Nurbaiti, Melawan Stigma Negatif Kampung Beting dengan Program Beting Mengaji




Hai Sobat Campusnesia, apa kabar? kali ini Redaksi akan mengangkat sebuah wawancara menarik dengan salah satu peserta Indonesian Change Maker, tentunya masih dengan tema Sosiopreneur yaitu kak Nurbaiti, mahasiswi Universitas Tanjungpura Pontianak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi Angkatan 2012. Beliau dengan kawan-kawannya yang tergabung dalam Komunitas Beting Cinta Qur'an menggagas program Beting Mengaji di Kampung Beting Pontianak yang terkenal dengan stigma negatif. Bagaimana perjuanganya menghindarkan anak-anak dari pengaruh negatif lingkungan dengan menanamkan nilai-nilai agama? yuk kita simak wawancara lengkapnya.


Selamat malam kak Nur Baiti, kami dari Redaksi Campusnesia, blog dengan konten dunia pendidikan. Nama saya Nandar dan malam ini bermaksud bertanya-tanya seputar program yang kakak gagas bersama teman-teman di sana. Pertama bisa dijelaskan apa itu program Beting Mengaji ?
   Program Beting Mengaji adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh komunitas Beting Cinta Qur'an. Program ini khusus untuk anak-anak kampung Beting yang ingin mengaji. Tetapi di dalamnya tidak hanya mengaji, melainkan penanaman nilai moral pada anak-anak kampung Beting sehingga tidak hanya membaca tetapi juga mengaplikasikan apa yang ada dalam Al Qur'an

Sudah berapa lama program ini berjalan kak ?
    Sudah berjalan 6 bulan

Berapa orang pelaksana atau relawan dalam program ini?
    Yang aktif ada 11 orang. Terdiri dari Mahasiswa dan masyarakat.



Berikutnya yang ingin kami tanyakan, apa latar belakang dari kawan-kawan Komunitas Beting Cinta Qur'an mengadakan program ini?
    Berangkat dari keprihatinan terutama terhadap anak-anak di kwasan tersebut (Kampung Beting-Pontianak) karena kampung Beting merupakan kawasan yang dikenal dengan hal-hal negatif (lebih jelas search di google tentang kampung beting pontianak hehe) anak-anak di sana hidup di lingkungan yang tidak biasa sehingga perlu adanya orang yang membina agar mereka tidak terpengaruh terhadap lingkungan tersebut. Oleh sebab itu kita buat gerakan Beting Mengaji.

*sesuai saran kak Nur Baiti kami coba googling dengan kata kunci kampung beting, hasilnya sangat mengejutkan daerah ini terkenal dengan kampung Narkoba. itu yang beliau maksud sebagai kondisi yang tidak ideal untuk perkembangan anak,

Untuk tujuan program ini sendiri apa yang diharapkan perubahan di masyarakat/ Dampaknya? 
    Tujuannya yang pasti untuk mengembalikan kejayaan kampung Beting, karena dahulu di sinilah tempat dimana para ulama-ulama lahir, dan di sini juga tidak jauh dari masjid Jami' dan Istana Kadariyah yang merupakan awal mula berdirinya Kota Pontianak. Kami ingin mengembalikan kejayaan itu, hingga pada akhirnya kampung ini menjadi kampung islami dan Qur'ani... insya Allah


Luar biasa kak :) semoga Allah SWT memudahkan :)

Selama 6 bulan ini sudah berapa banyak anak-anak yang ikut program ini? 
    Jumlah anak yang ikut sebanyak 43 anak, akan tetapi mereka kadang mengaji kadang enggak jadi agar mereka tetap ikut kegiatan, kita selingi degan lomba-lomba diantarnya lomba cerdas cermat, mewarnai dll. Orang tua mereka sebagian yaa tidak peduli jadi kadang mengaji kadang enggak.

Kreatif caranya :)
Pertanyaan berikutnya, pasti dalam proses menjalankan program ini ada kendala dan tantangan. Boleh diceritakan apa saja tantangan itu dan bagaimana cara kakak dan teman-teman mengatasinya?
    Tantangannya, ini kampung yang memiliki stigma miring, jadi sebelum program kami sosialisasi kerumah warga door to door selama tiga hari ngajakin anak-anak mengaji. Jadi ada yang mengira kami ini polisi lah, warga juga pas kita ke rumah ada yang menutup pintu. 

     Alhamdulillah rumah saya tidak jauh dari kampung beting dan bapak saya cukup dikenal jadi kalau masyarakat curiga, saya langsung bilang kalau saya warga sini juga dan saya anaknya bapak ini, dan pas saya bilang begitu mereka mulai menerima. Dan alhamdulillah sekarang, sebagian besar masyarakat beting sudah menerima keberadaan kami :) (Relawan Beting Cinta Qur'an).
     
    Tantangan yang lain juga, anak-anaknya sangat aktif jadi setiap ngaji pasti ada perkelahian, ada yang nangis dan itu sudah dianggap biasa.


Oh ya Kak, untuk ke depan selain program mengaji akankah ada program lain yang akan dilaksanakan di kampung Beting?
    Iya, sekarang baru berjalan Gerakan Beting Mengaji dan InsyaAllah bulan depan kita akan membuat Gerakan Beting Menghafal dan Beting Membaca.


Baik kak, wawancara yang luar biasa, terakhir adakah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca? atau mungkin apabila ada pembaca Campusnesia yang ingin berpartisipasi dalam program ini bagaimana caranya?
     Pesannya.. negara ini akan besar jika orang-orang besar mau berbagi dengan orang-orang kecil. Kebahagiaan sejati itu ketika mampu membahagiakan orang lain. semoga kita semua termasuk orang orang yang senang berbagi baik itu berbagi ilmu, harta, maupun cerita bahagia, ataupun senyuman.

Demikian sobat Campusnesia, Inspirasi kita kali ini dari Kak Nur Baiti dan Relawan Beting Cinta  Qur'an yang ingin mengubah stigma negatif Kampung beting sebagai kampung narkoba dengan program religius. apabila sobat semua ingin tahu lebih banyak tentang program ini bisa langsung cek sosial medianya, 
Fanpage di FB: Beting Cinta Qur'an
Instagram : Beting_Cinta_Quran

yang ingin membantu program ini, berikut caranya



Semoga Wawancara kali ini bermanfaat salam inspiratif./AM

Artikel Terkait

Previous
Next Post »