4 Film Keren dengan Tema Pendidikan




Campusnesia.co.id - Hai sobat campusnesia, apa kabar? seoga sehat semua ya. lagi sibuk apa nih? sebagian yang pelajar ada yang liburan dan try out ujian, sebagian lagi yang kakak-kaka mahasiswa lagi pada liburan dan sebagian lagi sudah masuk kuliah ya? tetap semangat menuntut ilmu ya. 

Nah kali ini redaksi campusnesia mau berbagi tentang dunia hiburan, apa itu? yap nonton film, siapa yang suka nonton film? pasti seua suka kan? tapi kali ini bukan tentang film biasa, redaksi mau berbagi film dengan tema pendidikan, jadi selain nonton sebagai hiburan kita juga bisa belajar dan mencari isnpirasi, setuju?

Oke kalau demikian langsung saja ini dia daftar film-film tentang dunia pendidikan:

1. 3 idiot


sinopsis: 
3 idiots, seperti judulnya film ini tentang 3 orang pemuda yang sering berbuat bodoh, padahal mereka menuntut ilmu dikampus paling favorit, ini dikarenakan kehadiran satu mahasiswa yang selalu menjadi pelopor tindakan-tindakan konyol namun kreatif mereka. Ketiganya bernama Farhan Qureshi (Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi) dan 'Rancho' Shamaldas Chanchad (Aamir Khan). 

Awalnya Raju membuat geram dekan kampus, Professor Viru 'Virus' Sahastrabuddhe (Boman Irani) karena semua ulahnya yang terkesan di luar kebiasaan kampus tersebut yang terkenal elit dan disiplin. Bagaimana tidak, virus menekan sedemikian rupa mahasiswanya hingga mempunyai disiplin tingkat tinggi dalam menuntut ilmu, bahkan secara tidak langsung berperan pada rasa putus asa salah satu mahasiswa tingkat akhir hingga bunuh diri yaitu Joy Lobo. 

Salah satu mahasiswa pintar kebanggaan Virus adalah Chatur 'Silencer' Ramalingam (Omi Vaidya), namun dia pernah dipermalukan oleh Rancho sehingga membuat Catur sangat benci dan dendam dengan Rancho. Rancho jatuh cinta kepada putri Virus yang merupakan mahasiswi kedokteran, bernama Pia (Kareena Kapoor).

Ada satu adegan saat ketiga sahabat ini menerobos masuk ke rumah virus pada malam hari agar Rancho dapat menemui Pia, namun dikarenakan pengaruh alkohol, tanpa sadar salah satu dari mereka buang air seni di depan pintu rumah Virus. 

Hari berikutnya, Virus mengancam akan mengeluarkan Raju yang pernah buang air dirumahnya. Karena tertekan atas keputusan Virus, Raju mencoba bunuh diri, dengan melompat dari lantai asramanya, namun ternyata ia masih hidup, walau dengan cidera yang sangat serius. 

Setelah menjalani perawatan intensif yang juga dibantu Pia, akhirnya Raju bangun dari koma, justeru setelah Rancho mengatakan bahwa Farhan hendak menikahi adiknya.

Ke kakuan dan kediktatoran Virus tak berhenti sampai disitu, ia berupaya agar ketiga pemuda itu tak akan pernah lulus dari universitasnya, dengan berbagai cara, namun cara apapun yang dilakukan oleh Virus selalu tidak berhasil karena ketiga pemuda itu selalu dinaungi keberuntungan dan kecerdikan guna keluar dari rintangan-rintangan yang dibuat oleh Virus.

Ketiganya akhirnya lulus dan Rancho mendapatkan penghargaan spesial karena bakat dan kepandaiannya. Beberapa tahun berlalu, mereka bertemu kembali. Catur yang punya dendam dengan Rancho, ingin mengetahui sampai mana kesuksesan ketiga pemuda yang waktu kuliah sering mempermalukannya. 

Karena dia pikir dia telah menjadi yang tersukses di antara semua temannya, punya rumah besar dan mobil mewah. Akan tetapi bukan pembalasan dendam yang dia dapatkan, melainkan rasa malu yang lain, karena Rancho ternyata adalah petinggi tempat Catur bekerja, ia justeru terkenal dengan nama lain Phunsuk Wangdu. Justru nama tersebutlah yang merupakan nama asli dari "Rancho"


2. Every Child is Special / Taare Zameen Par


sinopsis:
Film ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki kelas 3 SD yang bernama Ishaan Nandkishore Awasti anak kedua dari Nandkishore Awasti dan Maya Awasti. Seperti anak-anak pada umumnya Ishaan senang sekali bermain. 

Kegemaraannya adalah menggambar. Si kecil Ishaan mempunyai imajinasi yang tinggi. Dia selalu bereksperimen melalui menggambar. Hasil gambar Ishaan juga mempunyai nilai seni yang tinggi. Itu diakui oleh Kakanya Yohan yang selalu memuji apa yang digambar Ishaan adiknya.

Ishaan paling tidak suka dengan kegiatan belajar baginya belajar itu sangat melelahkan. Sulit baginya untuk memahami simbol-simbol tulisan. Akibatnya ia tidak naik kelas. 

Di sekolah Ishaan selalu jadi bahan ejekan teman-teman sebayanya karena Ishaan selalu mendapat nilai merah. Ishaan juga selalu jadi sasaran kemarahan guru yang kesal karena ulah Ishaan yang tidak pernah memperhatikan penjelasan guru. Oleh karena itu Ishaan sering sekali dihukum di sekolah. 

Hingga akhirnya pihak sekolah Ishaan mengatakan bahwa Ishaan akan dikeluarkan dari sekolah. Karena dia Ishaan dianggap sebagai siswa berkebutuhan khusus. Mendengar hal itu ayah Ishaan sangat tidak terima. Namun ia sadar bahwa anak bungsunya itu sering kali membuat ulah dari terlibat perkelahian, berpura-pura sakit, bolos sekolah serta tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dan nilai semua mata pelajaran Ishaan yang selalu buruk. 

Berkenaan dengan hal itu ayah Ishaan memutuskan mengirim Ishaan ke sekolah asrama yang jauh dari rumah mereka. Ishaan yang mengetahui hal itu merasa ketakuatan dan sedih. Ishaan selalu menunjukan sikap brontaknya kepada ayahnya bahwa ia tidak ingin dikirim ke sekolah asrama. Namun hal itu tidak membuat ayahnya mengurungkan niatnya untuk mengirim Ishaan ke sekolah asrama.

Dikirim ke sekolah asrama membuat Ishaan merasa dibuang. Menurutnya  sekolah asrama adalah hukuman bagi yang anak-anak yang nakal dan tidak patuh pada orang tuanya. Anggapan tersebut diperkuat oleh sistem pengajaran di sekolah asrama yang sangat mengutamakan kedisiplinan serta gaya mengajar guru-gurunya yang sering kali mengunakan kekerasan dalam proses belajar mengajarnya. 

Ishaan sangat tidak menikmati belajar di sekolah asrama tersebut. Tidak ada yang berubah Ishaan tetap dianggap siswa idiot oleh para guru-guru di sekolah asrama itu. Hal itu membuat Ishaan sangat terpuruk hingga ia menjadi siswa yang murung dan menutup diri. Ishaan sungguh sudah tak punya motivasi belajar lagi. 

Bahkan dia juga berhenti menggamabar yang selama ini menjadi kegemarannya. Sampai akhirnya ada guru pengganti dari kelas seni yang bernama Ram Shankar Nikumbh yang diperankan oleh Amir Khan. 

Nikumbh adalah guru dengan metode belajar yang berbeda dengan guru pada umumnya. Hampir semua siswa menyukai gaya mengajar Nikumbh yang santai dan menyenangkan. Namun tidak bagi Ishaan disaat teman-teman sekelasnya asik bernyanyi dan menari, Ishaan tak bergeming sedikitpun. Dia merasa sepi meski dalam keramaian.

Mengamati hal tersebut, Nikumbh merasa ada sesuatu yang menguncang jiwa Ishaan. Ishaan terlihat sangat murung dan sangat ketakutan. Hingga Nikumbh bertekad mencari tahu apa tengah dialami Ishaan. Langkah pertama yang dilakukan Nikumb ialah dengan bertanya pada teman sebangku Ishaan yaitu Rajan Damodaran. 

Dari teman Ishaan tersebutlah Nikumbh menemukan fakta bahwa Ishaan mengalami Disleksia.  Mengetahui hal itu Nikumbh sangat terpukul dan kemudian menuntun langkahnya untuk mengunjungi kediaman orang tua Ishaan untuk mengetahui bagaimana tanggapan orang tua Ishaan mengenai disleksia yang dihadapi Ishaan anaknya. 

Bukan hanya itu Nikumbh juga menghadap kepala sekolah untuk menjelaskan bahwa Ishaan bukan anak yang bodoh ataupun abnormal. Melainkan anak yang Jenius hanya saja Ishaan mengalami sedikit kesulitan belajar karena disleksia yang dihadapinya. 

Nikumb juga memohon kepada kepala sekolah untuk mengabaikan kesalahan tulisan ejaan Ishaan. Karena dia berjanji akan membimbing Ishaan sampai Ishaan mampu mengenali simbol-simbol tulisan hingga akhirnya ia mampu membaca menulis.

Dengan kesabaran dan kasih sayang, Nikumbh berhasil menumbuhkan rasa percaya diri Ishaan yang sempat tenggelam. Dan juga berhasil mengatasi masalah pelajaran yang tidak mampu dikuasai Ishaan serta membuat Ishaan kembali mau menuangkan imajinasinya ke dalam lukisan yang sangat digemarinya.


3. The Theory of Everything



Stephen Hawking boleh dikatakan adalah salah satu fisikawan paling terkenal saat ini. Buku karangannya mengenai waktu, A History Brief of Time adalah salah satu buku non-fiksi yang terjual lebih dari 10 juta kopi di dunia. 

Buku yang entahlah, mungkin otak saya terlalu dungu untuk bisa memahami isinya, sehingga saya menyerah di dua bab pertama dan tidak pernah melanjutkannya sampai sekarang. 

Tidak hanya dikenal sebagai seorang ilmuwan, namun sosok Stephen Hawking adalah gambaran inspirasional mengenai seorang tokoh yang ditengah keterbatasannya sebagai seorang penderita ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), semacam gangguan saraf motorik pada tubuh yang menyebabkan penderitanya lumpuh dan kehilangan kemampuan motorik seperti berbicara, berjalan, bergerak dan menelan - mampu tetap produktif dan berkreasi. Betapa keterbatasan dirinya tidak mampu mengaburkan semangat dan pemikiran-pemikirannya yang revolusioner sebagai seorang ilmuwan. 

Disutradarai oleh James Marsh, The Theory of Everything bagaikan sebuah simfoni manis mengenai kisah cinta Stephen dan Jane Hawking. 

Dimulai dari pertemuan yang terasa romantis antara keduanya, yang berlanjut bagaimana keduanya kemudian menikah dan bagaimana perjuangan baik Stephen dan Jane dalam menghadapi penyakit yang diderita Stephen. 

The Theory of Everything memang lebih fokus mengenai kisah cinta antara Stephen dan Jane (film ini sendiri merupakan adaptasi dari tulisan Jane mengenai kehidupannya bersama Stephen), sehingga kamu tidak perlu cemas bahwa film ini akan bercerita tentang teori fisika seperti hakikat waktu, teori relativitas, mekanika kuantum dan lain sebagainya yang mungkin akan membuatmu mengerutkan dahi seperti yang mungkin kamu rasakan setelah menonton Interstellar (2014). 

Abaikan saja apa yang dikatakan Stephen Hawking kepada kolega dan profesornya, dan kamu bisa dengan lebih mudah menikmati film ini sebagai sebuah sajian film romantis yang cukup sederhana.

Berbekal sinematografi yang memberikanmu gambar-gambar indah, desain kostum yang cantik, serta desain set produksi yang megah dan mungkin mengingatkanmu akan Hogwarts, The Theory of Everything adalah sebuah kisah drama indah yang dengan mudah akan disukai oleh banyak wanita di dunia. 

Stephen Hawking muda yang masih sehat mungkin terasa awkward, tapi senyum dan caranya berbicara boleh jadi akan dengan mudah membuatmu jatuh cinta kepada ilmuwan itu, dan membuat profesi ilmuwan terasa lebih keren daripada di kehidupan nyata. Kisahnya berjalan dalam ritme yang mudah diikuti, tanpa terlalu terjebak pada momen-momen yang terlalu mengharu biru ala dorama. 

The Theory of Everything menjadi sangat luar biasa karena didukung oleh performa yang menarik antara kedua aktor utamanya. Penampilan Eddie Redmayne begitu luar biasa. 

Ia mampu menghidupkan tokoh Stephen Hawking dengan baik, tidak hanya bagaimana ia memerankan penderita ALS dengan meyakinkan, namun pesonanya juga cukup charming sebagai sosok Hawking yang likeable dan memiliki selera humor yang tinggi. 

Sebuah totalitas yang membuatnya berhak mendapatkan piala Oscar (namun tentu saja karakternya sebagai seorang ilmuwan penderita ALS akan mengalahkan siapa saja di katagori yang sama). Felicity Jones, dengan auranya yang tipikal girl-next-door, juga dengan baik mampu menampilkan karakter seorang istri yang tegar dan memegang teguh rasa cinta dan komitmennya kepada sang suami. 


4. A Beautiful Mind


Sinopsis:
A Beautiful Mind didasarkan pada sebuah buku dengan judul yang sama.
Film ini menceritakan tentang kisah pemenang Hadiah Nobel matematika dan Economist, John Forbes Nash.

Film ini menceritakan John Forbes Nash melalui sebagian besar dari hidupnya, termasuk waktu di Princeton University. 

Film ini menceritakan keberhasilan dan kegagalan dalam hidupnya, yang terbesar di antaranya adalah skizofrenia dan paranoia, yang membawa ketegangan luar biasa untuk karyanya, keluarga dan teman-teman.
Film ini memenangkan empat penghargaan Academy, termasuk Best Picture. .

nah itulah 4 film yang redkasi ingin bagi ke sobat campusnesia, dan pastinya sudah saya tonton, buruan tonton dan share komentarmu, sampai jumpa. /AM

Artikel Terkait

Previous
Next Post »