Sekolah Gratis ala Bang Jack sang Juru Parkir

Kang Jack si tukang parkir (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)

Judul Asli : Tukang Parkir Melawan Cibir


"Capek saya mendengarkan kata kata orang.” Ucapan tersebut terlontar dari Undang Suryaman alias Kang Jack. Usahanya yang ingin membuat sekolah gratis kerap dicibir oleh kerabat dan orang sekitarnya.

Usianya 41 tahun, kerjanya hanya seorang juru parkir di kampus Fikom Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat. Namun mimpi Kang Jack begitu mulia. Penghasilan Jack hanya sekitar Rp 65.000 per harinya, Rp 10.000 ia sisihkan untuk biaya operasional sekolah gratis yang dibuatnya. Meski begitu dia tetap mampu menikmati hidupnya ini.

Selama menjalani pekerjaan sebagai juru parkir, Jack tak pernah memasang tarif bagi mobil yang ia jaga. Jack hanya berharap pemberian yang ikhlas dari para mahasiswa atau dosen empunya mobil. "Saya mah ikhlas aja a' dikasih gope ya alhamdulillah berarti Allah ngasih rezeki melalui dia memang segitu," lanjut Jack.

Bangunan TK baru milik Kang Jack. (Foto:  Akbar Ramadhan/kumparan)


Sejak tahun 1992 Jack menjadi juru parkir di tempat tersebut. Berbagai pengalaman telah ia lalui sebagai juru parkir di kampus Unpad.
 "Berantem mah sering namanya juga hidup di jalan kalau parkir kan itu kan bisa dibilang di jalanan walau wilayahnya kampus," ujar Jack.

Dari penghasilan sebagai tukang parkir dan penghasilan dari usaha sampinganya, sekarang Jack berhasil mendirikan sekolah gratis yang bisa dinikmati orang di sekitarnya. Meski begitu jalan Jack membuat sekolah gratis tak begitu mulus, banyak orang sekitar yang kerap mencibir pria dengan empat orang anak tersebut. 

"Ya gimana caranya supaya meringankan atau membantu apabila misalkan tidak dengan materi mungkin dengan ilmunya, apabila tidak sama sekali ya gimana caranya supaya saya semangat. Ini mah enggak istri sering nangis juga ketika abis ngajar," ucap Jack.

Jack selalu mengingat pesan orang tuanya dan itulah yang menjadi pegangan hidup dia dalam menghadapi berbagai cibiran dan masalah lainya. "Orang tua berpesan meski kamu berada di mana saja di negara penuh beling pun jangan sekali-kali tinggalkan solat," ucap Jack.

Dengan nasihat dan pesan dari orang tuanya tersebut, Jack dapat melawan semua cibiran dari kerabat dan orang sekitarnya. Cibiran tak akan meruntuhkan semangat pria ini untuk membantu mencerdaskan anak bangsa.

"Semua yang saya lakukan selama ini apapun yang kata orang seperti itu silahkan tapi apapun kata orang tua dan kita menjalankannya ternyata ya Alhamdulillah a' selamat saja. Ketika orang itu mencibir saya, saya beranggapan orang itu lagi sakit hatinya apabila orang itu sehat dia tidak mungkin seperti itu," tutup Jack.

Anak-anak sedang belajar di TK milik Kang Jack.
(Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)





Sumber: https://kumparan.com/ikhwanul-habibi/tukang-parkir-melawan-cibir?utm_medium=post&utm_campaign=int&utm_source=Twitter



Undip Resmikan Kandang Ayam Closed House


Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip menggelar acara peresmian kandang ayam Closed House Jumat (27/1) di Fakultas Peternakan dan Pertanian. Kandang Ayam Closed House ini merupakan kerjasama antara FPP Undip dan PT. Medion.

Kandang sistem closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak.


Dalam sambutannya, Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Yos Johan Utama mengatakan “Kerjasama ini diharapkan akan membuahkan hasil yang maksimal untuk memacu holding company yang saat ini sedang dibangun. Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang solid dan sungguh-sungguh”. Rektor juga berharap kerjasama ini akan berkesinambungan dan memberikan banyak manfaat.

Selanjutnya, Dekan FPP Undip, Prof. Moh. Arifin menjelaskan bahwa tujuan membangun kandang ayam closed house adalah untuk menyediakan udara yang sehat bagi ternak ayam yaitu udara yang menghadirkan sebanyak-banyaknya oksigen dan mengeluarkan sesegera mungkin gas-gas berbahaya seperti karbondioksida dan amonia. Kemudian menyediakan iklim yang nyaman bagi ternak ayam dengan menggunakan kipas angin (blower) untuk chilling effect (angin berhembus) untuk menciptakan iklim sejuk. Selain itu pula, kandang closed house dapat meminimalkan tingkat stres pada ternak dengan mengurangi kontak dengan manusia, cahaya dan lainnya.



“Kandang tersebut merupakan kandang tertutup, sehingga ayam terjaga kesehatannya. Kandang tersebut apabila suhu mulai panas ada 5 buah kipas yang akan otomatis menyala sendiri. Manfaat lain yang diperoleh dari kerjasama ini adalah sebagian dari hasil usaha ini akan dialokasikan untuk bantuan beasiswa” ujarnya.

Perwakilan dari PT. Medion, Pitria meyampaikan pula bahwa sudah ada 71 orang alumni Undip yang berkarya di PT. Medion dan 41 orang diantaranya adalah lulusan Fakultas Peternakan Undip, sisanya ada dari Fakultas Hukum, Teknik Elektro, Pertanian dll. Produk dari perusahaan tersebut yang terkenal antara lain vaksin ternak, vaksin/obat herbal, pemanas gas, peralatan ternak dan bisnis restoran seperti nugget dan bakso.
(Oktora/ Humas Undip)

sumber: http://www.undip.ac.id/?p=5161&lang=id

Mahasiswa UNNES Boyong Empat Piala PELTAC di Malaysia



Sebelas  mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengikuti kegiatan Professional Engineering Leadership Teamwork Awarnees  (PELTAC) di Universiti Teknologi Malaysia, Johor Bahru Malaysia, Sabtu-Kamis (21-26/1) kemarin.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa UNNES memperoleh piala dari empat kejuaraan. Juara 1 Innogreenation Competition dan Best Video diraih Rizky Ajie Aprilianto (Fakultas Teknik).

Juara 2 Lomba Debat  Sosial diraih Nuriyanti (Ilmu Sejarah) dan Juara 3 Video Competition diraih Salim Zahid (Ilmu Sejarah).

Prestasi yang membanggakan ini merupakan hasil persaingan ketat peserta beberapa negara. Antara lain Malaysia, Chad, Yaman, Syiria, Somalia, India, dan Indonesia.

Nuriyanti mengaku  bangga dan senang  tim UNNES dapat memboyong empat juara saat pulang ke kampus tercinta.

Ia berharap mahasiswa UNNES lain juga ikut serta aktif dalam kegiatan yang berskala internasional seperti ini dan dapat memperoleh kejuaraan, sehingga dapat mengharumkan nama UNNES dan Indonesia di kancah Internasional.

Kontributor : Nur Adha Choiriyah (Student Staff)

sumber: http://unnes.ac.id/berita/mahasiswa-unnes-boyong-empat-piala-peltac-malaysia/

Salimah Sumurboto Kota Semarang mengadakan Pelatihan Hidroponik




Salimah Sumurboto Kota Semarang mengadakan pelatihan Hidroponik dengan tema "Pelatihan Pemanfaatan Lahan Sempit dengan Hidroponik" dengan pembicara bapak muda bernama Nurul Yaqin pegiat hidroponik di kota semarang dan sehari-hari berkarya di Food Technology Labaoratory Undip, minggu 29 januari 2017.


Pelatihan yang menarik di tengah ramainya berita dengan mahalnya beberapa kebutuhan buah dan sayur misalnya harga cabai dan bawang yang sempat meroket. menanam ala hidroponik bisa menjadi solsusi atas masalah ini.


Acara yang bertempat di rumah warga bernama pak Suparman ramai oleh peserta yang antusias sekali mengikuti pelatihan, tak kurang seratusan ibu-ibu hadir dalam acara pelatihan ini.

Dalam sesi pengantar teori Pembicara menyampaikan tentang banyaknya manfaat menanam ala hodroponik, selain sebagai aktifitas sampaingan yang produktif bagi ibu-ibu, hasilnya juga bisa sebagai asupan alternatif sayur dan buah organik yang lebih sehat, serta peluang bisnisnya masih menjanjikan bila ditekuni dan ditelateni.


Saat sesi praktek pembuatan hidriponik beliau juga menekankan untuk menggunakan dan memulai dengan bahan dan alat yang ada di sekitar yang mudah didapat dan  umumnya adalah barang yang sudah tidak terpakai, misalnya botol air mineral bekas, kapas aneka bibit tanaman kebutuhan sehari-hari cabe, sawi, bawang dll.


Pelatihan berlangsung hingga menjelang siang, peserta nampak antusias hingga akhir acara dan meriah dengan diselingi doorprise dan bazar.

Penulis: Nandar
Foto: Danir

Mahasiswa Polines Teliti Kacang Ruji Sebagai Alternatif Pengganti Kacang Kedelai


Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang tergabung dalam UKM Pengembangan Pengetahuan (PP) merasa terpanggil untuk meneliti alternatif-alternatif sumber bahan pangan baru. Diversifikasi pangan atau inovasi bahan pangan, yaitu dengan menggunakan bahan pangan lokal adalah untuk memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsinya sehingga tidak terfokus pada satu jenis. Yakni meneliti potensi kacang Ruji (Pueraria phaseoloides) sebagai alternatif pengganti kacang kedelai.

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polines, Poniman, SE, MSi, terus mendorong mahasiswa untuk meneliti dan mengabdi guna menjawab berbagai kebutuhan di masyarakat. “Kami mendukung mahasiswa untuk melakukan penelitian terapan,”ungkapnya.

Agustina Wahyu Widayati, selaku Ketua Tim Program Hibah Bina Desa (PHBD) Polines mengatakan Indonesia banyak tumbuh tanaman kacang-kacangan yang potensial sebagai sumber pangan baru. Kegiatan diawali dengan kunjungan tim ke Desa Sidorejo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jateng. Dipilihnya wilayah ini karena merupakan daerah pertanian yang lahan pertaniannya banyak ditumbuhi tanaman liar kacang Ruji. Keberadaan kacang ruji tersebut sangat melimpah, namun sampai saat ini belum termanfaatkan secara optimal.“Kami pilih kacang Ruji untuk diteliti”,ungkapnya. Saat ini kacang Ruji di masyarakat dilihat sebagai tanaman liar. Penelitian ini dilatar belakangi fenomena harga kedelai yang melambung tinggi yang dikeluhkan pengrajin tahu dan tempe. “Kami berusaha mencari alternatif baru untuk bahan baku pengrajin tahu dan tempe”, jelas Agustina.

Dijelaskannya kacang Ruji mengandung energi sebesar331 kilokalori, protein 25 gram, karbohidrat 58 gram, lemak 1 gram, kalsium 80 miligram,fosfor 400 miligram, dan zat besi 5 miligram. Selain itu didalam Kacang Ruji juga terkandung vitamin A sebanyak 0IU, vitamin B1 0,3 miligram dan vitamin C 9 miligram. Sedangkan kandungan pada kacang kedelai yaitu energi 286 kal, Protein 30,2g, Lemak 15,6 g, Karbohidrat 30,1g, Serat 4,9g, Kalsium 196 mg, Fosfor (506) mg, ZatBesi6,9mg, Vitamin A 95IU, Vitamin B1 0,93 mg.

Kacang Ruji dapat diolah untuk pembuatan tempe,susu kacang Ruji, kripik serta kecap. Dia berharap, lewat penelitiannya ini memanfaatkan kacang Ruji untuk bahan pangan alternatif pengganti kedelai. “Serta dapat menginisiasi semua pihak untuk mengembangkan tanaman kacang Ruji secara optimal sehingga mengurangi ketergantungan Indonesia pada kedelai impor dan mewujudkan swasembada pangan nasional” pungkas Agustina.

Ket foto :
Produk. Mahasiswa Polines memperlihatkan produk kecap hasil olahan pangan dari kacang Ruji.

sumber: http://www.polines.ac.id/web/news/20161111-1.html

Mobil Listrik Polines Juara 2 Kategori Uji Kecepatan KMLI 2016


Mobil listrik rancangan mahasiswa jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang (Polines) berhasil meraih predikat juara ke-2 dalam kategori uji kecepatan dalam ajang Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) VIII 2016 yang berlangsung (18 – 20/11) di kampus Politeknik Negeri Bandung (Polban), Bandung, Jawa Barat.

Mobil yang dinamakan PML-4 Evolution hasil rancangan tim Green Peanut yang terdiri atas Muhammad Ridhwan, Muhammad Nur Faiz, Ahmad Sultonul Albar dan Ah Yani. Salah satu anggota Green Peanut, Muhammad Ridhwan mengatakan, mobil listrik ini dirancang selama empat bulan dengan bimbingan dua dosen yakni Carli,ST, MT dan Margana, ST, M.Eng.

"Persaingan cukup ketat. Semua tim yang ikut serta menampilkan mobil listrik yang inovatif. Syukur dengan kerja keras kami berhasil meraih juara untuk kategori uji kecepatan," kata Muhammad Ridhwan dalam upacara penyambutan di Kampus Polines, Tembalang, Selasa (22/11).

Muhammad Ridhwan menjelaskan, dalam kompetisi tersebut setiap mobil dinilai unsur waktu tempuh, efisiensi energi, daya tanjak, percepatan/akselerasi dan pengereman/deselerasi. "Kami berhasil menjadi juara ke-2 dalam kategori uji kecepatan," ungkapnya.

Salah satu dosen pembimbing Margana, ST, M.Eng menyatakan, kemampuan rancang bangun anak didiknya sudah bagus dan memenuhi kriteria."Meski hasil ini belum sesuai dengan target yang diharapkan, namun sejak awal dibangun mobil ini memang diproyeksikan dalam hal kecepatan. Lewat kerja keras seluruh tim mobil ini sesuai dengan rencana awal," tuturnya. Tahun depan, lanjutnya, dengan adanya regulasi slalom test maka tim Polines akam membuat mobil lebih ramping dan pendek serta lebih nyaman dikendarai.

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polines, Poniman, SE, MSi menambahkan, prestasi yang ditorehkan merupakan kebanggan bagi pihaknya. "Hasil kerja keras dan kekompakan tim telah menorehkan prestasi yang membanggakan," ujarnya. Kedepan, lanjut Poniman, agar kreatifitas pengembangan mobil listrik terus dilakukan.

Ket. Foto :
Tim Green Peanut Polines foto bersama dengan Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polines, Poniman, SE, MSi dan dosen pembimbing usai lomba Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) VIII 2016) di kampus Politeknik Negeri Bandung (Polban), Bandung, Jawa Barat, (18 – 20/11).

sumber: http://www.polines.ac.id/web/news/20161122-1.html

Elektronik Gamelan Udinus Sabet Penghargaan dari Kemenristek Dikti

Penampilan e-Gamelan Udinus saat menerima penghargaan dari Kemenristek Dikti.
Foto: metrosemarang.com/istimewa


METROSEMARANG.COM – Elektronik Gamelan (e-Gamelan) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang meraih penghargaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Udinus dianggap sebagai perguruan tinggi yang turut berpartisipasi melestarikan warisan budaya dengan menemukan dan mengembangkan hasil riset e-Gamelan.

Prosesi penghargaan yang dilaksanakan di Auditorium BPPT II, Jakarta, Kamis (22/12). Pada kesempatan tersebut, pemain e-Gamelan Udinus memainkan Saron, Peking, Bonang barung, Bonang penerus, Gong, Kenong, Demung dan Slenthem dengan menggunakan tablet.

Permainan tim Udinus mampu memukau Menteri Ristek Dikti, M Nasir serta beberapa kepala daerah, pimpinan industri, rektor beberapa perguruan tinggi dan tamu undangan lainnya. Penghargaan diserahkan langsung oleh M. Nasir kepada Wakil Rektor Udinus Bidang Kemahasiswaan Kusni Ingsih.

Menteri Nasir merasa bangga dan memberi apresiasi atas capaian e-Gamelan Udinus. Ia mengharapkan nantinya tidak hanya Udinus yang mengembangkan riset di bidang kesenian, tetapi juga universitas lainnya.

“Saya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas penghargaan yang diterima oleh seluruh pihak. e-Gamelan adalah salah satu wujud menjaga budaya,” ungkapnya.

Seperti diketahui, e-Gamelan Udinus memperoleh dana hibah Dikti di tahun 2009-2010 untuk mengembangkan lebih lanjut karya penelitiannya. Untuk memperoleh hasil terbaik terkait suara gamelan, tim dari Udinus juga melakukan proses perekaman gamelan pusaka dari keraton Surakarta dan Yogyakarta yang merupakan cikal bakal gamelan yang kini terus dilestarikan.

“Tujuan kami ingin meningkatkan sikap afektif anak muda sehingga mereka kami giring mengenal gamelan. Apalagi saat ini gamelan cukup sulit ditemui karena harga pembuatannya yang relatif mahal dan tidak semua Perguruan Tinggi memilikinya,” jelas Tyas Catur Pramudi koordinator tim e-Gamelan. (vit)

sumber: http://metrosemarang.com/elektronik-gamelan-udinus-sabet-penghargaan-kemenristek-dikti

Syifa Fatimah, Pantang Tanggalkan Hijab


SYIFA FATIMAH mungkin tak pernah menyangka akan terpilih menjadi Duta Kampus 2016. Mahasiswi program studi Penyiaran atau Broadcasting Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) itu bertekad melaksanakan amanah yang diembannya, sekaligus menata karir di dunia modeling.
Syifa begitu ia biasa disapa merasa sangat bersyukur atas capaiannya tersebut. Prestasi dan kepercayaan pada dirinya yang terpilih menjadi Duta Kampus menurutnya adalah titik awal dari langkah-langkah yang akan diambilnya kelak.

“Dipercaya menjadi Duta Kampus merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa,” tutur Syifa belum lama ini.

Sebelumnya, dara berpostur 165 sentimeter ini telah mengoleksi berbagai piala atas prestasi di dunia modeling. Syifa juga merupakan Duta Wisata Jepara 2015. Prestasi itu mengantarnya pada gelar runner up Duta Wisata Jawa Tengah 2015.

Dunia modeling mulai dirambahnya saat ia masih duduk bangku SMA. Penggemar Pramuka itu ternyata kerap diajak menjadi model oleh Jepara Photographer Community (JPC).

Kiprah gadis asal Desa Damarjati, Kalimanyatan Jepara sebagai seorang model bukan tanpa halangan. Tak jarang dia diminta untuk menjadi model dengan syarat melepas jilbabnya. Namun ia kekeh tidak akan menanggalkan jilbabnya.

Sekarang Syifa ingin fokus dalam kuliah dan karirnya. Amanah sebagai Duta Kampus akan ia laksanakan untuk kampusnya.

“Ini amanah bagi saya jadi harus saya laksanakan sebaik-baiknya untuk kampus yang saya cintai ini,” tegasnya yang juga merupakan Putri Hijab 2016. (vit)

sumber: http://metrosemarang.com/syifa-fatimah-pantang-tanggalkan-hijab

Loloskan 66 Proposal Penelitian, Unimus Peroleh Dana Hibah Kemenristek Dikti Rp 3,5 M

Rektor Unimus saat paparkan ke 66 proposal yang dapatkan dana hibah Kemenristek Dikti.
Foto: dok humas


METROSEMARANG.COM – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) mendapat bantuan dana hibah dari Kemenristek Dikti senilai sekitar Rp 3,5 miliar. Dana tersebut diperoleh berkat lolosnya 66 judul proposal penelitian dan pengabdian masyarakat karya dosen di kampus setempat.

Rektor Unimus, Prof Dr Masrukhi menuturkan, tahun ini Unimus meloloskan 66 judul proposal penelitian dan pengabdian masyarakat. Kabar ini tentunya akan nembawa angin segar bagi para dosen untuk lebih bersemangat dalam meneliti.

“Dengan ini budaya meneliti dosen Unimus semakin sangat bergairah,” tegas Prof Masrukhi, Kamis (19/1).

Menurutnya, meneliti dan pengabdian masyarakat adalah bagian tugas wajib para dosen harus dilakukan, seperti halnya kampus lain. Menjadi dosen kata dia, tak hanya mengajar di kampus, akan tetapi juga harus meneliti dan mengabdi ke masyarakat.

“Dosen yang judul proposalnya dan pengabdian masyatakatnya belum disetujui, dari Unimus juga akan membantu mendanai dan sifatnya interen. Kita juga tetap akan menyeleksi dosen kami yang proposalnya belum disetujui,” ujarnya.

Hal ini dilakukan agar budaya meniliti di Unimus terus meningkat. Pasalnya melalui penelitian yang dilakukan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat dapat dikaji dan dicari solusinya.

Bukti keseriusan Unimus dalam meningkatkan budaya meneliti di kalangan dosen yaitu dengan seringnya digelar workshop bagi dosen S2 dan S3. Selain itu, kampus yang terletak di jalan Kedungmundu Raya ini juga baru saja mendapat informasi terkait peringkatnya di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia. Dari 177 kampus yang ada Unimus ada di peringkat kelima. (vit)

sumber: http://metrosemarang.com/loloskan-66-proposal-penelitian-unimus-peroleh-dana-hibah-kemenristek-dikti-rp-35-m

Tips dan Trik ShortCut pada Keyboard



Hallo Sobat Campusnesia, kali ini Redaksi hadir dengan tema baru yaitu tentang Tips. Artikel pertama tips tentang Short cut pada Keyboard untuk mempermuah pekerjaanmu. kami kutip dari Fans Page Facebook Iyong Lakon Semarang.

Sekedar share nih yang belum tau tentang kode -kode pada keyboardnya. Yuk simak dan pelajari

FUNGSI KEYBOARD :

Ctrl + A : Select All
Ctrl + B : Bold
Ctrl + C : Copy
Ctrl + D : Font
Ctrl + E : Center Alignment
Ctrl + F : Find
Ctrl + G : Go To
Ctrl + H : Replace
Ctrl + I : Italic
Ctrl + J : Justify Alignment
Ctrl + K : Insert Hyperlink
Ctrl + L : Left Alignment
Ctrl + M : Hanging Indent
Ctrl + N : New
Ctrl + O : Open
Ctrl + P : Print
Ctrl + Q : Normal Style
Ctrl + R : Right Alignment
Ctrl + S : Save / Save As
Ctrl + T : Left Indent
Ctrl + U : Underline
Ctrl + V : Paste
Ctrl + W : Close
Ctrl + X : Cut
Ctrl + Y : Redo
Ctrl + Z : Undo
Ctrl + 1 : Single Spacing
Ctrl + 2 : Double Spacing
Ctrl + 5 : 1,5 lines
Ctrl + Esc : Start Menu
F1 : Menjalankan fungsis pertolongan yang disediakan pada Word
F2 : Memindahkan teks atau objek yang dipilih
F3 : Menjalankan perintah AutoText
F4 : Mengulangi perintah sebelumnya
F5 : Menjalankan perintah Find and Replace atau Goto
F6 : Menjalankan Perintah Other Pane
F7 : Memeriksaan kesalahan ketik dan ejaan teks
F8 : Awal perintah penyorotan/pemilihan teks atau objek
F9 : Mengupdate Field (Mail Merge)
F10 : Mengaktifkan Menu
F11 : Memasukkan field berikutnya (Mail Merge)
F12 : Mengaktifkan dialog Save As
Esc : Membatalkan dialog / perintah
Enter : Melaksanakan pilihan atau mengakhiri suatu paragraf
Tab : Memindahkan teks sesuai dengan tanda tab yang ada pada ruler horizontal
Windows : Mengktifkan Menu Start
Shortcut : Mengaktifkan shortcut pada posisi kursor
Delete : Menghapus 1 karakter di sebelah kanan kursor
Backspace : Menghapus 1 karakter di sebelah kiri kursor
Insert : Menyisip karakter di posisi kursor
Home : Memindahkan posisi kurosr ke awal baris
End : Memindahkan posisi kurosr ke akhir baris
Page Up : Menggulung layar ke atas
Page Down : Menggulung layar ke atas
Up : Memindahkan kursor 1 baris ke atas
Down : Memindahkan kursor 1 baris ke bawah
Left : Memindahkan kursor 1 karakter ke kiri
Right : Memindahkan kursor 1 karakter ke kanan
Num Lock On : Fungsi pengetikan angka-angka dan operator matematik aktif
Num Lock Off : Fungsi tombol navigasi aktif

di kutip dari Fanspage Iyong Lakon Semarang, service Komputer dan Laptop:
berikut link nya : Iyong Lakon Comp
#inyonglakonsemarang