Semboyan ‘Dari Kita Untuk Kita’ Dasar Penghijauan dan Ketahanan Pangan Mandiri Kelompok Tani RW 12 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

 



Campusnesia.co.idSemarang (14/12/2023) - Adanya perubahan iklim ekstrim dan adanya efek rumah kaca dengan kondisi cuaca yang cukup panas, berdebu dan musim kemarau, juga menyebabkan lingkungan di sekitar menjadi gersang, kering dan terjadi polusi udara sebagai dampak dari pemanasan global. 

Kondisi ini dapat menjadi penyebab kekurangnyamanan yang nantinya akan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sehingga pada masa ini masyarakat harus lebih memperhatikan dan memperbaiki kualitas udara di lingkungan rumah masing-masing. Pandemi covid 19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menjangkiti area pernapasan manusia yang masuk melalui mata, hidung, maupun mulut menuju saluran paru-paru juga menjadi salah satu faktor untuk menjadikan penghijauan atau penanaman pohon sebagai salah satu kegiatan yang patut dilakukan untuk mengurangi dampak dari krisis lingkungan dan memiliki banyak manfaat lainnya. 

Salah satu inovasi dalam memperbaiki kualitas udara di lingkungan yaitu dengan penghijauan tersebut dilakukan dengan pemberian bibit bohon dan penanaman pohon sawo kecik dimana tanaman ini memiliki kemampuan untuk menyerap polusi udara sebesar 36,19 kg/tahun dan bersama Kelompok Tani RW 12 sebagai perwakilan masyarakat sekitar untuk pengabdian masyarakat serta wadah berbagi ilmu. 

Penghijauan itu sendiri dilakukan dengan dasar ‘dari kita untuk kita’ dimana apa yang kita tanam akan kita tuai di kemudian hari begitu juga mengenai ketahanan pangan mandiri. Melalui kegiatan KKN Tematik ini diharapkan dapat 1) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan program penghijauan, 2) Mengubah cara pandang masyarakat terhadap pelestarian lingkungan melalui penghijauan dan penanaman tanaman. 3) Mitra dapat memperoleh pengetahuan tentang pendidikan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penghijauan serta ketahanan pangan mandiri. 

Selain itu, kegiatan penghijauan lingkungan yang akan dilakukan berharap permasalahan mengenai menurunnya kualitas lingkungan dapat diatasi dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Inilah pemberdayaan masyarakat yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya Kelompok Tani dalam hal pengelolaan lingkungan serta esensi ketahanan pangan mandiri.

Manajemen ketahanan pangan keluarga menjadi suatu kebutuhan mendesak di tengah dinamika lingkungan yang penuh ketidakpastian. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan krisis kesehatan global menyoroti pentingnya keluarga untuk memiliki strategi yang kokoh dalam mengelola ketersediaan dan aksesibilitas pangan. 

Tujuan utama manajemen ini adalah untuk memastikan setiap anggota keluarga memiliki akses terhadap pangan yang cukup, bervariasi, dan bergizi. Diversifikasi pangan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kapasitas menjadi fokus utama guna membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan. 

Melalui pengelolaan risiko, peningkatan produksi lokal, dan keterlibatan pemerintah serta stakeholder, keluarga dapat mengurangi kerentanannya terhadap perubahan lingkungan dan ekonomi. Peningkatan infrastruktur pangan juga menjadi bagian integral dalam memastikan produksi, penyimpanan, distribusi, dan pemasaran pangan berjalan efisien. Dengan pendekatan ini, manajemen ketahanan pangan keluarga tidak hanya mendukung kesejahteraan keluarga secara keseluruhan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional.


Penulis:  
1. Ghea Ivana Kusuma Rachman
2. Diaz Faizal Rohyana

Editor:
Achmad Munandar

DPL :  
1. Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes
2. Adnan Fauzi, S.T., M.Kom

Lokasi KKN-T
Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon