Berkenalan dengan Badr Interactive, Developer Aplikasi dengan Visi Berdakwah Melalui Perusahaan IT


Judul " Berdakwah Bersama BADR Interactive "

“BADR Interactive bukan perusahaan IT (Information Technology) pada umumnya, karena ada value yang ingin ditonjolkan, yakni profesionalisme dan keislaman,” tegas CEO PT BADR Interactive, Andreas Senjaya. Untuk itulah, Andreas mulai memunculkan ide untuk membuat perusahaan yang menegakan islam dengan teknologi informasi.

Amanah besar sedang diemban oleh BADR Interactive. Perusahaan berumur tiga tahun ini ingin menjadi perusahaan raksasa berorientasi dakwah Islam di bidang teknologi informasi. Perusahaan ini membawa filosofi Islam yang sangat kuat. Hal ini tercermin dari nama perusahaannya yang diambil dari kisah perang Badar (Red: Sejarah Nabi Muhammad SAW). Kisah itu bercerita, Islam yang hanya memiliki kekuatan sedikit ternyata mendapat kemenangan dari kaum kafir yang memiliki kekuatan lebih besar. “Jadi, kuncinya itu bagaimana kita bisa mengorganisasi kekuatan yang kita punya. Size doesn’t matter.” tutur Andreas.

Di umurnya yang masih sangat muda itu, Andreas berkeinginan kuat untuk menjadikan BADR Interactive sebagai inkubator IT yang handal di kancah nasional dan internasional. Ia bekerjasama dengan tiga Co-Founder BADR Interactive lainnya, yakni Yuwono Mujahidin, Mohamad Sani, dan Topan Bayu Kusuma. Mereka adalah lulusan Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. “Setiap hari kita berkumpul dan berdiskusi ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat umum,” ungkap pria kelahiran Jakarta, 4 September 1989.

Suasana Kerja yang Nyaman


Perusahaan yang baru berdiri pada 15 Mei 2011 ini memang tak serta-merta berkembang menjadi besar. BADR Interactive dibangun dari nol oleh para pendirinya, tanpa modal dan tanpa kantor. Semua berawal dari ruangan tiga kali empat meter. Project demi project pun mereka kerjakan. Dari situlah perusahaannya makin banyak dikenal oleh konsumen seiring meningkatnya tingkat kepuasan konsumen.“Yang diperlukan adalah mengambil hikmah dari apa yang sudah kita kerjakan dan kerendahatian untuk mau belajar,” tutur pria yang memiliki hobi berdiskusi dan membaca ini.

Budaya di kantor BADR Interactive pun ternyata sangat unik dan menarik. Mereka memiliki konsep kantor sebagai rumah kedua. “Kita ingin membuat suasana pekerjaan menjadi lebih santai, tapi tetap efektif,” ujar Andreas. Tak heran, mata kita akan disuguhi suasana pekerjaan yang tak biasa ketika memasuki kantor ini. Ada orang yang sibuk dengan laptopnya sambil lesehan di lantai ruangan. Bahkan, ada yang bersantai di ruang rekreasi sambil makan makanan kecil atau sekadar minum kopi. “Jadi, kalau capek ya bisa langsung tidur. Kan kalau di depan laptop kelamaan bisa agak fatik (kelelahan),” lanjutnya.

Andreas mengakui, hampir tidak ada jarak antara posisi direktur dan pegawai. Direktur dan pegawai pun tidak memiliki tempat khusus seperti kantor-kantor pada umumnya. Hanya ada dua ruangan khusus di kantor ini, yakni untuk designer dan developer. Hal itu dikarenakan adanya kebutuhan pemisahan bagi mereka yang ingin berdiskusi satu sama lain secara lebih dekat, mudah, dan intensif. “Tidak ada barrier antara orang yang secara organisasi atau struktural tinggi. Mereka semua membaur.” aku Nanang Alamsyah, Business Development BADR Interactive.

Siapa yang Kuat, Dia yang Menang



BADR Interactive termasuk memiliki prestasi yang gemilang di awal pergerakannya. Mereka menawarkan berbagai mobile application yang kita unduh di google play secara gratis, seperti Mudik Toyota, UrbanQurban (aplikasi memperkenalkan ibadah kurban), Daun (aplikasi instant messaging untuk Pemerintah Kota Depok), dan Trus (aplikasi trading/saham). Faktanya, perusahan ini masuk ke dalam 20 Perusahaan Teknologi Terbaik 2013 Versi Majalah Teknopreneur. “Sayang, banyak aplikasi malah lebih banyak diunduh dari luar negeri, seperti di Nigeria, Amerika, dan Eropa.” sesal Andreas.

Persaingan bisnis di dunia teknologi informasi memang begitu cepat dan ketat. Rasa-rasanya hukum rimba sangat berlaku di sini; siapa yang kuat, maka dia yang menang. Oleh karena itu, BADR Interactive tak ingin lengah dalam persaingan itu dengan selalu melihat kesempatan dan peluang yang ada. Perusahaan ini akan fokus untuk mobile application. “Kita melihat ke depan, masyarakat ngetrendnya akan lebih banyak menggunakan smartphone daripada menggunakan PC di rumah atau kantornya,” ujar Andreas yakin.

Terbukti, dari tahun ke tahun omzet perusahaan ini terus mengalami pengingkatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2011-2012 ada kenaikan sebesar 300 persen. Bahkan, pada tahun 2012-2013 ada kenaikan sebesar 10 kali lipat dari sebelumnya. “Ini sebuah prestasi yang sangat baik. Kalau perusahaan itu sudah bisa melewati tiga tahun pertama itu biasanya ke depan akan lebih stabil,” tutur Komisaris Utama PT BADR Interactive Muhaimin Iqbal. Saat ini fokus BADR Interactive makin mengerucut dengan menjadi inkubator pembuatan startup.“

Cuma kelemahannya adalah tidak ada income, karna itu semacam investasi,” kata Andreas. Istilahnya, BADR Interactive harus mengkaji sebuah produk, tanpa ada income. Oleh karena itu, perusahaan ini tetap membutuhkan project-project untuk income agar perusahaan tetap hidup. Tak heran, belum lama ini mereka kerap bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar, seperti Telkomsel, Pertamina, dan Shell. “Intinya, semua harus bisa kami kembalikan dalam rahim visi dakwah yang kami pupuk saat ini,” pungkasnya.

sumber: http://news.indonesiakreatif.net/berdakwah-bersama-badr-interactive/3/



Artikel Terkait

Previous
Next Post »