Gerakan Anti Stunting: Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Demo Masak di Posyandu Desa Sawangan

0
 

Tim 1 KKN UNDIP 2025 melaksanakan program kerja Gerakan Anti Stunting (sumber: dokumentasi KKN)

Campusnesia.co.id - Batang, JatengNews.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim 1 di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, menggelar Gerakan Anti Stunting sebagai bagian dari upaya edukasi gizi bagi masyarakat. Program ini berfokus pada pencegahan stunting sejak dini dengan memberikan pemahaman tentang pola makan sehat, pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil.

Sebagai bentuk edukasi yang lebih interaktif, mahasiswa KKN UNDIP melakukan demo masak di Posyandu ibu hamil dengan menyajikan dua menu sederhana bergizi tinggi, yaitu pancake pisang dan sup tahu pada hari Sabtu (25/01/2025). Kedua menu ini dipilih karena mudah dibuat, menggunakan bahan yang terjangkau, serta kaya akan nutrisi penting seperti protein, serat, dan vitamin yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dan anak-anak.

Selain demonstrasi memasak, mahasiswa juga membagikan booklet edukasi yang berisi informasi mengenai makanan bergizi untuk ibu hamil dan anak-anak serta cara memenuhi kebutuhan gizi seimbang dan MPASI.

Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para ibu hamil yang hadir. Mereka tidak hanya menyaksikan proses memasak, tetapi juga ikut berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai pola makan selama kehamilan. Kader Posyandu turut mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting.

Sebagai desa yang terus berkembang di sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Desa Sawangan memiliki tantangan dalam memastikan kesejahteraan kesehatan masyarakatnya. Oleh karena itu, melalui Gerakan Anti Stunting ini, diharapkan para ibu lebih memahami pentingnya asupan gizi yang cukup bagi kesehatan ibu dan anak, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.

Program ini menjadi wujud kontribusi nyata mahasiswa KKN UNDIP dalam mendukung program kesehatan masyarakat dengan pendekatan multidisiplin yang aplikatif dan berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa UNDIP Tim 1 KKN Wujudkan Identitas Desa Sawangan dengan Plang RT dan RW

0
 
Tim 1 KKN Undip 2025 melaksanakan program kerja pembuatan Plang RT & RW di Desa Sawangan, Gringsing, Batang.

Campusnesia.co.id -  Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1 Universitas Diponegoro telah sukses melaksanakan program kerja Pembuatan Plang RT dan RW di Desa Sawangan, Gringsing, Batang pada minggu ke-4 hingga minggu ke-6. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keteraturan administrasi desa serta mempermudah identifikasi rumah ketua RT dan RW bagi masyarakat dan pihak luar yang berkunjung.

Sebelumnya, Desa Sawangan mengalami kesulitan dalam pengurusan administrasi dan identifikasi lokasi karena tidak adanya plang yang jelas untuk rumah ketua RT dan RW. Kondisi ini sering kali menyulitkan warga maupun tamu yang ingin mengurus keperluan administratif atau mencari fasilitas publik di desa tersebut.

Program ini diawali dengan survei lapangan untuk mengidentifikasi lokasi rumah ketua RT dan RW di berbagai wilayah desa. Tim KKN kemudian merancang plang yang mengedepankan visibilitas agar mudah terlihat oleh masyarakat. Setelah desain selesai, tim menyusun anggaran biaya dan mempersiapkan material yang diperlukan untuk pembuatan plang.

Ketua RT 02 RW 04 Desa Sawangan, Bapak Supriyono, menyampaikan apresiasi terhadap program ini. “Dengan adanya plang RT dan RW ini, kami sangat terbantu dalam hal administrasi dan komunikasi. Warga jadi lebih mudah mengakses layanan dan mengurus berbagai keperluan,” ujarnya.

Tim KKN 1 Universitas Diponegoro berharap program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi Desa Sawangan serta menjadi inspirasi bagi desa lain dalam meningkatkan keteraturan administrasi dan fasilitas publik.



Editor:
Achmad Munandar

Efisiensi Pertanian Meningkat: Implementasi Alat Penanam Bibit Jagung oleh Mahasiswa TIM 1 KKN UNDIP di Desa Sawangan

0
 
Mahasiswa KKN 1 UNDIP, Fadhillah Raka Pratama, mendemonstrasikan alat sederhana penanam bibit jagung ke petani jagung.

Campusnesia.co.id - Upaya peningkatan produktivitas pertanian terus dilakukan di Desa Sawangan dengan adanya program inovatif berupa pembuatan dan implementasi alat penanam bibit jagung sederhana. Program ini digagas oleh Fadhillah Raka Pratama, mahasiswa Rekayasa Perancangan Mekanik, Sekolah Vokasi,  salah satu anggota TIM 1 KKN UNDIP, dengan tujuan membantu petani mengatasi kendala dalam proses penanaman yang selama ini masih dilakukan secara manual.


Identifikasi Masalah dan Solusi
Desa Sawangan dikenal sebagai daerah dengan komoditas utama jagung dan memiliki lahan pertanian yang luas. Namun, metode penanaman yang masih mengandalkan tenaga manual memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar. Hal ini menjadi kendala utama terutama saat musim tanam tiba, sehingga produktivitas pertanian belum optimal.

Untuk menjawab tantangan tersebut, program ini mengembangkan alat penanam bibit jagung sederhana yang dirancang sesuai dengan kebutuhan petani dan kondisi lahan setempat. Alat ini diharapkan dapat menghemat waktu, tenaga, serta meningkatkan efisiensi kerja para petani.


Dampak dan Harapan ke Depan
Petani di Desa Sawangan menyambut baik program ini karena dapat mengurangi beban kerja mereka dan meningkatkan efisiensi dalam proses penanaman. Dengan alat ini, diharapkan jumlah tanaman yang dapat ditanam per hari meningkat signifikan dibandingkan dengan metode manual.

“Dengan alat ini, kami tidak perlu membungkuk terus-menerus saat menanam, sehingga lebih cepat dan tidak terlalu melelahkan,” ujar Pak Suyono, petani jagung di Desa Sawangan pada Jumat, 31 Januari 2025.

Selain itu, program ini juga berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut dengan melibatkan lebih banyak komunitas tani serta memperbaiki desain alat agar semakin optimal. 

Harapannya, inovasi ini dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas pertanian di desa-desa lain yang memiliki permasalahan serupa.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Tim 1 KKN Undip Melakukan Sosialisasi K3 dan Pengadaan APD untuk Bengkel Las di Desa Sawangan

0
 
Mahasiswa KKN 1 UNDIP, Fadhillah Raka Pratama, memberikan dan mengedukasi guna APD las ke pekerja las di Desa Sawangan.

Desa Sawangan memiliki beberapa bengkel las yang menjadi sektor pekerjaan utama bagi masyarakat setempat. Namun, masih banyak pekerja yang belum sepenuhnya memahami pentingnya penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, Fadhillah Raka Pratama salah satu anggota Tim KKN 1 Undip mengambil inisiatif untuk mengadakan sosialisasi mengenai K3 serta menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja las.

Pelaksanaan program ini dimulai dengan identifikasi jumlah bengkel las di desa dan diskusi awal dengan para pemilik bengkel untuk mengetahui kondisi kerja serta kebutuhan mereka dalam hal keselamatan kerja pada Kamis, 23 Januari 2025. Setelah itu, mahasiswa melaksanakan sesi sosialisasi berupa workshop yang membahas risiko kecelakaan kerja di bengkel las, teknik kerja aman saat mengelas, serta demonstrasi penggunaan alat pelindung diri seperti penutup kuping dan topeng pelindung las.

Selain itu, tim KKN juga menyerahkan sejumlah APD secara simbolis kepada beberapa bengkel sebagai percontohan. Para pekerja diberikan pelatihan langsung mengenai cara merawat dan menggunakan APD secara optimal agar dapat digunakan dalam jangka panjang.

Pelaku Bengkel Las di Desa Sawangan, Bapak Taufiq, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Kini kami lebih memahami pentingnya keselamatan kerja dan alat pelindung diri. Semoga ke depan, seluruh bengkel di desa ini bisa menerapkan standar K3 dengan lebih baik,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pekerja bengkel las di Desa Sawangan semakin sadar akan pentingnya keselamatan kerja sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan produktivitas kerja. KKN 1 Universitas Diponegoro terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat bagi masyarakat desa.



Editor:
Achmad Munandar

Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Mahasiswa KKN Undip Perkenalkan Profil Desa Puhgogor

0


Campusnesia.co.id - Universitas Diponegoro melakukan penerjunan sekitar 400 mahasiswa di Kabupaten Sukoharjo dalam rangka kuliah kerja nyata (KKN) sekaligus pengabdian masyarakat. Silvia Wahyuning Tiyas merupakan salah satu mahasiswi KKN dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik yang mengikuti KKN Tim I dan ditempatkan di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Sebagai perwujudan kontribusi dalam pengembangan desa, Silvia menyusun profil Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Buku profil menjadi langkah strategis pembangunan berkelanjutan. Profil desa disajikan melalui infografis yang diserahkan secara simbolis kepada Bapak Suharno, S.Sos., M.H., selaku Kepala Desa Puhgogor pada 7 Februari 2025 di Balai Desa Puhgogor. 

Profil Desa merupakan gambaran umum wilayah yang mencakup kondisi geografis, kependudukan, ekonomi dan sosial di suatu wilayah. Penyusunan prodil desa dapat mendukung pembangunan berkelanjutan atau SDGs Desa tujuan nomor 17 yaitu “Kemitraan untuk Pembangunan Desa”. Profil desa juga menjadi salah satu dasar dalam penyusunan perencanaan kebijakan, sehingga perencanaan kebijakan sesuai dengan kebutuhan desa tersebut. Profil desa yang disajikan dalam bentuk infografis bukan hanya sekedar visualisasi data, melainkan juga sebagai alat komunikasi, serta partisipasi berbagai pihak dalam mewujudkan desa yang berkelanjutan. 

Penyusunan Profil Desa Puhgogor dilakukan dengan melibatkan beberapa pihak terkait, yang diawali dengan pengumpulan data baik secara primer melalui wawancara bersama masyarakat dan pemerintah desa, maupun secara sekunder melalui data-data dari pemerintah desa dan website resmi lainnya. Selanjutnya data yang diperoleh disajikan menjadi sebuah informasi dalam bentuk peta, grafik dan yang lainnya. Kemudian peta dan grafik tersebut disusun dalam sebuah infografis yang menyajikan informasi terkait visi misi, profil, potensi dan permasalahan di Desa Puhgogor. 

Jika dilihat dari lokasinya, Desa Puhgogor memiliki karakteristik yang cukup menarik. Desa ini berbatasan langsung dengan kabupaten lain yaitu Kabupaten Karanganyar, sehingga aktivitas masyarakat cenderung berhubungan dengan kabupaten Karanganyar. Kondisi perekonomian di Desa Puhgogor didominasi pada sektor pertanian, hal ini dapat dilihat dari penggunaan lahan eksisting. Adapun komoditas utamanya adalah padi, kacang tanah, jagung, sapi dan kambing. Namun di sisi lain, terdapat permasalahan dalam pertanian terutama saat musim kemarau terkait dengan irigasi. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu petani di Desa Puhgogor, “Wonten mriki rata-rata pertanian sae, nanging pas musim ketiga masalahe banyu kangge irigasi pertanian kurang” artinya “Di sini rata-rata pertaniannya bagus, tetapi jka musim kemarau permasalahan air untuk itigasi pertanian kurang” ujar Bu Waginem. Selain itu, masih banyak potensi dan permasalahan di Desa Puhgogor yang dijelaskan dalam profil desa.

Penyusunan Profil Desa Puhgogor diharapkan dapat menjadi instrumen perencanaan desa untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Melalui pemahaman terkait kondisi wilayah, potensi dan permasalahan yang terjadi di Desa Puhgogor, diharapkan Pemerintah Desa Puhgogor dapat merumuskan kebijakan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Melakukan Pemetaan Sarana Prasarana Sebagai Langkah Perwujudan Pemerataan Pembangunan Desa Puhgogor

0


Campusnesia.co.id - Universitas Diponegoro melakukan penerjunan sekitar 400 mahasiswa di Kabupaten Sukoharjo dalam rangka kuliah kerja nyata (KKN) sekaligus pengabdian masyarakat. Silvia Wahyuning Tiyas merupakan salah satu mahasiswi KKN dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik yang mengikuti KKN Tim I dan ditempatkan di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Dalam bentuk kontribusi terhadap pengembangan desa serta mendukung pembangunan berkelanjutan, Silvia melakukan pemetaan sarana prasarana Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Peta persebaran sarana prasarana Desa Puhgogor diserahkan secara simbolis kepada Bapak Suharno, S.Sos., M.H., selaku Kepala Desa Puhgogor pada tanggal 7 Februari 2025 di Balai Desa Puhgogor. 

Pemetaan sarana dan prasarana adalah proses identifikasi, pencatatan, dan visualisasi berbagai fasilitas umum yang tersedia di suatu wilayah, dalam konteks ini dilakukan di Desa Puhgogor. Pemetaan sarana prasarana bertujuan untuk mengetahui persebaran sarana prasarana yang dapat menjadi langkah awal dalam pemerataan pembangunan di Desa Puhgogor. Penyusunan peta sarana prasarana dapat mendukung SDGs Desa tujuan nomor 9 yaitu “Infrastruktur dan Inovasi Desa Sesuai Kebutuhan”. 

Pemetaan sarana dan prasarana di Desa Puhgogor dilakukan dengan memanfaatkan informasi dari website Badan Informasi Geospasial dan Google Sattelite. Sarana prasarana yang terdapat di Google Sattelite diklasifikasikan sesuai dengan fungsinya, seperti pendidikan, kesehatan, peribadatan dan lainnya. Selain itu juga melakukan survei primer untuk memperoleh titik koordinat lokasi sarana yang tidak tersedia di Google Sattelite. Setelah melakukan pengumpulan data baik secara primer maupun sekunder, dilakukan validasi data ke Pemerintah Desa terkait lokasi persebaran sarana prasarana. Selanjutnya dilakukan pemetaan persebaran sarana prasarana dengan menggunakan software Qgis. 

Desa Puhgogor memiliki sarana yang cukup lengkap, seperti Paud, TK, SD, SMP, Puskesmas Pembantu, balai desa, lapangan, embung, balai pertemuan yang tersedia di setiap dukuh. Melihat kondisi eksisting, persebaran sarana prasarana di Desa Puhgogor cenderung merata di setiap dukuhnya. Sarana prasarana yang tersedia sangat mendukung aktivitas masyarakat Desa Puhgogor. Pemetaan sarana prasarana dengan mengumpulkan data secara primer dan sekunder diapresiasi oleh Pemerintah Desa Puhgogor yaitu Bapak Giyardi selaku Kasi Pemerintahan Desa Puhgogor. “Pemetaan persebaran sarana prasarana memang lebih baik dilakukan secara langsung karena beberapa lokasi tidak tercantum di dalam Google Maps. Pemetaan sarana prasarana ini sangat penting untuk mengetahui persebaran sarana prasarana.” 

Pemetaan sarana prasarana di Desa Puhgogor diharapkan dapat menjadi instrumen dalam pemerataan pembangunan. Melalui pemahaman terkait persebaran sarana prasarana di setiap dukuhnya, pembangunan yang direncanakan di masa yang akan datang di Desa Puhgogor dapat dilakukan secara merata, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.   



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Tempe Menuju Standarisasi Produksi Sesuai SNI 3144:2009

0

Penyerahan Buku Panduan Inspection Product Kepada Pemilik Usaha Tempe Bu Mul


Campusnesia.co.id - Kabupaten Sukoharjo (01/02/2025) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Tahun 2025 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, turut serta dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Salah satu UMKM yang mendapat perhatian adalah Tempe Bu Mul, usaha tempe rumahan yang telah berdiri sejak tahun 1997 dan menjadi salah satu produsen tempe tertua di desa tersebut.

Tempe Bu Mul memiliki jangkauan pemasaran yang cukup luas, mencakup warung kelontong, warung makan, serta berbagai tempat lainnya. Namun, usaha ini menghadapi kendala dalam identitas usahanya. Hingga saat ini, tempat produksi tempe tersebut belum memiliki spanduk atau papan nama yang jelas, sehingga menyulitkan konsumen maupun pihak luar yang ingin mencari lokasi produksi. Selain itu, meskipun produk tempe dari UMKM ini telah bersertifikat halal, namun izin edar dari BPOM masih belum diperoleh.

Menanggapi permasalahan ini, salah satu mahasiswa KKN, Konita, dari jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik, membantu pembuatan spanduk sebagai identitas UMKM Tempe Bu Mul. Spanduk ini berfungsi sebagai penanda yang memudahkan konsumen dan calon mitra usaha dalam mengenali lokasi produksi tempe tersebut.
 
Desain Spanduk Sebagai Identitas UMKM Tempe Bu Mul

Selain itu, sebagai upaya membantu UMKM ini dalam memperoleh izin edar BPOM, mahasiswa KKN juga menyusun buku panduan inspection product. Buku ini berisi langkah-langkah produksi tempe yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3144:2009, yang dapat menjadi acuan bagi UMKM dalam memastikan kualitas dan keamanan produk. Beberapa poin penting yang dicantumkan dalam buku panduan ini meliputi diagram alir proses produksi tempe, inspeksi terhadap potensi kerusakan tempe, standar SNI, metode inspeksi tempat produksi, kondisi lingkungan produksi, kualitas kedelai sebagai bahan baku, hingga standar kemasan tempe.

Dengan adanya spanduk identitas dan buku panduan inspection product ini, diharapkan UMKM Tempe Bu Mul dapat lebih mudah dikenali oleh masyarakat serta lebih siap dalam mengurus perizinan BPOM. Langkah ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam membantu UMKM lokal agar semakin berkembang dan berdaya saing.



Editor:
Achmad Munandar

Kemas Ulang Branding, Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Sudele Makin Dikenal

0
Penyerahan Desain dan Hasil Cetak Kemasan Kepada UMKM Susu Kacang Kedelai Pak Sumarno


Campusnesia.co.id - Kabupaten Sukoharjo (23/01/2025) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Tahun 2025 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang ditempatkan di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, melaksanakan berbagai program kerja yang menyasar masyarakat setempat. Salah satu program yang dijalankan adalah membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya Susu Kacang Kedelai (Sudele) milik Pak Sumarno. UMKM yang telah berdiri sejak tahun 2012 ini menghadapi kendala dalam desain logo kemasan yang kurang sesuai dengan ukuran botol 250 ml dan cup 10 oz, sehingga mempengaruhi daya tarik produk di pasaran.

Menanggapi permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN, Konita, dari jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik angkatan 2021, melakukan re-desain terhadap logo kemasan Sudele. Desain baru ini dirancang tidak hanya untuk memberikan tampilan yang lebih menarik tetapi juga berfungsi melindungi produk dari paparan sinar matahari. Hal ini menjadi aspek penting mengingat susu kedelai yang diproduksi tidak menggunakan bahan pengawet dan memiliki masa simpan yang terbatas.

Selain itu, desain baru logo kemasan juga dilengkapi dengan berbagai informasi penting seperti varian rasa, tanggal kedaluwarsa, manfaat produk, tabel nutrisi, komposisi, serta saran penyajian. Dengan adanya informasi yang lebih lengkap dan jelas, diharapkan konsumen dapat lebih memahami kandungan serta manfaat dari susu kedelai Sudele.

Desain Kemasan Botol Susu Kacang Kedelai Pak Sumarno 250ml
 
Upaya re-desain ini mendapatkan apresiasi dari pemilik usaha, Pak Sumarno, yang berharap inovasi ini dapat meningkatkan daya tarik dan daya saing produknya di pasaran. “Dengan adanya logo kemasan yang lebih informatif dan menarik, kami optimis produk kami bisa lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat,” ujarnya.

Mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa melalui program ini, UMKM di Desa Puhgogor dapat terus berkembang dan semakin dikenal luas. Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung usaha lokal agar lebih berdaya saing di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.



Editor:
Achmad Munandar

Penerapan K3 di Bengkel Motor dan Bengkel Las: Strategi Meningkatkan Keselamatan Kerja di Desa Depok

0


Campusnesia.co.id - Bengkel motor adalah tempat yang menyediakan layanan perawatan, perbaikan, dan modifikasi sepeda motor. Bengkel ini berperan penting dalam menjaga performa kendaraan agar tetap optimal dan aman digunakan. engkel motor merupakan sektor usaha yang penting dalam industri otomotif. Dengan perkembangan teknologi, manajemen yang baik, serta penerapan standar keselamatan kerja (K3), bengkel motor dapat berkembang lebih profesional dan efisien.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bengkel motor sangat penting untuk mencegah kecelakaan kerja, menjaga kesehatan pekerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman. Pekerjaan di bengkel motor melibatkan alat berat, bahan kimia berbahaya, kelistrikan, dan kebisingan yang dapat menyebabkan risiko kecelakaan jika tidak dikelola dengan baik.

Bengkel las adalah tempat kerja yang digunakan untuk melakukan proses penyambungan, pemotongan, atau perbaikan logam menggunakan teknik pengelasan. Bengkel las dapat berskala kecil (rumahan) atau besar (industri). Pengelasan merupakan salah satu proses industri yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting untuk mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pengelasan sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dengan menerapkan APD, ventilasi yang baik, SOP keselamatan, dan pelatihan pekerja, risiko dapat dikendalikan. Kepatuhan terhadap regulasi K3 juga memastikan bahwa proses pengelasan berjalan dengan aman dan efisien.

Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja, pekerja pengelasan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standar keselamatan, seperti:

1. Helm las
untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet dan percikan api.

2. Sarung tangan tahan panas 
untuk melindungi tangan dari suhu tinggi dan percikan logam cair.

3. Pakaian kerja tahan api yang menutupi seluruh tubuh
untuk menghindari luka bakar.

4 Sepatu keselamatan (safety shoes) berbahan kulit dengan sol tahan panas 
untuk melindungi kaki dari benda tajam dan percikan api.

5. Masker atau respirator 
untuk mengurangi paparan asap las dan gas berbahaya.

6. Pelindung pendengaran (earplug atau earmuff)
jika bekerja di lingkungan dengan kebisingan tinggi.


Penerapan K3 yang baik memiliki berbagai manfaat, antara lain:

1. Mencegah Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja

2. Meningkatkan Produktivitas Pekerja

3. Menjaga Keamanan dan Kesehatan Pekerja

4. Mengurangi Biaya Akibat Kecelakaan Kerja

5. Memenuhi Standar Hukum dan Peraturan Pemerintah
 


KKN TIM I Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2025 yang melaksanakan KKN di Desa Depok membuat sebuah program Peningkatan K3 bengkel motor dan bengkel las di desa Depok.

Mahasiswa KKN Undip telah melaksanakan penyuluhan mengenai peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pengelasan serta memberikan alat pelindung diri (APD) khusus las guna mendukung penerapan K3 di bengkel motor dan bengkel las. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemilik usaha terhadap pentingnya aspek keselamatan kerja, sehingga mereka lebih waspada dalam mengantisipasi potensi bahaya di lingkungan kerja.

Program ini berhasil dilaksanakan dengan baik dan mendapat respons positif dari pemilik usaha, yang kini semakin memahami risiko kecelakaan kerja dan langkah-langkah pencegahannya. Harapannya, program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pemilik bengkel motor dan bengkel las serta membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja di masa mendatang.



Penulis : Hiliya Kemuning Putri Deyani
Prod : Rekayasa Perancangan Mekanik
Fakultas : Sekolah Vokasi
DPL : Afina Hasya, S.T., M.M. 
Lokasi : Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang
Editor : Achmad Munandar

Desain 3D Mesin: Pembuatan Prototipe Mesin Penggiling Cabai Bubuk Sederhana untuk UMKM Di Desa Depok

0


Campusnesia.co.idSebuah inovasi terbaru dalam teknologi pangan kini hadir di Desa Depok, berupa mesin penggiling cabai bubuk sederhana yang dirancang khusus untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan efisiensi produksi cabai bubuk.

Mesin penggiling cabai bubuk ini merupakan alat sederhana yang dirancang untuk mempermudah proses produksi cabai bubuk bagi pelaku UMKM. Dengan sistem penggilingan yang efisien, mesin ini mampu menghasilkan cabai bubuk dengan tekstur halus dan kualitas yang lebih baik, sehingga membantu meningkatkan daya saing produk di pasar.

Desain mesin ini dikembangkan oleh KKN TIM I Universitas Diponegoro di Desa Depok, yang terdiri dari mahasiswa teknik dan kolompok wanita tani (KWT) di Desa Depok. Program ini juga melibatkan pelaku UMKM yang bergerak di bidang produksi bumbu dan rempah-rempah.
Proses perancangan dan pengujian mesin dilakukan di salah satu rumah kelompok wanita tani (KWT) di Desa Depok, yang menjadi pusat kegiatan para pelaku UMKM dalam produksi cabai bubuk. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi rempah dan bumbu tradisional.

Mesin ini bekerja dengan menggunakan handle manual dan sistem penggilingan berbasis pisau putar, yang mampu menghancurkan cabai kering hingga menjadi bubuk dalam waktu singkat. Mesin ini juga dirancang dengan biaya produksi yang terjangkau, sehingga mudah diakses oleh pelaku UMKM dengan modal terbatas. Selain itu, perawatannya yang sederhana menjadikannya pilihan tepat bagi pengusaha kecil di Desa Depok.

 
KKN TIM I Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2025 yang melaksanakan KKN di Desa Depok membuat sebuah program Pembuatan Desain Mesin Penggiling Cabai Bubuk Sederhana untuk UMKM Di Desa Depok.

Mahasiswa KKN Undip telah melaksanakan penyuluhan mengenai desain mesin penggiling cabai bubuk sederhana yang dirancang untuk membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan efisiensi produksi cabai bubuk. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pendampingan terkait penggunaan dan perawatan mesin guna memastikan keberlanjutan penggunaannya. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai pentingnya inovasi teknologi dalam mendukung produktivitas dan daya saing usaha mereka. 

Program ini berhasil dilaksanakan dengan baik dan mendapat respons positif dari pemilik usaha, yang kini semakin memahami risiko kecelakaan kerja dan langkah-langkah pencegahannya. Harapannya, program ini dapat membuat UMKM di Desa Depok dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka, menghemat waktu dan tenaga, serta menghasilkan produk cabai bubuk berkualitas tinggi. Para pelaku usaha pun menyambut baik inovasi ini dan berharap adanya dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan akademisi untuk pengembangan teknologi tepat guna.



Penulis : Hiliya Kemuning Putri Deyani
Prodi : Rekayasa Perancangan Mekanik
Fakultas : Sekolah Vokasi
DPL  : Afina Hasya, S.T., M.M. 
Lokasi : Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang
Editor Ahmad Munandar