Mahasiswa KKN Undip Luncurkan Booklet Profil Kebudayaan Desa Karangjati Untuk Meningkatkan Branding Desa

0
 

Campusnesia.co.id -  Karangjati (06/09/2024) - Sekelompok mahasiswa dari Undip (Universitas Diponegoro) yang sedang menjalankan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan meluncurkan sebuah booklet yang berisi tentang profil kebudayaan dari Desa Karangjati. Inisiatif tersebut muncul sebagai tanggapan atas kurangnya informasi yang dapat diakses mengenai Desa Karangjati sekaligus sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan branding Desa Karangjati di mata publik.

Mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya dari Program Studi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya, mengatakan jika pembuatan booklet ini menjadi salah satu program kerjanya selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa Karangjati. “Saya melihat jika infromasi mengenai Desa Karangjati ini sulit untuk ditemukan. Kemudian saya berencana membuat booklet profil kebudayaan Desa Karangjati dengan harapan dapat memberikan informasi  bagi warga yang membutuhkan serta bisa juga menjadi media untuk meningkatkan branding desa,” ungkapnya.

Tujuan dari disusunnya booklet ini adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai Desa Karangjati, dimulai dari profil desa, budaya-budaya di desa, seperti tradisi lokal, makanan khas, hingga potensi yang dimiliki oleh desa. Dengan desain yang menarik dan informatif, booklet ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang tepat dan menjadi media promosi yang efektif serta dapat menarik pihak luar untuk bisa berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan desa. 

Dalam proses penyusunan booklet ini, mahasiswa KKN Tim II Undip bekerja sama dengan tokoh-tokoh desa untuk memastikan jika setiap informasi yang disajikan akurat. Booklet ini nantinya akan diberikan ke Balai Desa Karangjati untuk bisa disimpan di sana sebagai bahan bacaan. Selain itu, booklet ini akan ditampilkan di linktree yang tertera pada laman instagram Desa Karangjati. 



Para mahasiswa KKN Tim II Undip berharap, dengan adanya booklet ini dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang promosi dan pemasaran Desa Karangjati. Tidak hanya itu saja, mereka berharap agar pemerintah Desa Karangjati dapat mengembangkan lebih banyak media informasi termasuk platform digital agar bisa menjangkau audiens lebih banyak lagi.



Penulis : 
Aulia Maulida Fitriya
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosial 
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Darurat Kecanduan Gawai Pada Anak, Mahasiswa KKN Undip Adakan Pembelajaran Seru Melalui Permainan Tradisional

0
 

Campusnesia.co.id - Pekalongan, Jawa Tengah - Di era yang serba digital ini, banyak orang yang tidak menyadari betapa adiktifnya gawai sehingga mereka sulit melepaskan diri darinya. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi pada kalangan usia atas saja tetapi juga menyerang anak-anak. Akibatnya hal tersebut akan menimbulkan kecanduan dan memunculkan sikap individualistik, sulit bersosialisasi, serta sikap-sikap negatif lainnya. Tentu saja hal ini akan menjadi suatu permasalahan yang cukup mengkhawatirkan mengingat anak-anak merupakan generasi emas penerus bangsa di masa depan.

Dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya mahasiswa Program Studi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya mengadakan program yang bertajuk “Pengembangan Karakter Sosial Anak Melalui Permainan Tradisional”. Program tersebut ditujukan kepada siswa-siswi kelas 4 di SDN Karangjati, Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan pada Selasa, (30/7).

Kegiatan yang memanfaatkan permainan tradisional ini berhasil menarik antusiasme anak-anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. “Saya sangat senang sekali bisa belajar dan bermain permainan tradisional bersama kakak-kakak,” ungkap Zidan salah satu siswa kelas 4. 

Berbagai permainan tradisional sudah disediakan seperti bola bekel, gangsing bambu, lompat tali karet, yoyo, kelereng, dan lain lain. Mainan-mainan tersebut ternyata tidak hanya menjadi media bermain anak saja melainkan bisa menjadi media pembelajaran anak-anak. Dalam memainkan permainan tradisional, anak-anak belajar menghargai teman, mengikuti aturan, dan mengelola emosi mereka. Tidak hanya itu saja, anak-anak juga diajarkan nilai-nilai kejujuran, ketelitian, kerja sama, kreativitas, tanggung jawab, ketangkasan, kesabaran, dan masih banyak lagi.
 

Selain untuk mengembangkan karakter pada anak, kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan permainan tradisional ini juga menjadi salah satu cara nguri-uri budaya. Dengan kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat melestarikan permainan tradisional sebagai warisan budaya Indonesia yang mulai tergerus oleh perkembangan teknologi dan permainan modern.

“Ini merupakan kegiatan yang sangat bagus, mengingat saat ini eksistensi permainan tradisional sudah tergeser oleh permainan-permainan modern yang ada di handphone. Padahal permainan tradisional sangat bagus untuk melatih keterampilan anak-anak,” ujar Ibu Ratna selaku wali kelas dari kelas 4.

Kegiatan yang berlangsung selama setengah hari ini, diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam pembentukan karakter siswa-siswi di SDN Karangjati. Tidak berhenti di situ saja, harapannya kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain agar bisa mengikuti jejak ini untuk bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan memanfaatkan warisan-warisan budaya lokal.



Penulis : 
Aulia Maulida Fitriya
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosial 
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi Tim KKN UNDIP "Mengubah Wajah BUMDes: Pemanfaatan Aplikasi PPAK dalam Manajemen Keuangan Desa"

0
 


Campusnesia.co.id - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Botolambat telah mengambil langkah inovatif dalam pengelolaan keuangannya dengan menerapkan Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Akuntansi Keuangan (PPAK). Aplikasi ini berfungsi untuk memudahkan BUMDes dalam melakukan pencatatan, pengelolaan, dan pelaporan keuangan secara digital, sehingga lebih transparan dan akurat. PPAK dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan BUMDes dalam pengelolaan keuangan yang sebelumnya dilakukan secara manual dan seringkali memakan waktu.

Inisiatif ini dipelopori oleh Safira Dyah Cahyani selaku mahasiwi KKN UNDIP prodi S1 Akuntansi yang berada diDesa Botolambat, dengan dukungan penuh dari pemerintah desa dan warga setempat. Pengurus BUMDes yang terlibat dalam pengelolaan keuangan di Desa Botolambat yaitu Ibu Lurah , Ibu Wakhidatul Khasanah yang menjadi pengguna utama Aplikasi PPAK. Penerapan Aplikasi PPAK di BUMDes Desa Botolambat dimulai pada Selasa, 6 Agustus 2024. 

Penggunaan Aplikasi PPAK difokuskan pada pengelola  BUMDes Desa Botolambat, namun aplikasi ini memungkinkan pengelolaan keuangan dapat diakses dari berbagai tempat selama ada koneksi internet. Dengan demikian, pengurus BUMDes dapat melakukan monitoring dan pencatatan keuangan bahkan saat berada di luar kantor desa, sehingga fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan menjadi lebih baik.


Aplikasi PPAK digunakan untuk mengatasi berbagai masalah yang sebelumnya dihadapi oleh BUMDes dalam pengelolaan keuangan, seperti kesulitan dalam pencatatan yang akurat, kurangnya transparansi, dan lambatnya proses pelaporan. Dengan menggunakan PPAK, BUMDes Desa Botolambat berusaha meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan warga terhadap pengelolaan dana desa. Aplikasi ini juga membantu BUMDes dalam memenuhi kewajiban pelaporan kepada pemerintah dan pihak terkait dengan lebih mudah dan tepat waktu.

Implementasi Aplikasi PPAK di BUMDes Desa Botolambat dimulai dengan pelatihan bagi pengurus BUMDes dimana panduan pengaplikasiannya sudah tertera pada modul singkat yang saya buat. Setelah penguasaan dasar aplikasi, pengurus mulai memasukkan data keuangan harian ke dalam sistem, yang secara otomatis dapat menghasilkan laporan keuangan bulanan dan tahunan. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan sistem pembayaran dan perbankan, sehingga mempermudah dalam melakukan transaksi keuangan dan rekonsiliasi secara real-time. Hasilnya, BUMDes Desa Botolambat kini mampu mengelola keuangan dengan lebih efisien, transparan, dan profesional, yang diharapkan akan membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi desa.

Setelah adanya pengenalan dan pengelolaan keuanagan BUMDes diharapkan dapat menunjukkan bagaimana inovasi teknologi memberikan dampak besar bagi kemajuan BUMDes, meningkatkan kepercayaan warga, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Desa Botolambat.




Editor:
Achmad Munandar

KKN UNDIP: Membuka Gerbang Pasar Online Bagi UMKM Melalui Shopee

0



Campusnesia.co.id - Dukuh Jetis, Desa Pojok - 28 Juli 2024. Internet tidak hanya dapat digunakan sebagai media untuk saling bertukar informasi di era digital ini, namun juga digunakan sebagai media bisnis. Bisnis dengan menggunakan media internet atau yang biasa dikenal dengan bisnis online memiliki potensi yang terhitung luas dan besar, karena banyak masyarakat yang sudah menggunakan internet dalam mengembangkan bisnisnya. Salah satu aplikasi e-commerce yang digunakan sebagai sarana pemasaran online adalah Shopee. Hal tersebut membuat pemuda menjadi tertarik dengan bisnis digital terutama menggunakan aplikasi Shopee.

Pada (28/07/2024), Mahasiswa KKN Reguler Tim II Tahun 2024 yang berada di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo melaksanakan program monodisiplin yang berjudul “DIGITAL MARKETING : SERI PENGENALAN DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI SHOPEE” Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis ini difokuskan kepada kelompok pemuda karang taruna “Paparasi” dan ibu-ibu arisan yang ada di Desa Pojok.

Pelaksanaan program sosialisasi ini diawali dengan pengenalan mengenai pengertian dan beberapa manfaat digital marketing seperti dapat mengakses jangkauan konsumen dengan luas dan mengeluarkan biaya yang minim. Materi pemaparan yang pertama mengenai langkah perencanaan digital marketing dengan analisis permintaan dengan google trends, riset marketplace, dan segmentasi pasar. Kemudian masuk ke materi utama melakukan digital marketing menggunakan aplikasi shopee dengan membuat toko online dengan melengkapi berbagai persyaratan yang telah disediakan oleh aplikasi Shopee. Kemudian untuk pemaparan yang terakhir cara untuk penjualan produk dan penarikan uang dari Shopee ke rekening bank.


Kegiatan sosialisasi “DIGITAL MARKETING : SERI PENGENALAN DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI SHOPEE” diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan peserta tentang fundamental digital marketing, bagaimana memulai perencanaan digital marketing dengan melakukan analisis permintaan, segmentasi pasar, riset market, analisis pesaing dan lain-lain. Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan audience bagaimana tips jualan laris di aplikasi Shopee.



Editor:
Achmad Munandar

Ayo Cegah DBD Bersama! Mahasiswa KKN UNDIP memberikan Penyuluhan dan Pelatihan Spray Anti-Nyamuk kepada Masyarakat Desa Morobongo

0
 
Gambar 1.
Penyuluhan mengenai DBD 
kepada masyrakat desa Morobongo


Campusnesia.co.id - Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro 2023/2024 di Desa Morobongo, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, mengadakan program monodisiplin mengenai penyuluhan pencegahan Demam Berdarah Dengue dan pembuatan spray anti-nyamuk dari bahan organik dengan memanfaatkan potensi desa. 

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albocpictus betina. Menurut data Dinas Kesehatan Temanggung, terjadi peningkatan kasus demam berdarah sejumlah 1176 kasus. Di Desa Morobongo Kecamatan Jumo sendiri, berdasarkan data Puskesmas pada bulan Juli 2024, terjadi juga peningkatan kasus DBD. Peningkatan kasus DBD dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti adanya perubahan iklim dan cuaca, tingginya mobilitas masyarakat, dan kualitas lingkungan berkaitan dengan hal tersebut dibutuhkan adanya pencegahan dini mengenai DBD. 
 
Gambar 2. 
Proses Pembuatan Spray Anti Nyamuk dari Serai


Pelaksanaan program monodisiplin mahasiswa difokuskan pada peningkatan pengetahuan mengenai DBD dan pelatihan pembuatan spray anti-nyamuk. Spray anti-nyamuk terbuat dari bahan organik, yaitu ekstrak tanaman serai dan kulit jeruk nipis sehinga lebih aman digunakan dibandingkan bahan kimia yang mengadung zat berbahaya seperti N-diethyl-m-toluamide (DEET) yang bisanya terdapat pada obat nyamuk lation dapat menyebabkan iritasi kulit. 

Tanaman serai (cymbopogon nardus) mengandung sitronela sedangkan jeruk nipis (citrus aurantifolia) mengandung linalool dan limonene. Kedua bahan tersebut merupakan tanaman yang mengandung bioinsektisida yang bisa digunakan sebagai penolak nyamuk. Kandungan sitronela dalam serai memiliki sifat racun yang bila terkena atau termakan nyamuk akan menyebabkan nyamuk dehidrasi dan kandungan limonene dan linolool dalam kulit jeruk efektif untuk mengusir nyamuk, merusak jaringan tubuh nyamuk dan berfungsi juga untuk antiseptik anti-inflamasi.

Spray anti-nyamuk ini dapat dibuat dengan mudah. Pertama, siapkan serai dan kulit jeruk masing-masing satu ons (100 gram). Kedua, potong kecil - kecil serai dan kulit jeruk tersebut. Ketiga, masukkan potongan serai, kulit jeruk, dan air sebanyak 50 ml ke dalam blender. Keempat, blender bahan - bahan tersebut, jika tidak ada blender, dapat direndam di dalam toples selama 24 jam. Kelima, diamkan sebentar dan saring hasil campuran untuk diambil ekstraknya. Keenam, encerkan ekstraknya dengan 100 ml air bersih dan tuangkan ke dalam botol spray dan spray bisa langsung digunakan.

Program kerja monodisiplin ini telah dilaksanakan pada Jumat, 26 Juli 2024 dan Minggu, 28 Juli 2024. Selama pelaksanaan, kegiatan pembuatan spray ini mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Morobongo karena bermanfaat, bahan yang dibutuhkan dan cara pembuatan yang sederhana. Selain itu, saat pemaparan materi mengenai pencegahan DBD, masyarakat menunjukkan antusiasme yang tinggi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit DBD dan cara pembuatan spray anti-nyamuk dapat meningkat.




Penulis :
Sadrina Altafh Nurhasna
Mahasiswa Jurusan Kedokteran
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan :
Sukiswo S.T., M.T

Lokasi:
Desa Morobongo
Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Mengurangi Ketergantungan pada Gawai, Mahasiswa Universitas Diponegoro Melakukan Sosialisasi Kontrol Orang Tua dengan Aplikasi Google Family Link

0
 
Gambar 1. Pendampingan ibu-ibu PKK dan perangkat Desa Morobongo 
mengenai parental control dengan aplikasi Google Family Link



Campusnesia.co.id - Temanggung (2/8/2024) – Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2023/2024 telah melaksanakan program kerja monodisiplin oleh Valentinus Aryo Saputro, mahasiswa Teknik Komputer kepada ibu–ibu PKK dan perangkat Desa Morobongo, Jumo, Temanggung. Acara pendampingan ibu-ibu PKK dan perangkat desa mengenai kontrol orang tua dengan aplikasi Google Family Link dilaksanakan di balai desa pada Jumat,2 Agustus 2024 pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Banyaknya orang tua yang merasa sibuk, sehingga gawai tidak jarang dijadikan senjata ampuh oleh orang tua untuk membuat anak tenang sekaligus betah di rumah. Sayangnya, jika hal ini terlalu sering dilakukan, justru dapat menyebabkan anak kecanduan gawai. Hal tersebut memunculkan keluhan dari para orang tua mengenai anak mereka yang terlalu sering bermain dengan gawai seperti smartphone. Berdasarkan data yang diperoleh, anak-anak menghabiskan hampir 7 jam dalam sehari menggunakan gawai. Terdapat beberapa kasus anak-anak yang mengalami penurunan prestasi, gangguan kesehatan, dan gangguan psikologis. Banyak pula dampak negatif dari kurangnya pengawasan terhadap aktivitas anak ketika bermain dengan gawai.

Tanpa pengawasan orang tua, gawai akan memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, orang tua harus bisa mendidik anak tanpa harus merebut haknya untuk mampu mengakses informasi digital dan menjadikan gawai sebagai perangkat yang efektif. Masyarakat khususnya orang tua perlu dibekali mengenai bagaimana menggunakan Kendali Orang Tua (Parental Control) terhadap penggunaan gawai, serta akses internet oleh anak-anak dan remaja. Google telah menyediakan aplikasi yang dapat digunakan oleh orang tua agar bisa mengontrol pemakaian gawai anak, meski tak bisa menemani mereka sepanjang waktu. Setiap aktivitas anak saat menggunakan gawai dapat diawasi dan dibatasi sesuai dengan kebijakan yang diterapkan. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan Google Family Link kepada orang tua agar bisa memantau anak mereka saat menggunakan gawai.

Penggunaan aplikasi Google Family Link memungkinkan orang tua untuk mengontrol penggunaan smartphone android pada anak. Misalnya, orang tua dapat memblokir jenis konten tertentu untuk mengurangi risiko anak terpapar materi yang tidak sesuai usia (musik dengan lirik eksplisit, game, dan tayangan yang tidak cocok untuk anak). Orang tua juga dapat memberikan batasan waktu penggunaan smartphone sehingga anak dapat menggunakan waktunya untuk belajar dan beristirahat.

Kegiatan ini dimulai dengan registrasi peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan perangkat desa di Desa Morobongo. Suasana pagi itu cukup ramai dan penuh antusiasme dari para peserta yang hadir. Mereka berharap mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru mengenai parental control dengan aplikasi Google Family Link. Setelah semua peserta terdaftar, acara dibuka dengan sambutan dari kepala desa yang menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif dari mahasiswa KKN Undip yang telah memilih desa mereka sebagai lokasi kegiatan.
 
Gambar 2. Pemaparan materi (kiri) Pendampingan praktik langsung 
ibu-ibu PKK dan perangkat desa (kanan)


Bagian utama dari acara ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pemaparan materi dan pendampingan praktek langsung untuk mengunduh dan cara menggunakan aplikasi Google Family Link. Pada bagian pemaparan materi Mahasiswa KKN Tim II UNDIP menjelaskan manfaat dan deskripsi umum dari aplikasi tersebut. Pada bagian pendampingan praktek langsung, mahasiswa menampilkan layar smartphone pada proyektor agar semua peserta mampu mengikuti setiap tahap penyetelan gawai anak agar bisa dipantau.

Acara ini ditutup dengan sesi dokumentasi dan makan bersama. Dokumentasi dilakukan untuk mengabadikan momen penting ini, sementara makan bersama menjadi ajang bagi peserta untuk berinteraksi lebih dekat dengan mahasiswa KKN dan sesama warga. Kegiatan ini mempererat hubungan dan kerjasama antara masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah desa.

Harapannya, dengan adanya acara ini, masyarakat Desa Morobongo akan lebih paham bagaimana cara mengontrol gawai anak dan lebih siap mengatasi anak yang tantrum ketika tidak diperbolehkan menggunakan gawai. Selain itu, ibu-ibu PKK diharapkan mampu menyebarluaskan informasi yang telah diberikan melalui leaflet yang dibagikan.




Penulis : 
Valentinus Aryo Saputro 
( 21120121140100 – Teknik Komputer)

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Sukiswo, S.T., M.T.

Lokasi : 
Kelurahan Morobongo
Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar

Rizki Juniansyah Persembahkan Emas Kedua Untuk Indonesia Pada Olimpiade Paris 2024

0
 


Campusnesia.co.id - Kabar gembira datang lagi dari ajang olahraga paling bergengsi sedunia yaitu Olimpiade Prancis 2024. Setelah cabang olahraga andalan Bulu Tangkis belum berhasil mempersembahkan medali emas, justru cabang olahrga lain berhasil menyabet medali emas dan membuat bangga seluruh rakyat Indonesia di bulan Agustus ini.

Rizki Juniansyah atlet yang baru berusia 21 tahun ini berhasil memenangkan medali emas pada cabang olahraga angkat besi. ia Juniansyah sukses meraih medali emas pada nomor pertandingan angkat besi 73 kilogram Olimpiade Paris 2024. Ia mencatatkan total angkatan snatch dan clean and jerk sebesar 354 kg, unggul dari wakil Thailand Weeraphon Wihuma yang memiliki catatan total angkatan 346 kg.

Kemenangan Rizki terasa spesial karena untuk pertama kalinya, cabang olahraga angkat besi mampu naik podium di urutan pertama. Sebelumnya, selama 72 tahun turut serta di Olimpiade, prestasi terbaik angkat besi adalah medali perak.

Rizki Juniansyah merupakan atlet kelahiran Kota Serang, Banten pada 17 Juni 2003. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga atlet. Mohamad Yasin, ayahnya, merupakan mantan atlet angkat besi nasional yang eksis pada medio 1983-1993. Ibunya, Yeni Rohaeni juga atlet angkat berat dari Banten.

Potensi Rizki sebagai atlet telah terlihat sejak muda dengan meraih medali emas dalam Kejuaraan Nasional Antar PPLP 2017 dan 2018. Ia juga bergabung ke Pelatda PON Banten sejak 2019. Kala itu, Rizki yang masih berusia 15 tahun sudah berprestasi di level internasional dengan menjuarai Kejuaraan Asian Youth Championship di kelas 67 kg. Ini menjadi kali pertama dia tampil dengan kostum berlambang garuda di dada.

Setahun berselang, Rizki kembali mengikuti ajang serupa, dengan tampil di kelas 73. Akan tetapi kali ini dia gagal menyumbang medali. Walau begitu, hal tersebut tidak membuatnya putus asa. Ia terus bertanding dan meraih berbagai medali serta memecahkan rekor senior dan juga junior.

Di level senior, Rizki merupakan pemegang rekor IWF World Cup 2024 di kelas 73 kg dengan total angkat 365 kg. Ia juga mencatatkan rekor di SEA Games 2023 dengan total angkatan 347 kg. Untuk level junior, Rizki mencatatkan rekor snatch 157 kg di Asian Youth & Junior Championship 2022.

Kini capaian prestasi Rizki bertambah dengan torehan medali emas Olimpiade Paris 2024. Semakin spesial karena lifter berusia 21 tahun itu juga mencetak rekor baru Olimpiade pada angkatan clean and jerk usai berhasil menyelesaikan total angkatan 199 kg.



Sumber: Tempo.co
Foto: NOC Indonesia

Emas Pertama Indonesia Dalam Olimpiade 2024 Dipersembahkan Oleh Veddriq Leonardo

0
 



Campusnesia.co.id - Akhirnya emas pertama Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 bisa diraih dan lagu kebanggaan Indonesia Raya berkumandang di seluruh dunia. Atlet muda Veddriq Leonardo berhasil meraih Emas ia menjadi orang pertama yang menyumbang medali emas untuk Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024.

Pria asal Pontianak itu menang melawan wakil dari China, Wu Peng, di final yang diselenggarakan di Le Bourget Climbing Venue, pada Kamis malam WIB. Pria berumur 27 tahun itu membukukan waktu 4,75 detik dan menang tipis atas lawannya yang mencatatkan waktu 4,77 detik.

Dalam Olimpiade tahun ini, Indonesia diwakili oleh empat atlet untuk nomor speed, yaitu Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono di kategori putra, serta Rajiah Salsabillah dan Desak Made Rita Kusuma Dewi di kategori putri.

Hingga tanggal 9 Agustus 2024, berikut daftar peraih Medali Indonesia di Olimpiade Paris 2024:

Emas:
- Veddriq Leonardo: cabang panjat tebing nomor speed putra
- Rizki Juniansyah: cabang angkat besi kelas 73 kg putra.

Perunggu:
- Gregoria Mariska Tunjung: cabang bulu tangkis nomor tunggal putri.



Sumber: Tempo.co 
Foto: insidethegames.biz

Membangun Desa dari Peta: Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Melakukan Pengadaan Peta Administrasi Desa untuk Kemajuan Desa Kadipaten

0
 
Gambar 1. Sosialisasi Terkait Pengadaan Peta Administrasi Desa Kadipaten 
Bersama Perangkat Desa dan Masyarakat Desa Kadipaten,
Rabu (24/07/2024), (foto: dokumentasi pribadi)



Campusnesia.co.id - Pekalongan, Jumat (09/08/24) - Desa Kadipaten merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Desa Kadipaten memiliki sumber daya alam yang cukup beragam, seperti lahan pertanian yang subur dan sawah yang luas. Kemudian potensi untuk pengembangan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya dapat direncanakan dengan lebih baik sehingga Desa Kadipaten dapat menjadi desa yang lebih maju dan berkembang. Oleh karena itu, pengadaan informasi profil Desa Kadipaten terkait peta administrasi Desa Kadipaten sangatlah diperlukan.

Peta administrasi desa merupakan representasi visual yang menunjukkan batas-batas suatu wilayah desa, termasuk pembagiannya menjadi tata guna lahan, fasilitas umum, dan infrastruktur penting lainnya. Peta ini menjadi acuan terpenting dalam penentuan batas-batas wilayah desa dengan jelas, membantu dalam pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya alam desa secara berkelanjutan, dan memfasilitasi perencanaan pembangunan infrastruktur maupun fasilitas umum dengan lebih terstruktur.

Bapak Faiz Makmun, Kepala Desa Kadipaten, menjelaskan, “Peta administrasi desa ini sangat penting dikarenakan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi wilayah desa ini. Dokumen peta administrasi desa juga merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk menuju target kita yaitu sebagai desa anti korupsi.”

Proses pembuatan peta administrasi Desa Kadipaten dilakukan berdasarkan beberapa tahapan penting yang melibatkan peran perangkat desa dan masyarakat desa setempat. Tahapan penting dalam pembuatan peta administrasi desa ini yaitu berupa observasi lapangan dan permodelan peta.

Pada observasi lapangan dilakukan beberapa kegiatan seperti pemetaan administrasi desa secara mandiri, melakukan wawancara penduduk setempat, dan dokumentasi area administrasi desa. Pemetaan administrasi desa dilakukan dengan bantuan software seperti google maps dan google earth. Tahapan pemetaan administrasi desa, wawancara penduduk setempat, dan dokumentasi area administrasi desa merupakan data-data titik koordinat lokasi infrastruktur yang akan dipetakan dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).

Setelah seluruh data didapatkan, kemudian dilakukan tahapan permodelan peta. Permodelan peta dilakukan menggunakan perangkat lunak pemetaan yaitu ArcMap 10.8 dan google earth. Terdapat dua jenis data yang digunakan untuk membuat peta administratif : data primer yaitu data observasi lapangan dan data sekunder yaitu data citra satelit peta RBI (Rupa Bumi Indonesia). Peta administrasi desa ini dibuat dengan skala 1:5.500 dan data sistem koordinat UTM Zona 49S.

Luaran yang dihasilkan dari program ini yaitu berupa peta administrasi Desa Kadipaten, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Ukuran peta tersebut yaitu berukuran A2 dengan isi peta berupa jalan, sungai, tata guna lahan, batas administrasi desa, batas RT dan RW, kantor kepala desa, posyandu, kuburan, masjid, dan sekolah.
 
Gambar 2. Sosialisasi Peta Administrasi Desa Kadipaten 
dan Penyerahan Peta Administrasi Desa Kadipaten 
Kepada Kepala Desa Kadipaten, Selasa (30/07/2024).
(foto: dokumentasi pribadi)


Perolehan peta administrasi desa bukanlah akhir dari sebuah proses, melainkan awal dari langkah pembangunan berkelanjutan bagi Desa Kadipaten. Peta ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pedoman perencanaan pembangunan infrastruktur desa, perencanaan lingkungan hidup desa, dan pengelolaan sumber daya alam desa.



Penulis: 
Muhammad Reyfian Aldika
Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi 
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Ni Kadek Dita Cahyani, S.Si, M.Si, Ph.D. 

Lokasi: 
Desa Kadipaten
Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar

Cegah Anemia, Mahasiswi KKN Tim II Undip Galakan Gerakan Sadar Anemia di SMPN 3 Subah

0

Foto bersama Bapak Ibu Guru SMPN 3 Subah.
Sumber: Dokumentasi pribadi 



Campusnesia.co.id - Batang (29/07/2024), mahasiswa KKN Tim II Undip pada hari Senin, 29 Juli 2024 di SMPN 3 Subah mengadakan acara "Gerakan Sadar Anemia" yang diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8. Acara ini berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dengan berbagai kegiatan yang edukatif dan interaktif.

Acara dimulai dengan pertemuan antara pihak penyelenggara dan Kepala Sekolah SMPN 3 Subah. Ibu Kepala Sekolah, menyambut baik inisiatif ini dan menyampaikan harapannya agar siswa-siswi lebih peduli terhadap kesehatan, khususnya mengenai anemia.

Selanjutnya, para siswa diberikan materi tentang pentingnya mencegah anemia dan manfaat dari mengonsumsi tablet tambah darah. Materi ini disampaikan oleh mahasisiwi Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip. Mahasiwi tersebut menjelaskan gejala anemia, dampak buruknya bagi kesehatan, cara pencegahannya, dan peran laki-laki dalam mencegah anemia. 

Untuk mengurangi kekhawatiran siswa terhadap tablet tambah darah, mahasiswi tersebut juga memperlihatkan tablet tambah darah yang tidak berbau amis. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk rutin mengonsumsi tablet tersebut.

Agar suasana lebih santai dan siswa lebih bersemangat, acara dilanjutkan dengan kegiatan ice breaking. Permainan seru yang sederhana diadakan untuk mencairkan suasana dan meningkatkan kebersamaan antar siswa.

Foto kegiatan sosialisasi Gerakan Sadar Anemia di SMPN 3 Subah
Sumber: Dokumentasi pribadi
 

Salah satu kegiatan yang paling menarik adalah learning games menggunakan ular tangga kesehatan. Dalam permainan ini, siswa belajar tentang anemia dan manfaat tablet tambah darah melalui pertanyaan-pertanyaan yang ada di setiap kotak permainan.

Untuk menambah semangat belajar, diadakan kuis berhadiah dengan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan. Siswa-siswi yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah menarik dari panitia.

Sebagai penutup, seluruh peserta acara melakukan sesi foto bersama. Foto bersama ini diambil sebagai kenang-kenangan dan bentuk dokumentasi kegiatan "Gerakan Sadar Anemia" di SMPN 3 Subah.

Pihak sekolah berharap melalui acara ini dapat meningkatkan kesadaran siswa-siswi tentang pentingnya mencegah anemia dan membiasakan diri untuk mengonsumsi tablet tambah darah demi kesehatan mereka.




Editor:
Achmad Munandar