penyakit saja yang diketahui agen penyebabnya. Penyakit Black Band Disease (BBD) merupakan salah satu jenis penyakit karang ganas yang mampu memporakporandakan ekosistem karang karena hanya dalam beberapa hari saja mampu membunuh karang. Penyakit ini akan cepat menyebar lintas koloni dan secara aktif merusak jaringan karang dan organ yang pada akhirnya menyebabkan kematian karang.

Penggunan teknik baru rekayasa hayati mikrosphere konsorsia bakteri simbion anti penyakit BBD dengan polisakarida alga laut untuk mendapatkan agen pengendali penyakit. Produksi mikrosphere bakteri anti-patogen penyakit BBD berperan sebagai agen pengendali hayati di dalam pencegahan dan penyebaran penyakit terumbu karang.

Keunggulan Teknologi dari penelitian ini adalah:

Diperolehnya materi dasar murni bakteri anti-pathogen penyakit karang BBD dengan informasi genetik yang diketahui, yang dapat digunakan sebagai ‘embryo’untuk mengembangkan industri kelautan di dalam memproduksi kapsul bakteri pengendali penyakit karang
Penerapan di lapangan yang sangat mudah dan murah sehingga diharapkan petani/nelayan menyukainya dan dapat memanfaatkannya, sehingga secara tidak langsung ikut berpartisipasi di dalam konservasi ekosistem karang
Dapat digunakan sebagai konsep dasar atau model pengembangan didalam pengendalian penyakit pada biota laut lain yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di Indonesia
Manfaat dan Nilai Tambah Produk

Mendapatkan konsorsia spesies bakteri anti-pathogen penyakit karang BBD sebagai materi/bahan dasar pembuatan mikrosfir.
Mikrosfir marine polisakarida konsorsia bakteri anti-pathogen untuk pengendalian penyakit karang BBD di Indonesia
Penggunaan metode ini merupakan alternatif penanganan penyakit yang ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pestisida dan fungisida.

Potensi Pengguna Produk:
-Nelayan
-Masyarakat Pesisir
-Pemerintah khususnya sektor maritime
-Industri yang bergerak di sektor pariwisata

Sumberhttp://www.undip.ac.id/?p=4790&lang=id

Launching PTN-BH, UNDIP menuju World Class University



Universitas Diponegoro secara resmi menjalankan kelembagaan dengan struktur baru sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Hal ini diungkapkan oleh Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama Selasa (3/10) di Gedung Prof.Soedharto, SH. Tembalang.

“Perubahan status Undip ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah No.81 tahun 2014 dan peraturan pemerintah RI No.52 Tahun 2015. Berbagai persiapan telah dilakukan baik dalam masalah pembentukan dan penataan kelembagaan, regulasi serta yang utama ,upaya untuk merubah budaya kerja seluruh civitas academica di dalam penyelenggaraan PTNBH” ujarnya.

“Undip senantiasa berusaha meningkatkan prestasi dalam skala global guna menjadi world class university, capaian-capaian yang cukup membanggakan sudah diraih oleh Undip diantaranya Peringkat 4 Greenmetric Indonesia, Peringkat 69 Greenmetric dunia, peringkat 8 webometric Indonesia, Peringkat 1 Repositori Indonesia, Peringkat 102 Repositori dunia, Peringkat 7 quacquarelli symonds Indonesia dan Peringkat 231-240 quacquarelli symonds se-asia”.

sumber: http://www.undip.ac.id/?p=4762&lang=id

UGM Mendapatkan Dana Hibah PKM KT Terbanyak


Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mendapatkan dana hibah program kreativitas mahasiswa bidang karya tulis (PKM KT) tahun 2016 paling  banyak dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Sebanyak 49 judul PKM KT yang berhasil memperoleh dana hibah dari Kemenritek Dikti.

Kasubdit Kreativitas Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM, Ahmad Agus Setiawan, Ph.D., menyampaikan 49 proposal PKM KT yang mendapatkan dana tersebut terdiri dari 37 proposal gagasan tertulis (PKM GT) dan 12 proposal artikel ilmiah (PKM AI). Sementara dari 37 proposal PKM GT tersebut, 4 diantaranya berhasil maju ke PIMNAS di IPB pada bulan Agustus 2016 lalu.   

Setiap proposal memperoleh dana hibah sebesar Rp3 juta sehingga secara keseluruhan dana yang diperoleh UGM sebesar Rp147 juta. Adapun pengumuman penerimaan dana PKM KT baru diumumkan pada akhir bulan Desember 2016 lalu.

“Capaian ini tentunya membanggakan,” kata Agus, Jum’at (6/1).

Raihan ini, kata Agus, tidak lepas dari usaha dan kerja keras para mahasiswa. Selain itu, ditambah dengan dukungan fasilitas bimbingan dari dosen pembimbing di jurusan/fakultas, dosen pembina kreativitas UGM, serta Direktorat Kemahasiswaan melalui Subdit Kreativitas Mahasiswa dengan pelibatan aktif PKM Center UGM.

“Prestasi ini dapat tercapai berkat sinergi dan kerja sama semua pihak,” ujarnya.

Agus menyebutkan UGM membuka konsultasi secara intensif dan kontinu untuk mempersiapkan mahasiswa dalam program PKM KT ini. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui poin-poin penting dan krusial dalam penyusunan Proposal PKM KT. Hal tersebut dimulai dari kegiatan penelitian sebelumnya untuk PKM AI  dan ide-ide kreatif yang belum pernah ada kemudian dituangkan dalam tulisan ilmiah untuk PKM GT.                        

Agus berharap torehan yang telah diraih di tahun 2016 bisa lebih meningkat di tahun 2017, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kini pihaknya tengah menyiapkan kegiatan sosialisasi PKM KT 2017.

“Semoga mahasiswa UGM tetap antusias dan semangat selalu berkobar untuk dapat berpartisipasi menuliskan ide-ide dan gagasan ilmiahnya menjadi PKM Artikel Ilmiah maupun Gagasan Tertulis,” harapnya.(Humas UGM/Ika)

PENDIDIKAN TERAKHIR BUKAN PATOKAN


Perjalanan karir Brahmantya Satyamurti Poerwadi, Direktur Jenderal Pengelolaan Laut Kementrian Kelautan dan Perikanan RI (DJPRL) bukan sesuatu yang instan, namun penuh keuletan dan perjuangan. Mulai dari seorang lulusan diploma, hingga mendapat tawaran menjadi DJPRL. Dalam kuliah tamu di D3 Teknik Mesin, ia berbagi rahasia kesuksesannya dalam berkarir. Kamis, (15/12).

Tiyok, panggilan akrab Brahmantya, merupakan alumni D3 Mesin ITS tahun 1993. "Saya sempat mendapat tawaran untuk melanjutkan studi di salah satu universitas di Surabaya oleh orang tua dengan program sarjana,” ungkapnya kepada ITS Online.

Namun, Tiyok menolak dan lebih memilih D3 Mesin ITS dengan prinsip syukuri apa yang telah didapat dan memaksimalkannya.

Ia mengawali karirnya dengan bekerja di perusahaan asing Switchlab Ltd, perusahaan telekomunikasi berbasis di Inggris. Dengan bermodalkan ijazah D3 Teknik Mesin ITS, Tiyok menjabat sebagai Country General Manager. 

"Ini kali pertama saya bekerja di negara asing. Sempat berdiskusi alot dengan istri, akhirnya kami pindah ke Inggris dengan modal secukupnya," ungkap Tiyok. 

Tak hanya Switchlab Ltd. Tiyok juga pernah jejali Vodafone Group Plc sebagai perusahaan keduanya. Namun sayang, karena ada kendala pada life cost, akhirnya Tiyok harus resign dan kembali ke Indonesia. 

Bermodal pengalaman selama dua tahun di negara asing, mengantarkannya bekerja di PT Pertamina sebagai Account Marketing Executive for Aviation Fuel. "Ketika saya bekerja di Pertamina, saya diharuskan untuk menempuh pendidikan sarjana, yakni S1 Teknik Industri," lanjutnya.

Tiyok akhirnya menjalankan program sarjana di bidang Teknik Industri. Pun demikian, Tiyok kembali bekerja usai melanjutkan studinya.

Ditahun 2012 ia menjabat sebagai Overseas Bussines Manager dan sekaligus sebagai jabatan terakhir ketika di tahun 2014, dirinya mendapat tawaran langsung dari Dr (HC) Susi Pudjiastuti. 

"Ketika mendapat tawaran tersebut, saya sempat menolak karena saya merasa sudah cukup untuk mengabdikan diri di Pertamina. Namun, dengan beberapa pertimbangan dari Bu Susi saya menerima tawaran tersebut," ujarnya

Dalam kuliah tamu tersebut, Tiyok juga menjelaskan mengenai keadaan kemaritiman di Indonesia dan seputar Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP). 

KKP pada periode ini, menetapkan tiga sektor yakni kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan guna perkembangan laut masa depan bangsa. "Periode tahun ini dapat dikatakan sebagai KKP agent of change karena kami memiliki prinsip full cycle, dimana seluruhnya harus terintegrasi dengan baik," tegasnya

Ia juga menambahkan, tahun depan akan banyak penawaran program intership yang akan ditempatkan di luar pulau Jawa. Visinya untuk memberdayakan masyarakat terpencil pesisir. "Di tahun depan juga, kami membutuhkan banyak orang untuk diperjakan," tambahnya

Terlepas dari seluruh pencapaiannya saat ini, ia mengaku tidak pernah lepas dari didikan dosen selama masa perkuliahan. Meski hanya bergelar sarjana, kini ia membawahi 230 doktor. 

Prinsip menjadi pendengar yang baik dan sedikit berbicara, menjadi pedomannya selama ini. "Saya selalu bangga menjadi lulusan D3 Teknik Mesin meskipun saya melanjutkan sarjana, karena ilmu yang saya aplikasikan saat ini berasal dari sekolah diploma saya," pungkasnya. Menurutnya, keberhasilan memiliki tenggat waktu, sehingga harus dikejar.

"Jangan jadikan pengetahuanmu sebagai batasan, dan pendidikan terakhirmu sebagai patokan. Selama kamu bisa dan memiliki keinginan yang tinggi, lakukan. Jangan malu," tutupnya. (Ifa/oti)

sumber: https://www.its.ac.id/berita/101248/en

Lomba Menulis Esai Nasional "Menggali Potensi Bangsa Melalui Semangat Kepemudaan"



Deadline : 17 Februari 2017


Lomba Menulis Esai Nasional
"Menggali Potensi Bangsa Melalui Semangat Kepemudaan"


Menangkan Wisata ke Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesia
(5 Maret 2017)

Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni - Universitas Negeri Medan mengadakan Lomba Menulis Esai Nasional yang berhadiah Field Trip Danau Toba untul 5 Pemenang Karya Esai Terbaik serta Uang Tunai+Piala untuk Pemenang 1,2,3

Syarat dan Ketentuan:

1. Peserta adalah mahasiswa S1 yang tercatat aktif di PTN/PTS se-Indonesia

2. Peserta bersifat perorangan

3. Setiap peserta diperkenankan mengirimkan maksimal dua karya

4. Peserta membayar biaya pendaftaran sebesar IDR 70.000,- untuk satu karya

5. Biaya pendaftaran dikirimkan ke Nomor Rekening Bank BNI 039-537-150-9 atas nama Sdri. Mutiara Zein

6. Peserta wajib mengirimkan scan bukti pembayaran/transfer via email

7. Peserta wajib melakukan konfirmasi ke contact person yang dicantumkan di bawah ini, untuk memberitahukan bahwa peserta telah membayar uang pendaftaran dan telah mengirimkan naskah (selambat-lambatnya 24 jam setelah pengiriman).

8. Peserta wajib menyertakan identitas diri beserta scan Kartu Tanda Mahasiswa

9. Mengisi dan melengkapi lembar orisinalitas naskah esai guna mempertanggungjawabkan keaslian naskah yang dibuat

10. Formulir pendaftaran dan lembar orisinalitas naskah esai terlampir pada link panduan penulisan lomba esai yang tertera di foto atau silahkan email permintaan panduan penulisan lomba esai ini kepada panitia di nationalenglishcompetition6[at]gmail.com

Contact Person:
0857-6183-1163 (Intan)
Line: @yce2456d
Email: nationalenglishcompetition6@gmail.com
http://tinyurl.com/essaynec6

Lomba Inovasi Ide Pertamina "Ide Gila" 2017



TENTANG KOMPETISI
Pertamina Ide Gila Energy Competition 2017 adalah sebuah kompetisi inovasi seputar ide bisnis, terobosan produk, dan penerapan teknologi yang bertemakan New & Renewable Energy atau Energi Baru & Terbarukan (NRE), yang dapat memberi dampak positif terhadap sosial dan ekonomi bangsa Indonesia.

Kompetisi ini merupakan wadah untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide inovatif karya anak bangsa terkait new & renewable energy / bisnis energi baru dan terbarukan (NRE) melalui sarana mentoring hingga pendanaan, sehingga ide inovatif dari pemenang kompetisi ini pada akhirnya nanti bisa direalisasikan untuk menjadi sebuah model bisnis energi yang mampu dikembangkan dan diimplementasikan sebagai pengganti energi konvensional di Indonesia.

Para peserta dalam kompetisi yang terdiri dari para pelajar, profesional (akademisi, peneliti, praktisi, pekerja) dan entitas bisnis (Start-up) ini akan ditantang untuk menciptakan ide dan konsep bisnis inovatif terkait energi baru dan terbarukan.



Info Selengkapnya Klik : http://pertaminaidegila.com/