Mahasiswa KKN UNDIP Olah Sampah Plastik Menjadi Paving Block

0
 


Campusnesia.co.idDesa Kalangan, Pedan, Klaten (30/07/2023)-Plastik merupakan material yang sangat sulit terurai dimana degradasi plastik dengan cara penimbunan memakan waktu yang sangat lama hingga puluhan tahun. Di Indonesia konsumsi plastik juga meningkat dengan cepat. 

Penggunaan plastik akan terus meningkat karena adanya peningkatan populasi manusia, perkembangan aktivitas serta perubahan kondisi gaya hidup dan sosio-ekonomi masyarakat.

Desa Kalangan menjadi salah satu desa yang memiliki permasalahan dalam pengelolaan sampah. Kurangnya modal-modal di sini yaitu pada bagian operasionalnya karena Desa Kalangan tidak memiliki Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) khususnya yang berada di Dukuh Belan. 

Program ini dipilih karena banyaknya sampah di Desa Kalangan yang belum dimanfaatkan dengan baik. Kebanyakan masyarakat disini mengelola sampah hanya dibakar, yang mana itu membuat polusi udara. Salah satu alternatif untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan membuat paving block. 

Paving block merupakan sebuah komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau sebuah bahan perekat hidrolis sejenisnya, air, dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. 

Terdapat sebuah inovasi dimana sampah plastik juga dijadikan tambahan bahan untuk paving block. Tentunya bahan pembuatan paving ini tidak hanya plastik saja, tetapi juga masih membutuhkan bahan lainnya sebagai pendukung untuk menghasilkan kekuatan, dan tingkat kehalusan hasil akhir.

Program multidisiplin 1 ini memiliki tujuan supaya sampah plastik yang biasanya dianggap oleh masyarakat  tidak bermanfaat kemudian oleh mahasiswa KKN diinovasikan supaya dapat menjadi suatu produk yang berdaya guna seperti paving block. 

Dalam pembuatan paving block tersebut pun juga tidak termasuk sulit apalagi ditambah masyarakat yang mayoritas pembuat batu bata akan menjadi memiliki sampingan dengan inovasi ini.

Sasaran dari program ini adalah masyarakat di Desa Kalangan, khususnya Dukuh Belan. Program kerja Multidisiplin ini dilaksanakan pada hari Minggu, 30 Juli 2023 yang bertempat di Balai Perkumpulan Dukuh Belan (Bangsal). Kegiatan ini dihadiri oleh 40 warga Dukuh Belan. 

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan terlebih dahulu mengenai paving block, lalu memberikan pelatihan bagaimana cara membuat paving block dari sampah plastik. Para hadirin juga diperlihatkan bentuk asli paving block yang telah jadi.
 

Dalam proses pembuatannya dilakukan melalui pemilahan sampah plastik terlebih dahulu. diawali dengan oli dipanaskan dahulu dalam kuali, setelah mendidih, masukkan sampah plastik lalu dipanaskan sampai melebur dan berubah seperti cairan. 

Setelah mencair atau semua sampah melebur, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan pasir dan aduk merata sampai teraduk sempurna. Terakhir adonan tersebut dituangkan dalam cetakan paving block yang tersedia, lalu ditekan sampai kondisi dingin dan menjadi bentuk paving block.

 
Dengan dilaksanakannya program tersebut, kami berharap permasalahan sampah di Desa Kalangan dapat teratasi sehingga lingkungan menjadi lebih lestari. Selain itu, Paving block ini juga dapat dijual ataupun digunakan untuk menambal jalan. Sehingga paving block ini juga memiliki nilai ekonomis untuk warga Desa Kalangan.



Penulis: Kelompok Tim II KKN Undip Desa Kalangan, Kecamatan Pedan
1. Mohamad Rayhan / Fakultas Hukum
2. Zahra Nafisah Rizkyandini / Fakultas Ekonomika dan Bisnis
3. Nasywa Azni Nabila Zahra / Fakultas Ilmu Budaya
4. Retha Pramesti / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. May Bella Faranissa Az Zahra / Fakultas Psikologi
6. Dyfan Putra Perkasa / Fakultas Teknik
7. Mega Dewi Auretta / Fakultas Kedokteran 
8. Tika Deltania Annafi’u Yanur / Fakultas Sains dan Matematika
9. Aina Adika Agiel Akhan / Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan
10. Tiar Oktaviana / Sekolah Vokasi


Dosen Pembimbing Lapangan:
1. Prof. Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto., ST., M.Eng., IPU 

2. Dinalestari Purbawati., SE., M.Si., Akt

3. Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc.


Lokasi: Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten

Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Penyuluhan dan Bantuan Sosial Bagi Warga Terdampak Stunting

0
 


Campusnesia.co.idStunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Desa Jatilawang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Wonosamdoro, Kabupaten Boyolali yang memiliki total 18 kasus stunting. Kasus tersebut tersebar di 4 Dukuh di Desa Jatilawang yang terdiri dari 12 kasus di Dukuh Ngelo, 4 kasus di Dukuh Banyuripan, 1 kasus di Dukuh Kuniran dan 1 kasus di Dukuh Jatilawang.

Dengan tingginya jumlah kasus stunting di desa Jatilawang, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2023 berinisiatif memberikan penyuluhan terkait pencegahan stunting. Penyuluhan tersebut dilakukan secara dua kali dengan sasaran ibu hamil dan pemuda (24/07/23). Tidak hanya itu, KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2023 juga mengadakan bantuan sosial bagi anak yang terdampak stunting.

Antuasiasme ibu hamil ini dpaat membuktikan bahwa penyuluhan ini dinilai efektif untuk meningkatkan wawasan mengenai dampak stunting dan pencegahan stunting. Harapannya, kegiatan ini dapat menekan pertumbuhan angka kasus stunting di desa Jatilawang di masa yang akan mendatang.

Resah Akan Kecanduan Gadget Pada Anak, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Kampanye Anti Gadget Di SD N 1 Jatilawang

0
 


Campusnesia.co.idBoyolali (30/07/23) Kecanduan gadget marak terjadi dikalangan masyarakat. bukanhanya orang tua, melainkan juga anak-anak. Kecanduan gadget memiliki beberapa dampak negatif yang dapat memperlambat perkembangan anak, baik secara fisik maupun secara psikologis. Diantaranya adalah mata yang minus hingga emosi yang meledak-ledak.

Desa Jatilawang merupakan bagian dari Kecamatan Wonosamodro Kabupaten Boyolali yang memiliki permasalahan kasus kecanduan gadget yang cukup tinggi di kalangan anak-anak. 10 dari 17 anak di desa Jatilawang terdampak kecanduan gadget. Kecanduan gadget ini ditakutkan dapat memberi dampak berkepanjangan pada perkembangan anak.

Oleh karena itu, KKN TIM II Universitas Diponegoro 2023 mengadakan kampanye anti gadget sebagai bentuk tindakan preventif kecanduan gadget berkepanjangan. Kegiatan yang dilakukan juga dinilai variatif seperti simulasi gempa bumi, permainan tebak kata, membaca bersama, membuat celengan dari kain perca, mewarnai, pengenalan tingkat sanitasi air dan ditutup dengan penyuluhan dampak kecanduan gadget baik secara fisik maupun psikologis.

Kegiatan ini dilakukan di SD Negeri 1 Jatilawang yang terletak di Dukuh Kuniran, Desa Jatilawang. Antusiasme anak-anak yang tinggi membuktikan bahwa anak-anak sangat membutuhkan penyuluhan mengenai apa yang akan mereka hadapi selanjutnya untuk mencegah terjadinya dampak berkepanjangan di masa depan mereka.

Harapan dari TIM KKN II Universitas Diponegoro tahun 2023 kegiatan ini dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi anak-anak di desa Jatilawang untuk mengurangi penggunaan gadget berlebihan.

Siap Menjadi Pahlawan Kesehatan di Sekolah!: Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Ajarkan Praktik Pertolongan Pertama kepada Siswa SMPN 3 Ngadirojo

0

Foto Bersama Siswa SMPN 3 Ngadirojo


Campusnesia.co.idNgadirojo, 22 Juli & 3 Agustus 2023 – Naurah Qhalisa Raniah, mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro 2022/2023 telah mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan sebuah program  Aksi PMR Siaga "Ayo Peduli Pertolongan Pertama" yang digelar pada tanggal 22 Juli dan 3 Agustus di SMP N 3 Ngadirojo. 

Kegiatan ini melibatkan anggota Palang Merah Remaja (PMR) serta siswa-siswa yang berminat untuk ikut serta. Berfokus pada pengetahuan tentang penanggulangan penyakit dan keterampilan pertolongan pertama, acara ini bertujuan untuk memberi dasar yang kuat bagi anggota PMR dalam mengamalkan Tri Bakti PMR.

Pada tanggal 22 Juli, suasana di SMPN 3 Ngadirojo begitu semarak dengan adanya pemaparan materi terkait penanggulangan penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai di lingkungan sekolah. Materi ini bertindak sebagai landasan bagi anggota PMR dalam memberikan pertolongan pertama yang tepat ketika diperlukan. Kehadiran instruktur yang berpengalaman membantu memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat dan relevan.
 
Pembawaan Materi Pertolongan Pertama oleh Naurah Qhalisa

Pada tanggal 3 Agustus, fokus kegiatan lebih mengarah pada teknis pertolongan pertama yang lebih mendalam. Materi melibatkan instruksi tentang keterampilan seperti mengangkat tandu, membantu korban, dan memberikan bantuan pertama dalam situasi darurat. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat bagi anggota PMR dalam lingkungan sekolah, tetapi juga dapat digunakan dalam berbagai situasi sehari-hari.

Respon dari siswa-siswa sangat baik. Mereka tidak hanya antusias mengikuti kegiatan, tetapi juga menunjukkan minat yang besar untuk melibatkan diri dalam simulasi tindakan pertolongan pertama. 

Simulasi ini membantu mereka merasakan pengalaman nyata dalam memberikan pertolongan dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya tindakan cepat dan benar dalam situasi darurat.
 
Simulasi Pertolongan Pertama 
oleh Anggota PMR SMPN 3 Ngadirojo

Aksi PMR Siaga "Ayo Peduli Pertolongan Pertama" telah membawa dampak positif dalam memperkuat pengetahuan dan keterampilan anggota PMR di SMPN 3 Ngadirojo. Dengan memahami dan menerapkan konsep pertolongan pertama, mereka tidak hanya menjaga kesehatan sekolah, tetapi juga membawa manfaat kepada lingkungan sekitarnya. Melalui inisiatif seperti ini, PMR di SMPN 3 Ngadirojo berkontribusi nyata dalam menjaga kesejahteraan dan keselamatan bersama.



Penulis: 
Naurah Qhalisa Raniah 
(Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2020, Universitas Diponegoro)

DPL: 
- Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D., IPU
- Ns. Yuni Dwi Hastuti, S.Kep., M.Kep.
- Ahmad Ainun Najib, S.H., M.H.

Tak Ada Yang Tabu! Mahasiswa KKN Tim II Undip Ajarkan Pentingnya Kesehatan Reproduksi kepada Siswa SMPN 3 Ngadirojo

0

 Foto Bersama Siswa-Siswi SMPN 3 Ngadirojo


Campusnesia.co.idKerjo Lor, Kec. Ngadirojo, Kab. Wonogiri (18/07/2023) – Memasuki usia remaja menandakan bahwa seseorang sedang berada dalam salah satu periode paling menantang dan menarik dalam fase perkembangan manusia. Ketika memasuki usia remaja, banyak sekali perubahan yang akan dialami, baik perubahan secara fisik maupun secara mental. 

Pada masa ini pun, penting sekali untuk menjaga kesehatan reproduksi yang nantinya akan memiliki dampak jangka panjang terhadap kualitas hidup di masa depan. Namun, pembahasan terkait kesehatan reproduksi seringkali dianggap sebagai hal yang tabu pada beberapa kalangan karena membahas tentang hal yang sensitif pada tubuh manusia.

Hal serupa juga dirasakan oleh siswa kelas 7 di SMP Negeri 3 Ngadirojo. Mereka yang baru saja memasuki usia remaja awal tentu merasa bahwa pembahasan terkait Kesehatan reproduksi adalah hal yang sensitif dan terkesan malu-malu untuk membahas hal tersebut. 

Padahal, mengenal kesehatan reproduksi dan cara menghadapi masa remaja dengan bijak merupakan hal yang sangat penting untuk didapatkan di masa remaja. Oleh karena itu, salah satu mahasiswa Kedokteran KKN TIM II UNDIP, Naurah Qhalisa Raniah berinisiatif untuk membantu para siswa untuk lebih mengenal terkait pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

Mahasiswa KKN menjelaskan materi 
terkait kesehatan reproduksi
 
Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 3 Ngadirojo, yang berlokasikan di Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo pada 18 Juli 2023, yang bertepatan dengan hari kedua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang sedang berlangsung di sekolah tersebut. Para siswa kelas 7 yang menjadi sasaran dari program ini memberikan respon yang positif dengan keaktifan mereka dalam berinteraksi dengan pemateri. 

 
Interaksi aktif siswa dan pemateri


Tujuan dilakukannya program kerja ini ialah untuk memperkenalkan terkait pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sedari dini agar kedepannya tidak memiliki dampak yang buruk untuk masa depan. Selain itu, para siswa kelas 7 yang tergolong masih remaja awal ini juga diperkenalkan tentang perubahan-perubahan fisik yang akan mereka hadapi nanti selama mengalami masa pubertas. 

Masa pubertas adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan masa remaja karena terjadi proses pematangan dan pertumbuhan ciri-ciri biologis dan psikologis yang dimilikinya. Dari program ini juga, mahasiswa berperan penting untuk mengubah mindset para remaja bahwa membahas terkait organ reproduksi dan kesehatannya itu merupakan hal yang wajar dan penting untuk diketahui.

Keberjalanan program ini merupakan salah satu langkah untuk memperkenalkan bahwa membahas tentang orgran reproduksi itu bukan hal yang tabu dan justru sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi agar tidak memberikan dampak yang negatif di masa yang akan datang.



Penulis: 
Naurah Qhalisa Raniah 
(Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2020, Universitas Diponegoro)

DPL: 
- Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D., IPU
- Ns. Yuni Dwi Hastuti, S.Kep., M.Kep.
-Ahmad Ainun Najib, S.H., M.H.

Ciptakan Desa Ramah Lingkungan untuk Tlogorejo dengan Pendekatan Zero Waste dan 3R

0
 


Campusnesia.co.idTlogorejo, 1 Agustus 2023 - Desa Tlogorejo merupakan salah satu desa yang terletak di pusat kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan, Desa Tlogorejo menghadapi peningkatan jumlah sampah yang signifikan. 

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sebelumnya cukup untuk menampung sampah desa kini menghadapi masalah overload, mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kondisi ini memaksa pemerintah desa dan masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Rindu Syabilla Aldisa, sebagai anggota tim II KKN UNDIP 2023, memutuskan untuk mengambil peran aktif dalam menangani krisis sampah ini. Bersama dengan desa melalui program sosialisasi dan edukasi, masyarkat diberikan pengetahuan mengenai desa ramah lingkungan dan upaya untuk menhadapi tantangan pengelolaan sampah seperti zero waste dan prinsip 3R. Sosialisasi dan edukasi ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2023 di Balai Desa Tlogorejo dan dihadiri oleh tiap Ketua RT, Ketua RW, karang taruna, dan perangkat desa.

Pada sosialisasi dan edukasi ini, masyarakat Desa Tlogorejo diperkenalkan konsep zero waste.  Sosialisasi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat terkait pola konsumsi dan pengelolaan sampah. Masyarakat didorong untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan sekali pakai yang menghasilkan sampah berlebih. 

Sebagai bagian dari inisiatifnya, Rindu Syabilla juga memperkenalkan prinsip 3R kepada masyarakat desa. Program ini menekankan pada pengurangan sampah, penggunaan kembali barang-barang bekas untuk mengurangi pemborosan, dan daur ulang untuk mengolah sampah menjadi barang bernilai tambah. Melalui pelatihan dan lokakarya, masyarakat didorong untuk merancang produk-produk kreatif dari bahan-bahan daur ulang.


Selama pelaksanaan program sosialisasi ini Rindu Syabilla tidak bergerak sendirian. Dia berkolaborasi dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat. Bersama-sama, mereka mengorganisir kampanye bersih-bersih lingkungan, lokakarya daur ulang, dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan. Kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan perubahan fisik, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bagi masyarakat Desa Tlogorejo akan pentingnya menjaga lingkungan.

Perubahan positif ini sangat bermanfaat bagi lingkungan dan keterbaharuan wajah Desa Tlogorejo menjadi desa yang hijau dan desa ramah lingkungan. Dengan keterbaharuan ini, diharapkan masyarakat lebih sejahtera, hidup lebih sehat, dan kebersihan lebih terjaga.

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Beraksi: Aksi Memberantas Jentik Nyamuk Demi Lingkungan Sehat Menggunakan Bubuk Abate

0
 




Campusnesia.co.idTegal (23/7) Mahasiswa KKN Tim II UNDIP melaksanakan program kegiatan penyuluhan dengan tema upaya pemberantasan jentik nyamuk pada hari Minggu tanggal 23 Juli 2023. Kegiatan penyuluhan diadakan di Balai Desa Karangwuluh, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal pada pukul 14.00 WIB yang dihadiri oleh beberapa ibu-ibu warga Desa Karangwuluh dari RW 1 hingga RW 4.

Kegiatan penyuluhan ini di latar belakangi oleh keluhan dari sebagian besar mahasiswa KKN UNDIP maupun warga Desa Karangwuluh yang merasakan banyaknya nyamuk yang mengganggu aktivitas mereka di lingkungan sekitar khususnya saat malam hari. Dari masalah tersebut, mahasiswa KKN UNDIP bersikeras guna melakukan upaya pemberantasan nyamuk melalui metode penyuluhan dengan tujuan untuk mengurangi populasi nyamuk di lingkungan Desa Karangwuluh agar menjadi lebih bersih dan sehat.

Kegiatan penyuluhan di awali dengan pembukaan dari MC serta ucapan sambutan dari ketua kelompok KKN UNDIP. Selanjutnya sesi penyuluhan diisi dengan penyampaian materi dengan judul “Pemberatasan Jentik Nyamuk Dengan Metode 3M (Menguras, Menutup, Menguras)”, dimana pada penghujung sesi materi dilakukan pengenalan tentang bubuk Abate untuk membasmi jentik nyamuk pada genangan air yang akan dibagikan kepada seluruh peserta yang hadir setelah acara selesai. 

Pada sesi tersebut tidak sedikit ibu-ibu yang aktif bertanya serta berdiskusi mengenai bubuk Abate mulai dari sisi keamanannya hingga tata cara penggunaannya untuk di terapkan di kehidupan sehari-hari. Namun begitu, satu persatu pertanyaan dari peserta mampu dijawab dengan baik oleh para pemateri sehingga dapat meyakinkan ibu-ibu tersebut dalam menggunakan bubuk Abate yang diberikan. 

Secara keseluruhan, acara berlangsung dengan lancar hingga selesai dimana acara diakhiri dengan penutupan maupun pembagian bubuk Abate kepada seluruh masing-masing peserta yang hadir beserta foto bersama sebagai dokumentasi kegiatan. 

Adapun setelah kegiatan penyuluhan dilakukan, keesokan harinya mahasiswa KKN UNDIP mengunjungi setiap rumah para peserta penyuluhan yang hadir dalam rangka melaksanakan pengecekan pada genangan maupun penampungan air di lingkungan rumah mereka untuk menilai apakah aman dari jentik nyamuk. Kegiatan pengecekan ini berlangsung selama satu minggu secara berturut-turut dan berjalan dengan lancar hingga selesai.

Bubuk Abate sendiri merupakan obat pembasmi nyamuk yang sangat ampuh untuk memberantas larva (jentik) nyamuk pembawa penyakit demam berdarah atau malaria. Bubuk Abate secara umum sudah mendapatkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Kementerian Kesehatan Nasional untuk kegiatan larvasidasi dikarenakan bubuk Abate tidak berbahaya bagi manusia, ikan, burung dan organisme lain yang tidak menjadi sasaran apabila digunakan sesuai dengan aturan.

 Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP memutuskan untuk membagikan bubuk Abate secara gratis kepada warga Desa Karangwuluh dengan harapan dapat mengurangi populasi nyamuk secara efektif dan aman bagi lingkungan sekitar desa dengan menggunakan bubuk Abate sesuai aturan.



Penulis:
KKN Tim II UNDIP 2023/2024
Desa Karangwuluh, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal

Dosen Pembimbing Lapangan:
Dr. Muchammad S.T., M.T

Eksplorasi Pengaruh Budaya Masyarakat dalam Keberhasilan Pemasaran Stik Nangka di Desa Lebakwangi

0


Campusnesia.co.id - Harmoni Budaya Lokal dan Pemasaran: Desa Lebakwangi, Kec. Jatinegata, Kab. Tegal (11 Agustus 2023). Di tengah lautan teknologi dan globalisasi, budaya lokal sering kali menjadi kunci dalam mempertahankan identitas sebuah komunitas. Desa Lebakwangi, sebuah desa yang masih menjaga tradisi dan budaya dengan erat. Budaya tidak hanya merupakan aspek kehidupan sehari-hari, budaya dinilai dapat menjadi motor penggerak dalam pemasaran produk lokal, salah satu produk yang berpotensi yaitu stik nangka. 

Budaya masyarakat tentunya memiliki daya tarik unik yang membedakan produk dan layanan dari satu tempat dengan tempat lainnya. Desa Lebakwangi, dengan keberagaman budaya dan tradisi yang melekat dalam kehidupan sehari-hari, dinilai dapat mengintegrasikan unsur-unsur budaya ini dalam setiap aspek pembuatan dan pemasaran stik nangka. Baik itu dalam memilih bahan-bahan, teknik memasak, cara penyajian, hingga pengemasan dan pelabelan. 

Edukasi dan kesadaran akan pentingnya mempertahankan budaya lokal dalam pemasaran menjadi penting. Masyarakat dan pengusaha lokal perlu menyadari bahwa keunikan budaya mereka adalah aset berharga yang dapat memberikan nilai tambah pada produk dan mengundang minat pembeli dari berbagai daerah. 

Namun, bagaimana cara menyelaraskan budaya lokal dengan tren yang terus berubah dan tuntutan pasar yang semakin kompetitif?

Melihat buah nangka yang berpotensi menjadi salah satu produk unggulan lokal masyarakat Lebakwangi, sebelumnya tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas DIponegoro telah memberikan sosialisasi dan demo masak terkait pengolahan buah nangka menjadi stik nangka. 

Melanjutkan program tersebut, salah satu mahasiswi yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas DIponegoro memilih untuk mengusung program sosialisasi berjudul “Analisis Pengaruh Budaya Masyarakat Terhadap Pemasaran Stik Nangka di Desa Lebakwangi” dengan sasaran yaitu kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lebakwangi.
 

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswi KKN Undip membawakan materi dengan antusias dan penuh pendekatan yang menarik perhatian kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lebakwangi, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan leaflet untuk dibaca. 

Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), tampak antusias dan terlibat dalam sesi tanya jawab yang diadakan setelah pemaparan materi. Mereka berbagi pengalaman, pemikiran, dan juga kekhawatiran mereka terkait masalah tersebut. Bagi sebagian dari mereka, materi ini merupakan suatu hal baru dan bermanfaat.
 

Melalui program ini, diharapakan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana budaya masyarakat Desa Lebakwangi dapat memengaruhi pemasaran stik nangka. 

Program ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi praktis bagi masyarakat dan pengusaha lokal dalam menjaga dan mengaplikasikan budaya dalam pemasaran produk mereka. Dengan cara ini, produk seperti stik nangka tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga menjadi jendela yang mengungkapkan kekayaan budaya dan identitas yang melekat dalam masyarakat desa ini.


Menuju Masa Depan Gemilang! Mahasiswi KKN Undip Ajak Siswa SMK Grafika Desa Lebakwangi Pahami Bahayanya Pergaulan Bebas dan Kekerasan Seksual

0



Campusnesia.co.idDesa Lebakwangi, Kec. Jatinegata, Kab. Tegal (11 Agustus 2023)-Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, isu pergaulan bebas dan kekerasan seksual menjadi semakin mendesak untuk diatasi. Wilayah pedesaan pun tidak luput dari dampak negatif yang dapat diakibatkan oleh masalah ini. 

Oleh karena itu, edukasi mengenai bahaya pergaulan bebas dan kekerasan seksual di kalangan masyarakat menjadi sangat penting guna melindungi generasi muda dan menciptakan lingkungan yang aman. 

Kasus kekerasan seksual telah menghantui berbagai komunitas di seluruh dunia. Tidak hanya merugikan individu yang menjadi korban, tetapi juga berdampak buruk pada struktur sosial dan psikologis masyarakat. Menyadari pentingnya mengatasi masalah ini, mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro memilih SMK Grafika Desa Lebakwangi sebagai lokasi penerapan program edukasi.

Desa Lebakwangi, meskipun terletak di pedesaan yang tenang, tidak sepenuhnya terbebas dari risiko pergaulan bebas dan kekerasan seksual. Didorong oleh kemajuan teknologi, anak-anak dan remaja di desa ini dapat dengan mudah terpapar pada konten-konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan norma yang ada. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang bagaimana mendeteksi tanda-tanda bahaya dan melindungi diri.

 

Suasana ceria memenuhi lapangan SMK Grafika Desa Lebakwangi, mahasiswi yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro datang dengan semangat membawa program penting berjudul “Menavigasi Identitas: Pemahaman Dasar Gender dan Seksualitas pada Siswa SMK Grafika Desa Lebakwangi.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswi KKN Undip membawakan materi dengan antusias dan penuh pendekatan yang menarik perhatian para siswa SMK Grafika, menggunakan cerita-cerita nyata dan kasus aktual untuk memberikan pemahaman tentang konsep pergaulan bebas, pemahaman gender, bahayanya kekerasan seksualitas, serta bagaimana langkah menghindari lingkungan yang tidak sehat.

Siswa-siswi SMK Grafika tampak antusias dan terlibat dalam sesi tanya jawab yang diadakan setelah pemaparan materi. Mereka berbagi pengalaman, pemikiran, dan juga kekhawatiran mereka terkait masalah tersebut. Bagi sebagian dari mereka, materi ini merupakan suatu hal baru dan bermanfaat untuk menanggapi tuntutan zaman yang semakin kompleks.

Pelaksanaan program melalui pemberian materi mengenai pergaulan bebas dan kekerasan seksual dinilai dapat membantu merubah norma-norma yang mendukung perilaku merugikan ini. Terutama di lingkungan pedesaan, dimana tradisi dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk pandangan masyarakat, edukasi dapat membantu membuka wawasan dan menciptakan pemahaman baru.
 

Melalui program edukasi ini diharapkan masyarakat, khususnya remaja Desa Lebakwangi yang tengah beranjak dewasa dapat lebih sadar terhadap potensi bahaya pergaulan bebas dan kekerasan seksual. Melewati pemahaman yang lebih baik, individu-individu muda dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi diri mereka sendiri dan teman-teman sebaya mereka. 

Inovasi Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro 2023 Membentuk Pola Pikir Hijau Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Ecobrick di Desa Tlogorejo

0
 


Campusnesia.co.id -  Tlogorejo, 1 Agustus 2023 - Sampah menjadi salah satu permasalahan terbesar dan menjadi fokus utama yang haus diselesaikan di desa Tlogorejo. Penanganan sampah yang tidak efektif dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, serta berbahaya untuk kesehatan manusia. Salah satu jenis sampah yang sulit untuk terurai adalah sampah plastik. 

Hal ini memunculkan ide kreatif Tim II KKN Undip untuk tidak hanya mengumpulkan sampah plastik, tetapi juga mengolahnya menjadi "ecobrick" yang memiliki potensi untuk mengubah wajah lingkungan dan masyarakat. 

Ecobrick adalah salah satu cara mengurangi sampah plastik dengan cara memasukkan sampah plastik yang telah dipotong kecil-kecil ke dalam botol hingga mencapai kepadatam tertentu. 

Proses pengolahan ecobrick dimulai dengan pengumpulan sampah plastik dari berbagai sumber, termasuk kantong plastik, bungkus makanan, dan botol plastik. Mahasiswa Tim II KKN Undip secara cermat memotong dan mengemas sampah-sampah ini ke dalam botol plastik yang kuat. Setiap ecobrick dihasilkan dengan ketelitian dan kepadatan yang optimal.

Kegiatan inti dari program ini dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2023, diawali dengan sosialisasi tujuan dan manfaat pembuatan ecobrick lalu dilanjutkan demo membuat ecobrick secara langsung. 

Materi dan demo pembuatan ecobrick ini disampaikan oleh Rindu Syabilla Aldisa jurusan Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Desa Tlogorejo. Kegiatan bermanfaat ini dihadiri oleh Karang Taruna, Ketua RT dan RW, dan perwakilan warga desa Tlogorejo. 
 

Pemanfaatan ecobrick yang disampaikan pada kegiatan ini yaitu menjadi kursi. Namun, selain itu juga ecobrick dapat dibuat menjadi pembuatan furniture ramah lingkungan, seperti kursi dan meja, hingga struktur bangunan kecil seperti dinding dan pagar, ecobrick memberikan alternatif yang berkelanjutan. 

Para peserta acara ini sangat antusias dalam demo pembuatan dan pengujian kursi dari ecobrick yang mampu menahan beban yang berat. Melalui pendidikan dan kolaborasi, tim mahasiswa KKN telah membuktikan bahwa tindakan sederhana seperti mengolah sampah plastik dapat menghasilkan dampak positif yang luar biasa.

Dengan adanya kegiatan yang sangat bermanfaat untuk mengatasi sampah plastik ini, diharapkan para peserta dapat mempraktikkan dan mampu terus mengolah serta memanfaatkan sampah dengan baik. 

Tidak hanya mengurangi sampah yang ada, ecobrick ini juga diharapkan mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah jika dapat mengolahnya secara kreatif. “Satu Ecobrick, Langkah Hijau Untuk Bumi Kita!”