Review Buku Novel Animal Farm, Siklus Otoritarian Yang Berulang

 


Campusnesia.co.id - Setelah sekian lama melihat sliweran di timeline twitter, akhirnya di moment 9.9 kemarin saya putuskan membeli buku novel populer berjudul Animal Farm.

Buku terbitan Bentang Pustaka ini merupakan versi terjemahan dari novel berjudul sama karya George Orwell diterbitkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.

Memiliki tebal 400 halaman, novel ini bercerita tentang peristiwa yang terjadi di peternakan Manor milik Pak Jones. Pada suatau hari terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh para hewan ternak yang merasa selama ini dieksploitasi secara berlebihan dan diperlakukan tidak adil oleh si pemilik peternakan.

Pemberontakan dipimpin oleh sekelompok babi yang dianggap hewan paling cerdas di dalam peternakan. Diikuti oleh para hewan lain dari kuda, sapi, biri-biri, ayam, bebek hingga kucing dan burung.

Awalnya pemberontakan ini berjalan mulus, peternakan berhasil dikuasi oleh para binatang dan untuk sejenak mereka merdeka dari kekangan manusia, boleh lebih leluasa menikmati apa yang mereka hasilkan dari susu, telur hingga pakan jerami dan hasil kebun.

Atas dasar menjaga ketertiban dan keberlangsungan peternakan yang kini diganti namanya jadi Animal Farm - maknanya bukan secara harfiah peternakan hewan namun dimaksudkan berarti peternakan yang dikelola oleh dan untuk hewan - babi yang mendeklarasikan diri sebagai pemikir dan pemimpin membuat serangkain aturan dan rencana pengelolaan.

Awalnya semua berjalan baik-baik saja, hingga kehidupan di peternakan berdinamika dan bahaya laten sebuah perubahan adalah lahirnya bibit-bibit otoritarian baru.

Walau novel ini ditulis 80 tahun silam, entah mengapa drama yang dihadirkan terasa sangat dekat. 

Lewat perumpamaan revolusi (atau sebut saja rerformasi) yang terjadi di sebuah peternakan dan bagaimana kehidupan merdeka sesaat bergeser jadi tirani baru terasa sangat familiar dengan kondisi di berbagai negara belakangan ini.

Misalnya babi yang mengubah aturan demi keuntungan pribadi, keluarga dan golongannya. 

Maaf jika sedikit alur sudah ter-spoiler lewat tulisan di atas namun percayalah dengan jumlah halaman yang tak terlalu tebal (saya bisa menyelasaikannya dalam sekali duduk) masih banyak alur, kisah, drama dan intriks menarik lainnya dalam buku bovel ini.

Sangat rekomended buat yang butuh bacaan ringan di waktu senggang. 

Bagi sobat yang kebetulan lagi main ke Kabupaten Pati bisa mampir ke Pojok Baca Weron People di desa saya Tegalharjo dan bisa baca novel Animal Farm ini gratis.

Semoga bermanfaat, salam literasi dan sampai jumpa.


Penulis
Nandar.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon