Menanamkan Kesadaran Lingkungan Sejak Dini: Mahasiswa KKN Undip Edukasi Pengelolaan Sampah 3R pada Siswa Kelas 4 SD Muhammadiyah Wonosari

 


Campusnesia.co.id - Desa Kalimojosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, (19/01/2024) – Masalah sampah merupakan salah satu tantangan krusial di Indonesia yang hingga saat ini menjadi permasalahan utama di Indonesia. Permasalahan sampah yang terjadi berawal dari pengelolaan sampah yang tidak baik. Pengelolaan sampah yang tidak berjalan dengan tepat dapat mengakibatkan terjadinya penumpukkan sampah yang dapat merusak lingkungan. 

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa volume sampah di Indonesia terus bertambah, mencapai jumlah yang mencemaskan, yaitu sebanyak 35,83 juta ton di tahun 2022. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memunculkan jutaan ton sampah tambahan yang akan menimbulkan dampak yang lebih besar. Oleh karena itu, diperlukan upaya nyata dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar, dan inilah yang bisa dimulai dari diri sendiri.


Pada tanggal 19 Januari 2024, Mahasiswa KKN TIM I Undip 2023/2024, dalam rangka melaksanakan Program Keilmuan di SD Muhammadiyah Wonosari, khususnya oleh Lola Amelia, mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, memberikan edukasi secara mengenai pengelolaan sampah dengan menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) kepada siswa-siswa kelas 4 di sekolah tersebut.

Pentingnya pendidikan tentang pengelolaan sampah terutama ditujukan kepada anak-anak, yang merupakan generasi penerus bangsa. Mereka memiliki perjalanan hidup yang masih panjang hingga dewasa, dan upaya menjaga lingkungan saat ini akan memberikan dampak positif bagi bumi serta generasi bangsa selanjutnya. Oleh karena itu, edukasi tentang pengelolaan sampah harus ditanamkan sejak dini agar anak-anak juga ikut serta dalam melindungi bumi tempat tinggal mereka sendiri.


Program ini tidak hanya memberikan materi secara klasikal, tetapi juga melibatkan penyampaian informasi melalui presentasi PowerPoint (PPT), poster, dan leaflet. Dalam hal ini, PPT digunakan untuk menyajikan materi secara lebih menarik dan interaktif. Poster yang dihasilkan dari program ini kemudian dipasang di mading sekolah, sementara leaflet dibagikan kepada 30 siswa kelas 4 untuk memperkuat pemahaman tentang konsep 3R.

Materi yang disampaikan oleh tim mencakup pemahaman tentang sampah, konsep 3R, dan manfaat dari penerapan 3R. Pemahaman tentang sampah dijelaskan sebagai bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai dan dibuang. Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dijabarkan sebagai perilaku pengelolaan sampah yang bertujuan meningkatkan manfaat ekonomis masyarakat dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Konsep 3R menjadi landasan utama dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Melalui langkah-langkah praktis ini, masyarakat diundang untuk berkontribusi positif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. 
Langkah pertama dalam konsep 3R adalah mengurangi penggunaan bahan sekali pakai. Disini siswa diajak untuk memilih alternatif produk yang memiliki daya tahan lebih lama atau dapat diisi ulang. 

Pentingnya pemilihan produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang menjadi sorotan karena memberikan kontribusi terhadap siklus daur ulang yang lebih berkelanjutan. Langkah kedua yaitu pemanfaatan kembali barang atau wadah yang sudah tidak terpakai. Siswa diedukasi dan diimbau untuk memilih wadah yang dapat digunakan beberapa kali, mengurangi penggunaan barang setelah sekali pakai. Menggunakan kembali wadah atau kemasan yang kosong bukan hanya meminimalisir sampah, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Sedangkan langkah terakhir, yang tak kalah penting adalah daur ulang. Siswa diajarkan untuk mendukung daur ulang sampah non-organik menjadi barang bermanfaat. Pemilihan produk dan kemasan yang dapat didaur ulang menjadi kunci untuk mendukung industri daur ulang yang berkelanjutan.

Dalam materi pengelolaan sampah, olah sampah organik menjadi kompos dianggap sebagai solusi efektif untuk mengelola sampah organik. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk organik, memberikan manfaat positif pada tanah tanpa meninggalkan dampak negatif yang seringkali disebabkan oleh sampah organik. Selain itu mendaur ulang sampah kertas menjadi kertas atau karton juga menjadi langkah efektif. Hal ini tidak hanya mengurangi konsumsi kertas baru, tetapi juga memperpanjang siklus hidup produk kertas yang mendukung kelestarian hutan dan ekosistem.

Berdasarkan penjelasan yang diberikan, penerapan konsep 3R akan membawa dampak positif yang signifikan. Mengurangi tumpukan sampah di lingkungan tidak hanya mempercantik pemandangan, tetapi juga melindungi ekosistem sekitar. Reduksi lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi langkah konkret dalam mengelola dampak negatif pembuangan sampah. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang indah dan bebas sampah serta memberikan keuntungan estetika sekaligus menciptakan tempat tinggal yang sehat dan nyaman. Selain itu dengan penerapan 3R dapat mencegah kerusakan dan bencana alam seperti banjir dan pendangkalan sungai, serta merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan secara keseluruhan. Adanya pemahaman konsep ini, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi konsumen yang cerdas, tetapi juga agen perubahan yang turut bertanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan planet ini.

Selain pemberian teori konsep sampah dan 3R, Mahasiswa KKN TIM I Undip 2023/2024 juga menjelaskan kategori sampah organik dan anorganik serta memberikan tips praktis mengurangi penggunaan sampah plastik. Langkah-langkah seperti membawa tas belanja sendiri, botol minum pribadi, kotak makan sendiri, dan menghindari penggunaan sedotan plastik ditekankan sebagai upaya kecil namun berdampak besar dalam mengurangi sampah plastik.

   
Pada saat kegiatan berlangsung, terlihat bahwa siswa-siswa SD Muhammadiyah Wonosari sangat antusias dan aktif dalam mengikuti materi yang disampaikan oleh Mahasiswa KKN TIM I Undip. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Respons positif ini mencerminkan keberhasilan program dalam menarik perhatian target audiensnya.

Program Kerja Monodisiplin ini tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang pengelolaan sampah kepada siswa, tetapi juga memberikan solusi praktis melalui konsep 3R. Diadakannya program kerja ini diharapkan siswa SD Muhammadiyah Wonosari dapat membentuk kebiasaan berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi generasi mendatang. Selain itu, besar harapan kami kesadaran yang dihasilkan dari program ini dapat membawa perubahan positif dalam perilaku siswa dan secara lebih luas, memengaruhi lingkungan sekitar mereka. Dengan demikian, generasi penerus bangsa diharapkan dapat turut serta aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.



Penulis: Lola Amelia 
KKN TIM I Universitas Diponegoro 2023/2024 

DPL: Asep Setiaji, S.Pt., M.Si., Ph.D.

Lokasi: Desa Kalimojosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon