Pengalaman Menang Give Away Kaos dari Dagadu Djokdja

 


Campusnesia.co.id - Semarang 23/01/2024. Beberapa waktu yang lalu saya mencoba ikutan kuis give away di twitter atau X yang diadakan oleh akun @dagadudjokdja dalam rangka menyambut ulang tahun ke 30 tahun dan perayaan tahun baru 2024.

Karena selama ini jarang sekali menang give away jadi ya nothing to lose saja, eh ternyata dapat dong, saya terpilih menjadi salah satu pemenang give away tersebut dan dikirim kaos dengan tema Taman Sari Tempat Healingnya Para Raja.Djokdja.


Karena penasaran dengan desain kaosnya, saya coba cari tahu tentang Taman Sari. Mengutip laman id.wikipedia.org,  Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta (Tamansari Ngayogyakarta) adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dapat dibandingkan dengan Taman Sari Surakarta dan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. 

Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.

Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko, beserta seluruh rakyatnya. 

Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang Portugis yang lebih dikenal dengan Demang Tegis.


Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.

Wah menarik ternyata demikian sejarahnya Taman Sari, dan untuk sobat yang masih belum tahu tentang Dagadu, Dagadu adalah sebuah merek dagang milik perusahaan Aseli Dagadu Djokdja. Pemakaian merek Dagadu pada produk-produk cendera mata terutama kaos, gantungan kunci, dan stiker. Sentra produksi merek Dagadu berada di Kota Yogyakarta.

Pada tanggal 4 Januari 1994, sebanyak 25 orang merintis sebuah perusahaan bernama Aseli Dagadu Djokdja. Para pendiri perusahaan merupakan gabungan dari mahasiswa dan alumni Program Studi Arsitektur Universitas Gadjah Mada. Dagadu kemudian mulai dipasarkan di Lower Ground, Plaza Malioboro, Kota Yogyakarta. Modal awal yang dipakai untuk pembuatan merek Dagadu sebesar empat juta Rupiah. Produk pertama yang menggunakan merek Dagadu berupa kaos. Target konsumen awal dari produk Dagadu ialah mahasiswa.

Oke demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Pengalaman Menang Give Away dari Dagadu Djokdja, Dapat Hadiah Kaos, semoga bermanfaat sampai jumpa.

Sekali lagi makasih buat Dagadu Djokdja.


Penulis
Nandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon