Pengenalan Bahan Pakan Untuk Ayam Petelur Dan Manfaat Telur Omega 3 Dan 6 Untuk Kesehatan Dalam Mendukung Pencapaian SDGS Goals I

0


Campusnesia.co.idKolaborasi Bidang Ilmu Nutrisi dan Produksi Unggas Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang melakukan pendampingan kader ibu PKK di Desa Ngemplak Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan produksi telur pada ayam petelur dan pengenalan bahan pakan serta manfaat telur omega 3 dan 6.

Bapak Lurah Ngemplak Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten Jawa Tengah Marsudi mengemukakan bahwa Desa Ngemplak sedang kami galakan program ketahanan pangan untuk mengurangi kemiskinan. Program yang sudah berjalan mulai menanam sayuran dan tanaman herbal. Kesempatan ini Desa diberikan ternak berupa ayam petelur untuk melengkapi dari segi produk hewani. Masyarakat khususnya ibu-ibu tiap RT untuk mengelola ayam tersebut untuk dikonsumsi dan dijual untuk pemberdayaan masing-masing RT. Total 19 RT dengan bantuan masing-masing 20 ekor dapat meningkatkan pola kesadaran masyarakat untuk belajar beternak dan mengelola sumber daya. Programayam petelur ini bisa menghasilkan telur kaya omega. Karena telur omega jauh lebih memiliki kandungan tinggi dibandingkan telur konsumsi biasa. Maka dari itu pendampingan ini perlu dilakukan untuk memberikan pengetahuan bagi ibu-ibu.

Materi yang disampaikan Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., mengenai telur omega 3 dan 6 memiliki peran penting bagi kesehatan. Telur omega 3 memiliki kandungan 100-200 mg/butir, omega 6 sebesar 500-700 g/butir dibandingkan telur biasa 10-50 g/butir. Peran telur omega untuk anak-anak bisa mencegah stunting., untuk ibu hamil membantu perkembangan janin, mengurangi kadar kolesterol, mencegah penyakit jantung, kesehatan mental pada anak, kesehatan mata dan imunitas tubuh. Telur omega dapat modifikasi melalui pakan, beberapa bahan tambahan untuk menghasilkan telur omega meliputi minyak ikan, minyak kedelai, minyak kelapa, tanaman air, biji-bijian kaya minyak esensial, cacing tanah dan maggot. Produk bahan tambahan ini dapat digunakan untuk meningkatkan omega dalam telur. 


Ditambahkan lagi oleh Rina Muryani, S.Pt., M.Si., dan Nur Maulida Wahyuni, S.Pt., M.Pt. bahwa beternak ayam petelur selain pakan tidak lepas dari manajemen pemeliharaan. Bentuk kandang harus disesuaikan seperti jarak pembuangan kotoran dengan kandang minimal 1 m. samping kandang terbuka untuk sirkulasi udara. Kemiringan cage untuk meminimalisir telur tidak mudah retak. Air minum bersumber dari air bersih tidak disarankan menggunakan air tadah hujan. Pencahayaan minimal 16 jam agar proses pembentukan telur rutin setiap hari. Jumlah pegawai yang di kandang cukup 1 untuk mencegah ayam tidak mudah stress. Rekording kegiatan tiap hari meliputi pencatatan konsumsi pakan, jumlah telur yang dikeluarkan, ayam hidup atau mati, pemberian vaksin/obat. 

Desa Ngemplak memiliki potensi lahan pertanian khususnya  padi dan jagung. Ketika kondisi hujan para petani menanam padi dan jagung, sehingga by product kedua tanaman dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ayam petelur. Sumber pertanian yang mendukung dan kesadaran masyarakat dapat memotivasi seluruh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan.


Kegiatan yang dilakukan oleh kolaborasi Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan serta Produksi Unggas Departemen FPP UNDIP dan mahasiswa program studi S1 Peternakan dilaksanakan dalam rangkaian percepatan tujuan  pembangunan nasional berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih ada di masyarakat.

Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP yaitu Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., Rina Muryani, S.Pt., M.Si., Nur Maulida Wahyuni, S.Pt., M.Pt. serta mahasiswa Program Studi S1 meliputi Dinda Putri, Rizki Surahman dan Maliqul Hafidz.



Editor:
Achmad Munandar

Peran Balai Bahasa dalam Pelestarian Bahasa dan Budaya di Era Digital

0


Campusnesia.co.idDi tengah pesatnya perkembangan globalisasi dan digitalisasi, bahasa dan budaya lokal menghadapi tantangan besar untuk tetap bertahan di tengah derasnya arus perubahan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sekaligus identitas nasional kini kerap “terpinggirkan” oleh dominasi bahasa asing, baik dalam dunia pendidikan, komunikasi sehari-hari, hingga media digital yang mendukung berbagai platform internasional. Generasi muda yang menjadi penggerak utama masa depan sering kali lebih akrab dengan istilah-istilah asing dibandingkan dengan kekayaan bahasa dan budaya lokal yang sebenarnya menjadi warisan berharga bangsa. Situasi ini semakin diperparah dengan minimnya kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian bahasa dan budaya, sehingga upaya pelestarian sering kali kalah saing dengan gempuran budaya luar.

Dalam kondisi seperti ini, peran Balai Bahasa menjadi sangat vital sebagai penjaga sekaligus penggerak revitalisasi bahasa dan budaya lokal. Tidak hanya berfungsi sebagai lembaga yang memastikan standar penggunaan bahasa Indonesia secara resmi, Balai Bahasa juga memiliki tanggung jawab besar dalam mengedukasi masyarakat, menyusun kebijakan linguistik, serta mendorong kreativitas budaya di tengah kemajuan teknologi. Melalui berbagai program, seperti penyuluhan bahasa, pelatihan literasi, hingga pengembangan konten budaya berbasis digital, Balai Bahasa terus berupaya menghubungkan warisan masa lalu dengan tantangan masa kini, sekaligus mempersiapkan masyarakat untuk tetap menjadikan bahasa dan budaya lokal sebagai landasan dalam menghadapi era global.

Untuk itu, pada tanggal 29 Januari 2021, kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa meluncurkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) untuk menyamai standar bahasa-bahasa besar dunia. UKBI merupakan tes baku yang mengukur kemahiran berbahasa Indonesia,  merupakan sarana penting untuk mengevaluasi kemampuan berbahasa Indonesia mengingat fungsinya yang multiguna dan jumlah penuturnya yang besar.  UKBI berperan strategis dalam meningkatkan kualitas bahasa Indonesia, penggunaannya, dan pengajarannya, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.

Untuk mendukung hal itu, PRODI Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Islam Sultan Agung Semarang juga menekankan kepada mahasiswanya untuk memiliki sertifikat tes UKBI sebagai sertifikat penunjang syarat kelulusan mahasiswa di PRODI PBSI. Hal itu diungkapkan oleh Kaprodi PBSI UNISSULA Semarang Dr. Evi Chamalah, S.Pd., M.Pd pada saat kunjungan mahasiswa PRODI PBSI angkatan 2021 di Balai Bahasa Jawa Tengah, dalamrangka kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL), yang dilaksanakan pada Jumat, 01-11-2024.

“Saya harap mahasiswa dapat mempelajari tentang UKBI yang akan digunakan untuk persyaratan lulus S-1 di PBSI UNISSULA. Mereka juga dapat memperoleh informasi tentang program kebahasaan dan kesastraan lainnya yang dimiliki oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah,” ujar Chamalah dalam pidatonya.

Pemaparan materi mengenai UKBI Adaptif Merdeka yang disampaikan oleh Afritta Dwi Martyawati, SS, M.Hum. dan EYD V yang disampaikan oleh Arvynda Permatasari, S.Pd memberikan banyak wawasan dan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa. Dalam hal itu, diungkapkan bahwa tidak hanya PBSI UNISSULA yang mewajibkan mahasiswanya mengantongi sertifikat UKBI sebagai syarat kelulusan, namun beberapa kampus ternama di Indonesia juga telah menerapkan persyaratan yang sama.

Menyimak pemaparan itu, saya sebagai satu-satunya mahasiswa penyandang disabilitas netra di UNISSULA Semarang merasa tergelitik untuk mengajukan pertanyaan. Bagaimana tingkat inklusifitas dan aksesibilitas tes UKBI bagi pengguna Screen Reader seperti saya dan teman-teman mahasiswa penyandang disabilitas netra yang berkuliah di tempat lain yang kampusnya menekankan sertifikat UKBI sebagai syarat kelulusan mahasiswa?

Pertanyaan itu salasatunya yang saat itu saya ajukan kepada pemateri, mengingat UKBI Adaptif adalah tes berbasis daring yang dirancang untuk mengukur tingkat kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia, mulai dari tingkat paling rendah hingga paling tinggi sesuai dengan pemeringkatan hasil UKBI yang telah ditetapkan.

“Kedepannya, kami akan mengupayakan dapat memfasilitasi teman-teman dengan kebutuhan khusus dalam pelaksanaan UKBI,” ucap Afritta Dwi Martyawati, SS, M.Hum menanggapi pertanyaan yang saya ajukan.

Menjaga bahasa Indonesia tetap relevan dan inklusif di era globalisasi adalah tanggung jawab bersama, dan upaya ini hanya akan berhasil jika semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat, bersatu untuk melestarikan dan memajukan warisan bahasa sebagai identitas bangsa.


Ditulis oleh: 
Mohammad Aenul Yaqin 
(Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 
FKIP UNISSULA Semarang).

Griya Peradaban Gelar Kuliah Alternatif ke 9 Dengan Tema "Professional and Social Network"

0



Campusnesia.co.idGriya Peradaban gelar kuliah Alternatif ke 9 dengan tema "Professional and Social Network" melalui Zoom Meeting pada Sabtu (25/01/2025)

Alumni Kuliah Alternatif ke 6 Familla Dwi Ningsih menyampaikan, Manusia mempunyai kerangka hidup yaitu visi, misi dan value (nilai). Visi adalah arah misi tujuan atau sesuatu yang diemban atau amanah dan value adalah hasil dari visi misi. Dengan berpedoman Al-Qur'an Familla menjelaskan bahwa manusia sebagai Kholifah di muka bumi dan dalam hadis di sampaikan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.

Menurutnya yang harus dimiliki untuk menjadi manusia yang profesional yang pertama adalah kebebasan, karena apabila tidak ada kebebasan akan ada kendala. Kemudian keberanian, kejujuran dan ilmu pengetahuan. Sociopreneur adalah gabungan dari sosial dan enterpreneur, manusia sebagai makhluk sosial dan wirausaha.

"Sociopreneur adalah kegiatan bisnis untuk kepentingan bersama. Jadi bukan hanya mengumpulkan dana kemudian dibagi-bagikan. Outputnya untuk menyelesaikan masalah sosial. Jaringan dan organisasi adalah jembatan untuk menuju sociopreneur. Saya berjejaring dibidang pertanian, sering berkegiatan dengan para petani. Adek-adek semua kalau ada pelatihan-pelatihan itu jangan sungkan-sungkan, ikuti semua baik yang gratis maupun yang berbayar. Kuliah Alternatif ini salah satu membangun jejaring sosial" Jelasnya

Ubbadul Adzkiya dari ELSA Semarang selaku pemateri kedua menyampaikan, membangun jejaring itu butuh waktu yang lama, untuk membangun interaksi dan komunikasi butuh waktu lama. Ketika berorganisasi tidak langsung merasakan hasilnya tapi bisa jadi sepuluh atau duapuluh tahun kedepan baru terasa rewardnya.

"Percaya atau tidak Indonesia merupakan netizen yang kurang sopan. Contohnya ketika Indonesia di curangi wasit dalam pertandingan sepak bola yang lalu banyak yang berkomentar negatif, banyak yang menghardik. Dalam bermedia sosial kurangi curhatan dan komentar-komentar negatif. Karena untuk prospek ke depan. Seemosi apapun jaga jangan sampai berkomentar negatif. Karena attitude kita dinilai" Jelasnya

Di sampaikan juga, menurutnya yang paling penting menjadikan kesuksesan adalah kompetensi atau skill. Di liat dari lembaga profesional yang menjadi jaminan adalah bisa apa, bukan dari ijazah apa. Mulai lah untuk mengasah kemampuan kita, membangun jejaring sosial. Jejaring sosial bisa terbangun ketika ada rasa saling percaya dan saling menguntungkan.

Kegiatan ini merupakan sesi ke 3 dari Kuliah Alternatif ke 9, diikuti oleh para pegiat griya peradaban dan peserta kuliah alternatif angkatan 9.

Kuliah Alternatif ke 9 Griya Peradaban Angkat Tema Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

0


Campusnesia.co.idSelain fisik, menjaga kesehatan mental juga tak kalah penting. Berangkat dari hal ini, perkumpulan griya peradaban menggelar kuliah alternatif ke 9 bertema “Spiritual and Mental Healthy” via zoom meeting pada Sabtu (18/01/2025).

Kegiatan ini merupakan sesi ke 2 dari rangkaian ke kuliah alternatif ke 9. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari mentor griya peradaban dan diikuti oleh para pegiat griya peradaban dan peserta kuliah alternative ke 9.

“Saya mengapresiasi kepada peserta kuliah altenatif angkatan 9 dan menekankan pentingnya spiritual and mental healthy sebagai lanjutan diskusi literasi dan peradaban pada kuliah alternative 9 sesi satu. Literasi tidak hanya terkait kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami kehidupan secara mendalam. Ini menggarisbawahi bahwa kesehatan spiritual dan mental adalah fondasi penting dalam membangun peradaban yang berkelanjutan, terutama di era penuh tantangan ini. Harapanya, pada sesi ini memberikan perspektif baru untuk mengintegrasikan spiritualitas dan  kesehatan mental dalam membangun literasi yang bermakna” tutur koordinator pegiat griya peradaban, Arif Prasetyo dalam sambutanya.

Alivia Nadatul ‘Aisy selaku narasumber pertama menyampaikan, kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan emosional, psikologis dan sosial individu. Komponen kesehatan mental yaitu berbuat  baik kepada diri sendiri, yakin bahwa semua yang ada di dunia ini punya masalah dan kemampuan untuk hidup. Kekhawatiran merupakan awal dari gangguan kesehatan mental.

“Kalau mental kita sehat, maka sosial kita akan sehat, kehidupan nggak akan terganggu, semua akan sehat. Cakupan kesehatan mental adalah bagaimana kita dapat mengelola stres, emosional, menjaga hubungan kita dengan manusia atau yang di sebut hablum minannas, terutama menjaga hubungan kita dengan yang di atas atau hablum minallah. Orang yang sehat mentalnya maka akan sehat intelektualnya.” Jelasnya

Muhammad Yunus Mustofa selaku pemateri kedua menyampaikan, Spiritualitas sangat berkaitan dengan kesehatan mental. Ada 5 dimensi dari diri seseorang salah satunya yaitu spiritualitas yang diartikan sebagai aspek dinamis dan intrinsik yang melaluinya seseorang mencari makna, tujuan, dan transendensi tertinggi, dan mengalami hubungan dengan diri sendiri, keluarga, orang lain, komunitas masyarakat, alam dan hal-hal penting atau sakral yang di ungkapkan melalui keyakinan, nilai, tradisi dan praktik.

“Saya penah membaca kitab ahwalunnafsi bahwa menurut Ibnu Sina, jiwa manusia terbagi dalam dua daya. yang pertama yaitu daya praktis (amaliyyah) yaitu daya yang ada hubungannya dengan gerakan fisik. yang kedua daya teoritis (nazhariyyah amaliyyah) yang kaitanyya dngan hal-hal yang abstrak, yaitu pemikiran. Spiritualitas di mulai dari hal-hal kecil misalnya ketika sholat subuh yang masih menggunakan baju tidur seperti kaos. Apakah itu pantas? koneksi dengan tuhan itu ada seninya. Ojo sak penake dewe.” tuturnya

Mengejutkan di Awal Tahun 2025, Sheila On 7 Rilis Video Clip Memori Baik Menggandeng Artis Terkenal : Bintang Emon dan Rachel Amanda

0

Campusnesia.co.idYogyakarta – Pada hari Senin (13/1/2025) tepat pada pukul 17.00 WIB, grup musik asal kota Yogyakarta yaitu Sheila On 7, secara resmi merilis Video Klip single terbaru yang berjudul "Memori Baik". Video Klip yang telah dirilis di Youtube Sheila On 7 TV ini menggandeng sejumlah bintang terkenal seperti Bintang Emon, Rachel Amanda, dan Agnes Naomi yang juga turut berperan dalam video klip dari band Sejuta Copy pada era tahun 2000-an tersebut.

Video klip "Memori Baik" sendiri menggambarkan situasi di awal video, di mana Bintang Emon terlihat berlatih untuk melamar kekasihnya di depan Rachel Amanda, sahabat masa kecilnya. Secara mengejutkan, Rachel ternyata menyimpan perasaan kepada Bintang Emon. Video klip ini melukiskan kenangan-kenangan indah antara kedua karakter tersebut, yang semakin menguatkan pesan emosional dari lagu "Memori Baik."

Lagu yang diciptakan oleh Eros Candra ini mengguncang industri musik Indonesia setelah sekian lama Sheila On 7 tidak merilis lagu baru. Terakhir, Sheila On 7 merilis single baru berjudul "Film Favorit" pada tahun 2018 yang juga ditulis oleh Eros Candra. Hampir enam tahun lamanya, Sheila On 7 tidak merilis lagu baru.

Dalam kesempatan terpisah, Eross Candra juga mengungkapkan alasan mengajak Aishameglio dalam lagu ini.

“Alasan lagu ini kembali muncul dan didengar oleh orang lain, karena Aisha telah sering tampil mendampingi Sheila On 7 sebagai Backing Vocal,” Jelas Eross.

“Dari situ saya berpikir, ‘Oh ya, saya punya lagu yang memang konsepnya featuring seperti ini.’ Lalu terwujudlah apa yang kita dengar saat ini,” lanjut Eross.

Dengan peluncuran lagu "Memori Baik" ini, kerinduan dan hasrat para pendukung Sheila Gank, sebutan untuk penggemar Sheila On 7, tentu terobati setelah menanti selama enam tahun. Salah satu penggemar musik Sheila On 7 di Lincoln College University Malaysia yaitu Prima Trisna Aji, juga mengungkapkan perasaan serupa.

Prima, seorang Dosen Spesialis Medikal Bedah dari Solo yang juga mahasiswa S3 di Lincoln College University Malaysia sangat mengapresiasi Duta dan kawan-kawan yang telah meluncurkan Video Clip lagu baru berjudul "Memori Baik."

"Wah, saya sangat apresiate terhadap peluncuran lagu baru Sheila On 7 berjudul 'Memori Baik', tersebut, karena sudah hampir enam tahun mereka tidak merilis lagu baru dan tentu ini akan mengobati kerinduan para penggemar Sheila On 7," kata Prima.

Prima juga sangat memuji Video Clip Memori Baik yang sudah rilis di youtube Sheila On 7 TV, Prima menyampaikan bahwa konsep Video Clip tersebut sangat berkelas, menyedihkan dan Misterius.

“Saya sudah melihat video clip Sheila On 7 Memori baik di Youtube, Konsepnya sangat luar biasa, berkelas, dalem ceritanya. Modelnya Rachel Amanda dulu pernah membintangi video clip Sebuah Kisah Klasik dari Sheila On 7 jadi sangat menghayati serta saya berpikiran bahwa ini cerita video clip kayaknya bakal ada lanjutan ceritanya kayak Trilogi”, Tutur Prima.

Selain itu Dia menambahkan bahwa penggemar Sheila On 7 tidak hanya terdapat di Indonesia tetapi juga di Malaysia, yang dapat dilihat dari antusiasnya penggemar di kampusnya, Lincoln College University Malaysia.

"Penggemar Sheila On 7 sangat banyak, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri, termasuk Malaysia. Di kampus saya, Lincoln College University Malaysia, sering terdengar lagu Sheila On 7 di bus kampus dan di tempat umum, dan mahasiswa di sana sangat menghargai serta merindukan Sheila On 7," tambah Prima.

"Jika kita melakukan penelitian terhadap seluruh populasi Indonesia dengan metode Total Sampling, mungkin hasilnya hampir 90% warga Indonesia mengenal Sheila On 7. Hal Ini menunjukkan bahwa band Sheila On 7 sangat terkenal di Indonesia," ungkap Prima.

Selain itu, Prima juga berharap dapat mengundang Sheila On 7 untuk konser di Lincoln College University Malaysia agar bisa memenuhi kerinduan para penggemar di sana.

"Saya ingin mengajak Sheila On 7 untuk dapat menggelar konser di Kampus Lincoln College University Malaysia supaya dapat mengobati kerinduan para pencinta musik di sana," ujarnya Prima.

Terakhir, Prima mengajak semua pendengar lagu baru Sheila On 7, 'Memori Baik', untuk menciptakan kenangan indah bersama keluarga tercinta, baik orang tua, pasangan, maupun anak-anak.

"Dengan hadirnya lagu baru Sheila On 7 berjudul 'Memori Baik', saya mengajak setiap pendengar untuk menikmati lagu itu sambil membangun kenangan-kenangan manis bersama orang tua, pasangan, dan anak-anak."

"Sangat disayangkan jika kita menghabiskan kenangan dengan masa lalu (mantan) ketika lagu baru muncul, karena masa depan adalah keluarga tercinta," tutup Prima kepada media.

Tingkatkan Literasi, Griya Peradaban Gelar Kuliah Alternatif ke IX

0


Campusnesia.co.idPerkumpulan Griya Peradaban menggelar kuliah Alternatif ke IX dengan agenda diskusi "Literacy and Civilization" melalui Zoom Meeting pada Sabtu (11/01/2025)

Ma'as Shobirin selaku pendiri griya peradaban menyampaikan, kegiatan ini rutin di laksanakan tiap tahun sekali, di ikuti oleh para pegiat dan peserta kuliah Alternatif, dan merupakan ruang kolaborasi dan komunikasi antar pegiat griya peradaban. Menghadirkan pemateri-pemateri terbaik.

"Melalui kegiatan ini  teman-teman dapat menambah pengetahuan. Harapan saya supaya nanti teman-teman bisa komunikasi dengan narasumber. Insyaallah kegiatan ini di isi oleh orang-orang baik", ujarnya.

Pemateri pertama M. Andi Hakim Founder GISAF Cirebon menyampaikan, Literasi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, membuat, mengkomunikasikan dan menghitung menggunakan bahan tertulis atau cetak dalam berbagai konteks. Mulailah membaca buku dari topik yang di sukai. Menulis adalah hal yang mungkin di lakukan, bahan untuk memproduksi gagasan ada dimana-mana.

"Kita sering mengira ingin menjadi kaya raya padahal kaya karya juga penting.  Pemuda Indonesia itu tidak hanya baperan tapi juga harus berperan. Jangan hanya bermain media sosial saja tapi desain media sosial kita dengan hal-hal positif juga memotivasi. Jika ingin mendapatkan sesuatu yang belum pernah di dapatkan sebelumnya maka lakukan sesuatu yang belum pernah di lakukan sebelumnya. Dengan menjadi pribadi literat kita bukan hanya memahami tapi mempunyai nalar kritis. Ketika selesai membaca langsung munculkan satu tulisan" jelasnya.

Aktivis Forum Komunikasi Pontren Zaki Mubarok selaku pemateri kedua menyampaikan, Peradaban merupakan tingkat kemajuan sosial, budaya dan ekonomi suatu masyarakat. Modernisasi menyimpan kekuatan dalam membangun masyarakat menyelesaikan masalah dengan cara efektif. 

"Zaman sekarang tidak seperti dulu. Sekarang loncatanya semakin tinggi. Peradabannya sampai sejauh itu. Kita harus menjadi objek dalam peradaban, bangun kegiatan-kegiatan yang membangun seperti kuliah Alternatif" jelasnya.


Review Film Upstream, Kisah Perjuangan Driver Ojek Online Yang Relateable

0



Campusnesia.co.id - Saya baru saja selesai menonton sebuah Tiongkok film berjudul Upstream yang disutradarai, ditulis, dan diproduksi oleh Xu Zheng. Sobat yang ingin nonton juga bisa langsung ke aplikasi streaming Netflix.

Film Upstream dibintangi oleh Xu Zheng yang berperan sebagai Gao Zhilei yang terkena PHK oleh kantornya, setelah tabungannya hilang dan harus membayar tagihan rumah sakit ayahnya yang tinggi, Gao Zhilei mengambil pekerjaan sebagai kurir pengiriman, berhadapan dengan hari yang panjang dan kejadian yang membuat mual, pelanggan gila, tenggat waktu, dan persaingan antar aplikasi.

Film ini jadi terasa sangat dekat dan relateable karena fenomena yang dicapture oleh sang penulis naskah terjadi di kehidupan sehari-hari bahkan untuk kita yang ada di Indonesia.

Misalnya kisah tentang Gao Zhilei yang sudah 11 tahun bekerja siang dan malam, lembur hingga gula darahnya turun tiba-tiba dipecat begitu saja tanpa alasan yang jelas. Bahkan ia harus memilih menerima pesangon separuh dari yang seharusnya ia terima daripada tidak dapat sama sekali.

Berikutnya tentang fenomena batasan usia mencari kerja yang semakin muda, dalam film ini Gao yang usianya 40 tahun saat diPHK kesulitan mendapatkan pekerjaan dan gaji yang diinginkan sekalipun dengan pengalaman kerja yang ia miliki. Belakangan di Indonesia justru lebih parah, usia pelamar kerja maksimal 25 tahun dengan tuntutan pengalaman kerja yang mumpuni, seolah usia 30an sudah uzur dan susah mendapatkan pekerjaan di sektor formal.

Solusinya jelas terpaksa bekerja di sektor informal, dalam film ini yaitu menjadi driver layanan pemesanan makanan online, kalau di Indonesia seperti Gofood, Shopeefood dan Grabfood. Kampanye dari semua aplikasi ini sama seperti memberikan lapangan pekerjaan dimana sang driver bisa mengatur sendiri kapan waktunya bekerja dan instrirahat, faktanya jauh panggang daripada api.

Gig Ekonomi dengan bumbu startup ini nyatanya jadi masalah baru di dunia kerja, driver disebut mitra untuk menghindari segala tanggung jawab perusahaan kepada karyawan, fasilitas seperti sepeda motor, bahan bakar, service dan pajak kendaraan jadi tanggung jawab driver.

Atas nama memaksimalkan pelayanan pihak aplikasi merekrut lebih banyak dirver yang artinya peluang mendapatkan lebih banyak orderan antar driver semakin sedikit, belum lagi besarnya potongan yang dirasakan para driver dan aneka tuntutan seperti ketepatan waktu dan lain-lain.

Gamifikasi yang dilalakukan oleh pihak aplikasi menambah beban kerja driver dan tak jarang justru merugikan. Driver yang statusnya mitra bisa saja tiba-tiba mendapatkan teguran hingga pemutusan kerjasama hanya karena rating buruk dari pengguna dan masih banyak lagi masalah-masalah yang timbul di dunia pesan antar makanan ini.

Semua hal di atas bisa sobat saksikan dalam film Upstream, tentu saja karena namanya film bakal ada bumbu dramanya namun fenomena yang coba dikritik valid dan relate.


Tentang film Upstream

Berikut ini adalah daftar pemeran di film Upstream:

Xu Zheng sebagai Gao Zhilei

Xin Zhilei sebagai Xiao Ni

Wang Xiao sebagai Stingy

Jia Bing sebagai Zhu

Feng Bing sebagai Black

Chen Halin sebagai Jia Jia

Upstream debut rilis di Bioskop Tiongkok pada 2 Agustus 2024. Film ini kemudian debut rilis di Netflix pada 18 Desember 2024. Demikian postingan kita kali ini tentang Review Film Upstream, Kisah Perjuangan Driver Ojek Online Yang Relateable, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar