Penerapan Akuntansi Manajerial dalam Efisiensi Pengelolaan Peternakan Ruminansia Kecil di Dusun Srikandi

 


Campusnesia.co.idDusun Srikandi merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam bidang peternakan, khususnya peternakan ruminansia kecil seperti kambing dan domba. Potensi ini menjadi tumpuan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat setempat, baik sebagai mata pencaharian utama maupun sebagai usaha sampingan yang menopang kebutuhan harian. Lebih dari sekadar sumber pendapatan, peternakan ruminansia kecil juga memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan lokal karena menyediakan sumber protein hewani yang bergizi dan mudah diakses oleh masyarakat sekitar.

Namun, potensi besar ini masih dibayangi oleh berbagai tantangan, terutama dalam hal efisiensi pengelolaan keuangan dan produksi. Salah satu permasalahan yang paling menonjol adalah tidak adanya sistem pencatatan keuangan yang teratur dan sistematis. Para peternak cenderung mengandalkan ingatan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran usaha mereka. Akibatnya, banyak peternak yang tidak mampu menghitung biaya produksi secara tepat, tidak mengetahui apakah usaha mereka menghasilkan keuntungan atau justru mengalami kerugian, serta kesulitan dalam menetapkan harga jual yang sesuai dengan kondisi pasar. Tanpa dasar data yang kuat, para peternak juga kesulitan merancang strategi pengembangan usaha, sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengalami stagnasi bahkan kemunduran usaha tanpa menyadarinya.

Melalui program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada 19 Juli 2025, mahasiswa hadir dengan menawarkan solusi berupa penerapan akuntansi manajerial dalam kegiatan usaha peternakan. Penerapan akuntansi manajerial menjadi langkah strategis untuk membantu peternak merencanakan, mengendalikan, serta mengevaluasi aktivitas usahanya secara lebih efisien dan berorientasi pada keuntungan. Berbeda dengan akuntansi keuangan yang lebih bersifat pelaporan eksternal, akuntansi manajerial fokus pada penggunaan data untuk pengambilan keputusan internal dan operasional.

Dalam pelaksanaan program yang dipandu oleh Farrelia Luthfiana Naila Safitri, para peternak diperkenalkan dengan konsep dasar pencatatan keuangan secara sederhana. Mereka diajarkan untuk mulai mencatat pemasukan dari hasil penjualan ternak serta pengeluaran dari pembelian pakan, obat-obatan, perawatan kandang, dan kebutuhan lainnya. Catatan tersebut kemudian dijadikan dasar untuk menyusun laporan laba-rugi sederhana, sehingga peternak dapat mengetahui kondisi keuangan usaha mereka secara periodik. Tidak hanya itu, peternak juga mulai belajar bagaimana menganalisis waktu terbaik untuk menjual ternak agar memperoleh harga maksimal, serta kapan sebaiknya membeli pakan dalam jumlah besar guna menekan biaya produksi. Semua ini dilakukan melalui pendekatan yang komunikatif dan menggunakan media yang mudah dipahami agar sesuai dengan kondisi dan kemampuan masyarakat setempat.

Hasil dari penerapan akuntansi manajerial ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Para peternak mulai dapat mengambil keputusan usaha dengan lebih tepat karena mereka kini memiliki data dan informasi keuangan yang lebih jelas dan akurat. Kesadaran terhadap pentingnya pengelolaan keuangan pun meningkat. Peternak yang sebelumnya mengabaikan pencatatan kini mulai terbiasa memeriksa kondisi keuangan usaha mereka sebelum melakukan tindakan penting, seperti membeli pakan, memperluas kandang, atau menjual ternak. Mereka menjadi lebih rasional dalam merencanakan langkah ke depan karena sudah memiliki gambaran yang konkret tentang keuntungan dan kerugian usaha mereka.

Selain itu, penerapan akuntansi manajerial juga terbukti meningkatkan efisiensi usaha. Dengan pencatatan yang baik, para peternak mulai menyadari komponen biaya yang paling besar dalam usaha mereka dan mencoba mencari alternatif atau strategi yang lebih hemat. Mereka juga lebih berhati-hati dalam menggunakan sumber daya yang ada, seperti pakan dan tenaga kerja, karena kini mereka memahami bahwa setiap keputusan operasional berdampak pada hasil akhir usaha. Keberhasilan ini turut memperkuat upaya keberlanjutan usaha peternakan sebagai bagian dari ketahanan pangan lokal. Ketika usaha peternakan dikelola secara lebih profesional dan efisien, maka hasil produksinya pun menjadi lebih stabil dan berkualitas, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat sekitar.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membuka peluang keberlanjutan jangka panjang. Peternak yang sudah terbiasa dengan pencatatan dan pengelolaan berbasis data memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan usahanya secara mandiri. Bahkan, mereka dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi peternak di dusun-dusun lain yang memiliki tantangan serupa. Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, program ini membuktikan bahwa pendekatan yang sederhana namun tepat sasaran dapat membawa perubahan nyata dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan ekonomi desa.

Dengan melihat hasil yang positif ini, diharapkan pemerintah desa maupun pihak terkait dapat memberikan dukungan lanjutan agar penerapan akuntansi manajerial terus berkembang dan membudaya di kalangan peternak. Program semacam ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi lokal secara menyeluruh. Maka, program kerja ini layak dipertahankan dan diperluas sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan penguatan ketahanan pangan desa.




Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon