Stop Bakar Sampah! Mahasiswa KKN Undip Olah Sampah Anorganik jadi Meja dari Ecobrick

 


Campusnesia.co.id - Pekalongan (13/08/2023) Membakar sampah rumah tangga menjadi suatu hal yang cukup lumrah di masyarakat dalam pengelolaan sampah. Namun alih-alih menyelesaikan persoalan sampah tindakan membakar sampah justru menimbulkan banyak kerugian. Tak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, membakar sampah juga berdampak buruk terhadap lingkungan. 

Salah satu aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia, baru-baru ini merilis 10 wilayah dengan konsentrasi polusi PM 2.5 tertinggi selama Juli 2023 dan disebut berkali-kali lipat melampaui pedoman WHO 15 μg/m3. Asap pembakaran sampah yang hanya berasal dari satu rumah ini menghasilkan racun udara yang jauh lebih banyak dari yang dikeluarkan oleh alat pembakar sampah (incenerator) yang melayani puluhan ribu rumah tangga. 

Laporan dari U.S. Environmental Protection Agency (US-EPA) dan Departemen Kesehatan Negara Bagian New York mengatakan bahwa pembakaran sampah rumah tangga di dalam pekarangan adalah salah satu sumber polusi yang paling parah di Amerika. Dibanyak daerah di Amerika Serikat, pembakaran sampah di udara terbuka sudah dilarang.

Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan. Konsumsi yang berlebih tentunya akan menghasilkan sampah yang berlebih pula sehingga memengaruhi luasan tempat pembuangan sampah yang ada. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah (UU Nomor 18 Tahun 2008). 

Pengelolaan sampah merupakan aktivitas untuk mengelola sampah dari awal hingga pembuangan, meliputi pengumpulan, pengangkutan, perawatan, dan pembuangan, diiringi oleh monitoring dan regulasi manajemen sampah. Limbah atau sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan metana dan CO2 yang berlebih. Hal ini tentunya akan berdampak pada perubahan iklim yang ada sehingga pengelolaan sampah dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi perubahan iklim. Sampah yang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik tentunya akan memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah peningkatan ekonomi masyarakat. 

Desa Rowolaku terdapat beberapa permasalahan di berbagai sektor, salah satunya mengenai isu lingkungan. Di Desa Rowolaku, tingkat kesadaran masyarakat mengenai lingkungan sekitar masih rendah. Oleh sebab itu, TIM II KKN UNDIP 2022/2023 berupaya mengusung tema edukasi pengolahan sampah anorganik untuk menghasilkan produk kerajinan tangan bernilai guna.

Kegiatan pendampingan dan pembuatan ini diselenggarakan oleh Tim II KKN Undip dan diikuti oleh kader PKK. Dalam sesi edukasi, mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) memaparkan pengetahuan dan informasi pengolahan sampah plastik yang sulit terurai menjadi barang bernilai guna dengan konsep yang mudah dipahami oleh para peserta. Mereka juga menunjukkan demonstrasi pembuatan ecobrick secara bersama untuk memperjelas kegiatan dan hasil yang dicapai. 

Dalam hal ini TIM II KKN Undip melakukan pengolahan sampah plastik sekali pakai menjadi barang bernilai guna berupa meja. Kegiatan ini mendapat respon positif dari Peserta dan perangkat desa, terutama dari kader PKK yang mengapresiasi upaya mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dalam memberikan pendampingan tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah terutama sampah plastik sekali pakai. Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) juga bekerja sama dengan warga dan beberapa warung yang ada dilingkungan sekitar untuk mengumpulkan sampah serta memastikan kelangsungan dan kesuksesan acara.

Demikian acara pendampingan pengolahan sampah ini disampaikan terhadap warga desa Rowolaku dengan adanya kegiatan ini diharapan mampu memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dari penggunaan sampah plastik yang sulit terurai, Diharapkan dengan adanya edukasi ini warga bisa belajar untuk memahami betapa pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi pembakaran sampah dalam rangka mengurangi polusi dan menjaga lingkungan dari krisis iklim.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon