Tim I KKN Undip Selenggarakan Pendampingan Aplikasi Pembukuan UMKM di Desa Kedungwaru Lor



Campusnesia.co.id -- Demak, 8 Februari 2020. Mahasiswa Tim I KKN Undip menyelenggarakan pendampingan aplikasi “SI APIK” kepada para pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa Kedungwaru Lor, kecamatan Karanganyar, kabupaten Demak. Pendampingan dilaksanakan dalam dua tahap, yang pertama dengan mengundang para pemilik UMKM di balai desa pada hari Sabtu (8/2), yang kedua pendampingan langsung di toko atau warung pada hari Minggu hingga Senin (9-10).

Acara di balai desa bertujuan untuk brainstorming tentang pembukuan di bidang usaha dan pengenalan awal tentang aplikasi SI APIK. SI APIK (Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan) merupakan aplikasi akuntansi yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) bersama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) khusus bagi UMKM berbentuk perorangan maupun badan usaha tidak berbadan hukum. Aplikasi yang berbasis Android dan iOS tersebut bekerja menyesuaikan dengan sektor usaha yang tengah dijalani oleh pemilik UMKM selaku user. Ada delapan opsi sektor usaha yang ditawarkan kepada user, yaitu sektor jasa, perdagangan, manufaktur, pertanian, perikanan budidaya, perikanan tangkap, peternakan, dan usaha perorangan. Tiap opsi tersebut memiliki format masukan transaksi, data, dan laporannya masing-masing. Setiap tahapan terdapat penjelasan teknis secara ringkas yang bertujuan untuk memudahkan pengguna aplikasi dalam memasukkan data keuangan sesuai jenis transaksi. SI APIK juga dilengkapi dengan fitur backup and restore untuk melindungi data yang tersimpan dengan aman. Hasil akhirnya, yaitu laporan keuangan, dapat diunduh dengan mengonversikannya terlebih dahulu dalam format PDF atau Excel.

iklan

Di hari berikutnya, pendampingan secara langsung dilakukan di tiga lokasi UMKM yang sebelumnya telah menyatakan minatnya. Ketiga UMKM tersebut milik Sri Sulistyowati (sektor perikanan budidaya), Nur Ana (sektor perdagangan), dan Dewi Resnowati (sektor usaha perorangan). Ketiganya berkesempatan untuk praktik dan berkonsultasi secara langsung, menyesuaikan dengan kondisi usaha yang mereka alami. “Tertarik dengan aplikasi SI APIK apalagi langsung diajarin, karena selama ini melakukan pembukuan secara manual itu repot. Apalagi pas rekapitulasi dan perhitungan keuntungan total, kadang masih tercampur dengan keperluan pribadi,” ungkap Dewi, pemilik toko yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.


Niki Agni Eka Putra Merdeka selaku penanggungjawab program mengatakan bahwa secara umum UMKM di desa Kedungwaru Lor telah sadar akan pentingnya pembukuan transaksi kegiatan usaha. “Pembukuan dilakukan secara manual, ya itu sudah bagus, namun para pelaku UMKM masih kesulitan saat merekapnya. Belum lagi pemahaman mereka yang masih kurang soal laba, rugi, dan pemisahan modal, sehingga laporan yang mereka hasilkan tak jarang membuat mereka bingung sendiri. Itulah kenapa saya mengadakan program ini,” jelasnya. Meski sedikit terkendala dengan kemampuan para pemilik UMKM dalam mengoperasikan gawai, mahasiswa akuntansi tersebut berharap pendampingan yang dia lakukan dapat mempermudah para pengusaha tersebut dalam melakukan pembukuan dan memanfaatkan hasilnya untuk kemajuan usaha mereka.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »