Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri film aksi. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri film aksi. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Menelusuri Kesuksesan Film-Film Mission Impossible yang Dibintangi Tom Cruise

0
 


Campusnesia.co.idSejak kemunculannya pada tahun 1996, seri film "Mission: Impossible" telah menjadi salah satu franchise aksi terpopuler dalam sejarah perfilman. Dibintangi oleh aktor terkenal Tom Cruise, film-film ini berhasil mencuri perhatian penonton dengan adegan laga yang spektakuler, cerita yang seru, dan tentu saja, penampilan karismatik Cruise sebagai agen rahasia Ethan Hunt. Artikel ini akan mengulas perjalanan franchise "Mission: Impossible" yang telah berhasil mencapai enam film dan menjadi salah satu waralaba film paling sukses dalam sejarah.


1. Mission: Impossible (1996)
Film pertama dalam franchise ini disutradarai oleh Brian De Palma dan menjadi titik awal kesuksesan yang luar biasa. Cruise berperan sebagai Ethan Hunt, seorang agen IMF (Impossible Mission Force) yang berusaha membuktikan ketidakbersalahannya setelah timnya dikhianati. Dengan adegan aksi yang memukau dan plot twist yang menegangkan, film ini menjadi sukses besar dan menghasilkan pendapatan box office yang signifikan.



2. Mission: Impossible 2 (2000)
Film kedua dalam seri ini disutradarai oleh John Woo. Cruise kembali sebagai Ethan Hunt dalam misi yang melibatkan pencurian virus mematikan. Dengan sentuhan aksi khas Woo, film ini menampilkan adegan laga yang spektakuler dan berhasil mencapai kesuksesan komersial meskipun mendapat ulasan yang bervariasi.



3. Mission: Impossible III (2006)
Seri ketiga ini ditangani oleh J.J. Abrams, yang dikenal dengan kemampuannya dalam menggarap cerita yang menggugah adrenalin. Cruise kembali sebagai Ethan Hunt yang berhadapan dengan musuh yang kuat. Film ini menampilkan aksi yang tak kenal lelah dan mendalamkannya karakter Hunt dengan latar belakang emosional yang lebih dalam. "Mission: Impossible III" menjadi hit di box office dan menerima pujian kritis yang lebih baik dari film sebelumnya.



4. Mission: Impossible - Ghost Protocol (2011)
Film keempat ini disutradarai oleh Brad Bird, yang sebelumnya terkenal dengan film animasi Pixar. Dalam "Ghost Protocol," Ethan Hunt harus membersihkan nama IMF setelah timnya terlibat dalam serangan teroris. Film ini menampilkan aksi yang menegangkan, adegan ikonik seperti Tom Cruise yang memanjat gedung Burj Khalifa, dan diterima dengan sangat baik oleh penonton dan kritikus.



5. Mission: Impossible - Rogue Nation (2015)
Disutradarai oleh Christopher McQuarrie, film kelima ini menghadirkan ancaman baru bagi Ethan Hunt. Cruise berperan dengan penuh energi dalam melawan organisasi rahasia misterius yang kuat. "Rogue Nation" menampilkan aksi yang menarik, koreografi laga yang cemerlang, dan mendapatkan ulasan positif, serta meraih kesuksesan box office yang besar.



6. Mission: Impossible - Fallout (2018)
Film keenam dan terakhir dalam franchise "Mission: Impossible" ini kembali disutradarai oleh Christopher McQuarrie. Dalam "Fallout," Ethan Hunt dan tim IMF berhadapan dengan musuh yang berbahaya dan ambisi global yang mengancam dunia. Film ini menghadirkan aksi yang spektakuler, termasuk adegan baku tembak dan verifikasi halo yang memukau. Kritikus dan penonton memuji film ini sebagai salah satu film aksi terbaik dalam franchise ini dan juga dalam genre aksi secara umum.


Kesuksesan franchise "Mission: Impossible" tidak hanya didorong oleh adegan aksi yang mengagumkan, tetapi juga oleh kegigihan dan dedikasi Tom Cruise terhadap perannya sebagai Ethan Hunt. 

Cruise dikenal karena melakukan sebagian besar aksi fisiknya sendiri tanpa pengganti, termasuk melibatkan diri dalam adegan berbahaya seperti melompat dari gedung, mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, dan melakukan aksi luar biasa lainnya. Keterlibatan langsung Cruise dalam aksi tersebut memberikan sentuhan autentisitas yang meningkatkan pengalaman menonton bagi penonton.

Selain itu, franchise "Mission: Impossible" juga telah berhasil mempertahankan kualitas cerita dan pengembangan karakter yang kuat. Setiap film menawarkan plot yang rumit, intrik politik, dan perseteruan emosional yang membuat penonton terlibat secara emosional dengan karakter-karakter yang ada.

Keberhasilan ini juga didukung oleh kehadiran aktor-aktor hebat seperti Ving Rhames, Simon Pegg, dan Rebecca Ferguson, yang memberikan penampilan yang luar biasa dalam peran pendukung mereka.

Kesuksesan franchise "Mission: Impossible" juga terlihat dalam performa box office-nya. Setiap film dalam seri ini secara konsisten menghasilkan pendapatan yang tinggi di seluruh dunia, dengan beberapa film mencapai rekor tertinggi dalam franchise tersebut. Daya tarik global dari aksi yang seru dan kualitas produksi yang tinggi membuat film-film ini menjadi daya tarik utama bagi penonton di berbagai negara.

Franchise "Mission: Impossible" yang dibintangi oleh Tom Cruise telah menciptakan jejak sukses dalam dunia perfilman. Dengan adegan aksi yang menakjubkan, cerita yang menegangkan, dan dedikasi Cruise terhadap perannya sebagai Ethan Hunt, film-film ini telah menarik perhatian penonton dan kritikus selama bertahun-tahun. 

Kesuksesan franchise ini juga tercermin dalam performa box office yang mengesankan. "Mission: Impossible" telah menjadi salah satu waralaba film paling sukses dalam sejarah dan terus menghibur penonton dengan aksi yang tak terlupakan.

Biografi dan Daftar 45 Film Jet Li Aktor Laga Hong Kong dengan Segudang Film Aksi

0
 


Campusnesia.co.idJet Li, nama asli Li Lianjie, adalah seorang aktor, produser film, dan mantan atlet Wushu asal Tiongkok. Dilahirkan pada 26 April 1963, di Beijing, Tiongkok, Jet Li telah menunjukkan bakat luar biasa dalam seni bela diri sejak usia dini. Kepiawaiannya dalam seni bela diri dan pesonanya di layar lebar membuatnya menjadi salah satu aktor aksi terkemuka di dunia.

Jet Li memulai pelatihan seni bela diri Wushu di usia delapan tahun dan segera menonjol dalam kompetisi nasional di Tiongkok. Pada tahun 1974, ia menjadi juara nasional Wushu dan pada usia 17 tahun, ia menjadi juara dunia Wushu. Prestasi ini membantunya mendapatkan peran di film-film Tiongkok, dan pada tahun 1982, Jet Li membuat debut filmnya dengan "Shaolin Temple", yang sukses besar di box office.

Setelah mendapatkan popularitas di Tiongkok, Jet Li berusaha memperluas karirnya ke pasar internasional. Ia tampil dalam film-film seperti "Once Upon a Time in China" (1991), yang menjadi peran paling terkenalnya, di mana ia memerankan tokoh legendaris Wong Fei-hung. Film ini sukses di seluruh dunia dan membantu memperkenalkan Jet Li kepada penonton internasional.

Selama kariernya, Jet Li telah membintangi banyak film aksi yang menarik perhatian publik dengan keahlian bela diri yang luar biasa. Beberapa film terkenalnya antara lain:

1. "Fist of Legend" (1994): Jet Li memerankan Chen Zhen, seorang pejuang yang berusaha membalas dendam atas kematian gurunya.

2. "The Hero" (2002): Film ini disutradarai oleh Zhang Yimou dan Jet Li berperan sebagai pejuang legendaris yang harus menghadapi cobaan moral yang sulit.

3. "Fearless" (2006): Berdasarkan kisah nyata, Jet Li memerankan Huo Yuanjia, seorang praktisi bela diri yang memperjuangkan kehormatan Tiongkok melawan penjajah asing.

4. "Unleashed" (2005): Jet Li berperan sebagai seorang pria yang dibesarkan sebagai anjing pit dan kemudian menemukan kebebasan dan kehidupan baru.

5. "The Expendables" series (2010-2014): Jet Li bergabung dengan ansambel aktor aksi terkenal lainnya dalam film-film ini yang penuh aksi dan kegembiraan.

Selain film-film tersebut, Jet Li juga telah membintangi berbagai film Hollywood seperti "Lethal Weapon 4" (1998), "Romeo Must Die" (2000), "The One" (2001), dan "War" (2007).

Selain karir aktingnya, Jet Li juga terlibat dalam berbagai kegiatan amal dan memegang peran sebagai duta World Health Organization untuk HIV/AIDS dan kesehatan mental.

Dalam perjalDalam perjalanan hidupnya, Jet Li telah menghadapi berbagai tantangan dan perjuangan pribadi. Pada tahun 2004, ia didiagnosis menderita hipertiroidisme, sebuah kondisi yang mempengaruhi kesehatan dan energi seseorang. Karena kondisi ini, ia memutuskan untuk mengurangi aktivitas aktingnya dan fokus pada peran sebagai produser dan advokat kesehatan.

Jet Li telah mendedikasikan sebagian besar waktu dan upayanya untuk kegiatan amal. Pada tahun 2005, ia mendirikan yayasan nirlaba bernama "One Foundation" yang bertujuan untuk memberikan bantuan dalam situasi darurat dan membantu korban bencana alam. Yayasan ini telah memberikan dukungan dan bantuan dalam berbagai bencana seperti gempa bumi di Tiongkok, tsunami di Indonesia, dan banyak lagi.

Selain itu, Jet Li juga aktif dalam mempromosikan seni bela diri dan warisan budaya Tiongkok. Ia telah bekerja sama dengan organisasi dan lembaga seperti International Wushu Federation dan UNESCO untuk melestarikan dan mengembangkan seni bela diri serta menjaga warisan budaya Tiongkok tetap hidup.

Meskipun telah mengurangi aktivitas aktingnya dalam beberapa tahun terakhir, Jet Li tetap menjadi salah satu tokoh yang dihormati dalam industri film internasional. Keahliannya dalam seni bela diri, dedikasinya terhadap amal, dan kontribusinya terhadap budaya Tiongkok membuatnya menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.

Jet Li adalah seorang aktor yang telah membintangi banyak film yang memukau penonton dengan aksi luar biasanya. Namun, ia juga merupakan sosok yang memiliki pengaruh positif di luar layar lebar. Melalui dedikasinya terhadap amal dan kegiatan advokasi, Jet Li telah menunjukkan bahwa seorang aktor dapat memiliki dampak yang lebih besar dalam masyarakat.


Daftar Film yang dibintangi oleh Jet Li

  1. Shaolin Temple
  2. Shaolin Temple 2: Kids from Shaolin
  3. Born to Defend
  4. Shaolin Temple 3: Martial Arts of Shaolin
  5. Dragon Fight
  6. The Master
  7. Once Upon a Time in China
  8. Swordsman II
  9. Once Upon a Time in China II
  10. Tai Chi Master
  11. Fong Sai-yuk
  12. Fong Sai Yuk II
  13. The Evil Cult
  14. Last Hero in China
  15. Once Upon a Time in China III
  16. The Defender
  17. Fist of Legend
  18. Legend of the Red Dragon
  19. Meltdown
  20. My Father is a Hero
  21. Black Mask
  22. Dr. Wai and the Scripture Without Words
  23. Once Upon a Time in China VI
  24. Lethal Weapon 4
  25. Hitman
  26. Romeo Must Die
  27. The One
  28. Kiss of the Dragon
  29. Hero
  30. Cradle 2 the Grave
  31. Unleashed
  32. Fearless
  33. The Warlords
  34. War
  35. The Forbidden Kingdom
  36. The Mummy: Tomb of the Dragon Emperor
  37. The Founding of a Republic
  38. Ocean Heaven
  39. The Expendables
  40. The Sorcerer and the White Snake
  41. Flying Swords of Dragon Gate
  42. The Expendables 2
  43. Badges of Fury
  44. The Expendables 3
  45. The Investiture of the Gods


Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kita kali ini tentang Biografi dan Daftar Film Jet Li Aktor Laga Hong Kong dengan Segudang Film Aksi. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


===
Baca juga:


Review The Swordsman dan Deliver Us from Evil Film Laga Korea Terbaik 2020

0

 



Campusnesia.co.id - Di penghujung tahun 2020 ini, karena pilihan libur ke tempat wisata bukan pilihan bijak saat merayakan tahun baru di tengah pandemi yang semakin hari tak kunjung berhenti, kami coba hadirkan rekomendasi 2 film aksi asal negeri ginseng yang sangat cocok dinikmati bagi sobat campusnesia pecinta film laga.

Kombinasi yang apik antara martial art era kerjaan joseon dan masa modern, penulis yakin film ini pasti akan membuat sobat betah di depan layar kaca, apalagi salah satunya dibintangi oleh aktor asal indonesia, penasaran? ini dia daftarnya.

1. Film Aksi Korea Swordsman 
Dari judulnya bisa ditebak, film laga ini akan mengangkat tema salah satu senjata tajam paling mematikan yaitu Pedang. Dibintangi oleh Joe Taslim yang berperan sebagai Gurutai pendekar pedang asal dinasti Qing, Jang Hyuk sebagai Tae-yool pendekar pedang bermata ganda pengawal raja dan Jung Man-sik sebagai Min Seung-ho pendekar samurai pengikut raja yang ternyata penghianat.

Sepanjang film, secara konflik sebenarnya sederhana, Tae Yool mempunyai misi menjaga anak raja terdahulu dan memastikan selamat sepeninggal ayahnya dengan menyamar sebagai seorang warga biasa di pegunungan.

Trailer Film Aksi Korea Swordsman 

Gurutai adalah utusan dinasti Qing yang datang ke kerajaan korea meminta upeti dan melakukan perdagangan manusia. 

Sedangkan Min Seung Ho yang merasa sang raja sudah melenceng berada dalam kebimbangan, antara harus membela sang penjahat Gurutai atau harus sejalan dengan Tae Yool yang juga mantan rival dalam dunia persilatan khususnya pedang.

Martial art yang dihadirkan menarik, lebih realistis dari film-film pendekar dari mandarin jadi asyik untuk dinikmati. Agak sayang final fight antara Jang Hyuk dan Joe Taslim menurut saya kurang lama dan klimak, selebihnya oke untuk dinikmati saat akhir tahun selamat menonton.


2. FIlm Aksi Korea Deliver Us from Evil
Film ke dua kita diajak ke masa modern, film bertema tentang industri pembunuh bayaran, yakuza dan perdagangan manusia. Dibintangi oleh Hwang Jung-min sebagau Kim In-nam berperan sebagai mantan agen korea utara yang alih profesi sebagai pembunuh bayaran yang ingin pensiun.

Masalah terjadi ketika korban terakhirnya adalah saudara dari Yakuza paling sadis di jepang. Akibat peristiwa tersebut sang Yakuza bernama Ray diperankan oleh aktor jepang Lee Jung-jae memburu Kim In Nam hingga ke ujung dunia.

Trailer FIlm Aksi Korea Deliver Us from Evil

Di sisi lain, ternyata Kim In Nam punya istri dan anak di Tahiland, entah bagaimana awalnya sang istri menjadi korban pembunuhan makelar real estate dan sang anak diculik oleh sindikat perdagangan anak dan organ Thailand.

Misi Kim In Nam sederhana, datang ke Thailand untuk menyelamatkan sang buah hati, tapi tidak semudah itu ferguso, Ray sang Yakuza dari jepang yang saudaranya terbunuh juga mengincar Kim In Nam, belum lagi turut campur kepolisian korea jadi kusut kan?

Selama 108 menit kita akan disajikan aksi kejar-kejaran, aksi baku hantam jarak dekat dan tembak-temnbakan serta ledakan di sana sini. Sekali lagi menarik untuk nikmati saat akhir tahun, rekomendek.

Itu tadi sobat Campusnesia,  rekomendasi film laga korea tahun 2020 yang bisa kalian nikmati sembari menunggu pergantian tahun 2020 ke 2021. Pandemi belum berkahir, selalu terapkan 3M mari jaga diri kita, keluarga dan msyarakat dari penularan visrus corona. Sampai jumpa.

Penulis: Nandar

Biografi dan Daftar 157 Film Jackie Chan, Pelopor Film Aksi Laga Asia

0
 


Campusnesia.co.id - Beberapa bulan ini salah satu platform ecomerce Shopee menggandeng akror laga kawakan Jackie Chan sebagai bintang iklan dan ambasadornya.

Bagi generasi 90-an nama Jackie Chan tidak asing, film-filmnya menghiasi layar kaca tv nasional mulai dari era pendekar hingga modern.

Jackie chan menjadi unik sebagai aktor film laga karena adegan-adegan pertarungannya yang tricky, full body contact dan adegan stunt berbahaya yang dilakoni sendiri tanpa pemeran pengganti.

Ia juga menjadi panutan dalam menata laga yang realistis, hal sederhana misalnya ketika pertarungan melawan lebih dari satu orang, semuanya bisa saling hantam di waktu bersamaan tidak saling menunggu ala film jadul lainnya.

Bagi sobat yang ingin kenal lebih dekat dengan Jackie Chan bisa mengunjungi official website di https://www.jackiechan.com atau ke akun instragam officialnya yaitu @jackiechan dari pantauan kami terdapat 75 posts, 4.4 juta followers dan hanya 1 following yaitu akun sang putra  @jaycee_chan, emailnya enquiry@jackiechan.com.


Lewat artikel kali ini kami ingin mengajak pembaca kenal lebih dekat dengan Jackie Chan dan mengingat kembali daftar film yang pernah ia bintangi, siaoa tahu ada yang belum kalian tonton, yuk langsung saja.

Foto terbaru Jackie Chan 2022



Biografi Jackie Chan
Jackie Chan lahir pada 7 April 1954 saat artikel ini ditulis telah berusia 67 tahun, adalah seorang aktor, sutradara, pemeran pengganti, produser film, aktor bela diri, aktor komedi, penulis naskah layar lebar dan penyanyi dari Hong Kong. 

Ia adalah salah satu tokoh yang terkenal dalam seni bela diri (kungfu) dan aktor layar lebar dunia yang terkenal dengan aksi pertarungan akrobatiknya, ahli penggunaan berbagai macam alat yang ditemui di sekitarnya sebagai senjata dan aktor laga yang memiliki banyak inovasi. 

Mendalami seni peran sejak tahun 1970-an, dan sudah tampil tak kurang dalam 100 film serta pernah menerima penghargaan di Hong Kong Avenue of Stars dan di Hollywood Walk of Fame.

Sebagai seorang ikon kebudayaan, ia telah direferensikan dalam berbagai lagu-lagu pop, kartun dan permainan video. Selain berakting, dia adalah seorang bintang Cantopop dan Mandopop, dan sudah menerbitkan tidak kurang dari 20 album sejak tahun 1984 dan menyanyikan banyak musik tema dari film-film yang diperaninya. 

Pada tahun 2008, dia, bersama-sama dengan Andy Lau, Liu Huan dan Emil Chau, menyanyikan lagu perpisahan "Hard to Say Goodbye" pada upacara penutupan Olimpiade musim panas tahun 2008 di Beijing, Cina.

Masa Kecil Jackie Chan

Dia dilahirkan pada tahun 1954 di Victoria Peak, Hong Kong, dengan nama Chan Kong Sang (yang artinya "dilahirkan di Hong Kong") anak dari Charles dan Lee-Lee Chan, pengungsi dari masa Perang Saudara Cina. Nama julukannya adalah Pao Pao yang secara literal berarti "peluru meriam" karena dia selalu berguling-guling ketika masih bayi.

Orang tuanya bekerja pada Kedutaan Prancis untuk Hong Kong, sehingga otomatis ia menghabiskan masa kecilnya di lingkungan kediaman kedutaan di daerah distrik Victoria Peak.

Chan bersekolah di Nah-Hwa Primary School di daratan Hong Kong, namun sayang, dia tidak lulus sehingga orang tuanya mengeluarkannya dari sekolah. Pada tahun 1960, ayahnya beremigrasi ke Canberra, Australia dan bekerja sebagai kepala juru masak untuk kedutaan Amerika, dan Chan disekolahkan ke Chinese Drama Academy, sebuah Sekolah Opera Peking yang dimiliki dan dijalankan oleh Master Yu Jim Yuen.

Selama bersekolah di sana, ia banyak mendapatkan pelajaran berharga dan memiliki keahlian di bidang seni bela diri kung fu dan akrobatik.

Beberapa kali dia pernah ikut dalam kelompok Seven Little Fortunes, sebuah kelompok penampil yang diambil dari murid-murid terbaik dari sekolah tersebut, dan mendapatkan nama panggung Yuen Lo atas pencapainnya yang tertinggi. 

Dalam waktu itulah dia berteman dekat dengan Sammo Hung dan Yuen Biao, dimana tiga serangkai ini kemudian terkenal dengan nama julukan Tiga Bersaudara atau Tiga Naga.

Ketika masih berumur 8 tahun, dia pernah tampil dengan kelompoknya dari "Little Fortunes", dalam film Big and Little Wong Tin Bar (1962), dengan Li Li Hua berakting sebagai ibunya. Ia muncul lagi dengan Li pada tahun berikutnya, dalam kisah The Love Eterne (1963) dan mendapatkan peran kecil di film King Hu' 1966, Come Drink with Me. 

Pada tahun 1971, sesudah tampil lagi dalam film layar lebar dari King Hu yang berjudul, A Touch of Zen, dia mulai berkarier sebagai orang dewasa di dunia industri perfilman, dengan menandatangani kontrak dengan perusahaan Chu Mu's Great Earth Film.

Di umurnya yang menginjak 17 tahun, ia bekerja sebagai peran pengganti dalam film-film Bruce Lee berjudul Fist of Fury dan Enter the Dragon dengan nama panggung Chen Yuen Long. Ia mendapatkan peran utamanya pada tahun yang sama dalam sebuah film berjudul Little Tiger of Canton, yang hanya diedarkan secara terbatas di Hong Kong pada tahun 1973.

Karena menemui beberapa kali kegagalan dalam petualangan di industri perfilman dalam awal-awal kariernya dan kesulitan mendapatkan peran pengganti, dia akhirnya turut beremigrasi ke Canberra, Australia pada tahun 1976, dimana ia pernah menimba ilmu di Dickson College dan bekerja sebagai pekerja bangunan.

Teman pekerja bangunannya yang bernama Jack menjadi pengawasnya, sehingga lambat laun ia mendapatkan nama julukan sebagai "Little Jack" (si Jack kecil) yang nantinya dipendekkan menjadi "Jackie", yang pada akhirnya nama "Jackie Chan" melekat padanya sejak itu. Selain itu, ia mengubah nama Cinanya menjadi Fong Si Lung, karena nama keluarganya adalah Fong.

Daftar Film Jackie Chan

Tahun Judul Film
  1. 1962 Big and Little Wong Tin Bar
  2. 1963 The Love Eterne
  3. 1963 The Golden Hairpin
  4. 1964 The Story of Qin Xiang Lin
  5. 1966 The Eighteen Darts (Part 1)
  6. 1966 The Eighteen Darts (Part 2)
  7. 1966 Come Drink With Me
  8. 1970 Lady of Steel
  9. 1971 The Blade Spares None
  10. 1971 The Angry River
  11. 1971 A Touch of Zen
  12. 1972 Fist of Fury
  13. 1972 Hapkido
  14. 1972 The Brutal Boxer
  15. 1972 Game of Death
  16. 1972 Stranger from Hong Kong
  17. 1973 Enter the Dragon
  18. 1973 Facets of Love
  19. 1973 Not Scared to Die
  20. 1973 Police Woman
  21. 1973 Kung Fu Girl
  22. 1973 Little Tiger of Canton
  23. 1973 Freedom Strikes a Blow
  24. 1973 Ambush
  25. 1973 The Awaken Punch
  26. 1973 Fist of Unicorn
  27. 1974 Fist to Fist
  28. 1974 The Golden Lotus
  29. 1974 Supermen Against the Orient
  30. 1974 Village of Tigers
  31. 1975 All in the Family
  32. 1975 No End of Surprises
  33. 1975 The Himalayan
  34. 1976 New Fist of Fury
  35. 1976 Dance of Death
  36. 1976 Shaolin Wooden Men
  37. 1976 Hand of Death
  38. 1976 Killer Meteors
  39. 1976 The Private Eyes
  40. 1977 The 36 Crazy Fists
  41. 1977 To Kill with Intrigue
  42. 1978 Snake & Crane Arts of Shaolin
  43. 1978 Magnificent Bodyguards
  44. 1978 Snake in the Eagle’s Shadow
  45. 1978 Drunken Master
  46. 1978 Spiritual Kung Fu
  47. 1978 Half a Loaf of Kung Fu
  48. 1978 Two in Black Belt
  49. 1979 The Fearless Hyena
  50. 1979 Dragon Fist
  51. 1979 Immortal Warriors
  52. 1979 Master with Cracked Fingers
  53. 1980 The Young Master
  54. 1980 The Big Brawl
  55. 1981 The Cannonball Run
  56. 1982 Dragon Lord
  57. 1983 Fantasy Mission Force
  58. 1983 Fearless Hyena Part II
  59. 1983 Winners and Sinners
  60. 1983 Project A
  61. 1984 Wheels on Meals
  62. 1984 Pom Pom
  63. 1985 Police Story
  64. 1985 Heart of Dragon
  65. 1985 The Protector
  66. 1985 My Lucky Stars
  67. 1985 Twinkle, Twinkle Lucky Stars
  68. 1986 Naughty Boys
  69. 1986 Armour of God
  70. 1987 Project A Part II
  71. 1988 Police Story 2
  72. 1988 Dragons Forever
  73. 1989 Miracles
  74. 1990 Island of Fire
  75. 1991 A Kid from Tibet
  76. 1991 Armour of God II: Operation Condor
  77. 1991 Beauty and the Beast (voice)
  78. 1991 Center Stage
  79. 1992 Police Story 3: Super Cop
  80. 1992 Twin Dragons
  81. 1993 Once a Cop
  82. 1993 City Hunter
  83. 1993 Crime Story
  84. 1994 Drunken Master II
  85. 1995 Thunderbolt
  86. 1995 Rumble in the Bronx
  87. 1996 Police Story 4: First Strike
  88. 1997 Mr. Nice Guy
  89. 1998 Who Am I?
  90. 1998 Rush Hour
  91. 1998 An Alan Smithee Film: 
  92. 1998 Burn Hollywood Burn
  93. 1998 Mulan (voice)
  94. 1999 King of Comedy
  95. 1999 Gorgeous
  96. 1999 Gen-X Cops
  97. 2000 Shanghai Noon
  98. 2000 Dragon Heat
  99. 2001 The Accidental Spy
  100. 2001 Rush Hour 2
  101. 2002 The Tuxedo
  102. 2003 Shanghai Knights
  103. 2003 Vampire Effect
  104. 2003 The Medallion
  105. 2004 Around the World in 80 Days
  106. 2004 The Twins Effect II
  107. 2004 New Police Story
  108. 2004 Enter the Phoenix
  109. 2005 The Myth
  110. 2006 Rob-B-Hood
  111. 2007 Rush Hour 3
  112. 2008 The Forbidden Kingdom
  113. 2008 Kung Fu Panda (voice)
  114. 2009 Shinjuku Incident
  115. 2009 Looking for Jackie
  116. 2009 The Founding of a Republic
  117. 2010 The Spy Next Door
  118. 2010 Little Big Soldier
  119. 2010 The Karate Kid
  120. 2010 The Legend of Silk Boy (voice)
  121. 2011 Shaolin
  122. 2011 Kung Fu Panda 2 (voice)
  123. 2011 1911
  124. 2012 CZ12
  125. 2013 Police Story 2013
  126. 2015 Dragon Blade
  127. 2015 Monkey King: Hero Is Back (voice)
  128. 2016 Kung Fu Panda 3 (voice)
  129. 2016 Skiptrace
  130. 2016 Railroad Tigers
  131. 2017 Kung Fu Yoga
  132. 2017 The Nut Job 2: Nutty by Nature (voice)
  133. 2017 The Lego Ninjago Movie (voice)
  134. 2017 The Foreigner
  135. 2017 Bleeding Steel
  136. 2017 Namiya
  137. 2019 The Knight of Shadows: Between Yin and Yang
  138. 2019 The Diary
  139. 2019 Wish Dragon
  140. 2019 Viy 2: Journey to China
  141. 2019 Beijing: Wan Jiu Zhao Wu
  142. 2019 Project X-Traction
  143. 2019 Climbers
  144. 2020 Vanguard
  145. 2020 My Mercenary Career
  146. 2021 Once Upon a Zodiac
  147. 2021         All U Need Is Love
  148. 2021         Good Night Beijing
  149. 2023         Ride On
  150. 2023         Hidden Strike
  151. 2023         Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem
  152. 2024         The Diary
  153. 2024         Home Operation
  154. TBA          Rush Hour 4
  155. TBA          Legend
  156. TBA          New Police Story 2
  157. TBA          Project P

Jackie Chan muda bersama James Tien

Jackie Chan muda bersama Jimmy Wang Yu



Karier film Jackie Chan

Awal-awal tahun: 1976–1980
Pada tahun 1976, Jackie Chan menerima sebuah telegram dari Willie Chan, seorang produser film di dunia industri perfilman Hong Kong yang amat terkesan dengan aksi-aksi stuntnya. Willie Chan menawarkan sebuah peran dalam sebuah film arahan Lo Wei. 

Lo pernah melihat aksi-aksinya dalam film arahan John Woo Hand of Death (1976) dan sudah merencanakannya untuk menjadi penerus Bruce Lee dengan film New Fist of Fury. 

Nama panggungnya diganti menjadi Sing Lung (Chinese: 成龍, secara literal berarti "menjadi naga") untuk menonjolkan kemiripannya dengan Bruce Lee, yang memiliki nama panggung Lei Siu Lung (Chinese: 李小龍, yang berarti "Naga Kecil"). 

Namun sayangnya film tersebut tidak mendulang keberhasilan karena Chan memiliki gaya yang sedikit berbeda dengan seni bela diri kung fu Bruce Lee. Walaupun mengalami kegagalan, Lo Wei tetap membuat film dengan tema-tema yang hampir mirip, namun hanya mengangkatnya sedikit dalam urutan film-film terlaris.

Debut Chan yang membuatnya terkenal adalah sebuah film buatan tahun 1978, Snake in the Eagle's Shadow. Di bawah arahan Yuen Woo Ping, Chan mendapatkan kebebasan untuk melakukan berbagai aksi seni bela diri sesukanya. 

Film tersebut dikategorikan sebagai film kung fu komedi, dan terbukti menjadi karya terbaik untuk para penonton dari Hong Kong.

Chan kemudian beraksi dalam peran berikutnya dalam film Drunken Master, yang membawanya ke puncak ketenaran.

Ketika Chan kembali ke studio milik Lo Wei, Lo mencoba meniru ulang pendekatan komedi dari film terdahulunya, Drunken Master, sehingga menghasilkan film dengan judul Half a Loaf of Kung Fu dan Spiritual Kung Fu.

Dia juga memberikan kesempatan pada Chan untuk membantu penyutradaraan dari Fearless Hyena dengan Kenneth Tsang. Ketika Willie Chan keluar dari perusahaan, ia menyarankan Jackie untuk memutuskan sendiri untuk tetap bersama Lo Wei atau tidak. 

Selama kurun waktu pengambilan gambar Fearless Hyena Part II, Chan memutuskan kontraknya di tengah jalan dan memilih untuk bergabung dengan Golden Harvest, yang mengakibatkan Lo memeras Chan mempergunakan jasa triad, dan menyalahkan Willie karena bintang utamanya telah meninggalkan mereka. 

Perselisihan di antara mereka berakhir dengan bantuan dari rekan aktor dan sutradara, Jimmy Wang Yu, yang memperbolehkan Chan untuk tetap bersama dengan Golden Harvest.

Jackie Chan Dalam tipe film komedi antara Tahun 1980 hingga 1987
Willie Chan akhirnya menjadi "personal manager" dari Jackie dan menjadikannya sebagai teman sejatinya selama tidak kurang dari 30 tahun. Ia telah berjasa mengorbitkan Chan dalam karier internasionalnya, dengan terjun langsung kedalam dunia industri perfilman Amerika pada tahun 1980-an.

Film Hollywood pertamanya adalah Battle Creek Brawl yang diedarkan pada tahun 1980. Chan kemudian mendapatkan peran kecil dalam sebuah film produksi tahun 1981, The Cannonball Run, yang menghasilkan pendapatan kotor sebesar US$100 juta secara keseluruhan di seluruh penjuru dunia. 

Walaupun tidak begitu diperhitungkan oleh khalayak ramai atas pemasangan aktor Amerika seperti Burt Reynolds, Chan terkenal dengan tampilan closing credit titlenya, yang memberinya inspirasi untuk melakukan hal yang sama dalam film-film berikutnya. 

Sesudah kegagalan secara komersial atas filmnya, The Protector pada tahun 1985, Chan beristirahat untuk sementara waktu dalam usahanya menembus pasar Amerika, dan mengembalikan fokusnya pada film Hong Kong.

Kembali ke Hong Kong, film Chan mulai mendapatkan pengakuan dari khalayak ramai, khususnya kawasan Asia Tenggara, dengan sukses pembuka di pasar Jepang termasuk The Young Master (1980) dan Dragon Lord (1982). 

Chan membuat beberapa film komedi dengan teman main operanya Sammo Hung dan Yuen Biao. Untuk pertama kalinya mereka bermain bersama dalam sebuah film buatan tahun 1983, Project A, dan mendapat penghargaan Best Action Design Award pada Hong Kong Film Awards dalam acara tahunannya yang ketiga.

Selama lebih dari dua tahun, "Tiga Bersaudara" tampil beberapa kali dalam film-film Wheels on Meals dan film trilogi Lucky Stars. 

Pada tahun 1985, Chan membuat film pertama dari Police Story, sebuah film aksi komedi yang dipengaruhi oleh Amerika, dimana Chan memainkan sendiri peran-peran stuntnya. Film ini mendapatkan gelar sebagai "Best Movie" dalam Hong Kong Film Awards pada tahun 1986.

Kemudian pada tahun 1987, Chan bermain sebagai "Asian Hawk", sebuah karakter yang mirip dengan karakter dari Indiana Jones, dalam film Armour of God. Film ini adalah film yang memberikan pemasukan dalam negeri terbesar dari Chan selama ini, dengan pendapatan kotor sekitar HK$ (Dolar Hong Kong) 35 juta.

Jackie dan Kiprah Filmnya ke Hollywood antara tahun 1988 hingga 1998
Pada tahun 1988 Chan mendapatkan peran bersama dengan Hung dan Yuen, dalam film Dragons Forever. 

Hung menjadi sutradara bersama-sama dengan Corey Yuen, dan yang mendapatkan peran sebagai penjahat adalah Yuen Wah, dimana mereka sama-sama lulusan dari China Drama Academy.

Di akhir tahun 1980-an dan awal-awal tahun 1990-an, Chan mendapatkan peran yang cukup berhasil mulai dari Police Story 2, yang memenangkan penghargaan untuk Best Action Choreography pada tahun 1989 dalam acara Hong Kong Film Awards. 

Yang kemudian diikuti dengan kesuksesan Armour of God II: Operation Condor, dan Police Story 3, dimana Chan memenangkan penghargaan sebagai Best Actor Award pada tahun 1993 dalam acara Golden Horse Film Festival. Tahun 1994, Chan mengulang kembali perannya sebagai Wong Fei Hung dalam Drunken Master II, yang terdaftar dalam Time Magazine's sebagai 100 film yang diingat sepanjang masa.

Film kelanjutannya, Police Story 4: First Strike, memberikannya banyak penghargaan dan menyumbangkan keberhasilan di domestik untuk Chan, tetapi tidak untuk pasar internasionalnya.

Jackie Chan memulai lagi usahanya untuk memenuhi ambisinya untuk menaklukkan dunia industri perfilman di Hollywood pada tahun 1990-an, tetapi dia tidak mau menerima peran sebagai penjahat dalam film-film Hollywood untuk menghindari mendapatkan peran yang sama pada masa-masa yang akan datang. 

Sebagai contoh, Sylvester Stallone menawarkan kepadanya peran sebagai Simon Phoenix, seorang penjahat kambuhan dalam film bertema kejahatan futuristik, Demolition Man, hingga akhirnya peran tersebut jatuh ke tangan Wesley Snipes.

Chan akhirnya berhasil menapakkan kakinya di pasar Amerika Utara pada tahun 1995 dengan diedarkannya film untuk kalangan internasional berjudul Rumble in the Bronx, yang selanjutnya membuka jalannya untuk masuk dan menguasai pasar Amerika Serikat, dimana hal ini sangat jarang didapatkan oleh sineas-sineas dari Hong Kong.

Kesuksesan Rumble in the Bronx mendorong diedarkannya film lainnya pada tahun 1996, Police Story 3 di Amerika Serikat, dengan judul Supercop, yang menghasilkan pendapatan kotor tidak kurang dari US $ 16,270,600.

Jackie berbagi peran utama bersama dengan Chris Tucker dalam film laga komedi terbitan tahun 1998, Rush Hour, dan mengalirkan pendapatan tak kurang dar US$130 juta hanya di Amerika Serikat saja.

Film Jackie Chan Tahun 1998 hingga 2008
Pada tahun 1998, Chan mengedarkan film terakhirnya dibawah bendera Golden Harvest, Who Am I?. Setelah tidak bekerjasama lagi dengan Golden Harvest pada tahun 1999, ia menyutradari Gorgeous, sebuah film komedi romantik yang berkonsetrasi pada hubungan personal. 

Chan kemudian membantu dalam pembuatan sebuah permainan anak-anak PlayStation pada tahun 2000 yang dinamakan Jackie Chan Stuntmaster, dimana ia menampilkan suara dan aksi-aksi seni bela dirinya kedalam permainan tersebut.

Sejak tahun itu pula, Chan juga tampil dalam serial film kartun animasi, Jackie Chan Adventures, yang berjalan hingga tahun 2005.

Walaupun beberapa filmnya mendapatkan kesuksesan seperti Shanghai Noon pada tahun 2000, Rush Hour 2 pada tahun 2001 dan Shanghai Knights pada tahun 2003, Chan menjadi frustasi dengan Hollywood atas kesulitannya dalam mengontrol pembuatan atas film-filmnya.

Sebagai tindak lanjut atas pengunduran diri Golden Harvest dari dunia industri perfilman pada tahun 2003, Chan mulai mendirikan perusahaan perfilmannya sendiri, JCE Movies Limited (Jackie Chan Emperor Movies Limited) yang berasosiasi dengan Emperor Multimedia Group (EMG).

Sejak saat itu film-filmnya memunculkan banyak aspek-aspek dramatis namun tetap menduduki kesuksesan sebagai film-film terlaris, seperti New Police Story (2004), The Myth (2005) dan Rob-B-Hood (2006).

Film berikut dari Chan adalah Rush Hour 3 yang diedarkan pada bulan Agustus, 2007. Film tersebut memasukkan pendapatan kotor sekitar US$ 140 juta - US$ 100 juta lebih sedikit dibandingkan film keduanya, namun hampir sama dengan pemasukan yang diterima dari film pertamanya.

Namun sayangnya film tersebut memberikan pemasukan yang cukup jelek di tanah airnya, Hong Kong, dimana film tersebut hanya memberikan pemasukan kotor sebesar HK$ 3.5 juta saja dalam pemutarannya di penghujung minggu.

Dalam pembuatan film The Forbidden Kingdom, untuk pertama kalinya Chan berkolaborasi dengan teman aktornya Chinese, Jet Li, yang berhasil diselesaikan pada 24 Agustus 2007 dan diedarkan pada bulan April 2008.

Chan mengisi suara dari tokoh Master Monkey dalam film buatan DreamWorks Animation, Kung Fu Panda, yang diedarkan pada bulan June 2008, dimana dalam film tersebut juga menampilkan beberapa bintang terkenal lainnya seperti Jack Black, Dustin Hoffman dan Angelina Jolie.

Selain itu, ia juga sudah menandatangani kontrak untuk membantu Anthony Szeto dalam kapasitasnya sebagai penasihat untuk penulis naskah dari film yang akan datang berjudul Wushu, yang saat ini masih dalam taraf pre-production. 

Film tersebut akan menampilkan aktor terkenal Sammo Hung dan Wang Wenjie sebagai ayah dan anak.

Pada bulan November 2007, Chan mulai melakukan pengambilan gambar untuk pembuatan film Shinjuku Incident dengan sutradara Derek Yee, di mana Chan akan berperan sebagai imigran Tionghoa di Jepang.

Sekarang pengambilan gambarnya telah selesai dan memasuki tahap pasca-produksi. Film ini diedarkan di bioskop-bioskop Hong Kong pada 25 September 2008.

Dari data yang ada di blog miliknya, Chan berkeinginan untuk menyutradarai film lainnya setelah menyelesaikan Shinjuku Incident, sesuatu yang sudah lama tidak dilakukannya dalam beberapa tahun belakangan ini.

Film diharapkan kelanjutan ketiga dari serial the Armour of God, dan dinamakan Armour of God III: Chinese Zodiac. Chan menyatakan bahwa ia ingin mulai melakukan pengambilan gambar sejak 1 April 2008, namun target tersebut sudah terlampaui.

Jikalau the Screen Actors Guild tidak mengalami pemogokan, seharusnya Chan sudah mulai melakukan pengambilan gambar untuk film The Spy Next Door pada pertengahan Oktober, dan membuat status dari Armour of God III: Chinese Zodiac mengambang. Dalam film The Spy Next Door, Chan berperan sebagai agen rahasia yang sedang melakukan penyamaran namun terbongkar ketika ia merawat anak-anak tetangganya.

Film Jackie Chan pasca tahun 2008
Pefilman The Forbidden Kingdom (dirilis pada 2008), kolaborasi layar lebar pertama Chan dengan aktor Tiongkok sejawatnya Jet Li, yang diselesaikan pada 24 Agustus 2007 dan film tersebut dirilis pada April 2008. Film tersebut menampilkan penggunaan efek dan jaringan keras.

Chan mengisi suara Master Monkey dalam Kung Fu Panda (yang dirilis pada Juni 2008), yang tampil bersama dengan Jack Black, Dustin Hoffman, dan Angelina Jolie.

Selain itu, ia membantu Anthony Szeto sebagai penasehat dalam film buatan penulis-sutradara tersebut Wushu, yang dirilis pada 1 Mei 2008. Film tersebut dibintangi oleh Sammo Hung dan Wang Wenjie sebagai bapak dan anak.

Pada November 2007, Chan memulai pemfilman Shinjuku Incident, sebuah peran dramatis yang tidak menampilkan adegan seni bela diri dengan sutradara Derek Yee, dimana Chan memerankan seorang imigran Tiongkok di Jepang.

Film tersebut dirilis pada 2 April 2009. Menurut blognya, Chan mendiskusikan keinginannya untuk menyutradarai sebuah film setelah menyelesaikan Shinjuku Incident, yang belum terwujud selama beberapa tahun.

Film tersebut menjadi film ketiga dalam serial Armour of God, dan memiliki judul pengerjaan Armour of God III: Chinese Zodiac. Film tersebut dirilis pada 12 Desember 2012.

Karena Screen Actors Guild tidak mencapai target, Chan memulai pengambilan gambar film Hollywood berikutnya The Spy Next Door pada akhir Oktober di New Mexico.

Dalam The Spy Next Door, Chan memerankan seorang agen undercover yang menyoroti keganjilan saat ia melibat anak pacarnya. Dalam Little Big Soldier, Chan bersama dengan Leehom Wang berperan sebagai prajurit pada zaman Negara-negara Berperang di Tiongkok. Ia merupakan korban selamat tunggal dari tentaranya dan harus mengirim seorang prajurit musuh yang ditangkap Leehom Wang ke ibu kota provinsinya.

Pada 2010, ia beradu peran dengan Jaden Smith dalam The Karate Kid, sebuah remake dari film aslinya yang dibuat pada tahun 1984. 

Ini adalah film dramatik Amerika pertama Chan. Ia berperan sebagai Tuan Han, seorang master kung fu dan orang utama yang mengajari kung fu kepada Jaden Smith sehingga ia dapat mempertahankan dirinya sendiri dari penindasan sekolah. Perannya dalam The Karate Kid membuat Jackie Chan memenangkan penghargaan Favorite Buttkicker di Nickelodeon Kids' Choice Awards pada 2011.

Dalam film Chan berikutnya, Shaolin, ia memerankan jurumasak kuil menggantikan salah satu karakter utamanya.

Film ke-100nya, 1911, dirilis pada 26 September 2011. Chan menjadi salah satu sutradara, produser eksekutif, dan pemeran utama pada film tersebut.

Meskipun Chan telah menyutradarai lebih dari sepuluh film sepanjang kariernya, ini merupakan karya puenytradaraan pertamanya sejak Who Am I? pada 1998. 1911 tayang perdana di Amerika Utara pada 14 Oktober.

Saat di Festival Film Cannes 2012, Chan mengumumkan bahwa ia pensiun dari perfilman aksi dengan alasan ia sidah terlalu tua untuk genre tersebut. Ia kemudian mengklarifikasikan bahwa ia tidak secara bulat pensiun dari perfilman aksi, namun akan tampil pada adegan-adegan yang kurang berbahaya dan lebih menjaga tubuhnya.

Pada 2013, Chan membintangi Police Story 2013, sebuah reboot dari waralaba Police Story sutradaraan Ding Sheng, dan dirilis di Tiongkok pada akhir 2013. Film Chan berikutnya Dragon Blade dirilis pada awal 2015.

Pada 2015, Chan dianugerahi gelar "Datuk" oleh Malaysia karena ia membantu Malaysia memajukan wisatanya, khususnya di Kuala Lumpur dimana ia sebelumnya mengambil gambar film-filmnya.

Film-film mendatangnya meliputi proyek Tiongkok-India berjudul Kung Fu Yoga yang juga dibintangi oleh Sonu Sood dan Amyra Dastur. Film tersebut juga menyatukan lagi Chan dengan sutradara Stanley Tong, yang menyutradarai sejumlah film Chan pada 1990-an. Ia memulai produksinya sendiri Skiptrace, yang dirilis pada 2016.

Chan akan membintangi film Railroad Tigers, The Foreigner, sebuah produksi Inggris-Tiongkok, dan film fiksi-ilmiah Bleeding Steel.



Jackie Chan dan Stunt 
ackie Chan hampir selalu melakukan sendiri peran-peran berbahaya di semua film-filmnya tanpa adanya peran pengganti, dimana aksi-aksi tersebut dirancang oleh timnya, Jackie Chan Stunt Team. 

Karena tim ini sudah dibentuk sejak tahun 1983, Chan selalu mempergunakan mereka dalam semua film-filmnya sehingga memudahkan dalam pengaturan koreografinya, karena dia sudah mengenal dengan baik kemampuan dari masing-masing anggota timnya.

Chan dan timnyalah yang menjadi peran pengganti dari tokoh-tokoh lainnya, dimana pengambilan gambarnya dibuat sedemikian rupa sehingga tidak langsung mengambil gambar bagian muka.

Bahaya atas pilihan Chan untuk melakukan semua adegan berbahaya dalam film-filmnya menjadikan sulit untuk mendapatkan asuransi untuk dirinya, khususnya di Amerika Serikat, dimana secara kontrak, aksinya akan dibatasi.

Chan juga menjadi salah satu pemegang Guinness World Record untuk "Most Stunts By A Living Actor", yang artinya "tidak ada perusahaan asuransi akan mendukung produksi film Chan, karena ia melakukan sendiri aksi-aksi berbahaya itu".

Selain itu, ia juga memegang rekor untuk pengambilan gambar terbanyak dalam sebuah adegan, dimana pernah dilakukan pengambilan gambar kembali sebanyak 2900 kali untuk suatu adegan yang cukup rumit dalam sebuah pertandingan badminton di film Dragon Lord.

Chan telah mengalami luka berkali-kali dalam melakukan pengambilan adegan berbahaya itu; dimana potongan-potongan adegan itu ditampilkan dalam adegan penutup dari semua film-filmnya. 

Ia hampir saja menemui ajalnya dalam pengambilan gambar dari film Armour of God, ketika ia jatuh dari sebuah pohon dan mematahkan tulang-tulangnya, dan mengakibatkan lubang tetap di kepalanya. 

Selama bertahun-tahun pula, Chan pernah mengalami memar pada pelvisnya dan mematahkan jemari tangannya, kaki, hidung, kedua tulang belakangnya, pinggang, sternum, leher dan ribs dalam beberapa kejadian.

Jackie Chan dan Aktifitas Filantropi
Jackie Chan adalah seorang filantropis yang sangat ramah dan seorang duta dari UNICEF Goodwill Ambassador, telah bekerja tanpa mengenal lelah untuk mengkampanyekan pekerjaan-pekerjaan sosial. Ia juga sudah mengkampanyekan etika konservasi, melawan penganiayaan binatang dan menggalang dana untuk para korban banjir di Tiongkok Daratan dan dalam gempa bumi Samudra Hindia 2004.

Menginjak bulan Juni 2006, dia mengumumkan bahwa hampir 50 persen aset perusahaannya akan disumbangkan ke yayasan sosial ketika dia meninggal, yang dipicu atas kekagumannya akan tokoh-tokoh Warren Buffett dan Bill Gates untuk membantu mereka yang membutuhkannya.

Tanggal 10 Maret 2008, Chan menjadi tokoh tamu dalam suatu peluncuran yang dipimpin oleh Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, atas sebuah Jackie Chan Science Centre di John Curtin School of Medical Research, Universitas Nasional Australia di Canberra. 

Jackie Chan juga mendukung usaha-usaha untuk pelestarian Selamatkan Harimau Cina yang bertujuan mencegah pemusnahan Harimau Cina yang teramat jarang ditemui, Harimau Cina Selatan, melalui pendidikan yang mengajarkannya untuk memunculkan jiwa binatangnya dan melepaskannya kembali ke alam bebas. Ia juga pernah menjadi duta besar untuk proyek konvesional ini.

Sesudah terjadinya gempa bumi Sichuan 2008, Chan menyumbangkan ¥10 juta untuk membantu mereka-mereka yang membutuhkan. Selain itu ia juga merencanakan untuk membuat film tentang gempa bumi China untuk menjaring sumbangan bagi mereka yang selamat.

Chan mengalami kecanggungan dalam kunjungan pertamanya ke Taipei, Taiwan pada 18 Juni 2008 karena dia dituduh oleh presiden Taiwan dalam pemilihan umum pada tahun 2004. "I didn't know what to say, I didn't know what clothes to wear. So in the end, I just decided to be natural."

Banyak warga Taiwan menyambutnya dengan ejekan: "Kami tidak menerimamu!" dan "Get Out!" di Taoyuan International Airport. Walaupun begitu Chan tidak pernah meminta maaf. Ia akan menghadiri acara pengumpulan dana amal untuk anak-anak, "Baby is Our Hope" yang diadakan oleh salah satu saluran TV kabel TVBS. Wakil dari pemerintah, Vanessa Shih meminta warga Taiwan untuk tetap tenang.

Jackie Chan dan Beruang: Semasa Chan membuat penggambaran "Around the World in 80 Days" di Berlin, Jerman, dia bersua dengan United Buddy Bears buat kali pertama. Pada masa itu, terdapat Buddy Bears di seluruh bandar Berlin. Jackie tertanya-tanya tentang beruang berwarna-warni tersebut lalu menyelidik. Dia dapati beruang tersebut hasil idea penduduk Berlin, Klaus dan Eva Herlitz.

Dia diberitahu mereka ingin menyampaikan mesej penting - sesuatu yang dia sendiri telah bekerja keras untuk sampaikan: kita semua mesti hidup bersama secara aman-damai. Dia juga diberitahu bahawa Buddy Bears mengumpul wang untuk kebajikan. Chan terpikat dengan Buddy Bears, jadi dia melibatkan diri membawa United Circle of Buddy Bears ke Hong Kong pada tahun 2004.

Kehidupan Keluarga Jackie Chan
Tahun 1982, Jackie Chan menikahi Lin Feng-Jiao, seorang aktris Taiwan. Dalam tahun yang sama mereka mendapatkan seorang anak laki-laki, penyanyi dan aktor, Jaycee Chan.


Jackie Chan dan Karirnya sebagai Penyanyi
Selain dikenal sebagai aktor film laga, sutradara dan produser film, Jackie Chan juga dikenal sebagai penyanyi lagu mandarin sudah banyak lagu dan album yang ditelurkan, salah satu yang paling populer adalah lagu berjudul "Endless Love" original sountrack film The Myth.


Banyak yang bertanya How many songs does Jackie Chan have?
Chan menyanyikan lagu temanya, berjudul "Kung Fu Fighting Man" sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Sejak itu ia telah menghasilkan lebih dari 20 album yang berbeda, menyanyikan lebih dari 100 lagu dalam lebih dari lima bahasa, dan telah bekerja sama dengan penyanyi seperti Emil Chau dan mendiang Anita Mui.


What is Jackie Chan's net worth?
In 2015, Forbes estimated his net worth to be $350 million, and as of 2016, he was the second-highest-paid actor in the world.

Who is the richest kung fu actor?
Sammo Hung net worth: Sammo Hung is a Hong Kong actor, producer, director, and martial artist who has a net worth of $40 million. Sammo Hung was born in British Hong Kong in January 1952.

Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kita kali ini tentang Biografi dan Daftar 146 Film Jackie Chan, Pelopor Film Aksi Laga Asia. Kalian paling suka film Jackie Chan yang mana? share di kolom komentar ya.



Sumber:
- id.wikipedia.org
- gettyimages.com





Upcoming search jackie chan 2022, jackie chan net worth, jackie chan 2021, jackie chan age, jackie chan wife, jackie chan son, jackie chan real name, jackie chan young.

Review Film John Wick Chapter 3



Campusnesia.co.id -- Pekan lalu salah satu film aksi paling ditunggu telah tayang, yup John Wick Chapter 3 lanjutan dari dua sekuel sebelumnya yang membawa warna baru dalam dunia film aksi, jangan harap banyak dialog inspiratif sepanjang film jelas dar-der-dor.


((SPOILER ALERT))


Ya, pasti akan spoiler habis, saya tidak pandai review tanpa spoiler, jadi bagi sobat yang belum nonton filmnya dan tidak ingin mendapat bocoran, stop di sini jangan lanjut baca ya.

Sebelum masuk pembahasan ke Chapter 3, saya ingatkan kembali apa yang terjadi di chater 1 dan 2. Chapter 1 fokus pada dampak kematian istri John Wick, wanita yang membuatnya rela pensiun dari dunia hitamnya. Di saat ia masih berkabung datanglah gerombolan anak mantan bosnya yang mencuri mobil dan membunuh anjing warisan sang istri. Dua hal itu cukup sebagai alasan untuk memburu semua orang yang terlibat dan melindungi si pelaku. 



Di chapter ke dua, Baba Yaga sebenarnya sudah pensiun setelah bisa membereskan orang-orang yang membunuh anjing dan mencuri mobilnya. Tapi aksinya membuat orang-orang berfikir ia kembali ke dunia hitam. Datanglah temannya di masa lalu yang meminta membunuh adiknya demi posisi di High Table (organisasi kejahatan rahasia) dan setelah sepanjang film penuh aksi, kesalahan di akhir film akan menjadi masalah utama di chapter 3 yaitu John Wick membunuh di area Hotel Contnental, semacam area steril dari konflik,

Review Film John Wick Chapter 3
Kita masuk ke film yang terbaru, dari sisi setting waktu film ke tiga ini dimulai sejak akhir film ke dua, jadi tidak ada jeda. John Wick diputus melanggar peraturan High Table, statusnya di cabut dan nyawanya disayembarakan senilai 14 juta dollar.

Ia diburu kemanapun melangkah, tanpa basa-basi sepanjang film isinya adalah aksi-aksi antara tembak-menembak dan perkelahian hand to hand baik dengan maupun tanpa senjata.



Film ke tiga ini juga penuh bintang, beberapa wajah tak asing dan sebagain lagu mungkin belum banyak yang kenal.

Katanya ada 2 aktor laga asal Indonesia? iya betul
bagaimana perannya? apakah signifikan? atau sekelumit seperti saat film Star Wars? 
Oke kita bahas di artikel lain saja tentang hadirnya 2 aktor laga asal indonesia.

Kesimpulan
Bagi pembaca yang suka film aksi tanpa basa-basi, John Wick Chapter 3 akan sangat memanjakan mata. Keenu Reeves yang tak lagi muda bukan berarti akan mengecewakan aksinya, justru makin berkembang dari sisi Koreografi dan variasi senjata yang digunakan.

Cocok untuk hiburan, tapi harap bijak sebaiknya tidak membawa anak kecil saat menontonnya. Sudah itu saja, sampai jumpa.

Baca Juga:

penulis: Nandar
editor: Mumun

Biografi Iko Uwais Aktor Laga Indonesia yang Sudah Mendunia



Campusnesia.co.id - Sobat apa kabar? selamat datang di konten baru Campusnesia yang akan membahas biografi tokoh-tokoh penuh prestasi yang membanggakan Indonesia. Kali ini kita akan kenal lebih dekat dengan sosok aktor laga asli Indonesia yang sudah mendunia dengan membintangi berbagai film baik lokal maupun internasional dengan ciri khas bela diri seilat, siapa dia? yup Iko Uwais.

1. Masa Kecil dan Pertama Kenal Silat
Dari berbagai sumber yang kami himpun, Iko Uwais yang asli betawi-jakarta mulai serius belajar Silat sejak usia 10 tahun di perguruan silat Tiga Berantai yang merupakan perguruan silat milik pamannya dengan warisan jurus-jurus khas kakeknya.

Lahir di Jakarta, 12 Februari 1983, anak ke tiga dari 3 bersaudara. Selain belajar silat juga hobi olahraga sepak bola, tercatat pernah tergabung dalam tim liga divisi 2 sebagai play maker.

Berkat silat ia mendapat kesempatan untuk mengikuti berbagai lomba, Pada tahun 2003, ia meraih peringkat ketiga pada turnamen pencak silat tingkat DKI Jakarta. Pada tahun 2005, ia menjadi pesilat terbaik dalam kategori demonstrasi pada Kejuaraan Silat Nasional.

Berbagai kegiatan internationalpun ia ikuti sebagai wakil dari Indonesia untuk memperkanalkan Bela Diri Silat di Inggris, Rusia, Laos, Kamboja dan Prancis.


2. Pertemuan dengan Gareth Evan
Tahun 2007 seorang sutradara bernama Gareth Evan sedang membuat film Dokumenter tentang seni bela diri silat di Indonesia, dari sekian perguruan yang ia datangi salah satunya adalah perguruan silat Tiga Berantai tempat Iko Belajar. Dalam kesempatan itu gareth juga menyampaikan ada keinginan suatu saat ingin mengjak iko untuk memproduksi film aksi dengan gaya bela diri silat.


Iko berfikir ia hanya akan terlibat sebagai stunt atau membantu membuat koreografi untuk film gareth evan, siapa sangka justru ia dipercaya sebagai aktor utama bernama Yuda di film Merantau 2009. 



Walau perolehan penontonya tidak mencapai jutaan, film Merantau menjadi penanda kebangkita film aksi asal Indonesia yang sudah lama vakum dan dikemudian hari aktor laga yang terlibat di dalamnya akan dikenal publik dalam dan luar negeri. 


3. The Raid dan Titik Balik
Merantau Film, sebuah peruhaan yang memproduksi film Merantau 2009 menyiapkan film laga selanjutnya dengan judul awal "Berandal" masih akan dibintangi oleh Iko Uwais, Yayan Ruhiyan dan Donny Alamsyah.

Karena keterbatasan dana, film "Berandal" ditunda, dan untuk mengisi waktu serta mencari pendanaan Gareth Evan memproduksi film The Raid atau dalam judul versi Indonesia "Serbuan Maut". FIlm aksi yang akan menjadi titik balik untuk sutradara dan aktor yang terlibat. 

Jalan cerita sederhana, sekelompok pasukan khusus menyerbu sebuah gedung yang isinya para penjahat. Pasukan khusus yang dipimpin oleh Joe Taslim harus melawan para penjahat dari lantai ke lantai dan di final akan ada pertarungan seru hidup dan mati anatara Mad Dog (Yayan Ruhiyan) dengan Duet Rama (Iko Uwais) dan Donny Alamsyah yang ternyata kakaknya.



Film ini menuai banyak pujian dari dalam dan luar negeri dari sisi cerita dan aksi laga yang realistis, full body kontak dan koreografi yang apik. 

Berhasil membawa nama besar Joe Taslim ke film Fast Furious 6 dan Star Trek, membawa Iko dan Yayan ke film hollywood juga.

Kesuksesan The Raid 1 akhirnya dilanjutkan dengan The Raid 2 "Berandal" proyek film inti yang harusnya tayang lebih dulu. Kali ini budget lebih besar dan makin apik sebagai salah satu master piece film laga Indonesia.



4. Daftar Film dan Serial yang dibintangi Iko Uwais.
Berikut akan kami hadirkan daftar film dan serial yang dibintangi oleh Iko Uwais selama karirnya, apa saja yuk simak.

- Merantau tahun 2009 
- The Raid tahun 2011
- Man of Tai Chi  tahun 2013
- The Raid 2: Berandal tahun 2014
- Headshot tahun 2016
- Beyond Skyline tahun 2017
- Mile 22 tahun 2018
- The Night Come From Us tahun 2018
- Triple Threat tahun 2019
- Stubber tahun 2019
- Wu Assasins (Serial Netflix) tahun 2019

5. Penghargaan
Selama karirnya sebagai aktor Iko Uwais juga berhasil menyabet berbagai penghargaan, diantaranya Indonesian Movie Awards 2010 sebagai Aktor Pendatang Baru Terbaik, Indonesian Movie Awards 2010 sebagai Aktor Pendatang Baru Terfavorit. dll


6. Uwais Team
Selain sebagai aktor, Iko juga mendirikan sebuah tim konsultan koreografi dalam film laga yang diberi nama Uwais Team. Dalam film headshot dan Wu Assasin sobat bisa melihat kredit title yang menyebutkan itu. Wah keren ya, sebagaimana kita tahu Jacky Chan juga selain sebagai aktor laga memiliki tim serupa.

Itu tadi biografi tentang Iko Uwais, dari sekian banyak film dan serial yang sudah ia bintangi, mana saja yang sudah sobat tonton? mana film favorit sobat campusnesia? share di Kolom komentar ya. Sampai jumpa.

penulis: Nandar
diolah dari bebagai sumber