Program Wakaf Kesehatan dari Dompet Dhuafa



Begini Kami Mengelola Kebaikan

Kebutuhan akan kesehatan dirasakan oleh semua orang dari semua jenjang usia, dari golongan ekonomi apapun, kaya maupun miskin. Begitu pula sakit, tidak mengenal siapa yang mampu atau yang tidak mampu.

Sebagian dari kita mungkin memiliki berbagai asuransi kesehatan. Namun, bagi sebagian yang lain akses kesehatan masih dirasa sulit walaupun sekelas fasilitas kesehatan primer.

Adalah Suwatri (38) Ibu tunggal dari empat orang anak ini tidak memiliki kartu jaminan kesehatan apapun dari pemerintah, penghasilannya sebagai buruh rumah tangga hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari.

Salah satu putranya yang kembar, Sadewa (3,5) menderita meningitis, hanya terbaring di tempat tidur. Duka ditinggal pergi oleh sang pencari nafkah kian bertambah, karena setiap pekan Sadewa harus menjalani pengobatan di Rumah Sakit.


Proyek pengembangan gedung wakaf LKC Purwokerto

Kehadiran LKC Ringankan Beban Mereka

Kehadiran Layanan kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa telah membantu meringankan beban pengeluaran Suwatri untuk berobat.

Bagaimana tidak, ketika dirinya tidak mampu membayar biaya dokter dan obat-obatan yang mahal, ia mendapatkan layanan kesehatan secara gratis dan dapat konsultasi dengan dokter yang ramah. Bahkan untuk terapi putra kembarnya yang menderita meningitis, Sadewa, dilayani dengan fasilitas ambulance gratis.




Layani 4.375 Jiwa

LKC DD Jateng yang berlokasi di Jalan Yayasan no 1 Berkoh, Purwokerto, Banyumas, kini memiliki 4.375 jiwa member yang telah terverifikasi. Survei kelayakan untuk mendapatkan kartu berobat gratis dilakukan untuk memastikan ketepatan penerima manfaat layanan kesehatan.

Layanan yang sudah berjalan antara lain rawat jalan, konsultasi dokter, layanan obat, layanan laboratorium dasar, layanan khitan, bantuan biaya RS, bantuan pembayaran premi BPJS Kesehatan, pendampingan rujukan, serta layanan ambulance. Semuanya tanpa di pungut biaya.




Lima Tahun Beroperasi

Lima tahun sudah LKC DD Jateng berkiprah di masyarakat mengabdikan diri dalam berbagai layanan kesehatan mulai rawat jalan, konsultasi dokter, obat, laboratorium dasar, khitan, ambulance, pembayaran premi BPJS Kesehatan, bantuan biaya rumah sakit dan lainnya secara gratis.

Lima tahun berjalan, kini fasilitas kesehatan LKC mengalami banyak peningkatan baik jumlah pasien, kebutuhan peralatan maupun kebutuhan akan fasilitas penunjang lainnya. Menempati gedung wakaf, saat ini LKC sedang berupaya menambah kapasitas ruang dan melakukan perbaikan di beberapa titik agar dirasa layak dan nyaman bagi para pasien yang datang.

Wakaf Untuk Pengembangan LKC

Bagi sebagian kita, mungkin nilai seratus ribu rupiah tidaklah berarti. Namun, seratus ribu akan menjadi sedekah jariyah sampai akhir hayat jika kita wakafkan untuk pengembangan gedung wakaf klinik LKC. Wakaf Anda turut hadirkan manfaat bagi ribuan mustahik untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

Mari bergerak bersama Dompet Dhuafa dalam melayani masyarakat kurang mampu. Mari berkontribusi dalam menolong saudara yang tak seberuntung kita. Mari torehkan tinta kebaikan yang tak akan lekang oleh waktu. Berikan wakaf terbaikmu, dari kita untuk sesama.

Berwakaf tak harus selalu berupa tanah atau bangunan. Anda bisa berwakaf mulai Rp 50.000. Mari, selagi ada kesempatan kita pergunakan sebaik-baiknya untuk bekal di akherat kelak.



Testimoni Pasien LKC


Maduri (55), pekerjaan sehari-hari sebagai penderes nira. Menderita patah tulang dan infeksi saluran kencing, akibat terjatuh dari pohon kelapa. Setiap pekan kontrol di RS yang berjarak 40 km dari rumahnya.

“Setiap kontrol tadinya saya harus mengeluarkan biaya sekitar 250 ribu rupiah untuk sewa kendaraan, sekarang saya sangat terbantu dengan layanan ambulance LKC Dompet Dhuafa, mulai dari antri sampai konsultasi dokter.”


Darwen (62), lansia dari Berkoh penderita penyakit degeneratif. 
Tidak memiliki kartu jaminan kesehatan.
“Saya sudah menjadi member LKC sejak 2012. Tidak memiliki kartu apapun dari pemerintah. Saya sangat senang dan terbantu bisa berobat gratis di LKC. Pak Dokternya ramah dan lucu”.


Ibu Sunarto (37), menderita keluhan sakit kepala yang berkepanjangan. 
Berobat sejak tahun 2011 sampai sekarang.
Ibu Sunarto (37), menderita keluhan sakit kepala yang berkepanjangan. Berobat sejak tahun 2011 sampai sekarang.

AYO WAKAF SEKARANG, KLIK DI SINI!

Artikel Terkait

Previous
Next Post »