EMPAT MAHASISWA ITS BUAT APLIKASI AGAR INDONESIA TIDAK KEKURANGAN DARAH, BEGINI IDENYA




SURYA.co.id | SURABAYA - Pelaksanakan donor darah secara rutin agaknya sulit dilakukan bagi sebagian besar masyarakat. Pasalnya, pengetahuan dan informasi seputar kegiatan donor darah sangat minim.

Misi sosial inilah yang mendasari empat mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) membuat aplikasi reblood.

Mereka yaitu Leonika Sari (22), Faisal Setia Putra (20), Ari Agustina (20), dan M Zuhri (20).

Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Playstore. Ide pembuatan aplikasi ini berawal dari Leo, panggilan Leonika Sari, yang biasa ikut enterpreuner weekend. Dia ingin membuat aplikasi yang bisa membantu banyak orang dalam pemenuhan darah di Indonesia.

''Kami mulai riset, data yang kami dapat dalam setahun di Indonesia minimal butuh 1 juta kantong darah. Bahkan tahun 2013, hampir 2,4 juta kantong darah kebutuhannya,'' tutur Leo.

Leo mengakui ide ini merupakan inisiasinya agar Indonesia tidak kekurangan pendonor darah.

Dia beralasan kekurangan pasokan darah di Indonesia kebanyakan akibat kurangnya pengetahuan pendonor darah, misalnya ketentuan donor darah.



Artikel Terkait

Previous
Next Post »