Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri review film. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri review film. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Review Film No Other Choice, Gambaran Sadisnya Persaingan Dunia Kerja

0
 



Campusnesia.co.id - Baru-baru ini saya menonton film korea berjudul No Other Choice garapan sutradara Park Chan-Wook yang juga dikenal dengan karya-karyanya seperti Decision to Leave dan The Handmaiden.

Film ini berkisah tentang karakter Yoo Man-Soo yang diperankan oleh Lee Byung-Hun, menikah dengan Mi-Ri yang diperankan oleh aktris Son Ye-Jin dan mereka memiliki dua anak. Mereka memiliki rumah yang mereka beli dengan susah payah. Yoo Man-Soo telah bekerja di perusahaan kertas selama 25 tahun. Ia merasa nyaman dan puas dengan hidupnya, tetapi tiba-tiba ia dipecat dari pekerjaannya. Ia berjuang mencari pekerjaan baru untuk melindungi keluarga dan rumahnya.

No Other Chise diangkat dari novel berjudul The Ax karya Donald E. Westlake yang diterbitkan pada tahun 1997 oleh Mysterious Press. The Ax merujuk pada istilah di Korea Selatan untuk menggambarkan keadaan orang yang di PHK seolah-olah memotong kehidupan karyawan terdampak. Proses syuting dimulai 17 Agustus 2024 dan selesai 15 Januari 2025.

Nama-nama besar turut serta meramaikan film ini diantaranya Park Hee-Soon, Lee Sung-Min, Yum Hye-Ran, Cha Seung-Won dan Yoo Yeon-Seok yang tampil sebagai cameo.

Premisnya memang sederhana tentang seorang kepala keluarga yang mencari pekerjaan lagi setelah kena PHK, namun cara dan prosesnya membuat film ini jadi menarik.

Yoo Man Soo harus melakukan tindakan kriminal untuk mempersar peluangnya diterima kerja setelah tahu bahwa untuk posisi manager di pabrik kertas yang ia lamar ada lima kandidat dan tiga diantaranya memiliki kualitas yang lebih baik dengan peluang diterima lebih tinggi.

Tentu saja kesan yang diterima penonton cara Yoo Man Soo sadis, namun bisa jadi sutradara Park Chan-Wook ingin memberi gambaran kerasnya persaingan di dunia kerja.

Fenomena hari ini untuk satu lowongan pekerjaan seorang kandidat harus bersaing tidak hanya dengan puluhan calon lain, bisa jadi ratusan bahkan ribuan. Belum lagi isu tentang batasan usia, mencari kerja di usia yang tak lagi muda apalagi pernah di PHK adalah hal yang sulit.

Keresan tentang peran teknologi, mesin dan Ai dalam sebuah industri juga diangkat. Atas dasar efisiensi mesin-mesin ditempatkan di pabrik dengan konsekuensi mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia yang ujungnya berimbas pada pengurangan karyawan.

Secara keseluruhan film No Other Choice menarik dan rekomended untuk ditonton, namun jika dibandingkan dengan dua karya Park Chan-Wook sebelumnya yaitu Decision to Leave dan The Handmaiden, jujur No Other Choise masih terasa kurang nendang.

Oke demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Review Film No Other Choice, Gambaran Sadisnya Persaingan Dunia Kerja, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis 
Nandar

 

Review Series Netflix Last Samurai Standing, Sayembara Para Pemegang Katana

0
 



Campusnesia.co.id - Semalam saya baru saja merampungkan 6 episode series Netflix terbaru dari Jepang yang berjudul Last Samurai Standing yang dibintangi oleh Junichi Okada. Jujur ini adalah series yang cukup saya antisipasi di bulan November setelah melihat trailernya yang menjanjikan.

Drama ini berdasarkan novel berjudul Ikusagami Ten dan Ikusagami Ji karya Shogo Imamura yang diterbitkan pada tanggal 15 Februari 2022 dan 16 Mei 2023 oleh Kodansha. Aktor Junichi Okada juga bekerja sebagai produser dan koreografer aksi untuk serial drama ini.

Aktor Junichi Okada sudah tidak diragukan lagi karena sudah banyak film tema samurai yang pernah ia bintangi, diantaranya Baragaki: Unbroken Samurai, A Samurai Chronicle dan Tenchi: The Samurai Astronomer.

Awalnya saya mengira Last Samurai Standing bakal menghadirkan permainan bertahan hidup memperebutkan uang seperti Squid Games tapi ini era Samurai, namun setelah menonton episode pertama ternyata sisi drama dan jalan ceritanya sangat menarik.

Penonton akan diajak mengikuti perjuangan karakter Shujiro Saga, mantan prajurit Samurai yang mengalami kesusahan ekonomi akibat wabah kolera mau tidak mau harus kembali menghunus pedangnya demi mendapat hadiah uang guna mengobati sang istri, anak dan penduduk desanya.

Ada sebuah perlombaan antar samurai bernama Sudoku yang diselenggarakan oleh kepolisian mempertemukan ratusan samurai untuk bisa sampai tujuan akhir di Tokyo. Syaratnya setiap kali melewati pos perbatasan yang telah ditentukan, setiap peserta harus memiliki beberapa poin yang hanya bisa didapat dengan mengambil tanda peserta lain, pilihannya meminta baik-baik atau tentu saja harus lewat adu katana dahulu.

Premisnya sederhana, namun nyatanya cara penyajiannya sangat menarik, back story beberapa karakter utamanya dispill perlahan satu demi satu hingga penonton berempati dan menaruh simpati.

Kini jalan cerita tak hanya tentang saling baku hantam, Shujiro Saga harus menjaga seorang anak perempuan yang juga ikut kompetisi bernama Futaba Katsuki. Sepanjang 6 episode karakter ini jadi beban banget dan kadang bikin berpikir apaan sih, namun di situlah letak dramanya.

Selain bumbu drama dan aksi laga yang ciamik, latar belakang dan sejarah mengapa para peserta saling termotivasi untuk bertarung, bumbu plot twist juga dihadirkan. Ternyata dalam perjalan terungkap ini bukan tentang sayembara mencari siapa yang paling kuat diantara para pemegang katana namun juga aroma politik yang kental tentang bagaimana zaman berubah, jepang yang masuk era modernisasi dalam pengaruh barat sedang berusaha beralih dari era pedang ke senjata api serta tema bagaimana para samurai tak digunakan lagi, terpinggirkan seperti yang beberapa kali diangkat dalam layar kaca misalnya film The Last Samurai atau Kenshin.

Sinopsis drama Jepang The Last Samurai, Pada tahun 1878, larut malam, 292 samurai yang sangat terampil berkumpul di Kuil Tenryuji di Kyoto untuk berpartisipasi dalam sebuah pertarungan berbahaya. Mereka terpikat oleh tawaran hadiah utama sebesar 100 miliar yen. Setiap peserta diberikan sebuah tanda kayu. Peserta yang berhasil mencapai Tokyo akan memenangkan hadiah tersebut. Shujiro Saga (Junichi Okada) ikut serta dalam permainan berbahaya ini untuk menyelamatkan istri dan anaknya yang sakit.

Sangat rekomended jadi tontonan akhir pekan apalagi buat sobat yang suka series tema jejepangan terlebih tentang dunia Samurai. Hanya 6 episode bisa diselesaikan dalam sehari tapi harus sabar untuk lihat endingnya karena ini baru season 1 dan nampaknya bakal ada season 2 untuk melihat hasil akhirnya.

Selamat menonton, sampai jumpa.


Penulis
Nandar

Review Film Relay 2025, Drama Sederhana Penuh Intrik dan Aksi Menegangkan

0
 



Campusnesia.co.id - Baru-baru ini saya habis nonton film seru berjudul Relay yang mengisahkan tentang karakter Ash yang berprofesi sebagai perantara memandu orang-orang bernegoisasi dengan perusahaan atau aparat berwenang terkait barang bukti yang sensitif.

Dalam banyak film maupun series kita sering dipertontonkan ketika seseorang memiliki hal-hal sensitif misalkan berkas rahasia milik perusahaan maka akan berakhir dengan tidak bahagia dan mengancam nyawa. Nah peran karakter Ash ada di sini, menjadi perantara melakukan negosiasi dengan menjamin keselamatan kliennya yang memegang data sensitif namun juga memastikan klien perusahaan tetap mendapatkan data yang bocor.

Uniknya hal ini dilakukan tanpa kontak langsung bahkan sekalipun dengan suara. Ash menggunakan layanan telepon untuk pengguna tuna rungu yaitu menggunakan semacam mesin ketik berupa teks yang akan dibacakan oleh perusahaan perantara menjadi suara.

Hal ini menjamin anonimitasnya karena dilindungi dengan ketat oleh undang-undang kerahasiaan informasi di Amerika sana, beda cerita kali ya kalau latar kejadiannya di negara kita.

Setelah sekian lama berhasil membantu klien-kliennya, Ash harus berhadapan dengan sebuah perusahaan yang menggunakan jasa keamanan swasta yang punya cara yang tidak kalah cerdiknya.

Kejar-kejaran penuh kejutan ini yang membuat Relay jadi film yang bisa dibilang sederhana namun tetap menyajikan ketegangan dan drama yang menarik.

Sebagai antisipasi, endingnya penuh plot twist menambah daya tariknya sekaligus mungkin cukup membuat patah hati sebagain penonton yang sudah terbawa suasana sejak awal.

Relay sudah tayang di Amerika Serikat pada tahun 2024 yang disutradarai oleh David Mackenzie dan ditulis oleh Justin Piasecki. Film ini dibintangi oleh Riz Ahmed, Lily James, dan Sam Worthington yang kita kenal sebagai pemeran Jake Sully di film Avatar.

Film ini tayang perdana di Festival Film Internasional Toronto pada 8 September 2024 dan dirilis di bioskop pada 22 Agustus 2025. Film ini menerima ulasan positif dan telah meraup $4 juta.

Rekomended jadi tontonan akhir pekan dan buat sobat pecinta film tema spionase atau agen khusus, Relay cocok banget. Cukup jadi oase di tengah film action yang gitu-gitu saja.


Oke demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Review Film Relay 2025, Drama Sederhana Penuh Intrik dan Aksi Menegangkan, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar

Review Film Yim Si-Wan Mantis, Drama Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Berbalut Aksi

0
 



Campusnesia.co.id - Setelah tampil apik dalam film thriller Unlocked, tahun 2025 ini aktor Yim Si-Wan yang tampangnya mirip urang sunda kembali ke layar lebar lewat sebuah film berjudul Mantis yang tayang di platform streaming Netlifx.

Berkisah tentang karakter bernama Lee Han-Ul  yang memiliki julukan Mantis karena pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran dengan senjata sabit mirip kaki-kaki belalakang sembah a.k.a Mantis.

Perusahaan tempatnya bernaung yaitu M.K jatuh bangkrut setelah pimpinannya dibunuh oleh karakter Gil Bok-Soon yang diperankan oleh aktris Jeon Do-Yeon.

Yup sobat Campusnesia tidak salah baca, semesta dalam film Mantis ini sama dengan film pendahulunya berjudul Kill Boksoon.

Untuk sebuah film sekuel secara tidak langsung, Mantis menurut saya menyajikan hal yang menarik. Dunia bisnis agen pembunuh bayaran berhasil disajikan apik dengan bumbu komedi dan romansa.

Karakter Lee Han-Ul diceritakan merupakan salah satu aset berharga perusahaan M.K di masa kejayaannya, diawal karirnya sebagai debutan ia berkompetisi dengan seorang trainee juga bernama Shin Jae-Yi yang diperankan aktris Park Gyu-Young.

Seperti pepatah Jawa kuno mengatakan, Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, mas Mantis ternyata diam-diam suka dengan Shin Jae-Yi membuat ia selalu ingin bersama dan melindungi yang pujaan hati.


Sayangnya cinta ini bertepuk sebelah tangan, makin didekatin makin nyakitin hingga akhirnya jalan kekerasan harus ditempuh.

Dari sisi aksi masih bisa dinikmati, komedia dan romansa yang dihadirkannya jadi bumbu yang pas saja. Yim Si-Wan berhasil menjadi karakter yang naif sudah tahu diacuhkan namun tetap teguh selalu ingin jadi pahlawan.

Buat sobat yang suka dengan aktor Yim Si-Wan, wajib banget nonton film ini. Temanya gak berat jadi cukup mudah dicerna dan menghibur. Rekomended jadi tontonan film ini.

Selain Yim Si-Wan dan Park Gyu-Young ada juga aktor-aktor papan atas lainnya misalnya penampilan Jo Woo-Jin, Jeon Do-Yeon dan masih banyak lagi yang lainnya.




Penulis
Nandar


====
Baca juga:

Review The Shadow's Edge, Kembalinya Jackie Chan Dalam Film Aksi Spionase

0
 



Campusnesia.co.id - Kabar gembira bagi sobat penggemar mbah Jackie Chan, bulan Agustus 2025 ini beliau kembali ke layar lebar lewat sebuah film berjudul The Shadow's Edge.

Film ini merupakan remake dari film mandarin berjudul Eye in the Sky yang rilis pada tahun 2007 silam mengangkat kisah sekelompok polisi yang bertugas mencari sosok penjahat misterius lewat aksi penyamaran.

Versi 2025 menambahkan berbagai unsur kemajuan teknologi mata-mata dari surveillance via kamera hingga bantuan teknologi artificial intelligence atau Ai. Namun di tengah kecanggihan aneka teknologi tersebut penjahat jadi lebih susah ditemukan karena mereka tak kalah canggih dengan polisi, di sinilah cara-cara lama dibutuhkan kembali.

Sebagai penggemar Jackie Chan yang berprinsip apapun filmnya asal ada beliau pasti nonton, kali ini bener-bener puas walau durasinya bisa dibilang cukup panjang.

Berbeda dengan film-film Jackie Chan selama beberapa tahun terakhir yang lebih banyak genre drama komedia dan minim adegan aksi, dalam The Shadow's Edge sobat akan dimanjakan dengan aneka pertarungan jarak dekat serta akting yang energik dari idola kita yang tak lagi muda dalam segi usia.

Tentu saja adegannya bakal banyak cut dimana-mana, manun tetap saja bisa jadi obat rindu yang kangen era Jackie Chan muda dulu.


Daftar pemain film The Shadow's Edge

Jackie Chan sebagai Wong Tak-chung

Zifeng Zhang sebagai He Qiuguo

Tony Ka Fai Leung sebagai Fu Longsheng

CiSha sebagai Chen Xiwang

Zhenwei Wang

Wen Junhui

Rongguang Yu

Xing Yu

Luna Fujimoto

Qiunan Lin
 
Kenya Sawada

Yueting Lang
 
Brono Bajtala sebagai Thor

Ziyi Wang

Zhengjie Zhou



Trailer film The Shadow's Edge




Poster film The Shadow's Edge




Penulis:
Nandar

Review Film Wall to Wall dan Realita Toleransi Tinggal di Apartment Korea Selatan

0
 


Campusnesia.co.id - Pada tanggal 1 Juli 2022 Youtuber Jang Hansol membuat video berjudul "Tolerensi antar tetangga di Korea Selatan" yang membahas realita hidup di apartment Korea Selatan di channel youtubenya Korea Reomit.

Seperti kebanyakan orang, Hansol berharap dengan kepindahannya ke apartment yang baru hidupnya bakal lebih nyaman dibanding tempat tinggal sebelumnya yang lebih sederhana. Namun kenyataan berkata lain.

Hal pertama ia dikomplain karena air ac nya netes di balkon tetangga unit bawahnya, beberapa hari kemudian ia diingatkan tetangga yang lain karena berisik saat hendak buang sampah dan sampahnya terjatuh di lantai.

Pernah juga ia mengalami, tetangga unit bawahnya memukul atapnya (lantai bawah apartment Hansol) karena merasa tertanggu dengan suara komputernya dan esok paginya di pintunya ada tempelan notes tetangga kebisingan yang dibuat.

Karena hal tersebut ia sampai harus beli sandal khusus yang meredam langkah kakinya seharga Rp300.000. Dalam upaya menjaga kerukunan Hansol meminta maaf dengan mengirim buah dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi lewat catatan.

Hal seperti ini ternyata tidak dialami oleh Hansol sendiri, saudaranya yang sudah berkeluarga dan punya anak juga mengalami hal yang sama. Bahkan keponakannya yang masih kecil harus jalan jinjit agar tidak dikomplain oleh penghuni unit apartment di bawahnya.

Menurut Hansol dari sisi toleransi bertetangga di Korea Selatan terutama tinggal di apartment sangat berbeda dengan di Indonesia yang lebih bebas. Menurutnya salah satunya penyebabnya adalah kehidupan di Korea Selatan yang keras dan stress tingga, sehingga hal-hal sepele seperti itu bisa memicu ketergangguan dan kemarahan.

Di sisi lain kalau kita berkaca pada fenomena di Indonesia akhir-akhir ini tentang tetangga yang biasa menyetel sound karaoke keras sekali tak kenal waktu atau bahkan pro-kontra Sound Horeg ada baiknya kita belajar pada orang-orang Korea Selatan yang lebih menghargai ketenangan tetangganya. Jangankan sound horeg, langkah kaki yang berlebihan saja sudah dianggap mengganggu kenyamanan tetangga.



Tentang Film Wall to Wall

Oke kita masuk pada sebuah film korea yang baru-baru ini tayang berjudul Wall to Wall dibintangi oleh Kang Hae Nul berkisah pada generasi millenial Korea yang sulit membeli properti rumah tapak dan harus berjuang setengah mati untuk bisa membeli unit apartment.

Bahkan setelah mampu membeli sebuah unit apartment ia tak langsung bisa menikmatinya. Tagihan pemeliharaan yang mahal, harga properti yang justru turun drastis serta dinamika bertetangga yang saling komplain karena kebisingan yang ditimbulkan antar unit.

Karena ini film drama thriller tentu saja ada bumbunya agar menarik untuk ditonton. Namun fenomena yang coba dipotret cukup valid. Setelah saya nonton film ini langsung menuju ke video Jang Hansol di youtube karena pernah menonton sebelumnya dan apa yang digambarkan di film Wall to Wall banyak yang relate.

Ditambah isu seperti korupsi spesiifikasi pembangunan apartment demi hemat dan korupsi sehingga menghasilkan bangunan yang kurang layak berdampak pada kualitas peredaman suara.

Isu dominasi pemilik modal yang ingin memborong unit apartment juga valid, hal serupa sering kita temukan di Indonesia. Pemilik uang membeli banyak unit perumahan baik yang wasta maupun KPR dengan tujuan investasi mengakibatkan harga properti terus menerus naik nyaris mustahil untuk dibeli oleh kalangan menengah ke bawah. 

Para sepekulan ini membeli banyak rumah bukan untuk ditempati tapi sebagai alat investasi dengan tujuan bertambahnya tahun harganya bakal naik dan dapat untung. That why, Millenial dan Gen Z disebut-sebut mustahil mampu membeli rumah, bukan karena kebanyakan jajan kopi kekinian tapi ulah para spekulan properti yang serakah dan tamak.


Sinopsis film Wall to Wall
Noh Woo-Sung (Kang Ha-Neul) adalah seorang pekerja kantoran biasa berusia 30-an. Ia telah berhasil membeli apartemennya sendiri, impian seumur hidupnya. Untuk membeli apartemen tersebut, ia menghabiskan seluruh tabungannya, mengambil pinjaman, dan bahkan memanfaatkan ladang bawang putih milik ibunya. Ia kini kesulitan membayar utang-utang berbunga tinggi tersebut. Keadaan semakin diperparah dengan suara bising yang terus-menerus terdengar dari lantai-lantai tetangga. Akibat kebisingan tersebut, ia terlibat konfrontasi sengit dengan para tetangga. Noh Woo-Sung kemudian bekerja sama dengan tetangganya di lantai atas, Yeong Jin-Ho (Seo Hyun-Woo), untuk mencari sumber suara tersebut. Sementara itu, Jeon Eun-Hwa (Yum Hye-Ran), seorang perwakilan penghuni kompleks apartemen, berusaha menjaga ketenangan di gedung tersebut.

Film Wall to Wall naskah dan sutradaranya oleh Kim Tae-Joon orang yang sama yang menyutradarai film Unlocked yang juga sangat bagus tentang fenomena pembajakan smartphone. 

Buat sobat yang mau nonton film Wall to Wall bisa langsung ke Netflix.



Pemeran film Wall to Wall
Kang Ha-Neul sebagai Noh Woo-Sung (1401)

Seo Hyun-Woo  sebagai  Yeong Jin-Ho (1501)

Yum Hye-Ran  sebagai  Jeon Eun-Hwa

Kim Hyun-Jung   sebagai Ha Joo-Kyung (1301)

Jeon Jin-Oh sebagai Jeon Gwang-Cheol (1301)
Park Sung-Il sebagai Ga Ju-Ho

Yoon Jung-Il sebagai  Lee Sang-Wook (1601) 

Kim Yoon-Jin sebagai Lee Hyun-Jin (1601)

Lee Jong-Goo sebagai Kim Young-Chul (1701)

Na Ho-Sook  sebagai Na Ok-Soon (1701)

Jo Yu-Ra  sebagai Lee Joo-Yeon (1402)


Poster film Wall to Wall



Penulis
Nandar

Sinopsis Drama Korea S Line, Tentang Garis Benang Merah Di Kepala Manusia

0
 


Campusnesia.co.id - Beberapa hari ini di sosial media Twitter (X) dan Facebook sedang tren foto orang dan garis benang berwarna merah di atas kepalanya. Hal ini disebut-sebut sebagai tanda berapa kali seseorang pernah berhubungan badan. Jika sobat pernah melihat postingan serupa dan penasaran dari mana referensi tren ini, jawabannya dari sebuah drama korea berjudul S Line yang tayang sejak 11 Juli 2025 yang lalu di channel Wavve.

Drakor ini diangkat dari webcomic berjudul "S Line” yang ditulis oleh Ggomabi dan diterbitkan pada tanggal 2 November 2011 hingga 22 November 2012 si situs Naver.

S Line disutradarai oleh Ahn Ju-Young dan merupakan debut pertamanya sebagai sutradara series setelah sebelumnya pernah menjadi sutradara untuk film layar lebar berjudul A Boy and Sungreen | Boheewa Nokyang (2019) dan pernah berperan dalam film Our Love Story | Yeonaedam (2016) sebagai pelajar wanita.


Sinopsis Drama Korea S Line
Tiba-tiba, garis merah muncul di atas kepala orang-orang. Garis merah ini menghubungkan orang-orang yang pernah berhubungan seks. Akibatnya, sisi memalukan atau rahasia seseorang terungkap. Orang-orang menyebut garis merah ini "Garis S".

Han Ji-Wook (Lee Soo-Hyuk) adalah seorang detektif dengan penampilan menarik dan jiwa bebas. Ia mengejar kebenaran di balik Garis S. Kyu-Jin (Lee Da-Hee) adalah seorang guru SMA dengan pesona yang unik. Shin Hyun-Heup (Arin) adalah seorang siswi SMA. Ia telah mampu melihat garis merah sejak lahir.


Daftar Pemeran Drama Korea S Line
Lee Soo-Hyuk sebagai Han Ji-Wook
Arin sebagai Shin Hyun-Heup
Lee Da-Hee sebagai Lee Kyu-Jin
Kim Dong-Young sebagai Oh Dong-Sik
Lee Eun-Saem sebagai  Kang Sun-A
Nam Kyu-Hee   Kim Hye-Young
Park Sung-Il sebagai  Bang Sung-Jin
Park Ye-Ni  sebagai Hee-Won
Lee Ga-Sub sebagai Oh Jung-Min
Kim Ro-A  sebagai Shin Hyun-Heup  kecil
Jang Sun  sebagai  Ibu Shin Hyun-Heup

Woo Ji-Hyun - Jung-Woo
Lee Han-Joo - Ji-Na
Lee Gwang-Hee sebagai Joon-Sun
Oh Woo-Ri - Lee Kyung-Jin
Hong Suk-Bin sebagai Han Hyo-San
Sung-Ryung - Soo-Min
Oh Seung-Jun - Lee Ji-Won
Byun Joo-Woo - staf panti jompo (ep.1)
Jeong Jae-Kwang - bartender (ep.2)
Yun Ki-Chang - guru olahraga (ep.2)
Jeong Tae-Seok - guru sejarah Korea (ep.2)



Poster Drama Korea S Line



Review Drama Korea S Line
Coming soon...

Review Film Jim Carrey The Truman Show dan Liar Liar, Sajian Drama yang Heartwarming

0
 


Campusnesia.co.id - Karena rindu film-film drama tempo dulu yang hertwarming, alur cerita dan konflik yang sederhana serta suasana yang menyenangkan, beberapa waktu lalu saya menonton dua film yang dibintangi aktor Jim Carrey. 

Pertama mengenal aktor komedi ini lewat film Bruce Almighty, kali ini film yang saya coba tonton berjudul The Truman Show dan Liar Liar, salah dua film yang sering disebut-sebut sebagai salah satu drama komedi yang wajib ditonton minimal sekali seumur hidup.


Biografi Jim Carrey
Memiliki nama asli James Eugene Carrey ia lahir pada tanggal 17 Januari tahun 1962 dikenal sebagai seorang aktor dan komedian Kanada-Amerika yang dikenal karena penampilan slapstick energiknya.

Setelah menghabiskan tahun 1980-an mengasah akting komedinya dan memainkan peran pendukung dalam film, Carrey mendapatkan pengakuan ketika ia berperan dalam serial televisi sketsa komedi Amerika In Living Color (1990–1994). Ia menjadi bintang film setelah membintangi serangkaian film box office, seperti Ace Ventura: Pet Detective, The Mask, Dumb and Dumber (semuanya tahun 1994), Ace Ventura: When Nature Calls, dan Batman Forever (keduanya tahun 1995). Kesuksesan kelima film ini menjadikan Carrey sebagai aktor komedi pertama yang menerima gaji awal sebesar $20 juta untuk tampil dalam film, dimulai dengan The Cable Guy (1996).

Ia terus meraih kesuksesan sebagai aktor utama dalam komedi seperti Liar Liar (1997), How the Grinch Stole Christmas (2000), Bruce Almighty (2003), Lemony Snicket's A Series of Unfortunate Events (2004), dan Yes Man (2008). Sejak tahun 2010-an, Carrey muncul dalam lebih sedikit film, dengan karya-karya terkenal termasuk Dumb and Dumber To (2014) dan perannya sebagai Doctor Eggman di seri film Sonic the Hedgehog (2020–sekarang).

Meskipun sebagian besar typecasting sebagai aktor komedi, Carrey sukses dalam peran dramatis. Penampilannya yang mendapat pujian kritis termasuk peran utama dalam The Truman Show (1998) dan Andy Kaufman dalam Man on the Moon (1999), memenangkan Penghargaan Golden Globe untuk setiap film. Dia membintangi film drama romantis Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), yang mana dia dinominasikan untuk BAFTA Award dan Golden Globe lainnya. Carrey juga membintangi serial Showtime tragicomedy Kidding (2018–2020), yang membuatnya menerima nominasi Golden Globe ketujuhnya.

Carrey lahir di Newmarket, Ontario, Kanada, dari pasangan Kathleen (née Oram), seorang ibu rumah tangga, dan Percy Carrey, seorang musisi dan akuntan. Ia dibesarkan di Gereja Katolik dan memiliki tiga kakak, John, Patricia, dan Rita. Ibunya adalah keturunan Irlandia dan Skotlandia, dan ayahnya adalah keturunan Prancis-Kanada; nama keluarga asli keluarganya adalah Carré.

Pada usia delapan tahun, ia mulai membuat wajah di depan cermin dan menemukan bakat untuk melakukan kesan. Pada usia sepuluh tahun, Carrey menulis surat kepada Carol Burnett tentang Carol Burnett Show menunjukkan bahwa dia sudah menjadi ahli dalam kesan dan harus dipertimbangkan untuk peran di acara itu; dia sangat gembira saat menerima balasan surat.

Seorang penggemar Monty Python, yang acara TV-nya adalah Monty Python's Flying Circus ditayangkan pada tahun 1970-an, pada tahun 2014 Carrey muncul di Monty Python's Best Bits (Mostly) dan mengingat kembali pengaruh Ernest Scribbler padanya (diperankan Michael Palin) tertawa terbahak-bahak sampai mati dalam sketsa "The Funniest Joke in the World".Radio Times menyatakan, "Anda akan segera tahu alasannya: penampilan Palin sangat mirip dengan Carrey."

Carrey menghabiskan masa kecilnya di wilayah Scarborough, Ontario, bagian dari Metropolitan Toronto, di mana ia bersekolah di Sekolah Dasar Katolik Blessed Trinity di North York. Keluarganya kemudian pindah ke Burlington, Ontario, di mana mereka akan menghabiskan delapan tahun; Jim bersekolah di Aldershot High School saat disana.

Beberapa waktu kemudian, keluarganya menjadi tuna wisma dan tinggal bersama di dalam mobil van Volkswagen sementara Jim remaja dan saudaranya menghabiskan waktu berbulan-bulan tinggal di tenda di Charles Daley Park di tepi Danau Ontario di Lincoln, Ontario. Keluarga tersebut mengalami kesulitan keuangan, namun, situasi mereka mulai membaik setelah ayahnya mendapatkan pekerjaan di departemen akuntansi di Pabrik ban Titan Wheels di Scarborough.

Selain itu, sebagai imbalan atas tinggal di rumah di seberang jalan dari pabrik, keluarga tersebut - yang sebagian besar adalah putra remaja Jim dan John - akan bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjaga keamanan di pabrik ban, melakukan shift delapan jam dari jam 6 sore hingga keesokan paginya.

Kembali ke Scarborough, Jim remaja mulai berkuliah di Agincourt Collegiate Institute sebelum putus sekolah pada ulang tahunnya yang keenam belas. Ia mulai tampil sebagai komedian di pusat kota Toronto sambil tetap bekerja di pabrik. Dalam sebuah wawancara Hamilton Spectator tahun 2007, Carrey mengatakan, "Jika karir saya di dunia hiburan tidak berjalan mulus, saya mungkin akan bekerja hari ini di Hamilton, Ontario, di pabrik baja Dofasco." Saat masih muda, dia bisa melihat pabrik baja di seberang Burlington Bay dan sering berpikir bahwa di sanalah "ada banyak pekerjaan bagus."

Carrey menderita depresi dan telah mengambil Fluoksetin untuk memerangi gejalanya. Dia telah menyatakan bahwa dia tidak lagi mengonsumsi obat atau stimulan apa pun, termasuk kopi.

Carrey diterima Kewarganegaraan A.S. pada bulan Oktober 2004 dan tetap warga negara ganda dari Amerika Serikat dan negara asalnya Kanada.



Film The Truman Show
The Truman Show adalah film drama-komedi psikologi Amerika Serikat tahun 1998. Film ini digarap oleh Peter Weir dan diproduksi oleh Scott Rudin, Andrew Niccol, Edward S. Feldman, dan Adam Schroeder, dan ditulis oleh Niccol. Film ini dibintangi oleh Jim Carrey sebagai Truman Burbank. Film ini juga diperankan oleh oleh Laura Linney, Noah Emmerich, Natascha McElhone, Holland Taylor, Ed Harris, Paul Giamatti dan Brian Delate. Film ini mengisahkan kehidupan pria bernama Truman Burbank yang kehidupannya direkayasa untuk hiburan dan disiarkan sebagai acara realitas di televisi. Orang-orang di sekeliling Truman sebenarnya adalah aktor yang disewa untuk berperan dalam kehidupan rekayasa tersebut yang tak disadari sama sekali oleh Truman sepanjang hidupnya.

Jalan Cerita film The Truman Show
Truman Burbank (Jim Carrey) menjalani kehidupan yang nampak sempurna bersama sang istri, Meryl Burbank (Laura Linney). Selain hidup berkecukupan, Truman juga disukai banyak orang karena sifatnya yang periang dan bersahabat. Namun di balik kebahagiaan yang dirasakannya, Truman menyimpan banyak trauma dari kisah masa lalunya. Mulai dari kematian tragis sang ayah di tengah laut, hingga kepergian belahan jiwanya Lauren Garland (Natascha McElhone). 

Truman pun menyimpan keinginan besar untuk melakukan perjalanan ke Fiji agar bisa bertemu Lauren. Anehnya, Truman tidak pernah bisa mewujudkan impian ini. Selalu saja ada yang menghalangi niatnya untuk meninggalkan kota Seaheaven. Truman Burbank tidak mengetahui bahwa sejak dilahirkan, kehidupannya telah dijadikan acara realitas oleh sutradara Christof (Ed Harris). Christof bahkan berhasil mengembangkan program berjudul "The Truman Show" ini hingga menjadi tontonan nomor satu di dunia.

Review film The Truman Show
Untuk sebuah film di jamannya, ide The Truman Show ini memang out of the box. Ditambah dengan skala produksi yang penuh practical effect pasti butuh effort yang besar.

Jim Carrey dengan komedinya menambah lucu film ini dan tentu saja, bagi sobat yang belum terpapar spoiler, plot twistnya menyenangkan.

Untuk pembaca yang rindu film-film drama era 90an yang biasa ditayangkan di tv nasional saat libur Natal, film The Truman Show sangat tepat untuk nostalgia dan heartwarming.

Cocok ditonton bersama keluarga di akhir pekan dengan jalan cerita nan ringan, selamat menikmat penampilan Truman.





Tentang film Liar Liar
Liar Liar adalah sebuah film komedi asal Amerika tahun 1997 yang disutradarai oleh Tom Shadyac, dan ditulis oleh Paul Guay dan Stephen Mazur. Dibintangi Jim Carrey sebagai seorang pengacara yang membangun seluruh karirnya dengan berbohong, tetapi menyadari bahwa dirinya dikutuk untuk tidak berbohong hanya untuk satu hari, dia berjuang untuk mempertahankan karirnya dengan berdamai bersama mantan istri juga putranya yang terasingkan dengan kebohongan patologis.

Film ini adalah yang kedua dari tiga kolaborasi antara Carrey dan Shadyac - yang pertama Ace Ventura: Pet Detective dan ketiga Bruce Almighty - yang kedua dari tiga kolaborasi antara Guay dan Mazur - yang lainnya adalah The Little Rascals dan Heartbreakers - serta kolaborasi pertama antara Carrey dengan produser Brian Grazer.

Film ini dirilis dengan kesuksesan kritis dan komersial, meraup $302,7 juta dengan anggaran $45 juta dan mendapatkan ulasan positif dari kritikus dan penonton, yang secara khusus memuji penampilan Carrey. Di Penghargaan Golden Globe ke-56, dia dinominasikan untuk aktor terbaik musikal komedi.


Review film Liar Liar
Pendapat saya sama dengan ketika menikmati film The Truman Show, cocok dinikmati bersama keluarga di hari libur atau akhir pekan. Ada pesan moral yang disampaikan dan dari sisi komedia lebnih eksploratif daripada The Truman Show.

Liar Liar happy ending sesuai harapan penonton, konflik dan drama keluarga yang dihadirkan bagus banget menambahkan elemen anak dan dinamika dalam sebuah keluarga.



Review Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps

0
 


Campusnesia.co.id - Jika fan DC bulan Juli 2025 ini bergembira karena film Superman James Gunn tayang, fan MCU juga bakal bergembira karena di bulan yang sama bakal tayang film paling diantisipasi oleh penggemar Marvel yaitu The Fantastic Four First Steps.

The Fantastic Four: First Steps (dengan gaya The Fantastic 4: First Steps) adalah film superhero Amerika mendatang berdasarkan tim superhero Fantastic Four dari Marvel Comics. Diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures, film ini akan menjadi film ke-37 pada Jagat Sinematik Marvel (MCU) dan merupakan reboot kedua dari serial film Fantastic Four. 

Film ini disutradarai oleh Matt Shakman dari naskah cerita yang ditulis oleh Jeff Kaplan dan Ian Springer, Josh Friedman, Cameron Squires, Eric Pearson, dan Peter Cameron. Menampilkan pemeran ansambel termasuk Pedro Pascal, Vanessa Kirby, Joseph Quinn, dan Ebon Moss-Bachrach sebagai karakter utama, bersama dengan Ralph Ineson, Julia Garner, Paul Walter Hauser, John Malkovich, Natasha Lyonne, dan Sarah Niles. Pada film ini, Fantastic Four harus melindungi bumi mereka, sebuah dunia retro-futuristik dekade 1960-an, sebelum dimakan oleh makhluk kosmik Galactus.

20th Century Fox memulai upaya sebuah film baru Fantastic Four setelah kegagalan Fantastic Four (2015). Setelah studio diakuisisi oleh Disney pada Maret 2019, kendali waralaba berpindah ke Marvel Studios, dan sebuah film baru diumumkan pada bulan Juli. Jon Watts ditunjuk sebagai sutradara pada Desember 2020, namun mundur pada April 2022. Shakman menggantikannya pada bulan September saat Kaplan dan Springer mengerjakan naskah. 

Pemilihan pemeran berlangsung pada awal 2023, dan Friedman bergabung untuk menulis ulang naskah pada Maret, dengan Squires dan Cameron juga menulis. Marvel Studios menginginkan menceritakan sebuah cerita baru dengan karakternya dibanding menceritakan ulang cerita awal mereka. Pearson bergabung untuk memoles naskah pada pertengahan Februari 2024, dengan karakter utama diumumkan, dan tambahan pemilihan pemeran berlangsung pada bulan berikutnya. Pengambilan gambar berlangsung pada akhir Juli hingga akhir November 2024 di Pinewood Studios di London, dengan tambahan pengambilan gambar mengambil tempat di Oviedo, Spanyol.

The Fantastic Four: First Steps dijadwalkan dirilis di Amerika Serikat pada 25 Juli 2025, sebagai film pertama, dan yang memulai Fase Enam MCU.

Sinopsis Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps, di bumi yang terinspirasi oleh retrofuturistik dekade 1960-an, Fantastic Four harus melindungi rumah mereka sebelum dilahap oleh makhluk kosmik Galactus dan pembawa berita misteriusnya, Silver Surfer.


Pemeran Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps

1. Pedro Pascal sebagai Reed Richards / Mister Fantastic: Seorang ilmuwan yang sangat cerdas dan pemimpin dari Fantastic Four yang dapat meregangkan bagian tubuhnya hingga sejauh mungkin

2. Vanessa Kirby sebagai Sue Storm / Invisible Woman: Kakak perempuan Johnny dan anggota Fantastic Four yang dapat menghasilkan medan gaya dan membuat dirinya dan orang lain tidak terlihat.

3. Joseph Quinn sebagai Johnny Storm / Human Torch:
Adik laki-laki Sue dan anggota Fantastic Four yang dapat who can menelan dirinya dalam dan mengendalikan api, dan terbang. Quinn menyukai penggambaran Chris Evans untuk Johnny Storm pada film Fantastic Four (2005) and Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer (2007), namun tidak menjadikan basis penggambaran dirinya berdasarkan versi Evan.

4. Ebon Moss-Bachrach sebagai Ben Grimm / The Thing:
Teman baik Reed, seorang mantan astronot dan anggota Fantastic Four yang kulitnya berubah menjadi lapisan batu berwarna jingga, membuatnya memiliki kekuatan dan daya tahan superhuman. Moss-Bachrach memerankan the Thing melalui tangkap gerak dan pencitraan hasil komputer (CGI) bukan menggunakan makeup prostetik, dan berdiskusi mengenai prosesnya dengan Mark Ruffalo, yang memerankan Bruce Banner / Hulk di Marvel Cinematic Universe (MCU) menggunakan teknologi yang sama. Shakman berkonsultasi dengan ilmuwan dan mempelajari batu karang padang pasir untuk menemukan referensi terbaik untuk penampilan the Thing.

5. Ralph Ineson sebagai Galactus:
Makhluk kosmik raksasa yang melahap kehidupan planet.

6. Julia Garner sebagai Shalla-Bal / Silver Surfer: 
Pembawa berita Galactus yang berkulit metalik yang mengembara menembus angkasa menggunakan media papan selancar

7. Paul Walter Hauser

8. John Malkovich

9. Natasha Lyonne

10. Sarah Niles



Poster Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps






Trailer Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps



Review Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps
Coming soon...



Penulis:
Nandar

Review Film Baru Superman Garapan Sutradara James Gunn Harapan Baru Para DC Fan

0
 


Campusnesia.co.id - Fan DC bulan Juli 2025 ini patut berbahagia penantian panjang remake film karakter superhero DC paling iconik yaitu Superman tayang di bioskop dengan pemeran baru David Corenswet sebagai Clark Kent dan di bangku sutradara ada James Gunn yang sukses besar menggarap Suicide Squad dan Guardians of the Galaxy.

Superman adalah sebuah film pahlawan super Amerika Serikat tahun 2025 yang ditulis dan disutradarai oleh James Gunn. Bercerita tentang perjalanan Superman mendamaikan warisan aliennya dengan keluarga manusianya dieksplorasi. Dibintangi oleh David Corenswet sebagai Clark Kent, di samping itu terdapat Rachel Brosnahan, Nicholas Hoult, Edi Gathegi, Anthony Carrigan, Nathan Fillion, Isabela Moner, Skyler Gisondo, Sara Sampaio, María Gabriela de Faría, Wendell Pierce, Alan Tudyk, Pruitt Taylor Vince, dan Neva Howell sebagai pemeran pendukung.

Pengembangan sekuel film DC Extended Universe (DCEU) Man of Steel (2013) dimulai pada bulan Oktober 2014, dengan Henry Cavill akan kembali memerankan Superman. Rencana berubah setelah produksi bermasalah yang membuat sekuel Justice League (2017) dan Man of Steel terbengkalai pada Mei 2020.

James Gunn mulai mengerjakan film Superman baru sekitar Agustus 2022. Pada bulan Oktober, ia menjadi co-CEO DC Studios dengan produser Peter Safran dan mereka mulai mengerjakan DC Universe baru. Gunn diketahui menulis sekuel Superman pada bulan Desember. Judul Superman: Legacy diumumkan bulan berikutnya, Gunn dikonfirmasi akan menjadi sutradara pada Maret 2023, dan Corenswet dan Brosnahan terpilih pada bulan Juni ditahun yang sama. Subtitelnya dihilangkan pada akhir Februari 2024, saat syuting dimulai di Norwegia. Produksi terutama dilakukan di Trilith Studios di Atlanta, Georgia, dengan lokasi syuting di sekitar Georgia dan Ohio. Syuting selesai pada bulan Juli.

Superman dijadwalkan akan dirilis di bioskop Amerika Serikat pada 11 Juli 2025. Ini akan menjadi film pertama Jagat DC (DCU).


Daftar pemeran film Baru Superman:

David Corenswet sebagai Kal El / Clark Kent / Superman

Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane

Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor

Edi Gathegi sebagai Michael Holt / Mr. Terrific

Nathan Fillion sebagai Guy Gardner / Green Lantern

Skyler Gisondo sebagai Jimmy Olsen

Anthony Carrigan sebagai Rex Mason / Metamorpho

Wendell Pierce sebagai Perry White

Pruitt Taylor Vince sebagai Jonathan Kent

Isabela Merced sebagai Kendra Saunders / Hawkgirl

Maria Gabriela de Faria sebagai Angela Spica / The Engineer


Poster film Baru Superman:






Trailer film Baru Superman:




Review film Baru Superman:

Fan DC terutama yang selama ini mengagungkang karya Snyder banyak yang skeptis dengan remake Superman versi James Gunn ini. Nyaris setiap hari ada saja bahan pembahasan di sosial media, namun setelah penayangan perdana Superman versi James Gunn dari Rotten Tomatoes FRESH 86% dari 147 Reviews.

Channel youtube review film Cine Crib pada 9 Juli 2025 mengatakan "Menyenangkan..dari awal sampai akhir". Versi James Gunn remake penonton tidak perlu tahu origin story Superman, langsung diajak ke inti permasalahan yang dihadapi Superman.

Ketakutan akan porsi setiap karakter yang banyak ditampikan sejak dalam trailer, nyatanya pembagiannya bisa diikuti dan proporsional. James Gunn mampu mengahadirkan keseimbangan Superman dari sisi menyenangkan dan emosional.

Pengamalaman James Gunn ketika membuat Suicide Squad dan Guardians of the Galaxy menjadi salah dua garansi Superman bakal bagus.

Mas Arya dari Cine Crib menyebut secara jalan cerita oke, visual effect not bad bahkan di scene siang hari. Tentang penampilan David Corenswet sebagai Clark Kent growing hanya saja di bagian konstum memang rada kurang wah.

Secara keseluruhan first impression "Gue suka sih, skor 8/10" ujarnya di channel youtube Cine Cribe.



Penulis:
Nandar

Sumber;
Channel Youtube Cine Cribe

Review Series Netflix Mercy For None, John Wick Versi Drama Korea

0
 


Campusnesia.co.id - Saya mengenal sosok So Ji-Sub pertama kali di drama korea Master's Sun, bersama dengan Kong Hyo-Jin. Tahun 2025 ini ia kembali bermain dalam sebuah drama garapan Netflix berjudul Mercy For None yang mengangkat tema genster dan penuh aksi.

Jika sobat suka John Wick, Mercy For None ini menurut saya sejenis film tersebut dengan pertarungan hand to hand yang lebih intens dan sangat minim penggunaan senjata api.

Jumlah episodenya cuma 7 sehingga buat sobat yang mau marathon dalam sehari pasti bisa langsung tamat.


Sinopsis Drama Korea Mercy For None

Di masa lalunya, Nam Gi-Jun (So Ji-Sub) adalah anggota Geng Bongsan yang dipimpin oleh Gu Bong-San (Ahn Kil-Kang). Nam Gi-Jun mengalahkan geng lain melalui pertempuran sengit dan geng tersebut berkembang menjadi perusahaan besar, tetapi Nam Gi-Jun memutuskan untuk meninggalkan geng tersebut. 

Adiknya, Nam Gi-Seok (Lee Jun-Hyuk) bergabung dengan Geng Joowoon yang dipimpin oleh Lee Ju-Woon (Heo Jun-Ho). Kedua geng tersebut merupakan saingan. Demi saudaranya, Nam Gi-Jun keluar dari Geng Bongsan dengan memotong tendon Achilles kirinya.

11 tahun kemudian, Nam Gi-Jun hidup dengan damai dan mencari nafkah dengan memasok minuman ke bisnis yang dijalankan oleh Bongsan. Saudaranya, Nam Gi-Seok sekarang menjadi orang dengan peringkat tertinggi kedua di Joowoon, tetapi ia tiba-tiba meninggal. 

Untuk mengungkap rahasia di balik kematian Nam Gi-Seok dan membalas dendam kepada mereka yang bertanggung jawab, Nam Gi-Jun kembali ke dunia geng yang ditinggalkannya 11 tahun lalu.


Pemeran Drama Korea Mercy For None

So Ji-sub sebagai Nam Gi-jun
Mantan anggota organisasi tersebut, ia mengalami cedera tendon Achilles dan pergi, tetapi kembali setelah 11 tahun karena kematian adiknya Gi-seok.

Huh Joon-ho sebagai Lee Joo-woon
Pimpinan Joowoon.

Ahn Gil-kang sebagai Gu Bong-san
Pimpinan Bongsan, geng saingan Joowoon.

Lee Beom-soo sebagai Sim Sung-won
CEO N.Clean, perusahaan pembersihan trauma.

Gong Myung sebagai Gu Jun-mo
Putra Bong-san yang diharapkan akan mengambil alih kendali Bongsan dari ayahnya.

Choo Young-woo sebagai Lee Geum-son
Putra Joo-woon yang merupakan jaksa.

Jo Han-chul sebagai Choi Sung-cheol
Seorang direktur Joowoon, dan asisten Joo-woon yang cakap.

Cha Seung-won sebagai Cha Yeong-do
Seseorang yang memperjuangkan keberadaan geng Joowoon dan Bongsan. Ia adalah pengawas Badan Kepolisian Metropolitan Seoul.

Lee Joon-hyuk sebagai Nam Gi-seok
Adik laki-laki Gi-jun, dan orang kedua yang bertanggung jawab atas Joowoon. Ia dibunuh secara brutal, yang menyebabkan Gi-jun melakukan balas dendam.


Poster Drama Korea Mercy For None


Review Drama Korea Mercy For None

Walau mengangkat tema gangster, namun pertarungan dalam drakor Mercy For None masih menerapkan kaidah koreagrafi yang indah. Drakor ini diangkat dari komik web  berjudul "Gwangjang" yang ditulis oleh Oh Se-Hyeong dan ilustrasikan oleh Kim Kyun-Tae diterbitkan pada tangga; 11 September 2020 - 19 November 2021 di situs Naver.

Sepanjang 7 episode penonton disajikan adegan pertarungan yang epik sekaligus brutal. Jalan ceritanya penuh misteri mengajak penonton ikut menebak-nebak siapakah pembunuh adik Gi-jun.

Selanjutnya kita bakal diajak menyusuri setiap informasi yang didapat Gi-Jun menunju satu persatu para pelaku pembunuhan itu. Jalan cerita dan drama yang dihadirkan sangat baik, membuat kita ikut bersimpati dengan Gi-Jun, menyayangkan kenapa karakter Gi-Seok yang diperankan Lee Joon Hyuk sangat sedikit screen timenya dan perlahan diajak menggali lebih dalam lewat kilas balik sesekali.

Ada titik dimana penonton yang berada di sisi Gi-Jun agak ragu dengan jalan yang dipilih karakter utama ini, sempat terbersit dalam hati, oh pantesan ini semacam karma sih. Namun percayalah hal ini hanya upaya sutradara Choi Sung-Eun dalam menggoyahkan moral kita. Selanjutnya plot twist demi plot twist bakal dihadirkan dan membuat kita jadi mengalami moment "Oh Pantes...".

Hal yang selalu saya suka dari drama korea adalah penyajian layer cerita yang berlapis, kalau Hollywood punya istilah Plot Twist, percayalah lewat drakor Mercy For None atau secara umum drama dna film korea sobat akan terbiasa dengan jalan cerita yang berlapis menyajikan fakta unik. Treatment seperti ini yang membuat drakor jadi unggul tentu saja aspek teknis produksi dan akting para aktor dan aktrisnya juga sangat berpengaruh.

Oh ya lupa menyebut kenapa di awal tadi saya mention John Wick karena dalam banyak hal series Mercy For None terdapat unsur yang sama, misalnya organisasi pembunuh bayaran dan pembersihan sisa-sisa kerusuhan antar geng.

Sangat rekomended untuk sobat yang suka drakor tema aksi dan nir cerita cinta, jika sobat suka drakor seperti My Name yang dibintangi Han So He maka Mercy For None berkali-kali lipat lebih bagus, selamat menonton.



Penulis
Nandar


=====
Rekomendasi drama dan film korea tema Gangster: