Cerdaskan Kader Desa Melalui Empat Program Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo



Campusnesia.co.id -- Bertempat di Balai Desa Japerejo, Rabu (22/1/2020), dilaksanakan empat program monodisiplin oleh keempat anggota Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo. Acara dimulai dengan pencerdasan terhadap K3 Api yang dilakukan oleh Prasetya Adhi, mahasiswa Teknik Perkapalan 2016. Pengadaan pencerdasan ini didasarkan oleh budaya masyarakat Desa Japerejo yang masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utama dalam kesehariannya, terutama untuk memasak. Sehingga dalam pencerdasan ini para hadirin juga diimbau untuk tidak lupa membuka ventilasi ketika menggunakan kayu bakar, agar asap hasil pembakaran bisa keluar dari dapur dan tidak membahayakan kesehatan. Selain itu hadirin juga diperkenalkan dengan jenis-jenis api dan penanggulangan kebakaran yang disebabkan oleh masing-masing jenis api tersebut.

iklan

Setelahnya, acara dilanjutkan oleh Nindya Adhisty, mahasiswi FKM 2016, dengan pemaparan mengenai pentingnya pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita. Pada pemaparannya kali ini, selain dijelaskan kepentingan PMT pada hadirin, para hadirin juga diberikan beberapa pilihan resep makanan tambahan yang bahannya mudah didapatkan di Desa Japerejo. Selain itu juga ditunjukkan cara pembuatan salah satu menu makanan tambahan balita melalui penayangan video, dan juga dibagikan hasil jadi dari menu makanan tambahan tersebut kepada para hadirin. Diharapkan dengan pemaparan ini masyarakat Desa Japerejo menjadi lebih paham akan pentingnya memberikan makanan tambahan pada balita, serta menyadari bahwa bahan-bahan yang diperlukan pun sangat mudah didapat, juga dengan cara pembuatannya yang sederhana.

Usai pemarapan mengenai PMT, acara dilanjutkan dengan optimalisasi peran kader dalam pelaksanaan program bina keluarga oleh Majida Wikaning, mahasiswi FKM 2016, yang menyorot pentingnya memberikan perhatian pada kesehatan reproduksi remaja. Perhatian kepada kesehatan reproduksi ini didasarkan atas kesadaran warga, utamanya remaja desa, terhadap kesehatan reproduksinya. Sehingga dalam pemarapan tersebut, terus ditekankan pentingnya memahami masalah-masalah yang timbul akibat mengabaikan kesehatan reproduksi. Sehingga diharapkan, melalui kader-kader kesehatan yang hadir, kesadaran akan kepentingan kesehatan reproduksi di Desa Japerejo akan lebih meningkat.

Acara kemudian diakhiri oleh Muhammad Iqbal, mahasiswa FPIK 2016, dengan pelatihan pembuatan aquarium mini dengan memanfaatkan limbah sampah botol plastik. Pengadaan pelatihan ini didasarkan atas permasalahan pengelolaan sampah yang tebengkalai di Desa Japerejo, yang membiarkan banyak limbah plastik seperti botol atau pun toples plastik terbengkalai dan tidak terolah. Sehingga pelatihan ini diharapkan dapat menjadi pilihan kreatif masyarakat Desa Japerejo dalam memanfaatkan limbah plastik.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »