Campusnesia.co.id - Jika punya uang mganggur artinya tidak digunakan minimal dalam jangka waktu dua tahun, pilihan investasi bisa jadi alternatif ketimbang hanya nganggur di rekening bank.
Bagi yang bosen dengan investasi di saham, emas atau properti, bidang pertanian juga menguntungkan lho.
Salah satunya adalah tanaman singkong, bertani tanaman yang juga disebut ketela pohon ini bisa sangat menguntung jika saat panen harganya lagi naik atau minimal stabil.
Keuntungannya bisa 100 persen dari modal yang dikeluarkan hanya dalam waktu 1-2 tahun musim tanam.
Ubi singkong ini biasanya digiling diambil sari patinya jadi tepung topioka untuk bahan makanan dan pembuakan aneka jajanan, masuk ke kebutuhan rumah tangga, umkm hingga industri besar.
Mari coba kita bahas perhitungannya, sebagai catatan angka-angka dalam tulisan ini berdasar pengamatan di wilayah kecamatan Trangkil Kabupaten Pati Jawa Tengah, untuk daerah lain bisa saja berbeda.
1. Sewa Lahan
Untuk lahan seluas 1 hektar, harga sewa kisaran Rp 45.000.0000 untuk dua tahun.
2. Operasional
Dari bibit, pekerja, obat dan pupuk untuk 1 hektar lahan kisaran Rp 5.000.000 selama musim tanam hingga panen.
3. Hasil Panen
Biasanya singkong siap panen antara 7 hingga 10 bulan sambil menunggu harga stabil atau naik.
Lahan dengan luas 1 hektar diproyeksi bisa menghasilkan singkong hingga 30 ton atau 30.000 kg.
Saat harga stabil per kg singkong bisa mencapat Rp 2.000 jadi petani bisa mendapatkan omset Rp 60.000.000.
Dalam sejarah, harga tertinggi 1 kg singkong bis mencapai Rp 2.500 namun juga pernah jatuh hingga Rp 800 saja per kg.
Sebut saja saat panen harga sedang berada di angka Rp 2.000/kg x 30.000 kg x 2 tahun maka omsetnya adalag Rp 120.000.000.
Biaya operasional selama 2 tahun Rp 10.000.0000.
Sewa lahan selama 2 tahun Rp 45.000.000.
Keuntungan bersih selama 2 tahun adalah Rp 65.000.000 atau Rp 32.500.000 setiap tahun.
Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kita kali ini tentang Analisis Usaha Singkong dengan Sistem Sewa Lahan, semoga bermanfaat, sampai jumpa.
Penulis
Nandar