Alur Cerita dan Review Film Hansan Rising Dragon, Tangguhnya Armada Laut Korea Era 1592



Campusnesia.co.id - Sukses dengan film pertamanya berjudul The Admiral: Roaring Currents, Lotte Entertainment merilis film sekuelnya yang berjudul Hansan: Rising Dragon.

Hansan: Rising Dragon adalah sebuah film aksi perang Korea Selatan tahun 2022 yang disutradarai oleh Kim Han-min. Film ni adalah film kedua dari trilogi Kim tentang pertempuran yang dipimpin oleh Yi Sun-sin, yang dimulai dengan film tahun 2014 The Admiral: Roaring Currents.

Film Hansan Rising Dragon menggambarkan sejarah Pertempuran Hansan yang terjadi lima tahun sebelum Pertempuran Myeongnyang yang digambarkan dalam The Admiral. Dirilis pada 27 Juli 2022 dalam format IMAX, 4DX dan ScreenX.

Pada tahun 2013, saat memproduksi The Admiral: Roaring Currents, Big Stone Pictures mengungkapkan rencana mereka untuk memproduksi dua film lagi yang berhubungan dengan Yi Sun-sin, berjudul Emergence of Hansan Dragon dan Noryang: Sea of ​​Death sebagai sekuel, tergantung pada kesuksesan The Admiral.

Menyusul kesuksesan box office The Admiral yang menjadi film paling banyak ditonton dan terlaris sepanjang masa di Korea Selatan, produksi sekuelnya telah dikonfirmasi.

Adegan pertempuran laut di Hansan difilmkan menggunakan efek visual, berbeda dengan film sebelumnya The Admiral yang sebenarnya difilmkan di atas kapal yang mengapung di laut. 

Set VFX untuk adegan pertempuran laut dibangun di Stadion Speed ​​Skating Gangneung yang digunakan untuk Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018. Untuk adegan yang diambil di darat, satu set khusus dibangun di Yeosu, Provinsi Jeolla Selatan.


Sinopsis Film Korea Hansan Rising Dragon
Pada tahun 1592, Laksamana Yi Sun-sin dan armadanya berhadapan dengan kekuatan angkatan laut Jepang yang menyerang dan kapal perangnya yang tangguh. Saat pasukan Korea jatuh ke dalam krisis, laksamana menggunakan senjata rahasianya, kapal kura-kura, untuk mengubah gelombang pertempuran epik di laut ini.


Pemeran  Film Korea Hansan Rising Dragon
Park Hae-il sebagai Yi Sun-sin, Laksamana yang memimpin angkatan laut Joseon

Byun Yo-han sebagai Wakisaka, Laksamana yang memimpin angkatan laut Jepang

Ahn Seong-gi sebagai Eo Yeong-dam, Komandan angkatan laut Joseon yang mengawasi perairan selatan

Son Hyun-joo sebagai Won Gyun, ahli strategi Joseon Admiral

Kim Sung-kyu sebagai Junsa, seorang tentara anti-Jepang

Kim Sung-kyun sebagai Kato, Jenderal Jepang dan saingan militer Wakizaka

Kim Hyang-gi sebagai Jeong Bo-reum, seorang mata-mata yang menyusup ke kamp musuh Jepang sebagai wanita penghibur

Ok Taec-yeon sebagai Lim Jun-young, seorang pengintai yang memata-matai pergerakan musuh

Gong Myung sebagai Yi Eokgi, Jenderal Joseon dan bawahan Yi Sun-sin

Park Ji-hwan sebagai Na Dae-yong, pria yang mendesain kapal kura-kura

Jo Jae-yoon sebagai Manabe Samanozo, seorang jenderal Jepang

Park Hoon sebagai Yi Un-ryong, gubernur Gyeongsang-wo

Yoon Jin-young sebagai Song Hee-rip, Jenderal Joseon dan bawahan Yi Sun-sin

Park Jae-min sebagai Watanabe Shichiemon, Jenderal Jepang dan bawahan Wakisaka

Lee Seo-jun sebagai Sahee, keponakan Wakisaka

Kim Jae-young sebagai Jung-woon, seorang jenderal pemberani di samping Laksamana Yi Sun-sin.

Park Ji-hwan sebagai Na Dae-yong, adalah jenderal yang merancang perahu penyu.


Poster Film Korea Hansan Rising Dragon



Trailer Film Korea Hansan Rising Dragon




Review  Film Korea Hansan Rising Dragon
Satu kata, Megah! 
Bagi sobat penyuka film kolosan perang era jaman kerajaan Hansan Rising Dragon wajib ditonton.

Masih bercerita tentang laksamana Yi Sun-sin dengan armada lautnya, strategi perangnya dan kapal penyunya melawan armada laut jepang dengan kekuatan yang jauh lebih besar.

Sejauh ini film perang paling epik masih dipegang Red Clif yang dibintangi Tony Leung dan jika ditanya apa nomer duanya, jawaban saya adalah film ini Hansan Rising Dragon.

Dengan durasi yang 2 jam lebih, awal hingga pertengahan rawan membuat ngantuk, tapi setengah berikutnya hingga akhir kita akan disajikan perang apik adu strategi di tengah lautan.

Saya garis bawahi, Red Clif keren dengan pertarungan kolosalnya di daratan, Hansan The Rising Dragon istimewa dengan scene-scene pertempuran di lautnya.

Kebayang pasti produksinya lebih sulit dan butuh effort lebih, dari sisi cgi dan practical effectnya juga jauh lebih bagus dari film pendahulunya.


Sekali lagi rekomended terutama bagi sobat pecinta film kolosal.



Pada tanggal 25 Juli 2022, dua hari sebelum rilis teaternya, Hansan: Rising Dragon mencatat 147.909 presales, memecahkan rekor penjualan tiket presale terbanyak dalam sejarah, yang sebelumnya dipegang oleh film pemenang Oscar Parasite (2019).

Film ini dirilis di 2.223 layar pada 27 Juli 2022. Pembukaannya mencatat 386.000 penonton dan menduduki puncak box office Korea Selatan. Film ini melampaui 1 juta penerimaan kumulatif dalam 4 hari rilis dan 2 juta penerimaan dalam 5 hari rilis.

Pada hari ke-8, film tersebut menjadi film Korea pertama tahun 2022 setelah The Roundup yang melampaui 3 juta penonton. Pada hari ke-15 rilis, itu melampaui 5 juta penerimaan.

Pada tanggal 31 Agustus 2022, ini adalah film Korea terlaris ke-2 tahun 2022 dengan pendapatan kotor US$53.320.084 dan 7.080.266.



===
Baca juga:



Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon