Alur Cerita dan Review Film Aksi Korea Futuristik Time To Hunt



Campusnesia.co.id - Time to Hunt merupakan film bergenre thriller, friendship yang menjadi film Korea pertama yang ditayangkan perdana di Berlin IFF pada 22 Februari 2020, sedangkan perilisan di Netflix pada 10 April 2020. 

Perusahaan produksi oleh Sidus Pictures, distributor oleh Netflix. Yoo Sung Hyun menjadi sutradara sekaligus penulis naskah. Film ini telah masuk dalam nominasi 56th Baeksang Arts Awards untuk kategori Best Actor Film (Lee Je Hoon) dan Best New Actor Film (Park Hae Soo).

Pemain
 Lee Je Hoon berperan sebagai Joon Seok
Ahn Jae Hong berperan sebagai Jang Ho
Choi Woo Sik berperan sebagai Ki Hoon
Park Jung Min berperan sebagai Sang Soo
Park Hae Soo berperan sebagai Han

Sinopsis
Time to Hunt mengisahkan tentang 3 orang sahabat yang menjalani kehidupan dengan situasi ekonomi yang buruk. Latar cerita memperlihatkan sisi Korea Selatan yang jauh dari gemerlap, tekanan dari pemerintah, kehidupan kumuh dan para tunawisma yang kelaparan. Film ini juga menampilkan aksi demo oleh para buruh dan kondisi pertokoanyang telah rusak parah dan menjadi kota mati.

Jang Ho dan Ki Hoon menjemput Joon Seok yang keluar dari penjara setelah dihukum selama 3 tahun karena aksi pencurian di toko perhiasan yang mereka lakukan bersama. Aksi yang dilakukan oleh para amatir dengan modal nekat dan niat yang mengatakan akan melakukannya untuk yang pertama dan terakhir. 

Joon Seok menceritakan impiannya untuk memulai kehidupan baru di tempat tenang dengan pemandangan laut yang bisa ia nikmati sehari-hari, ia mendapatkan tawaran dari kenalannya di penjara tentang tempat di pinggir lautan Taiwan beserta bisnis yang menggiurkan. 

Ia pun mulai bertanya tentang sisa uang mereka dari hasil merampok, namun uang yang tersisa tidak banyak, karena nilai won yang turun dratis masa masa itu. Padahal baru keluar dari penjara, Joon Seok akhirnya mengajak Jang Ho dan Ki Hoon untuk merampok subuah Kasino, tempat perjudian ilegal dan meminta bantuan orang dalam yang sekaligus temannya yaitu Sang Soo. 

Mereka pun mulai menyusun strategi, walau tahu bahwa resiko nya sangat tinggi, seperti sekelompok amatir yang kembali beraksi. Namun kali ini mereka juga menyiapkan senjata api yang didapatkan dari kenalan Joon Seok.

Aksi pun mereka lakukan, walau dengan muka pucat dan tangan gemetaran, singkat cerita mereka berhasil meloloskan diri dengan uang curian beserta diska lepas untuk menghilangkan jejak CCTV. Namun kebahagiaan ini hanya dapat mereka nikmati kurang dari sehari. 

Situasi menjadi serius setelah seseorang bernama Han ditugaskan oleh bos Kasino mencari diska lepas yang ternyata merupakan bukti penting soal transaksi yang dilakukan dengan klien VIP mereka. Dalam kunjungan mereka ke rumah Ki Hoon untuk mengunjungi sang orang tua, bos yang memberikan senjata api telah di musnahkan serta teman mereka Sang Soo juga telah ketahuan. 

Joon Seok yang mulai curiga terhadap situasi bahaya mereka tak langsung bercerita pada sahabatnya. Hingga saat bertemu dengan Han dan menyadari situasi sesungguhnya, akhirnya mereka berusaha kabur dari penginapan. 

Namun situasi semakin menegangkan karena mobil mereka tidak dapat digunakan hingga tangan Jang Ho tertembak oleh Han. Untungnya mereka tak langsung dibunuh di tempat. Han meski telah mendapatkan apa yang ia cari, namun tak kenal ampun dan selalu menuntaskan pekerjaannya, membiarkan mereka pergi seolah hanya untuk bermain-main. 

Jang Ho dilarikan ke rumah sakit, namun tak lama Han telah menemukan mereka disana. Adegan tembak-tembakan di lift pun sangat menegangkan, namun mereka dapat kabur dan membawa mobil yang tadi dikendarai Han yang ternyata adalah mobil polisi. Mereka menuju dermaga, bersembunyi di gedung rusak untuk menunggu kapal yang akan membawa mereka kabur pada keesokan harinya.

Han ditangkap oleh para polisi namun akhirnya dibebaskan.  Ternyata Han telah menjadi target untuk dibunuh oleh Kakak bos pemberi senjata yang telah ia bunuh. 

Ki Hoon memutuskan untuk tidak ikut pergi ke Taiwan dan berencana pulang menemui orang tuanya saat para sabahatnya pergi, namun setelah mengetahui kondisi orang tuanya yang kurang aman ia bergegas pergi pada saat itu. 

Pemburuan Han masih berlanjut dan berhasil menemukan Joon Seok dan Jang Ho. Adegan tembak-tembakan tidak dapat dihindari. Joon Seok dan Jang Ho akhirnya memberanikan diri menghadapi Han yang begitu ahli, hingga akhirnya Jang Ho tertembak berkali-kali dan meninggal. 

Joon Seok begitu marah karena kehilangan sahabatnya, namun dirinya pun tak berdaya dan hampir menemui ajalnya. Hingga sekelompok orang bersenjata datang dan mengejar Han, ia tertembak berkali-kali dan jatuh ke laut, nasibnya pun tidak diketahui lagi.

Joon Seok yang selamat akhirnya berhasil berlayar ke Taiwan, namun hidupnya penuh dengan kesedihan karena berpisah dengan para sabahat, serta rasa waspada setiap saat karena terbelenggu dalam neraka yang sang pemburu ciptakan.  

Akhirnya Joon Seok memutuskan untuk kembali dan mencari Han untuk membebaskan dirinya sendiri.

Time to Hunt penuh dengan adegan pelarian dan tembak-tembakan yang menegangkan, yang semakin hidup karena latar yang digunakan, serta akting para pemain yang tidak perlu diragukan. 

Namun disamping adegan tegang ini, kisah bromance antar pemain begitu kuat, yang membuat penonton terhanyut dalam duka karena harus menyaksikan akhir tragis dari para sahabat dan orang yang telah membantu Joon Seok.



penulis: 
Ika Shintya

Artikel Terkait

Previous
Next Post »