Info Herbal: Mengenal Tanaman Kelor dan Manfaatnya untuk Kesehatan



Campusnesia.co.id - Sobat Campusnesia, sebagai daerah rtopis indonesia memiliki kekayaan hayati berupa aneka ragam tanaman herbal atau tanaman obat. Melalui serial Info Herbal, kami akan hadirkan info seputar tanaman herbal dan manfaatnya, kali ini kita akan membahas tanama kelor atau biasanya dikenal dengan daun kelor. Saking populernya bahkan ada pepatah "dunia tak selebar daun kelor" yuk kita bahas.

Deskripsi Tanaman Kelor

Tanaman kelor merupakan tumbuhan perdu yang menurut beberapa sumber berasal dari India, namun ada juga yang menyebutkan bahwa kelor berasal dari Asia Afrika dan Amerika. Tanaman kelor dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai dengan daerah yang mempunyai ketinggian 300-500 meter diatas permukaan laut. 

Tanaman kelor bertahan hidup pada musim kering yang panjang. Media yang lebih disukai untuk tumbuh adalah tanah kering lempung berpasir, atau lempung tetapi dapat tumbuh juga pada tanah yang didominasi tanah liat. Parameter lingkungan secara umum yang dibutuhkan tanaman kelor untuk tumbuh dengan baik adalah iklim tropis atau subtropis, ketinggian 0-2000 m dpl, suhu 25-35 C, pH tanah 5-9 (5).

Daun berupa helaian, bentuk bulat, bulat telur sampai bulat telur memanjang, pertulangan daun menyirip, pangkal helaian daun meruncing, tepi rata, ujung tumpul atau membulat, warna hijau sampai hijau kecoklatan, tidak berbau, tidak berasa (4). 

Kelor dengan akarnya yang kuat bentuk pohon tidak terlalu besar tinggi antara 7-11 meter, batang kayunya getas (mudah patah) bercabang jarang dan berwarna kelabu. Daun dari tanaman kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, bunganya berwarna putih kekuning-kuningan, tudung pelepah bunga berwarna hijau, aromanya semerbak, bunganya muncul sepanjang tahun. Buahnya berbentuk segitiga memanjang yang disebut klentang (jawa) mirip kacang panjang berwarna hijau bila dilukai pada pohonnya maka akan mengeluarkan getah berwarna putih dan akan berubah menjadi coklat (blendok) (4). 

Kandungan Daun Kelor

Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kandungan vitamin C tujuh kali lebih banyak daripada jeruk, potasiumnya tiga kali lebih banyak dari pada pisang, kadar vitamin A empat kali lebih banyak daripada wortel, dan mengandung kalsium empat kali lebih banyak daripada kalsium susu. Kandungan protein setiap 100gr daun kelor setara dengan zat gizi protein satu butir telur.

Tanaman kelor mengandung metabolik sekunder berupa flavonoid, alkoloid, tanin, steroid / triterpenoid, fenolat. Akar dan daun kelor mengandung zat yang berasa pahit, getir, dan pedas. Biji kelor mengandung minyak lemak dan lemak (4). 

Kulit akar kelor mengandung minyak terbang, sedangkan pada sel-sel tertentu mengandung myrosinin, emulsine, alkaloida pahit tidak beracun, dan vitamin (A, B1, B2, dan C) (3). Daun kelor kaya akan kandungan kalsium yang berguna untuk tulang dan potasium sebagai zat yang mampu menjaga kesehatan otak dan saraf. Hasil percobaan pembuatan sirup daun kelor, didapatkan hasil kadar protein 6,09 %, lemak 1,7 %, karbohidrat 13,59%, serat 4,7%, kalsium 0,2165%, magnesium 1,2 %, kalium 0,7%, vitamin A 0,03%, vitamin B 0,04%, vitamin c 0, 25% (2).

Khasiat dan Kegunaan Daun Kelor

Daun kelor berkhasiat untuk mengobati beberapa jenis penyakit, menambah stamina tubuh, di samping itu juga mengatasi masalah gizi buruk. Berdasarkan sebuah penelitian, daun kelor memiliki kandungan senyawa aktif yang diduga berfungsi sebagai obat, yaitu arginin, leusin, metionin, dan beberapa senyawa lain. Kandungan senyawa aktif tersebut menunjukkan daun kelor dapat berfungsi sebagai anti diabetes, anti oksidan, dan anti tumor (1).

Khasiat lain dari daun kelor adalah mengobati penyakit rematik dan pegal linu, obat luka bernanah, obat cacingan, sakit kuning, obat sakit mata, mencegah osteoporosis, mengatasi kulit kering, menjaga kesehatan otak dan saraf, mengobati sariawan, menangani masalah kesehatan yang berkaitan dengan mulut dan tubuh, obat diabetes, dan menurunkan tekanan darah, daun kelor juga diduga dapat memperbanyak produksi ASI karena kandungan protein, fiber, lemak, karbohidrat, kalsium dan zat besi. Daun kelor kaya akan antioksidan alami seperti batakaroten, vitamin C, kalsium dan, potasium (5). 

Namun yang perlu diwaspadai adalah adanya penelitian yang menyebutkan bahwa ekstrak daun kelor dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan pembentukan sperma ketika dosis melebihi 1000mg/kg dari berat badan. Untuk itu dalam penggunaanya sebagai obat harus tetap memperhatikan aspek-aspek farmakologis seperti dosis penggunaan, efek samping jangka pendek dan jangka panjangnya (1).

Penulis: Ika Shintya

Daftar Pustaka
1. Abednego, B. 2017. Ensiklopedia Daun Obat. Jakarta: Indonesia Publishing House.

2. Haryadi, N.K. 2011. Kelor Herbla Multikhasiat Ampuh Melawan Diabetes Mellitus, Kolesterol Tinggi, dan Penyakit Lainnya. Surakarta: Delta Media.

3. Heriana, A. 2013. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.

4. Hendri, W. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

5. Widowati, I., dkk. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Bakteri Pembusuk Ikan Segar (Pseudomonas aeruginosa). Jurnal: Universitas Negeri Yogyakarta. PELITA, Vol. IX No. 1, April 2014.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »