Lirik Lagu TITI DJ To Lose Balasan Lagu Hati-hati di Jalan Tulus 2022 dan Biografi Titi DJ

 


Campusnesia.co.id - Viralnya lagu Hati-hati di Jalan dari musisi Tulus yang dirilis tanggal 3 Maret 2022, tak butuh lama untuk membangkitkan kreatifitas netijen indonesia. Mulai dari meme cover album Manusia dan plesetan judul hati-hati di jalan hingga guyonan yang menyamakan judul lagu dengan soerang penyanyi senior Indonesia iya betul Titi DJ.

Titi DJ merupakan guyonan lawas untuk menyebut istilah hati-hati di jalan. Viralnya meme dan guyonan ini juga merembet pada permintaan warganet agar Titi DJ membuat lagu balasan dengan judul Tulus.

Dan, dalam sejarah musik indonesia tak butuh waktu lama, musisi dan penyanyi papan atas Titi DJ lewat akun sosial medianya memberi teaser sebuah single yang diberi judul "To Lose" yup harapan, doa dan guyonan masyarakat indonesia jadi kenyataan.

Hari ini, Kamis 31 Maret atau sekitar 28 hari pasca rilisnya lagu "Hati-hati di Jalan", Titi DJ lewat akun youtubenya merilis video lirik single "To Lose" (kalau dibaca terdengar seperti Tu Lus) dalam hitungan jam video berdurasi 3 menit 46 detik ini sudah ditonton sebanyak 23.696 kali dan mendapat 3,6 ribu like dari masyarakat.

Untuk sobat Campusnesia yang penasaran ini dia, video dan lirik single To Lose dari Titi DJ.


Lirik Lagu TITI DJ - To Lose 

Mudah bagimu untuk bilang kepadaku
Hati-hati di jalan
Sulit bagiku perkirakan jarak pandang
Berkabut di depanku

Sempat kumenyangka
Sanggup jalan sendiri tak digandengmu
Nyatanya kusalah duga di perjalananku
Ruang dan waktu berhenti
Terkeluku... Lumpuh...

Bagai menegakkan benang basah
Banyak sama namun harus berpisah
Cerita kita tak bersisa lewat sudah

Pendar tak lagi istimewa
Rinduku takkan lagi bernyawa
Tertatih kusiap hadapi semua

Banyak kenangan yang menghadang
Langkah kakiku
Berat di perjalanan
Letih hatiku mengawang
Terombang-ambing buta arah tujuan

Sempat kumenyangka
Sanggup jalan sendiri tak ditemanimu
Nyatanya kusalah duga di perjalananku
Sering kutercekat menyadari
Tiada lagi yang sepertimu

Bagai menegakkan benang basah
Banyak sama namun harus berpisah
Cerita kita tak bersisa lewat sudah
Pendar tak lagi istimewa
Rinduku takkan lagi bernyawa
Tertatih kusiap hadapi semua 

And i 
I’m still learning
To lose you.


Executive Producer dalam lagu ini adalah Titi DJ sendiri, Written by Titi DJ, Composed by Titi DJ, Vega Antares, Ibrani Pandean. 

Lyrics by Titi DJ, Produced by Titi DJ & Answer Project, Piano on intro by Titi DJ, Piano by Adrian Rahmat Purwanto. 

Synth by Adrian Rahmat Purwanto & Adrian Martadinata , Strings & Drum Programming by Adrian Martadinata , Guitar by Adrian Martadinata, Bass by Ibrani Pandean.

Vocal recorded by Stevano at Sembunyi Studio , Vocal directed by Barsena Besthandi, Back, Vocals by Barsena Besthandi. Vocal edited by Heri Alesis at Alesis Studio, Mixed by Heri Alesis at Alesis Studio, Mastered by Dimas Pradipta at Sum it! Studio.

Lewat akun youtubenya Titi DJ memberi komentar "Terima kasih sudah menunggu disini. Aku gak sabar ingin tau apa pendapat kamu semua tentang lagu ini." tulisnya.



Biografi Singkat Penyanyi Titi DJ
Titi Dwi Jayati (lahir 27 Mei 1966), lebih dikenal sebagai Titi DJ, adalah seorang penyanyi, penulis lagu, pencipta lagu, produser rekaman, model, dan aktris berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan salah satu diva pop dan tergabung dalam kelompok 3 Diva yang juga beranggotakan Krisdayanti dan Ruth Sahanaya.

Sebelumnya ia juga pernah tergabung dalam grup musik Adarapta dan Elfa's Singers. Titi juga telah menjadi juri dalam berbagai acara pencarian bakat menyanyi, yakni Indonesian Idol, Indonesian Idol Junior, Golden Memories, dan The Voice Indonesia.

Mengawali karier sebagai penyanyi latar, Titi berkesempatan merilis album pertamanya berjudul Bukan Hanya Satu Kali (1983) yang tidak berhasil di pasaran. Ia mulai dikenal publik saat mewakili Indonesia dalam ajang Miss World pada tahun yang sama di London, Britania Raya, seangkatan dengan aktris Michelle Yeoh (Miss Malaysia) dan Maggie Cheung (Miss Hongkong). Ia selanjutnya menelurkan beberapa album selama era 1980-an di antaranya Imajinasi (1985), Yang Pertama yang Bahagia (1986), dan Ekspresi (1988).

Puncak karier bermusik Titi adalah saat dirilisnya album Bahasa Kalbu (1999) yang meledak di pasaran dengan singel "Bahasa Kalbu", "Tak Akan Ada Cinta yang Lain", dan "Jangan Berhenti Mencintaiku". 

Album ini menjadikannya pemenang terbanyak dalam Anugerah Musik Indonesia 1999 dengan total lima piala, termasuk tiga kategori utama: Album Terbaik-Terbaik, Penyanyi Rekaman Terbaik-Terbaik, dan Pencipta Lagu Terbaik-Terbaik.

Putri ketiga dari lima bersaudara pasangan John Sutanto yang berdarah Palembang dan Yenny Veronica Simanjuntak yang berdarah Manado ini suka menyanyi dan menari sejak kecil.  Bakat seni Titi juga didukung oleh kedua orang tuanya. 

Di tengah kondisi serba pas-pasan, Yenny menyisihkan pendapatannya untuk memasukkan Titi ke sanggar seni suara yang cukup kondang saat itu, Bina Vokalia. Tak cukup hanya itu, Yenny juga mendaftarkan Titi kursus tari Bali dan piano. Bahkan, ibunya juga menghubungi Dewi Motik, wanita pengusaha terkemuka yang dikenal luwes dan pakar mengenai kewanitaan.

Cobaan datang saat Titi masuk ke jenjang SMP. Kedua orang tuanya bercerai. Ibunya pun harus berjuang sendirian menghidupi keluarganya. Meski demikian, saat Titi bercerita tentang sebuah kelompok seni terkemuka, Swara Mahardhika (SM), ibunya begitu antusias. 

Bersama Soraya Haque, teman sekolahnya yang juga tinggal di Tebet, Titi pun mendaftar ke sanggar pimpinan Guruh Soekarnoputra itu. Saat ia melamar di Swara Mahardhika, tes yang pertama dilakukan adalah menari. Tarian Bali yang ia lakoni di depan Guruh berhasil. Keluarga Titi kembali diuji saat warung yang selama ini menjadi tumpuan hidup mereka, terkena gusuran. 

Mereka pun pindah ke kawasan lain di Tebet Timur. Sayang mereka sekali lagi mendapat ujian saat Yenny bangkrut akibat arisan call. Keterpurukan ekonomi membuat mereka pindah lagi, kali ini ibunya membeli rumah yang amat sederhana di sebuah gang di kawasan Tomang. Tak hanya itu, Titi pun harus merelakan pianonya dijual demi menutup hutang. Meski begitu, ibunya tak menghentikan 'jatah' Titi ikut di SM.

Awal karier dan pemilihan Miss World (1982–1983)
Sejak masuk SM, Titi mulai menjajal dunia model. Beberapa kali wajahnya muncul di majalah remaja dan mulai dikenal masyarakat. Ibunya juga selalu mencari peluang agar Titi bisa ikut lomba bergengsi. 

Tahun 1983 Titi ikut Lomba Bintang Radio dan Televisi dan meraih Juara III, juga Juara Berpenampilan Terbaik. Namun bekal itu tak cukup membantu saat Titi ingin tampil di Aneka Ria Safari, ajang paling bergengsi bagi penyanyi saat itu. Titi ditolak karena belum memiliki album.

Kesempatan untuk rekaman datang dari JK Record. Tawaran itu datang berkat usaha Frans Hasibuan, koordinator acara musik Kamera Ria, tempat Titi sering tampil. Sayang Titi tidak mendapat titik temu dengan Judi Kristianto mengenai musik yang bisa dibawakannya. 

Saat itu, JK Record memang dikenal sebagai perusahaan rekaman yang menelurkan album mendayu, sementara Titi terbiasa mengapresiasi musik Addie MS, Chrisye, atau Guruh Soekarnoputra. Meski tak jadi rekaman, Titi tidak putus semangat untuk mencari kesempatan show dan tampil di televisi. Titi pun melirik dunia film dan mulai main dalam film-film komedi yang waktu itu memang sedang marak-maraknya. Film pertamanya, bertajuk Gepeng Bayar Kontan (1983)

Film tersebut membawa Titi mendapat tawaran dari Andi Nurhayati salah satu produser film, untuk mengikuti kontes Miss World 1983 di London, Britania Raya. Tentu saja kesempatan itu tidak disia-siakan walau Titi belum pernah mengikuti kontes kecantikan di tanah air. Sayangnya, ia tidak berhasil meraih posisi dalam ajang tersebut.

Saat mengikuti ajang Miss World, Titi berada satu angkatan bersama dengan aktris Michelle Yeoh yang saat itu mewakili Malaysia dan Maggie Cheung sebagai Miss Hongkong.

Album pertama, Adarapta dan kolaborasi dengan Indra Lesmana (1984–1989
Meski kecewa lantaran gagal memenangkan kontes Miss World, namun berkat itu popularitas Titi menanjak cepat. Titi kerap mendapat tawaran bermain film dan tawaran rekaman dari Jackson Record. Pada 1984, Titi merilis album perdana, Imajinasi.

Meski penjualan album perdananya tidak terlalu bagus, produser puas dengan hasilnya. Memasuki tahun 1985, Titi sudah sibuk mempersiapkan album kedua, Yang Pertama Yang Bahagia. Dalam pembuatan album itu Titi berkenalan dengan Indra Lesmana. Tak lama mereka pun menjalin cinta. 

Album-album Titi selanjutnya tak lepas dari garapan Indra, Ekspresi (1988), dan Titi DJ 1989 (1989). Titi juga sempat bergabung dengan Adarapta bersama Titiek Hamzah, Atiek CB dan Endah Soebroto pada tahun 1987 serta menelurkan dua album.

Seiring santernya isu bahwa kesuksesan Titi hanya karena Indra di sampingnya, hubungan mereka yang telah terbina selama 7 tahun pun berakhir di pertengahan tahun 1991. Setelah putus dengan Indra, orang-orang mulai mempertanyakan karier menyanyi Titi. Album-albumnya dinilai tidak sukses dan bahwa Titi bukan jaminan kelarisan album.

Lenong Rumpi dan puncak karier (1990–2004)
Tak mau putus asa, Titi terus berjuang dan menjadi pribadi yang lebih ceria. Harry de Fretes pimpinan Lenong Rumpi yang tayangannya amat populer di RCTI saat itu belum mengudara secara nasional, menawari Titi untuk bergabung. 

Titi sukses tampil mendampingi Ira Wibowo, Debby Sahertian, Ferina Widodo, dan Ade Juwita. 

Lenong Rumpi juga membawanya pada rekaman sebuah album, berjudul Emangnya Gue Pikirin. Bahkan, Titi juga mulai merambah dunia sinetron, antara lain Body Kuat, Lakon Tiga Duda, Jalan Pintas, Hari-Hari Gila dan yang paling populer, Nurlela.

Setelah perceraian dengan Bucek Depp rupanya membawa hikmah. Meski sempat berat di awal perceraiannya, bahkan Titi sempat berhutang pada sahabatnya, Chintami Atmanegara untuk membayar uang muka rumah, namun itu menjadi titik balik kesuksesan Titi sebagai penyanyi. Jiwa yang emosional, semangat memperjuangkan hidup, dan rasa cinta pada anak-anak membuahkan karya yang sungguh menyentuh. 

Album Bahasa Kalbu yang dirilis tahun 1999, sukses. Album ini sarat dengan lagu-lagu berlirik indah dengan aransemen yang memikat. Bahkan Titi sukses meraih 5 penghargaan dari 6 kategori yang dinominasikan dalam ajang Anugerah Musik Indonesia 1999. Titi meraih Album Terbaik Kategori Umum, Kategori Pop; Lagu Terbaik Kategori Umum, Penyanyi Wanita Terbaik Kategori Pop dan Kategori Umum. Lagu "Bahasa Kalbu" juga menjadi soundtrack sinetron Cinta yang dibintangi Desy Ratnasari.

Pada tahun 2004, Titi meluncurkan album Immaculate Collection yang berisi beberapa hits populer antara lain "Ekspresi" (feat Indra Lesmana), "Bintang-Bintang", "Dunia Boleh Tertawa" (feat Indra Lesmana), "Bahasa Kalbu", "Salahkah Aku", "Keresahanku", dan "Kuingin". 

Tiga tahun sebelumnya, Titi sudah pernah meluncurkan album the best yang bertajuk Titi DJ Menyanyikan Kembali (2001). Album tersebut memang menyuguhkan sejumlah lagu yang bisa dibilang merupakan karya artistik Titi, termasuk sebuah lagu baru bertajuk "Sang Dewi".


Titi to Diana, Truth dan reuni 3 DIVA (2010–sekarang)
Pada 16 Februari 2010, Titi merilis albumnya yang bertajuk "Titi to Diana". Album ini merupakan album persembahan Titi untuk sang idola, Diana Nasution, dan oleh karena itu, hampir keseluruhan lagu di album ini adalah lagu lawas milik Diana. Berisi 12 buah lagu dengan hits singel lagu yang berjudul "Jangan Biarkan". 

Album ini berhasil mengantar Titi memenangkan Anugerah Musik Indonesia 2011 kategori Karya Produksi Kolaborasi Terbaik. Pada 7 Desember 2010, Titi memperkenalkan singel barunya yang bertajuk "Tak Ada Ujungnya" dalam acara Nagaswara Music Awards yang diadakan di Istora Senayan, Jakarta. Dalam singel ini, Titi berduet dengan suaminya saat itu, Ovi /rif. 

Singel yang diciptakan oleh Takaida pada tahun 2006 ini merupakan singel perdana Titi DJ setelah pindah ke label baru Nagaswara. Syair lagu ini berisi mengenai hubungan sang kekasih yang berbeda keyakinan. Klip video dari singel ini merupakan satu-satunya klip yang pembuatannya paling menyita waktu dan dianggap sebagai klip Titi yang pengerjaannya paling lama sepanjang kariernya.

Pada awal tahun 2011, Titi DJ kembali melakukan konser untuk memperingati 25 tahunnya berkarier di industri musik yang bertajuk "Konser Swara Sang Dewi". Konser dengan tema Go Green tersebut diadakan 4 hari dengan 7 kali pertunjukan. 

Konser yang diadakan di Taman Ismail Marzuki tersebut berhasil meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) kategori Penyanyi Wanita Pertama Indonesia dengan 4 Hari Konser 7 Kali Pertunjukan.

Pada tahun 2012, Titi bersama Ruth Sahanaya membentuk sebuah kolaborasi baru bernama Truth dan merilis album berjudul About Us pada tanggal 5 September. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia.

Pada Maret 2013, Titi kembali menggebrak dengan menjadi penyanyi wanita Asia pertama yang melakukan konser di Marina Bay Sands, Singapura. Setelah pihak Marina Bay Sands melakukan survei, Grand Theater Eksklusif di negeri singa itu memutuskan untuk mengundang Titi DJ melakukan konser tunggal. 

Titi seolah membuka jalan bagi penyanyi Indonesia untuk melakukan konser di MBS, karena beberapa waktu setelah itu, beberapa penyanyi Indonesia seperti Syahrini, dan Afgan Syahreza, mengadakan konser di tempat yang sama pada tahun-tahun selanjutnya.

Setelah lama tidak melakukan konser bersama akibat karier dan kesibukan pribadi, 3 Diva kembali mengadakan konser luar negara (Singapura) pada tahun 2014 sebagai pematah isu keretakan anggota.

Pada 9 Desember 2015, Titi merilis albumnya yang ke-15 bertajuk Titi in Love with Yovie. Album ini berisikan 10 lagu karya Yovie Widianto, dengan utama "Bila Kuingat". Album ini merupakan album pertama dalam sejarah musik industri Indonesia yang hanya berisi lagu-lagu ciptaan Yovie yang dinyanyikan oleh satu penyanyi.

Album ini secara fisik hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia dan secara digital melalui ITunes. Sebelum merilis album penuh, Titi DJ merilis terlebih dahulu singel "Bila Kuingat" beberapa bulan sebelumnya di ITunes.

Sepanjang tahun 2016, 3 Diva kembali mengibarkan bendera kejayaan yang dituangkan dalam konser tour di 4 kota besar, yakni Yogyakarta (23/4), Bandung (30/4), Jakarta (17/9), dan Surabaya (3/12).

Maret 2018, Titi merilis singel terbarunya, "Mengapa Rindu", yang ditulis dan dibuat oleh penyanyi Yura Yunita. 

Pada 26 September 2018, 3 Diva mengadakan konser reuninya bertajuk "Back in Time" yang diadakan di Livespace, kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Selang beberapa bulan kemudian, pada bulan Desember Titi merilis singel terbarunya yang bertajuk "Imajinasi".

Singel yang berjudul sama dengan album yang pernah ia ciptakan tahun 1985 ini diciptakan oleh Indah Anastasya, musisi muda yang juga merupakan mahasiswa Institut Musik Indonesia serta dilengkapi dengan aransemen musik oleh Tohpati.

Diskografi
Album solo
1983 – Bukan Hanya Satu Kali
1985 – Imajinasi
1986 – Yang Pertama Yang Bahagia
1988 – Ekspresi
1989 – Titi DJ 1989
1990 – Dunia Boleh Tertawa bersama Indra Lesmana
1992 – Take Me To Heaven
1995 – Bintang Bintang
1996 – Kuingin
1999 – Bahasa Kalbu
2001 – Menyanyikan Kembali
2003 – Senyuman
2004 – Immaculate Collection
2006 – Melayani Hatimu
2007 – The Best of
2010 – Titi to Diana
2015 – Titi in Love with Yovie

Singel
2011 – "Tak Ada Ujungnya"
2011 – "Stop"
2018 – "Mengapa Rindu"
2018 – "Imajinasi"
2018 – "Terbang Bersamamu" (OST Feather Flies to the Sky)
2019 –"Tuhan Jaga Diriku"
2020 –"Show Off Your Colors"
2022 - "To Lose"

Bersama Adarapta
1985 – Dalam Lagu Dara Puspita

Bersama 3 Diva
2006 – Semua Jadi Satu
2008 – 3 Diva
2014 – Selamat Tinggal (KFC Adu Bintang 2 "Diva VS Divo")

Bersama Truth
2012 – About Us
2014 – Cinta Mati (Feat Marcell)
2014 – Ulurkan Tanganmu (Feat Marcell dan Mike Mohede)

Bersama Ashanty dan Eka Gustiwana
2021 – Superwoman

Bersama Sara Fajira dan Eka Gustiwana
2021 – Show Off Your Colors


sumber: 
id.wikipedia.org

Baca Juga:

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon