Luar biasa! Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Pemetaan Batas Administrasi Desa Juron

 



Campusnesia.co.id - Sukoharjo (10/02/2024) - Desa Juron merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Desa Juron dikenal identik sebagai desa perantau. Hampir 70% masyarakat setempat bekerja dan tinggal jauh di luar Kabupaten Sukoharjo. Kebanyakan masyarakat asli setempat Desa Juron merantau di kota-kota besar seperti di Makassar, Jakarta, Bekasi, Bogor, dan sebagainya. Banyaknya masyarakat Desa Juron yang merantau menyebabkan banyak rumah-rumah yang kini tidak ditinggali secara permanen oleh pemiliknya. Selain khas dengan sebutan desa perantau, Desa Juron juga sedang berbenah untuk menjadi desa wisata. Berbagai pembangunan dilakukan untuk mewujudkan dan memperbaiki infrastruktur sarana prasarana desa. 

Peta batas administrasi memegang peranan vital dalam kehidupan sebuah desa khususnya dalam pembangunan dan pelaksanaan kebijakan tertentu, karena menjadi landasan bagi penyelenggaraan berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan administratif. Dengan peta batas yang jelas, desa dapat mengelola sumber daya secara efisien, mengatur tata ruang dengan baik, serta menjaga keamanan dan ketertiban dalam wilayahnya. Selain itu, peta batas administrasi juga menjadi pedoman bagi pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat umum, dalam merencanakan pembangunan, mengalokasikan anggaran, serta melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan desa. Dengan demikian, keberadaan peta batas administrasi tidak hanya menjamin keteraturan dan keberlanjutan pembangunan desa, tetapi juga merupakan landasan yang kuat dalam membangun komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.

Namun, Desa Juron menghadapi tantangan serius akibat keterbatasan peta batas administrasi di tingkat dusun, RT, dan RW. Tanpa pemetaan yang akurat, koordinasi antar-unit administrasi menjadi sulit, menghambat efisiensi dalam penyelenggaraan pelayanan publik serta pembangunan infrastruktur. Keterbatasan ini juga berdampak pada identifikasi wilayah yang rawan terhadap bencana dan pengelolaan sumber daya alam yang tidak optimal. Oleh karena itu, diperlukan semangat gotong royong untuk mengatasi kendala ini, melalui pengumpulan data lokal, partisipasi aktif dalam program pemetaan partisipatif, dan kolaborasi dengan pihak terkait guna menciptakan peta administrasi yang lebih akurat dan komprehensif bagi kepentingan bersama.

Mahasiswa Universitas Diponegoro melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan pemetaan batas administrasi desa pada tingkat kebayanan, RW, hingga RT. Pemetaan dilakukan melalui survei lapangan dengan didampingi oleh perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat. Desa Juron sendiri terdiri atas empat dusun yang juga disebut sebagai kebayanan. Adapun keempat kebayanan tersebut antara lain Kebayanan Juron, Kebayanan Bandang, Kebayanan Jurangsari, dan Kebayanan Banjarsari. Masing-masing kebayanan membawahi sejumlah RW (Rukun Warga). Di desa Juron sendiri terdapat 8 RW dan 19 RT. RW 1 dan RW 2 berada pada Kebayanan Banjarsari, RW 3, RW 4, dan RW 5 pada Kebayanan Juron, RW 6 pada Kebayanan Bandang, dan RW 7 serta RW 8 yang terletak pada Kebayanan Jurangsari.
 
Penyerahan produk peta kepada pemerintah desa yang diwakili oleh Bapak Supriyanto selaku Sekretaris Desa Juron. Harapannya hasil peta tersebut dapat membantu masyarakat dan pemerintah desa khususnya dalam menyelenggarakan administrasi desa yang tertib melalui ketersediaan informasi spasial yang lengkap sehingga pelaksanaan kebijakan dan program yang ada dapat terarah dan terencana.  
 


Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon