Program Sekolah Berdaya-Bersahaja Hadirkan Kolaborasi Internasional: Wujudkan Sekolah Bersih, Sehat, dan Juara di SD 1 Sriwulan dan SD 1 Purwosari, Kabupaten Demak



Campusnesia.co.id -  Demak - SD 1 Sriwulan dan SD 1 Purwosari, Kabupaten Demak, menjadi saksi lahirnya program inovatif Sekolah Berdaya-Bersahaja yang digagas oleh Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Undip 119. Program yang berlangsung selama Juli hingga Agustus 2025 ini mengusung misi besar: menciptakan sekolah yang Bersih, Sehat, dan Juara melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor, bahkan lintas negara.

Bukan sekadar kegiatan pengabdian mahasiswa, Sekolah Berdaya-Bersahaja dirancang sebagai rangkaian program berkesinambungan untuk memperkuat kapasitas guru dan siswa di wilayah rawan bencana. Targetnya tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk perilaku, menanamkan budaya sehat, dan membangun karakter juara yang siap bersaing di masa depan.


Latar Belakang: Pendidikan di Daerah Rawan Bencana
Kondisi geografis Kabupaten Demak yang rentan terhadap bencana – termasuk banjir rob – menuntut adanya langkah preventif di sektor pendidikan. Sekolah yang berada di kawasan ini tidak hanya menghadapi tantangan akademik, tetapi juga risiko kesehatan, kebersihan, dan keamanan. Melihat kondisi tersebut, Tim KKN Undip 119 memandang perlu adanya intervensi terarah yang memadukan edukasi, kesehatan, lingkungan, dan kebencanaan.

“Program ini adalah bentuk komitmen kami untuk menghadirkan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga membangun ketahanan anak-anak terhadap tantangan lingkungan,” ujar Ketua Tim Sekolah Berdaya-Bersahaja KKN 119 Undip.


Kolaborasi Lintas Negara dan Lintas Disiplin
Yang membuat program ini berbeda adalah kehadiran para akademisi dan praktisi dari berbagai negara. Di antara tokoh yang hadir yaitu:

Athira Nandakumar, Ph.D – Kagoshima University, Jepang

Prof. Satoko Okabe – Koriyama Women’s University, Jepang

Prof. Aya Goto – Harvard T.H.C. School of Public Health

Prof. Chihaya Koriyama – Kagoshima University, Jepang

Letnan Kolonel Rishi Rajalakhsmi – Indian Army, yang memberikan pelatihan kebencanaan
Keterlibatan mereka menjadi bukti bahwa pendidikan di daerah rawan bencana dapat menarik perhatian dan dukungan dari jaringan internasional.


Rangkaian Program Utama

Program Sekolah Berdaya-Bersahaja terdiri dari tiga rangkaian besar yang saling melengkapi:

1. Sekolah Juara
Fokus pada pengembangan karakter dan potensi siswa. Kegiatan meliputi motivasi belajar, orientasi masa depan, edukasi pemberdayaan, sosialisasi perlindungan hak anak, serta penciptaan lingkungan egaliter, anti-bullying, dan anti-kekerasan. Siswa juga mendapat pelatihan bahasa Inggris dan tata tertib sekolah untuk membangun kedisiplinan bersama.

2. Sekolah Bersih
Mengedepankan kesadaran lingkungan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Siswa dan guru diajak membangun Pojok Hijau dengan kegiatan daur ulang, serta memprakarsai pembentukan Bank Sampah sebagai langkah nyata pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

3. Sekolah Sehat
Melibatkan mahasiswa Kedokteran Undip untuk melakukan pemeriksaan visus dan antropometri siswa. Tujuannya adalah mendeteksi dini risiko kesehatan dan memberikan rekomendasi perbaikan, mengingat pentingnya kesehatan di daerah yang rawan bencana.


Dampak dan Harapan
Kegiatan ini bukan hanya memberi manfaat langsung, tetapi juga meninggalkan warisan pengetahuan dan keterampilan yang bisa diteruskan guru dan siswa secara mandiri. “Kami berharap, setelah program ini, sekolah dapat meneruskan kebiasaan baik dan menjadi contoh bagi sekolah lain di wilayah Demak,” kata salah satu anggota tim KKN.

Para akademisi internasional yang hadir juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. Mereka melihat potensi besar jika konsep serupa diterapkan di daerah rawan bencana lain di Indonesia.

Dengan semangat “Bersih, Sehat, Juara”, Program Sekolah Berdaya-Bersahaja membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah sederhana di sekolah. Kolaborasi antara mahasiswa, guru, siswa, pakar internasional, dan komunitas lokal menjadi fondasi kuat untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, berdaya, dan tangguh menghadapi tantangan zaman.



Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon