Atasi Layu Bawang Merah, 3 Mahasiswa Etos Undip buat Fungisida Berbahan dari Biji Palem Putri



Campusnesia.co.id -- Hai sobat Campusnesia, lagi musim PKM ya? kalian sudah pada ikut belum? sebagai salah satu bentuk dukungan campusnesia dalam program PKM secara berkala akan kamu hadirkan konten terkait PKM yang unik-uni, salah satunya yang akan kita bahas berikut ini Fungisida dari ekstrak biji palem. yuk simak kisahnya.

Bawang merah merupakan salah satu komoditas holtikultura di Indonesia. Bawang merah dimanfaatkan sebagai pelengkap bumbu masak sehari-hari, obat tradisonal serta antibakteri. Kebutuhan bawang merah terus meningkat setiap tahunnya. Namun, akhir-akhir ini produksi tanaman bawang merah mengalami penurunan. Salah satu faktor yang mengakibatkan penurunan hasil panen tanaman bawang merah adalah penyakit layu fusarium akibat Fusarium oxysporum Sp. 


ads

Penyakit ini berpotensi menimbulkan kerugian besar, bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan penyemprotan fungisida berbagai jenis, baik alami maupun sintetis. Padahal, penggunaan fungisida sintetis dapat berdampak negatif terhadap lingkungan sehingga perlu adanya pengendalian yang ramah lingkungan. 

Ada sebuah penelitian sebelumnya, yang menyatakan fungisida ramah lingkungan menggunakan mikroorganisme antagonis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. (Ramadhina A.,  2012). Namun, penggunaan mikroorganisme antagonis tersebut masih memiliki berbagai kekurangan, misal produksinya yang belum bisa dilakukan dalam skala besar karena keterbatasan bahan baku, tidak tahan disimpan, dan harganya yang masih relatif tinggi.


ads

Disisi lain, habitat tanaman palem dapat ditemui di Indonesia. Palem putri merupakan salah satu spesies dari keluarga pinang-pinangan (Aracaceae). Akan tetapi, tidak semua bagian dari tanaman palem putri dimanfaatkan, terutama bagian bijnya. Biji palem putri yang telah berjatuhan dari pohonnya, dibiarkan berserakan selayaknya limbah. Padahal biji ini mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya polifenol dan flavonoid yang bersifat antijamur dan belum pernah digunakan sebagai fungisida.



Dengan latar belakang permasalahan di atas, tiga mahasiswa Universitas Diponegoro yang terdiri dari Ummy Ulvairoh (S1-Kimia), Chilmi Nurul Izza (S1- Agroekoteknologi) dan Firza Rizki Apriliani (S1-Statistika) untuk menciptakan ANAVELLIES, yaitu formula ekstrak biji palem putri sebagai fungisida pada tanaman bawang merah yang terserang layu fusarium dengan dosen pembimbing Dr. Agustina LNA, M.Si.

Wah menarik ya idenya, sobat sedang ikut PKM juga? ingin dipublish di Campusnesia? kirim profile PKM dan foto terkait ke email: Campusnesia@gmail.com PKM yang unik akan kami publish agar makin hits dan menginspirasi sobat campusnesia yang lain.

penulis: Didin
editor: Nandar
foto: Dokumentasi Pribadi

Artikel Terkait

Previous
Next Post »