Mari Hidup Rukun dan Damai Pasca Pilpres



Ditulis oleh:
Nuri Intan Fahmi

Tanggal 17 April 2019 lalu, kita telah melaksanakan pesta demokrasi yang biasa kita sebut pemilu. Pasca pemilu, banyak melihat dan mendengar pemberitaan tentang kedua paslon. Masing-masing pendukung saling melempar opini tentang kubu masing-masing. Para relawan masing-masing kubu sangat fanatik dalam mendukung capres dan cawapres pilihan mereka. Disamping itu, hujatan dan ujaran kebencian untuk menjatuhkan kubu lawan juga banyak terjadi. Hal ini tidaklah baik jika dibiarkan. Karena dikhawatirkan bisa memecah belah rakyat.

Ikut andilnya beberapa lembaga survey menambah panas suasana pasca pilpres. Hasilnya menjadi sorotan tajam untuk masyarakat luas. Kita sebagai pemilih yang cerdas harusnya tidak termakan berita-berita bohong yang belum tentu kebenarannya. Yang perlu kita lakukan adalah menunggu penghitungan KPU selesai dilaksanakan.

Saya menilai pilpres tahun 2019 ini kurang baik dari pilpres-pilpres sebelumnya. Kita sama-sama mengharapkan pemilu kali ini berjalan aman dan damai. Tapi, pada kenyataannya banyak terjadi kecurangan dan kericuhan dimana-mana. Sangat disayangkan sekali pesta demokrasi yang hanya dilakukan lima tahun sekali ini tercoreng hanya karena kita berbeda pilihan.

Dari permasalahan di atas, saya mempunyai beberapa ide untuk mengembalikan kerukunan dan persatuan rakyat pasca pilpres. Diantaranya yaitu:

1. Tidak terlalu mempercayai hasil lembaga survey di televisi. Sebagai pemilih yang cerdas mari kita bersabar menunggu hasil penghitungan suara oleh KPU. Karena KPU menyajikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2. Untuk masyarakat diminta tidak terpancing oleh beberapa isu politik negatif yang beredar. Karena hal ini bisa menyebabkan pertikaian yang berkepanjangan.

3. Kurangi pernyataan-pernyataan yang dapat memprovokasi masyarakat. Hal ini dikhawatirkan dapat memecah belah masyarakat karena mereka berbeda pilihan.

4. Berlapang dada dalam menerima hasil pemilu. Menang atau kalah dalam ajang pemilihan itu adalah hal yang biasa. Siapa pun yang terpilih pasti yang terbaik untuk memimpin bangsa ini untuk lima tahun ke depan. Kita sebagai warga negara yang baik harus saling mendukung.

5. Kepada para aparat pemerintah yang bertugas diminta untuk bersikap adil. Periksa dan hukum siapapun yang berbuat kecurangan, menyebar berita hoaks, memfitnah satu sama lain, intimidasi, mencoblos massal surat suara dan melakukan rekayasa ilegal untuk memenangkan pemilu. Berikan hukuman agar mereka jera.

Sebagai penutup, saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berdamai dan bersatu. Menjalankan nilai-nilai pancasila khusunya sila ke-3, yaitu persatuan Indonesia. Ingatlah bahwa kita memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda tapi tetap satu.

***
Artikel ini bagian dari Lomba Menulis Gagasan 2019
dengan tema "Merajut Kembali Persatuan Pasca Pilpres 2019"
yang di adakan oleh Campusnesia.co.id x Loetju.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »